a. Pensinyalan inflamasi Sistem kekebalan tubuh bawaan, terutama terdiri dari makrofag, monosit, granulosit, natural killer cell (NKC), dan sel dendritik, telah berevolusi untuk mendeteksi patogen terkait pola molekuler (PAMPs), termasuk komponen patogen bakteri, jamur, dan virus seperti endotoksin) dan kerusakan yang terkait dengan pola molekul (DAMPS) yang merupakan molekul endogen yang dilepas dari sel inang yang rusak, termasuk ATP, DNA mitokondria, dan kelompok mobilitas tinggi 1 (MGB1). DAMPs dan PAMPs mengaktifkan imun bawaan dan beberapa sel epitel melalui reseptor pengenalan pola pada permukaan sel (toll-like receptors dan C-type lectin receptors) atau dalam sitosol (NOD-like receptors, RIG-I- like receptors), memulai transkripsi interferon tipe I dan sitokin proinflamasi seperti TNF-α, IL-1, dan IL-6. Beberapa reseptor pengenalan pola ini (kebanyakan NOD- like receptors) dapat berkumpul menjadi molekul kompleks disebut inflammasoms, yang penting dalam maturasi dan sekresi dari sitokin IL-1β dan IL-18 yang sangat kuat, dan dapat memicu bentuk inflamasi tinggi dari kematian sel terprogram oleh enzim caspase yang memediasi ruptur cepat dari membran plasma, yang disebut piroptosis. Sitokin proinflamasi menyebabkan : 1)
Meningkatkan ekspresi faktor jaringan oleh monosit di darah. Dengan kombinasi
perilisan NETS dan mikropartikel yang disebutkan di atas ekspresi faktor jaringan intravaskuler menghasilkan "Immunothrombosis," yang menyebabkan mikroba terjebak dalam trombus yang akan menarik dan lebih lanjut mengaktifaksi leukosit