Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG DIET PADA

PENYAKIT JANTUNG DI POLI JANTUNG RSUD ARIFIN ACHMAD


PROVINSI RIAU
Andalia Roza1), Muhammad Ilham2)
1
Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Abdurrab
andaliaroza26@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Abdurrab
m.ilham@gmail.com

ABSTRAK

Jantung merupakan organ tubuh yang terdiri dari otot-otot yang kuat dan memompa darah yang membawa
oksigen dan membawa makanan keseluruh tubuh. Diet Jantung itu sangat penting karena penyakit jantung
disebabkan oleh kesalahan pola hidup dan gaya hidup salah satunya adalah gizi. . Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang diet pada penyakit jantung di poli jantung RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau tahun 2015. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling sebanyak 30 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Hasil penelitian yang didapatkan dari 30
responden ternyata berpengetahuan baik 20 orang(6,66%), Cukup 5 orang(16,67%), Kurang 23 orang(76,67%).
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengetahuan pasien di poli jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau tentang Diet Jantung masih kurang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada pasien agar
meningkatkan penerapan pola gaya hidup sehat guna menjadi solusi yang tepat untuk menjalani hidup yang
sehat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Diet, Jantung

ABSTRACT

The heart is an organ that is composed of strong muscles and pump blood that carries oxygen throughout the
body and bring food. Heart Diet is very important because heart disease is caused by faulty lifestyle and the
lifestyle of one of them is nutrition. The purpose of this study to describe patients' knowledge about diet on
cardiovascular disease in poly heart Arifin Achmad Hospital Riau Province in 2015. The design of this type of
research is descriptive quantitative research, which means outlining the current phenomenon of problem
situations somewhere. The research sample included 30 people using accidental sampling technique. This
research was conducted from 28 November 2015-18 December 2016. The data was collected by questionnaire.
Results of the study were obtained from 30 respondents have good knowledge of 20 people (6.66%), Just 5 votes
(16.67%), Less than 23 people (76.67%). From the results of this study concluded that knowledge of a patient in
cardiac poly Arifin Achmad Hospital Riau province less knowledgeable. Given this research is expected to
patients in order to improve the application of a healthy lifestyle in order to be solusu the right to live a healthy
life.

Keywords : Knowledge, Diet, Heart

PENDAHULUAN darah yang membawa oksigen dan


Sesuai pembangunan kesehatan pada membawa makanan ke seluruh tubuh
periode 2015-2019 adalah Program terdiri dari otot seukuran kepalan tangan
Indonesia Sehat dengan sasaran dan berbentuk kerucut dengan panjang 12
meningkatkan derajat kesehatan dan status cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm, terletak di
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan antara dua paru-paru di sebelah kiri dari
dan pemberdayaan masyarakat yang tengah dada, memiliki empat ruang yaitu
didukung dengan perlindungan finansial atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri
dan pemerataan pelayanan kesehatan dan ventrikel kanan.
(Farid, 2015). Kegagalan jantung terjadi saat jantung
Safitri (2015) mengatakan Jantung tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan
merupakan organ tubuh yang memompa oksigen tubuh. Hal ini dapat berakibat

40
pada kehilangan fungsi jaringan jantung, di konsumsi dalam jumlah tertentu
infeksi, kelainan regulator jantung. mempunyai manfaat kesehatan. Amerika
Menurut laporan Organisasi Kesehatan serikat menunjukkan manfaat pangan yang
Dunia (WHO) dari 58 juta orang yang di butuhkan penduduk Amerika adalah
meningggal pada tahun 2005, sepertiganya pangan kaya kalsium, memperkokoh
(19 juta orang) meninggal karena penyakit tulang, mengurangi risiko keropos tulang,
jantung (Afriansyah 2009). mengurangi risiko jantung koroner,
Maranti & Nave (2010) mengatakan mengurangi risiko kanker, Meningkatkan
lebih dari 90 persen kasus kegagalan imunitas, menurunkan kolesterol, pangan
jantung didahului dengan hipertensi, yang tinggi serat makanan, pangan bebas
merupakan sebuah masalah kesehatan kolesterol, dan pangan tinggi antioksidan.
terbesar di USA saat ini. Terdapat sekitar Komponen fungsional bagi pencegahan
500.000 kasus baru yang di diagnosa tiap penyakit jantung berdasarkan bukti ilmiah
tahun, dan sekitar 60.000 kematian akibat yang sangat kuat. Makanan dan minuman
hipertensi dan lebih dari 15 milliar dolar tersebut adalah ikan, makanan berserat,
dikeluarkan pihak rumah sakit untuk teh, jus anggur, cokelat, avokad, wortel
menangani penyakit ini. dan mangga yang mudah di peroleh di
Di Indonesia, Survey Kesehatan lingkungan (Afriansyah, 2009).
Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan Penatalaksanaan diet jantung di Dunia
persentase orang yang meninggal karena melarang merokok suatu hal yang amat
penyakit jantung pada tahun 1980 penting untuk mencegah timbulnya
berjumlah 11,6 persen kemudian Penyakit Jantung Koroner (PJK). Asia
meningkat menjadi 41,2 persen pada tahun begitu juga melarang merokok dan
2001. Hal ini disebabkan karena penderita mencegah kegemukan dengan membatasi
penyakit jantung tidak mengetahui pola jumlah kalori makan yang dimakan.
hidup sehat yaitu tentang diet (Afriansyah, Indonesia juga melarang merokok dan
2009). mencegah stress dan Pekanbaru pada
Diet merupakan faktor penting bagi umumnya sama yaitu melarang merokok
pasien jantung. Diet yang baik bagi suatu hal yang amat penting untuk
jantung adalah diet yang rendah lemak dan mencegah timbulnya Penyakit Jantung
tinggi serat. Dengan kata lain, secara Koroner (PJK), mencegah kegemukan
konsisten mengkonsumsi buah, sayuran, dengan membatasi jumlah kalori makanan
gandum dan makanan rendah lemak dan yang dimakan. Memberikan batasan
beberapa tipe ikan juga dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol darah
risiko penyakit jantung. Kualitas hidup dalam batas-batas normal, menurunkan
penderita tetap terjaga bila kebutuhan risiko tekanan darah tinggi dengan cara
tubuh harus terpenuhi. Kebutuhan pangan membatasi konsumsi garam, dan 12 serat
tinggi serat makanan dan pangan tinggi yang larut dan stanol atau sterol asal
antioksidan harus cukup, agar tubuh tumbuh-tumbuhan memiliki kemampuan
penderita jantung tidak cepat lelah dan menurunkan kolesterol (Soeharto, 2009).
tidak membongkar massa otot nya untuk Data rekam medis di RSUD Arifin
memperoleh energi dan tinggi serat bagi Achmad Pekanbaru diperoleh pasien
aktifitas kehidupan sehari-hari (Indra, dengan penyakit jantung 5 tahun terakhir
2009). adalah tahun 2010 berjumlah 716 pasien,
Diet yang berfungsi untuk manfaat tahun 2011 berjumlah 8.673 pasien, tahun
berbagai komponen fungsional dalam 2012 berjumlah 10.017 pasien, tahun 2013
pangan telah membentuk pola pikir baru berjumlah 12.991 pasien, tahun 2014
dalam memilih pangan. Komponen berjumlah 12.391 pasien. Sedangkan data
fungsional adalah zat gizi, probiotik dan tahun 2015 dari bulan Januari sampai
komponen lainnya dalam pangan yang bila dengan bulan September berjumlah 8.471

41
pasien. Ini menandakan masih tingginya penyakit jantung, upaya untuk mengatasi
pasien penyakit jantung. penyakit jantung dapat dilakukan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh penerapan pola hidup yang sehat yaitu diet
(Hendra, 2009) di RSUP H. Adam Malik penyakit jantung. Agar seorang pasien
Medan tentang “ Tingkat Pengetahuan penyakit jantung berkurang diperlukan
Tindakan Pasien penyakit jantung koroner pengetahuan yang cukup tentang cara
terhadap diet penyakit jantung koroner”, pengolaan dan perawatan yang benar.
mendapatkan hasil penelitian Mengingat pengetahuan dan upaya
menunjukkan karakteristik sampel untuk mengurangi penyakit jantung sangat
berdasarkan proporsi sosiodemografi penting, maka akan dilakukan penelitian
tertinggi adalah laki-laki 77,3%, usia lebih dengan judul“Gambaran Pengetahuan
dari 55 tahun 54,5%,Batak 72,7%, Pasien Tentang Diet Pada Penyakit
pendidikan SMA 59,1%, dan pensiunan Jantung di Poli Jantung RSUD Arifin
34,1%. Sebanyak 25 orang (56,8%) dari Achmad Provinsi Riau”.
total sampel memiliki pengetahuan baik. Tujuan penelitian adalah Untuk
Sebanyak 34 orang (77,3%) dari total mengetahui Gambaran Pengetahuan Pasien
sampel memiliki sikap baik. Sebanyak 21 Tentang Diet Pada Penyakit Jantung di
orang (47,7%) dari total sampel memiliki Poli Jantunf Rumah Sakit Umum Daerah
tindakan cukup. Hal ini dikarenakan masih Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2015.
kurangnya pengetahuan pasien tentang diet METODE PENELITIAN
pada penyakit jantung. Tanpa peran pola Desain penelitian ini menggunakan
gaya hidup yang sehat dengan cara desain deskriptif bertujuan untuk
penatalaksanaan diet jantung maka tidak mendapat gambaran yang akurat dan
akan mencapai hasil seperti yang sejumlah dari sejumlah karakteristik
diinginkan (Keliat, 2009). masalah yang diteliti.
Pengetahuan (knowledge) merupakan Penelitian ini dilakukan di Poli
hasil dari rasa keingintahuan manusia Jantung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
terhadap sesuatu dan hasrat untuk Tahun 2015, yang dilaksanakan dari bulan
meningkatkan hasrat hidup sehingga September 2015 sampai bulan Februari
kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman 2016.
yang berkembang sebagai upaya untuk Populasi dalam penelitian ini
memenuhi kebutuhan manusia, baik adalah semua pasien yang ada di Poli
dimasa sekarang maupun dimasa depan. Jantung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Untuk itu, orang menderita penyakit jumlah keseluruhan pasien yang
jantung diharuskan untuk menghindari mengunjungi di poli jantung baik kasus
makanan tinggi serat dan rendah lemak baru dan lama(kunjungan baru + lama)
(Ariani, 2014). pada tahun 2014 pasien yang semua
Dari hasil Survei awal yang dilakukan menderita penyakit jantung sekitar 12.391
di ruang Poli Jantung RSUD Arifin pasien.
Achmad Pekanbaru yang dilaksanakan Pengambilan sampel dalam
pada hari jumat tanggal 12 Oktober 2015 penelitian ini menggunakan teknik
peneliti mendapatkan 10 orang pasien accidental sampling yaitu pengambilan
penyakit jantung. Hasil survei diperoleh sampel yang kebetulan ada saat penelitian
terdapat 3 orang (30%) pasien penyakit atau berkunjung kePoli Jantung RSUD
jantung mengetahui tentang diet jantung Arifin Ahmad Pekanbaruyang dilakukan
dan 7 orang (70%) pasien penyakit jantung oleh peneliti selama dua minggu di Poli
tidak mengetahui tentang diet jantung. Jantung RSUD Arifin Ahmad. Alat untuk
Berdasarkan uraian tersebut, dapat melakukan pengumpulan data, peneliti
disimpulkan bahwa masih banyak pasien menggunakan kuesioner yang berisikan
yang tidak mengetahui tentang diet pertanyaan yang berhubungan dengan diet

42
penyakit jantung yang disusun sendiri oleh minoritas yakni umur remaja awal-dewasa
peneliti yang dibuat sesederhana mungkin awal 15-35 tahun sebanyak 9 orang (30%),
agar mudah dipahami oleh pasien yang usia lansia awal-manula 51-70 tahun
mempunyai penyakit jantung di Poli sebanyak 7 orang (23,34%), usia manula
Jantung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 76-80 tahun sebanyak 1 orang (3,34%).
yang terdiri dari 25 pertanyaan. Distribusi Frekuensi Pasien
Pengukuran penelitian ini Jantung Berdasarkan Jenis Kelamin di Poli
menggunakan skala Guttman. Menurut Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
Sugiyono (2010), skala Guttman Riau November 2015, dapat disimpulkan
digunakan apabila ingin mendapatkan bahwa jenis kelamin responden di ruang
jawaban yang jelas terhadap suatu Poli Jantung RSUD Arifin Achmad
permasalahan yang ditanyakan. Variabel Provinsi Riau mayoritas jumlah pasien
yang akan diukur dijabarkan menjadi jantung yang berjenis kelamin laki-laki
indikator variable.Kemudian indikator yaitu sebanyak 21 orang (70%).
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk Sedangkan minoritas berjenis kelamin
menyusun item- item instrument yang perempuan sebanyak 9 orang(30%).
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Distribusi Frekuensi Pasien
Jenis pertanyaan untuk mengukur Jantung Berdasarkan Pendidikan di Poli
pengetahuan ini ada 2 yaitu Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
:(Favorable)favorable adalah pernyataan Riau November 2015, dapat disimpulkan
yang menunjukkan sikap setuju perasaan bahwa rata-rata tingkat pendidikan
puas, tingkatan tinggi dan (Unfavorable). responden di ruang Poli Jantung RSUD
Unfavorableadalah pernyataan yang Arifin Achmad Provinsi Riau dapat di
menunjukkan sikap tidak setuju, tingkatan kategorikan mayoritas pada tingkat
rendah.Favorable untuk pilihan jawaban pendidikan menengah(SLTA), yaitu
benar diberi nilai 1 dan jawaban salah sebanyak 18 orang (60%). Sedangkan
diberi nilai 0. Unfavorable untuk jawaban minoritas pada tingkat rendah(SD, SLTP)
benar diberi nilai 0 dan jawaban salah sebanyak 5 orang(16,66%),
diberi nilai 1. Tinggi(Mahasiswa, SI) sebanyak 7
orang(23,33%).
HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Frekuensi Pasien
Hasil penelitian yang dilakukan Jantung Berdasarkan Informasi Yang
pada tanggal 28 November 2015 -18 Diperoleh Tentang Diet Sehat di Poli
Desember 2015 dengan jumlah responden Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
30 orang dengan menggunakan kuesioner Riau November 2015, dapat dilihat bahwa
di ruang Poli Jantung RSUD Arifin mayoritas responden di ruang Poli Jantung
Achmad Provinsi Riau untuk mengetahui RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau,
gambaran pengetahuan pasien tentang diet Mayoritas dengan pernah memperoleh
pada penyakit jantung di Poli Jantung informasi tentang diet jantung, yaitu
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dapat sebanyak 25 orang (83,33%).Sedangkan
dirinci sebagai berikut: minoritas tidak pernah memperoleh
a. Data umum informasi diet jantung sebanyak 5
Distribusi Frekuensi Pasien orang(16,67%).
Jantung Berdasarkan Umur di Poli Jantung Distribusi Frekuensi Pasien
RSUD Arifin didapatkan dari 30 Jantung Berdasarkan Sumber Informasi
responden di ruang Poli Jantung RSUD Tentang Diet Sehat di Poli Jantung RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau di dapatkan Arifin Achmad Provinsi RiauNovember
data bahwa mayoritas responden berumur 2015, dapat disimpulkan bahwa responden
Dewasa akhir-lansia awal 36-50 tahun di ruang Poli Jantung RSUD Arifin
sebanyak 13 orang (43,34%). Sedangkan Achmad Provinsi Riau yang ada

43
memperoleh informasi tentang diet jantung Poli Jantung RSUD Arifin Achmad
mayoritas bersumber dari Televisi, yaitu Provinsi Riau, mayoritas dalam kategori
sebanyak 20 orang (66,67%). Sedangkan kurang, yaitu sebanyak 23 orang (76,67%).
minoritas bersumber dari tenaga kesehatan Sedangkan minoritas cukup yaitu sebanyak
4 orang(13,33%), Brosur 1 orang(3,33%), 5 orang(16,67%), baik yaitu sebanyak 2
tidak ada 5 orang(16,67%), Kader orang(6,66%).
kesehatan 0(0%), Majalah 0(0%), Koran Dari hasil penelitian yang
0(0%). dilakukan pada tanggal 28 November
Distribusi Frekuensi Pasien 2015-18 Desember 2015 di Ruang Poli
Jantung Berdasarkan Lamanya Terkana Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
Penyakit Jantung di Poli Jantung RSUD Riau yang berjudul “Gambaran
Arifin Achmad Provinsi Riau November Pengetahuan Pasien Tentang Diet Pada
2015, dapat disimpulkan bahwa responden Penyakit Jantung Di Poli Jantung RSUD
di ruang Poli Jantung RSUD Arifin Arifin Achmad Provinsi Riau”. Secara
Achmad Provinsi Riau mayoritas lamanya umum dari 30 responden dapat
terkena penyakit jantung yang terbanyak dikategorikan baik sebanyak 2 orang
selama 2 tahun yaitu 9 orang (30%). (6,66%), cukup sebanyak 5
Sedangkan minoritas lamanya terkena orang(16,67%), dan kurang sebanyak 23
penyakit jantng yang selama 2 bulan orang (76,67%). Hal ini menunjukkan
sebanyak 1 orang(3,333%), 5 bulan bahwa mayoritas pengetahuan pasien
sebanyak 2 orang(6,667%), 6 bulan tentang diet pada penyakit jantung di Poli
sebanyak 3 orang(10%), 7 bulan sebanyak Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi
3 orang(10%), 8 bulan sebanyak 3 Riau berada dalam kategori kurang.
orang(10%), 1 tahun sebanyak 7 Peneliti menduga hal di atas dapat
orang(23,33%), 3 tahun sebanyak 1 dipengaruhi oleh beberapa faktor adalah :
orang(3,33%), 12 tahun sebanyak 1 umur, pendidikan, informasi.
orang(3,33%). Hasil penelitian yang ditemukan
Distribusi Frekuensi Pasien dari 30 responden di ruang Poli Jantung
Jantung Berdasarkan Kunjungan di Poli RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di
Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi dapatkan data bahwa mayoritas responden
Riau November 2015, dapat disimpulkan masa dewasa akhir dan lansia awal yang
bahwa responden di ruang Poli Jantung berusia antara 36 -50 tahun sebanyak 13
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, orang (43,34%).
mayoritas yang berkunjung terbanyak 1 Menurut Saksono (2010), bahwa
kali kunjungan yaitu 13 Orang (43,333%). umur mempengaruhi pengetahuan
Sedangkan minoritas kunjungan ke poli seseorang karena semakin muda umur
jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi seseorang semakin rendah pengetahuannya
Riau yaitu kunjungan ke 2 sebanyak 13 dan pengalaman yang dimilikinya. Dan
orang(43,333%), kunjungan ke 3 sebanyak sebaliknya semakin lanjut umur seseorang
3 orang(10%), kunjungan ke 4 sebanyak 4 semakin tinggi pengetahuan dan
orang(13,333%), kunjungan ke 5 sebanyak pengalaman yang dimilikinya tetapi bila
5 orang(16,667%), kunjungan ke 6 semua itu didukung oleh faktor pendidikan
sebanyak 1 orang(3,333%). yang tinggi. Hal ini sesuai dengan
b. Data khusus penelitian didapatkan dari 30 responden di
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ruang Poli Jantung RSUD Arifin Achmad
Pasien Jantung Tentang Diet Jantung di Provinsi Riau Tahun 2015 bahwa
Poli Jantung RSUD Arifin Achmad mayoritas responden berumur dewasa awal
Provinsi Riau November 2015, dapat dan lansia 36-50 tahun sebanyak 13
dilihat dari 30 responden bahwa orang(43,34%). Sedangkan minoritas
pengetahuan tentang diet jantung di ruang yakni umur remaja awal-dewasa awal 15-

44
35 tahun sebanyak 9 orang(30%), usia Berdasarkan hasil penelitian yang
lansia awal-manula 51-70 tahun sebanyak dilakukan peneliti pada 30 responden
7 orang(23,43%), usia manula 76-80 tahun ditemukan yang memperoleh informasi
sebanyak 1 orang(3,34%). Dari penelitian tentang diet jantung yaitu sebanyak 25
yang telah dilakukan dapat ditarik orang (83,33%), informasi tersebut
kesimpulan bahwa dengan bertambahnya diperoleh dari media cetak (koran,
umur maka pengetahuan seseorang akan majalah, brosur), maupun media elektronik
bertambah, tetapi bila tidak di dukung oleh (TV), sedangkan yang tidak ada sebanyak
faktor-faktor seperti pendidikan, informasi, 5 orang (16,67%).
ataupun pengalaman maka tingginya Sutardjo (2014), mengatakan
tingkat umur seseorang tidak menjamin bahwa perkembangan teknologi
baiknya tingkat pengetahuan seseorang. komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang mendapatkan informasi yang lengkap
dilakukan peneliti pada 30 responden Teknologi Komunikasi ini dapat berupa
diperoleh yang berpendidikan rendah (SD, media cetak dan elektronika. Media cetak
SMP) sebanyak 5 orang (16,66%) meliputi surat kabar, majalah, buku dan
menengah (SMA) sebanyak 18 orang brosur, sedangkan media elektronika
(60%) dan yang berpendidikan tinggi meliputi komputer, televisi, radio, internet,
sebanyak 7 orang (23,33%). VCD dan CD. Melalui internet dapat
Syafri (2011), menyatakan bahwa diperoleh berbagai informasi yang
latar belakang pendidikan seseorang ditampilkan dalam berbagai bahasa yang
merupakan salah satu unsur penting yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
dapat mempengaruhi pengetahuan kemampuan membaca. Melalui televisi
kesehatan karena dengan tingkat dan radio seseorang dapat meningkatkan
pendidikan yang lebih tinggi diharapkan kemampuan mendengarkan dan berbicara.
pengetahuan atau informasi tentang Sedangkan dengan menggunakan
kesehatan yang dimiliki menjadi lebih komputer seseorang dapat
baik, sering masalah kesehatan timbul mengembangkan kemampuan membaca
karena ketidak tahuan atauan kurang dan menulis. Hal ini sesuai dengan
informasi tentang kesehatan yang penelitian didapatkan dari 30 responden di
memadai. Hal ini sesuai dengan penelitian ruang Poli Jantung RSUD Arifin Achmad
didapatkan dari 30 responden di ruang Poli Provinsi Riau Tahun 2015 bahwa
Jantung RSUD Arifin Achmad Provinsi Mayoritas dengan pernah memperoleh
Riau Tahun 2015 bahwa mayoritas pada informasi tentang diet jantung, yaitu
tingkat pendidikan menengah(SLTA), sebanyak 25 orang (83,33%).Sedangkan
yaitu sebanyak 18 orang (60%). minoritas tidak pernah memperoleh
Sedangkan minoritas pada tingkat informasi diet penyakit jantung sebanyak 5
rendah(SD, SLTP) sebanyak 5 orang(16,67%). Dari penelitian yang telah
orang(16,66%), Tinggi(Mahasiswa, SI) dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebanyak 7 orang(23,33%). Dari penelitian pernahnya seseorang memperoleh
yang telah dilakukan dapat ditarik informasi akan mempengaruhi bertambah
kesimpulan bahwa tingginya pendidikan pengetahuan seseorang, tetapi jika tidak
seseorang akan mempengaruhi bertambah didukung oleh upaya berisi sugesti yang
pengetahuannya, tetapi tidak didukung dapat mengarahkan adanya informasi baru
oleh faktor-faktor seperti informasi, mengenai sesuatu hal memberikan
pengalaman serta upaya dan pelatihan landasan kongnitif baru maka pernahnya
yang baik maka tingginya pendidikan seeorang tidak menjamin baiknya tingkat
seseorang tidak menjamin baiknya tingkat pengetahuan seseorang.
pengetahuan seseorang. Berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat bahwa pengetahuan dari 30

45
responden tentang gambaran pengetahuan dari 55 responden memilki tingkat
pasien tentang diet pada penyakit jantung pengetahuan baik 15 responden(27,27%),
di poli jantung RSUD Arifin Achmad pengetahuan sedang 10
Provinsi Riau tahun 2015 mayoritas responden(18,18%) dan yang
pengetahuan kurang, yaitu sebanyak 23 berpengetahuan rendah sebanyak 30
orang (76,67%). responden(54,54%).
Andra (2011), mengatakan bahwa
seseorang yang memiliki pengetahuan KESIMPULAN
yang baik mampu berpikir telah kritis Dari hasil penelitian dan
dalam memahami segala sesuatu. Hal ini pembahasan pada bab-bab sebelumnya
juga diperkuat oleh pendapat Asman maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
(2011), yang menyebutkan bahwa Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang
pendidikan memiliki peranan yang sangat Diet pada Penyakit Jantung di Poli Jantung
penting dalam menentukan kualitas RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
manusia, dengan pendidikan manusia berada pada kategori kurang yaitu 76,6 %.
dianggap akan memperoleh pengetahuan
dan informasi. Semakin tinggi tingkat DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan dan informasi. Semakin Afriansyah, N. (2009). Rahasia Jantung
tinggi tingkat pendidikan sesorang maka Sehat Dengan Makanan
semakin berkualitas hidupnya. Bekhasiat. Jakarta:PT. Kompas
Menurut pendapat peneliti, Media Nusantara.
Pengetahuan pasien jantung tentang diet Andra. (2009). Diet Yang Gagal.
penyakit jantung di poli jantung RSUD Diperoleh tanggal 01 Oktober
Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2015 2015 dari
mayoritas berpengetahuan kurang http://jawaban.com/news/healt
dilatarbelakangi karena sebagian besar h.
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, Ariani, (2014). Pengetahuan Sikap dan
pengalaman, pemahaman dan informasi Perilaku Kesehatan. Jakarta
yang diperoleh tentang diet jantung. :Rineka Cipta.
Meskipun pendidikan pasien jantung yang Hidayat. (2010). Metode Penelitian
dijadikan sebagai responden adalah Kebidanan dan Teknik Analisis
rendah, menengah dan perguruan tinggi, Data. Jakarta:Serambi Medika.
tetapi pengetahuan tentang diet jantung Hendra. (2009). Tingkat Pengetahuan
masih kurang. Ini di duga disebabkan Tindakan Pasien Penyakit
karena kurangnya memperoleh informasi Jantung Koroner Terhadap
baik dari media cetak/majalah, buku, Diet Penyakit Jantung
koran/brosur, maupun dari media Koroner. Jakarta : Rineka
elektronik (radio/televisi) dan bisa juga Cipta.
dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman Maranti & Nave. (2010). Dietku Bukan
pasien sehingga menyebabkan kurangnya Dietmu.Diperoleh tanggal 01
pengetahuan pasien tentang diet jantung Oktober 2015 dari
serta dilatarbelakangi oleh kurangnya http://kawapusaka.com
inisiatif dalam merealisasikan pengetahuan Malf, (2010). Pengetahuan Sikap dan
yang dimiliki sehingga mereka dalam Perilaku Kesehatan. Jakarta
menjawab pertanyaan tidak sesuai denga :Rineka Cipta.
landasan kongnitif yang semestinya dan
prosedur yang ada. Mubarak, (2011).Pengetahuan Sikap dan
Penelitian yang sama juga pernah Perilaku Kesehatan. Jakarta
dilakukan oleh Esti (2012) Poliklinik :Rineka Cipta.
Kardiologi RSUP H.Adam Malik Medan

46
Meliono I, (2010).Pengetahuan Sikap dan tanggal 110 Oktober 2015 dari
Perilaku KesehatanJakarta http://www.pendidikan.co.id
:Rineka Cipta. Winda, (2012). Pengetahuan Gizi Pada
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Pasien Jantung. Diperoleh
Penelitian Kesehatan. Edisi pada tanggal 18 Oktober 2015
Revisi. Jakarta:PT.Rieneka dari
Cipta. http://doc.pengetahuan.gizi.jant
__________. (2010). Faktor-Faktor Yang ung.co.id
Mempengaruhi Pengetahuan. Yudi, (2011). Pengetahuan dan Gizi.
Diperoleh tanggal 20 Diperoleh tanggal 17 Oktober
Oktober 2015 dari 2015 dari http://www.gizi.com
www.Google.com
__________. (2010). Pengetahuan Sikap
dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta :Rineka Cipta.
__________. (2010). Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Jakarta
:Rineka Cipta.
__________. (2010). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan.
Jakarta :Rineka Cipta.
Rilanto, I (2012). Penyakit
Kardiovaskuler(PKV).Jakarta:
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Rekam medis RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. 2015. Diperoleh
tanggal 20 Oktober 2015.
Safitri. (2015). 34 Resep Menu Sehat &
Lezat Untuk Mengendalikan
Penyakit Jantung & Stroke.
Yogyakarta:Araska.
Shirran, (2009). Pengetahuan Sikap dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta
:Rineka Cipta.
Soeharto, Imam (2009). Serangan Jantung
dan Stroke. Jakarta:EGC.
Suarth, W (2010). Informasi. Diperoleh
pada tangal 8 Oktober 2015
dari http://www.google.com
Suryanto. (2010). Informasi. Diperoleh
tanggal 8 Oktober 2015 dari
http://www.google.com
Syaprina, N (2010). Diet Jantung dan Diet
Jantung Sehat. Diperoleh
tanggal 10 Oktober 2015 dari
http://www.info-sehat.com
Wahyuni, (2010). Faktor-Faktor Yang
Memperngaruhi Usia Dan
Tingkat Pendidikan. Diperoleh

47

Anda mungkin juga menyukai