Anda di halaman 1dari 6

KONSUMSI SERAT, KALIUM DAN HUBUNGANNYA DENGAN

KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL)


PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER
Emy Yuliantini, Cahyati, Afriyana Siregar

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Gizi,


Jalan Indragiri Nomor 03 Padang Harapan Kota Bengkulu
Emyardi08@yahoo.com

Abstract : Changing patterns of human life cause various diseases, such as infectious
diseases and malnutrition to degenerative diseases, including heart disease
(cardiovascular). One of the major risk factors of cardiovascular diseases characterized by
elevated levels of total cholesterol and LDL cholesterol. Fruits and vegetables are also an
important part of the diet to prevent cardiovascular disease, by providing vitamins,
minerals, fiber and potassium. This research was conducted in Poly of Cardio Hospital
Outpatient Dr.M.Yunus design used was observational analytic with cross-sectional
approach. Sampling by means of purposive sampling with a sample numbering 81 people.
Data consumption of fiber and potassium patients obtained by filling out a form semi-
quantitative FFQ is eaten last month. The results showed that there is a relationship
between fiber intake (p-value = 0.001), the consumption of potassium (p-value = 0.000)
with LDL cholesterol levels in outpatients at Poly of Cardio Dr. M. Yunus Bengkulu.
Nutritionist in collaboration with Doctors and Nurses in Heart Poli Dr. M Yunus
Bengkulu in the form of consultation and counseling when CHD patients examination
every month.
Keywords: Consumption of fiber, potassium consumption, LDL Cholesterol Levels

Abstrak: : Perubahan pola hidup manusia menyebabkan berbagai penyakit, seperti


penyakit infeksi dan rawan gizi ke penyakit degeneratif, diantaranya adalah penyakit
jantung (kardiovaskuler). Salah satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskuler ditandai
dengan adanya peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL. Buah dan sayuran
juga merupakan bagian penting dari diet untuk mencegah penyakit kardiovaskuler,
dengan memberikan vitamin, mineral, serat dan kalium. Penelitian ini dilakukan di
ruangan Poli Jantung Rawat Jalan RSUD Dr.M Yunus desain yang digunakan adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dengan
cara Purposive Sampling dengan sampel berjumlah 81 orang. Data konsumsi serat dan
kalium pasien diperoleh dengan cara mengisi formulir FFQ semi kuantitatif yang dimakan
sebulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi serat (p-
value=0,001), konsumsi kalium (p-value=0,000) dengan kadar kolesterol LDL pada
pasien rawat jalan di Poli Jantung Dr. M. Yunus Bengkulu. Ahli Gizi bekerja sama
dengan Dokter dan Perawat di Poli Jantung Dr. M Yunus Bengkulu dalam bentuk
konsultasi dan penyuluhan saat pasien PJK melakukan pemeriksaan setiap bulannya.
Kata Kunci : Konsumsi Serat, Kalium, Kadar LDL, Pasien Penyakit Jantung

Kemajuan perekonomian sebagai dampak rawan gizi ke penyakit-penyakit degeneratif,


dari pembangunan negara-negara sedang diantaranya adalah penyakit jantung (pem-
berkembang, Sebagaimana di Indonesia buluh darah (kardiovaskuler). (Supriono,
menyebabkan perbaikan pada tingkat hidup 2008).
masyarakat. Hal ini menjadikan derajat ke- Penyakit Jantung Koroner (PJK) meru-
sehatan masyarakat meningkat, di samping pakan keadaan yang terjadi penimbunan
itu terjadi pula perubahan pola hidup. Peru- plak pembuluh darah koroner. Hal ini
bahan pola hidup ini yang menyebabkan menyebabkan arteri koroner menyempit atau
pola penyakit, seperti penyakit infeksi dan tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri

84
Emy, dkk Konsumsi Serat, Kalium Dan Hubungannya Dengan … 85

yang menyuplai darah ke otot jantung buah dan sayur dalam jumlah tertentu dapat
dengan membawa oksigen yang banyak. mengurangi konsentrasi LDL-kolesterol da-
Terdapat beberapa faktor memicu penyakit lam tubuh (Luc et al, 2004).
ini yaitu gaya hidup, faktor genetik, usia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
penyakit penyerta yang lain. (Norhasimah, Dr. M Yunus merupakan satu-satunya
2010). rumah sakit rujukan di Provinsi Bengkulu,
Konsumsi makanan khususnya dari berdasarkan data tahun 2010 pasien jantung
asupan energi dan asupan lemak total ber- berjumlah 534 orang, sedangkan jumlah
hubungan dengan status gizi. Asupan ma- kunjungan baru yang didapat dari poli
kanan yang tinggi lemak merupakan faktor jantung pada tahun 2011 berjumlah 405
utama meningkatkan kadar LDL (Koles- orang, sedangkan kunjungan baru tahun
terol Jahat) dan menurunkan kadar HDL 2012 triwulan I sampai triwulan III
(Kolesterol baik) (Soeharto, 2004). sebanyak 623 pasien, sedangkan kunjungan
Buah dan sayuran merupakan bagian baru tahun 2013 berjumlah 9570 orang dan
penting dari diet untuk penyakit kardio- untuk pasien jantung koroner rata-rata setiap
vaskuler sebagai sumber vitamin, mineral, bulannya pasien yang berkunjung sebanyak
antioksidan dan serat. The North Dakota 120 orang.
State University Service melaporkan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk menge-
makan 5-9 porsi sehari buah dan sayuran tahui hubungan konsumsi serat, kalium dan
menyediakan energi dan mengurangi hubungannya dengan kadar low density
penyakit. Hasil penelitian Esmaillzadeh, lipoprotein pada pasien penyakit jantung
(2007) menyimpulkan bahwa masyarakat koroner di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu.
yang mengkunsumsi diet sehat seperti sa-
yuran, kacang kacangan, dan buah-buahan BAHAN DAN CARA KERJA
memiliki resiko rendah terhadap penyakit Jenis penelitian ini adalah obseva-
jantung dan sindroma metabolik. Asupan sional analitik dengan rancangan cross
kalium harian sebesar 1.600 mg mampu sectional. Penelitian dilaksanakan di Rawat
menurunkan risiko stroke lebih dari 20% Jalan Poli Penyakit Jantung RSUD Dr.M
(Ervira, 2013). Yunus Bengkulu, populasi penelitian adalah
Salah satu upaya untuk mengontrol semua pasien rawat jalan di Poli Jantung
fungsi jantung yaitu dengan cara meng- dengan kriteria inklusi Usia dewasa (> 20
konsumsi banyak serat mencegah adanya tahun), memiliki data laboratorium (kadar LDL)
penyerapan kembali asam empedu kolesterol terbaru selama yaitu 3 bulan terakhir. Bertempat
dan lemak, sehingga serat dikatakan mem- tinggal di Kota Bengkulu.
punyai efek hipolipediamik (Muchtadi, Besar sampel yang diteliti sebanyak 81
2005). Serat dapat menurunkan kadar koles- orang yang dihitung berdasarkan formula untuk
terol dengan jalan mengikat asam empedu satu populasi dengan tingkat kepercayaan 95%.
dan dikeluarkan bersama feses, akibatnya Pemilihan sampel dilakukan tanpa probabilitas
lemak tidak dapat diserap karena tidak ada secara purposive sampling dengan menentukan
subjek dalam populasi yang sesuai dengan
pengemulsinya dan akhirnya dapat meng-
kreteria inklusi. Penelitian dilaksanakan bulan
hambat risiko munculnya penyakit jantung Januari sampai Maret 2015.
koroner (Sugiani, 2004). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel
Penelitian Hutter, 2004 yang melibat- terikat kadar LDL dan variabel bebas yaitu
kan 4466 orang yang berasal dari National konsumsi serat dan kalium. Jenis data yang
Heart, Lung, and Blood Institute Family dikumpulkan meliputi data identitas dengan
Heart Study menunjukkan bahwa konsumsi wawancara mengunakan formulir identitas
buah dan sayur berbanding terbalik dengan subjek, Data laboratorium kadar LDL. Metode
nilai LDL-kolesterol dalam tubuh yang Food Frequency Questionaire (FFQ) semi
merupakan faktor resiko untuk penyakit kuantitatif, digunakan untuk mengetahui kebia-
kardiovaskular. Dengan mengkonsumsi saan makan subjek selama tiga bulan terakhir
dengan pengisian kolom sesuai dengan frekuensi
86 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

(keseringan) konsumsi makanan yang termuat sumsi serat maka semakin tinggi nilai kadar
dalam daftar formulir konsumsi serat dan kolesterol LDL. Rata-rata konsumsi serat
kalium. Data asupan yang telah terkumpul pada pasien Jantung Koroner di RSUD M.
dihitung jumlah asupan serat dan kalium Yunus Bengkulu adalah 12,99 gram dengan
dengan menggunakan program Nutrisurvey asupan serat terendah yaitu 3,10 gram dan
dan menggunakan analisis statistic univariat yang tertinggi yaitu 31,70 gram. Bila diban-
dan bivariat dengan analisis pearson kore- dingkan dengan anjuran WHO konsumsi
lasi. serat makanan pada penderita jantung
koroner masih dibawah anjuran yaitu 25
HASIL gram/hari. Konsumsi bahan makanan serat
Tabel 1. Gambaran Konsumsi serat, Konsumsi yang dikonsumsi oleh pasien PJK antara lain
kalium dan Kadar Kolesterol LDL daun kacang panjang, daun lumay, papaya
Variabel Mean SD Min Maks muda, terong dan daun singkong. Sedangkan
Konsumsi 12.99 6.11 3.10 31.70 rata-rata kadar kolesterol LDL pada pasien
serat
Konsumsi 1549.77 571.96 491.85 2856.50 Jantung Koroner di RSUD M. Yunus Beng-
Kalium kulu adalah 186,78 mg/dL menunjukkan ka-
LDL 186.78 15.53 136 213 dar LDL tinggi (batasan LDL 150 mg/dl).
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Asupan serat yang kurang dapat
rata rata kadar LDL 186.78 mg/dL diatas mengakibatkan asam empedu kurang dalam
nilai normal yaitu ≥160mg/dL. Konsumsi mengemulsikan lemak menjadi feses.
serat masih rendah yaitu rata-rata 12.99 mg Sehingga kadar kolesterol LDL dalam darah
dan konsumsi kalium rata-rata 1549.77 mg. dapat meningkat. Serat ditemukan dalam
Tabel 2 menunjukkan bahwa hubung- buah-buahan, sayur-sayuran serta beberapa
an antara konsumsi serat, konsumsi kalium jenis kacang-kacangan. Serat tersebut ter-
dengan kadar kolesterol LDL dimana hasil larut dan membentuk gel dalam air. Ben-
koefisien kolerasi masing–masing -0.363 tukkan gel ini dalam saluran pencernaan
dan -0.449, hasil tesebut menunjukkan ter- menyebabkan kecepatan melambat dalam
jadi hubungan yang negatif, sehingga dapat mendorong komponen makanan ke usus,
diramalkan bahwa bila konsumsi serat dan dengan demikian absorbsi kolesterol dan
kalium ditingkatkan, maka akan diikuti lemak lainnya melambat, sehingga terjadi
dengan terjadinya penurunan kadar koles- peningkatan produksi asam lemak rantai
terol LDL. pendek dengan cara fermentasi (Achadi,
Tabel 2. Hubungan konsumsi serat, konsumsi
2007). Sejalan dengan penelitian Muzakar,
kalium dengan kadar kolesterol LDL 2010 di Palembang disimpulkan terdapat
Variabel hubungan yang bermakna antara asupan se-
Dependen Independen Nilai P Nilai r rat yang rendah dengan status dislipidemia.
Kadar Konsumsi 0.000 -0.363 (kolesterol, HDL, dan LDL) pada penderita
Kolesterol Serat PJK. Mengurangi makanan yang tinggi
LDL
lemak dan diimbangi dengan konsumsi serat
Konsumsi 0.000 -0,449 setiap hari akan mampu mengurangi kadar
Kalium kolesterol LDL didalam tubuh. Kandungan
jenis serat yang dikunsumsi, apakah ter-
PEMBAHASAN masuk serat larut atau tidak larut harus
Hubungan Konsumsi Serat Dengan Kadar diketahui sehingga kontribusi serat untuk
Kolesterol LDL dapat mempengaruhi kadar kolesterol LDL.
Hasil uji statistik didapatkan hasil ada Hasil penelitian ini dapat dilihat asup-
hubungan yang bermakna menggunakan an serat yang tinggi masih membuat kadar
Korelasi Pearson. Konsumsi serat dengan kolesterol LDL tinggi dikarenakan proses
kadar kolesterol LDL menunjukan hubungan metabolisme di dalam tubuh. Sehingga
yang sedang artinya semakin rendah kon- dapat disimpulkan, banyak faktor lain yang
Emy, dkk Konsumsi Serat, Kalium Dan Hubungannya Dengan … 87

dapat mempengaruhi peningkatan kadar LDL yang menyumbat pembuluh darah


kolesterol LDL pada seseorang. LDL dili- sehingga darah dapat mengalir dengan lancar
polisis oleh hepatic trigliserida lipase (Soeditama, 2008). Sehingga bila kekurangan
(HTGL) yaitu enzim yang diproduksi dihati, kalium dapat mengakibatkan lemah, lesu,
kedua proses tersebut terjadi didinding kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, meng-
igau, serta jantung berdebar keras, detak dan
endotel. Jadi dalam hal ini penyebab tinggi-
menurunkan kemampuan untuk memompa darah
nya LDL dapat juga disebabkan oleh (Almatsier, 2003).
kelainan metabolisme yang disebabkan tidak Hasil penelitian ini diperoleh bahwa
adanya atau defisiensi enzim LPL, HTGL, subjek/pasien untuk menilai asupan kalium
dan Apo CII sebagai kofaktor. yang tinggi,namun tidak diikuti penurunan
Hubungan Konsumsi Kalium Dengan Kadar kadar kolesterol LDL dikarenakan proses
Kolesterol LDL metabolisme di dalam tubuh. Sehingga da-
Konsumsi kalium dengan kadar koles- pat disimpulkan, banyak faktor lain yang
terol LDL menunjukan hubungan yang dapat mempengaruhi peningkatan kadar ko-
sedang artinya semakin tinggi konsumsi lesterol LDL pada seseorang. Pemilihan
kalium maka semakin rendah nilai kadar makanan yang tinggi kalium yang terdapat
kolesterol LDL. Hasil uji statistik didapat- pada sayuran hijau dapat membuang koles-
kan ada hubungan yang bermakna dengan terol jahat dalam pembuluh darah, sehingga
Rata-rata konsumsi kalium pada pasien mengurangi risiko terkena penyakit jantung
Jantung Koroner adalah 1549,77 mg dengan koroner.
asupan kalium terendah yaitu 491,85 mg dan
KESIMPULAN
yang tertinggi yaitu 2856,50 mg. Bila diban-
dingkan dengan anjuran konsumsi kalium Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada
makanan pada penderita jantung koroner hubungan yang bermakna antara konsumsi serat
masih dibawah anjuran yaitu 1600-2800 dan konsumsi kalium dengan kadar kolesterol
mg/hr. Konsumsi bahan makanan kalium LDL pada pesien penyakit jantung koroner.
Perlu adanya edukasi untuk meningkatkan
yang dikonsumsi oleh pasien PJK antara lain
kesadaran dan sosialisasi pedoman gizi seim-
pisang, kacang tanah, jeruk dan kelapa. bang pada masyarakat, mengingat pola makan-
Rata-rata kadar kolesterol LDL pada pasien an yang cenderung kurang serat dan kalium.
jantung koroner di RSUD M. Yunus Beng- Khususnya penderita agar mereka. Mengkon-
kulu adalah 186,78 mg/dl menunjukkan me- sumsi sumber kalium dan serat sesuai Aangka
lampaui batas normal kadar LDL 150 mg/dl. Kecukupan Gizi (AKG).
Kalium merupakan salah satu mineral penting
yang dapat membuang kolesterol jahat

DAFTAR RUJUKAN
Achadi, E. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Penyakit Degeneratif. Jurnal Teknol. dan
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Industri Pangan, Vol. XII, No. 1 Th 2005.
Almatsier, R. 2009. Penuntun Diet Edisi Terbaru. Delmi. 2005. Pola asupan lemak, serat dan
Jakarta : Gramedia Pustaka. antioksidan serta hubungannya dengan profil
Andriatoro. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam lipid pada laki-laki etnik Minangkabau.
jilid i. Edisi 2. Jakarta : FKUI. Fakultas kedokteran Universitas Andalas,
Brasher, L.V. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi Padang.
Pemeriksaan dan Manajemen (Ed. 2). Jakarta : Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar
Buku Kedokteran. (RISKESDAS). Laporan Nasional Badan
Brunner, dkk. 2000. Keperawatan Medical Bedah. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Jakarta : EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Bustan, MN. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Dwi, Silfa. 2013. Hubungan asupan makanan dan
Menular. Jakarta : Rineka Cipta. Rasio lingkar pinggang terhadap kadar
Deddy Muchtadi, 2001. Sayuran Sebagai Sumber kolesterol total pada pasien jantung koroner
Serat Pangan untuk Mencegah Timbulnya Rumah Sakit M.Yunus Kota Bengkulu.
Universitas Muhammadyah. Bengkulu.
88 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

Ervira, Desty. 2013. Keajaiban Dari Buah. Jakarta : Nilawati, Krisnatuti, Mahendra dan Gin Djing. 2008.
PT AgroMedia Pustaka. Care Yourself, Kolesterol. Jakarta. Penebar
Escudero, N.L; Zirulnik F; Gomez N.N; Mucciarelli Plus.
S.I; Gimenez M.S. 2006. Influence of a Norhashimah. 2010. Gambaran Pengetahuan Dan
Protein Concentrate from Amaranthus Sikap Masyarakat Tentang Penyakit Jantung
cruentus Seeds on Lipid Metabolism. Exp Biol Koroner (PJK) Di Kelurahan Tanjung Rejo
Med 231:50-9 PubMed, Web of Science. [skripsi]. Medan : Fakultas kedokteran,
Fatimah, dkk. 2013. Hubungan obesitas, asupan Universitas Sumatera Utara.
natrium dan kalium dengan tekanan darah Profil RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2014. Data
pada mahasiswa Universitas Hasanuddin terolah, Bengkulu
angkatan 2013. Universitas Hasanuddin, Rahajeng, Tuminah & Sulistyowati T. 2009.
Sulawesi Selatan. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di
Gray, dkk. 2005. Lecture Note Kardiologi. Edisi ke Indonesia. Maj Kedokt Indon, Volume : 59,
Empat. Jakarta : Erlangga. Nomor: 12, Halaman 580-587.
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Ronny, dkk. 2009. Fisiologi Kardiovaskular Berbasis
sakit. Jakarta : EGC. Masalah Keperawatan. Jakarta: EGC
Helmizar, dkk. 2010. Jurnal : Hubungan tingkat Sadewantoro. Penyakit Jantung Koroner dan Faktor
konsumsi antioksidan dengan profil lipid Risikonya. Dalam Sadewantoro, Bagus, T.,
darah orang dewasa etnis minangkabau di Rudianto, Deni. (eds). Kumpulan Makalah
kota Padang. Fakultas kedokteran, Universitas Seminar Sehari: Penyakit Jantung Koroner
Andalas, Padang. dan Hipertensi, Penatalaksanaan
Hutter CM, Melissa AA, Steve EH. 2004. Familial Keperawatan pada Penderita PJK dan
hypercholesterolemia, peripheral arterial Hipertensi. Rumkital Dr. Ramelan, FK UHF
disease, and stroke: a huge minireview. dan Akper Hang Tuah, Surabaya, 2004:1-19.
American Journal of Epidemiology 160: 430- Santoso, Novianto Budi. 2002. Jurnal : KADAR
435. KALIUM SERUM DAN ASUPAN KALIUM
Kabo, peter. 2008. Pengobatan Jantung Koroner. YANG RENDAH SEBAGAI FAKTOR RISIKO
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. STROKE ISKEMIK TROMBOTIK. Surabaya.
Kamso S. 2007. Dislipidemia dan obesitas sentral Universitas Airlangga.
pada lanjut usia di Kota Padang. J Kes Mas Soeharto, Iman. 2004. Serangan Jantung dan Stroke
Nas. 2:73-77. Hubungannya dengan Lemak & Kolesterol.
Khomsan, A. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Untuk Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kualitas Hidup. Jakarta : PT. Grasindo. Sugiani,PPS,Hadi H, Pramantara IDP, Asupan Gizi
sebagai factor resiko penyakit Infark Miokad
Kowalski, Robert E. 2010. Terapi Hipertensi. Akut di RS Sanglah Denpasar.Jurnal Gizi
Bandung : PT Mizan Pustaka. Klinik Indonesia 2004;1(2):67-75
Krisnatuti D, Yenrina R. 2005. Perencanaan Menu Sulastri, delmi. 2005. Jurnal : Pola Asupan Lemak,
Bagi Penderita Jantung Koroner. Jakarta : Serat dan Antioksidan, serta Hubungannya
Trubus Agriwidya. dengan Profil Lipid pada Laki-laki Etnik
Lawrence, Stephen, & Maxine. 2002. Diagnosis dan Minangkabau. Universitas Andalas. Padang.
terapi kedokteran ilmu penyakit dalam. Jakarta Supriyono, Mamat. 2008. Faktor-Faktor Risiko yang
: Salemba Medika. Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit
Majid A. 2007. Penyakit Jantung Koroner : Jantung Koroner pada Kelompok Usia ≤ 45
Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Tahun. Universitas diponegoro semarang.
Terkini. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Tamsuri, Anas. 2009. Klien gangguan keseimbangan
Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Fisiologi cairan dan elektrolit. Jakarta : EGC
Pada Fakultas Kedokteran. Universitas Tapan, Erik. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta :
Sumatera Utara; Medan, 4 Agustus 2007. Gramedia Pustaka Utama.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Wijayakusuma. 2005. Buku Ajar Fisiologi
Marks, Dawn. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Kedokteran. Jakarta : EGC.
Jakarta : EGC. Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal
Mitchell, Kumar, Abbas & Fausto. 2006. Dasar Bebas. Yogyakarta : KANISIUS.
Patologis Penyakit. Jakarta : EGC. Wiryowidagdo. 2005. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Muzakar,yeni prawiningdyah, Hermi astitu . Asupan Dalam Jilid 3. Edisi kedua. Jakarta : FKUI.
vitamin B3 (niasin ) C,E dan serat terhadap Wiyono, dkk. 2008. Hubungan Konsumsi Sayur dan
dislipidemia pada Penyakit Jantung Koroner di Buah dengan Kadar Kolesterol Peserta Senam
RS.DR Mohammad hoaesin Palembang . Jantung Sehat Yayasan Wijaya Kusuma
JurnaL Gizi klinik Indoensia volume 6 no 3 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis.
maret 2010. Universitas Esa Unggul. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai