Anda di halaman 1dari 2

Materi Etika Profesi

 Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang dalam bentuk tunggal
mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan,
adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak berarti
adat kebiasaan. Arti terakhir inilah yang menurut Aristoteles menjadi latar belakang
bagi berbentuknya istilah “etika”. Jika kita membatasi diri pada asal usul kata ini,
“Etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilu tentang adat
kebiasaan.

Kata yang cukup dekat dengan “etika” adalah “moral”, yang berasal dari
bahasa Latin mos (jamak: mores) yang berarti juga kebiasaan, adat. Dalam bahasa
Inggris dan banyak bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, kata mores masih
digunakan dalam arti yang sama. Jadi etimologi kata “etika” sama dengan etimologi
kata “moral”, karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan, hanya
bahasa asalnya berbeda (etika berasal dari bahasa Yunani, sedangkan moral berasal
dari bahas Latin).

Etika mempunyai tiga arti. Pertama, kata “etika” dapat dipakai dalam arti
nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya etika suku Indian, etika
agama Budha, dan etika Protestan, tidak dimaksud “ilmu” melainkan sebagai “sistem
nilai” artinya dapat berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf
sosial. Kedua, “etika” berarti juga kumpulan asas atau nilai moral, yangg dimaksud di
sini adalah kode etik, misalnya etika rumah sakit Indonesia, etika profesi gizi dan
etika keperawatan. Ketiga, “etika” mempunyai arti ilmu tentang yang baik atau
buruk; yaitu etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai
tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu
masyarakat sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian
sistematis dan metodis.

Menurut Leenen (dalam Indar, 2006), etika kesehatan adalah suatu


pengkhususan dari etika umum, suatu penerapan dari nilai etika terhadap bidang
pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Soerjono Soekamto (1987) menyatakan bahwa
etika kesehatan jelas mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui
dan juga mencakup suatu rekomendasi bagaimana bersikap tindak secara pantas
dalam bidang kesehatan.
 Norma

Norma berasal dari kata “norm” yang artinya pedoman atau patokan bagi
setiap orang dalam bersikap tindak baik terhadap diri orang lain ataupun terhadap
dirinya sendiri. Dalam bahasa Belanda istilah norma disebut juga “maatregel”, maat
artinya sama dengan kaidah yang berasal dari kata “aqidah”.

Norma yang menjadi pedoman untuk bersikap tindak terhadap orang lain
adalah norma sopan santun, norma hukum, dan norma tata tertib. Norma-norma ini
disebut norma insubjekif.

Norma-norma yang diperlukan sebagai pedoman untuk bersikap tidak


terhadap dirinya sendiri misalnya pola hidup yang baik dan benar, baik dalam
berpikir, berkehendak dan berbuat, norma memelihara kesehatan tubuh, dan
norma tata busana. Norma yang menjadi patokan/pedoman untuk bersikap tindak
terhadap dirinya sendiri disebut norma reflektif.

Anda mungkin juga menyukai