Anda di halaman 1dari 7

Nursing Care Plan

No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b.d agens Setelah dilakukan (manajemen Tanggal 30 mei 2019
injuri cedera fisik d.d : tindakan nyeri) 1. Tanggal 30 mei S : Klien mengatakan
DS :- Klien mengeluh keperawatan 1. Kaji tentang Mengetahui 2019 nyeri sedikit berkurang
nyeri pada kaki sebelah selama 2x7 jam nyeri yang batasan 1. Mengkaji nyeri setelah melakukan
kanan, nyeri dirasakan diharapkan dirasakan klien karakteristik yang dirasakan relaksasi nafas dalam,
berdenyut denyut, nyeri masalah nyeri klien 2. Ajarkan dan nyeri klien (13:00 nyeri dirasakan skala 5 (0-
hanya dirasakan dikaki dapat teratasi teknik non yang WIB) 10)
sebelah kanan, nyeri dengan kriteria farmakologi dirasakan H : Klien O : -Klien tampak
berkurang saat di hasil: distraksi klien mengeluh nyeri meringis
istirahatkan, nyeri (kontrol nyeri : relaksasi nafas 2. pada kaki kanan, -Klien mampu melakukan
dirasakan dirasakan tingkat nyeri) dalam Mengalihkan nyeri dirasakan teknik relaksasi nafas
hilang timbul terutama 1. Nyeri berkurang 3. Atur posisi perhatian berdenyut-denyut, dalam
terasa saat malam hari. dari skala 6 ke 3 nyaman klien dapat nyeri dirasakan A : Nyeri Akut (Masalah
- Skala nyeri 6 dari skala (0-10) 4. Kolaborasi mengurangi hanya disebelah teratasi sebagian)
1-10 2. Klien tenang pemberian stimulasi kaki kanan, nyeri P : Lanjutkan intervensi
DO : -Klien tampak tidak menunjukan terapi internal berkurang saat di 2,4
meringis ekspresi meringis analgetik sehingga istirahatkan, nyeri
-Skala nyeri 6 (rentang 1- atau kesakitan nyeri yang dirasakan hilang
10) 3. Klien mampu dirasakan timbul terutama
-Tampak luka operasi di menggunakan berkurang terasa saat malam
kaki kanan teknik non 3. Untuk hari.
farmakologi mengurangi Skala nyeri 6 (0-
nyeri 10).

38
4. Untuk
mengurangi 2. Mengjarkan
nyeri yang teknik non
dirasakan farmakologi
klien distraksi relaksasi
nafas dalam
(13:25)
H : Klien mampu
melakukan teknik
non farmakologi
dengan
bimbingan
perawat.

3. Mengatur
posisi nyaman
klien.
H : Klien tampak
tidur semi fowler.

4. Kolaborasi
pemberian terapi
analgetik (18:00
WIB)
H : Diberikan
obat ketorolac
1ml dengan di
drip.

39
2. Hambatan Mobilitas fisik Setelah dilakukan Terapi latihan : Tanggal 30 mei Tanggal 30 mei 2019
b.d penurunan mobilisasi tindakan Ambulasi 1. Untuk 2019 S : Klien mengatakan
d.d : keperawatan 1. Anjurkan mengurangi 1. Menganjurkan masih merasa lemas dan
DS : -Klien mengeluh selama 2x7 jam klien untuk hambatan dan klien untuk nyeri serta hanya mampu
lemas dan nyeri kepada klien menggunakan ketidaknyam menggunakan bergerak sedikit sedikit
-klien mengatakan sulit diharapkan pakaian yang anan dalam pakaian yang dengan bantuan
untuk bergerak hambatan mobilitas nyaman bergerak nyaman O : -Pergerakan masih

40
DO : -Klien tampak tidak dapat berkurang 2. Berikan 2. Untuk H : klien dapat tampak terganggu
banyak bergerak dengan kriteria dorongan pada meningkatka mengikuti aturan -klien belum mampu
-Aktivitas klien dibantu hasil : klien untuk n perawat melakukan pergerakan
oleh keluarganya. (mobility body melakukan kemandirian perubahan posisi dari
-Kekuatan otot : position) pergerakan klien dalam 2. Memberikan berbaring ke duduk dan
1. Gangguan ditempat tidur mobilisasi dorongan pada sebaliknya.
5 5 : t.ka t.ki pergerakan otot seperti duduk 3. Untuk klien untuk A : Hambatan mobilitas
2 5 k.ka k.ki berkurang dan bergeser meningkatka melakukan fisik belum teratasi
2. Klien mampu sesuai toleransi n pergerakan P : Lanjutkan intervensi
bergerak dari posisi 3. Anjurkan kenyamanan ditempat tidur 2,3,4
satu ke posisi lain klien untuk klien seperti seperti
atau sisi lain dalam ubah posisi 4. Untuk duduk dan
posisi berbaring bertahap dan mencegah bergeser sesuai
3. Klien mampu teratur kekakuan toleransi
bergerak dari posisi 4. Latih ROM pada sendi H : Klien
berbaring ke posisi pasien sesuai mengatakan
duduk kemampuan masih merasa
nyeri dan hanya
mampu bergerak
sedikit sedikit
dengan bantuan

3. Menganjurkan
klien untuk ubah
posisi bertahap
dan teratur
H : Klien dapat
mengubah posisi

41
sedikit sedikit

4. Melatih ROM
pada sesuai
kemampuan
H : klien dapat
melakukan latihan
ROM dan dapat
mempraktikan
kembali.

3. Resiko Infeksi ditandai Setelah dilakukan Perawatan 1. Tanggal 30 mei Tanggal 30 mei 2019
dengan : tindakan daerah sayatan Mengetahui 2019 S : -klien mengatakan pada
DS : keperawatan : Kontrol karakteristik 1. Mengkaji lukanya masih terasa nyeri
selama 2x7 jam infeksi luka kondisi luka tidak ada sensasi panas
DO : - Luka tampak diharapkan resiko 1. Kaji kondisi 2. Untuk H : luka terdapat dan gatal pada luka
basah infeksi berkurang luka menilai ada dikaki kanan, luka O : -Luka terdapat di kaki
-Terdapat luka post dengan kriteria 2. Monitor tidaknya berbentuk kanan dan ditutup
operasi dikaki kanan hasil : (Keparahan akan adanya infeksi memanjang pembalut perban elastis
infeksi) tanda dan 3. horizontal ± 8 cm. -Suhu tubuh dalam rentan
1. Tidak gejala infeksi Mengurangi normal 36,5◦c
menunjukan (kalor,dolor,ru adanya resiko 2. Memonitor -Tidak ada kemerahan dan

42
adanya tanda tanda bor,tumor) infeksi akan adanya panas
infeksi 3. Kolaborasi 4. tanda dan gejala A : Resiko infeksi masih
2. Tidak ada cairan pemberian Meminimalk infeksi ada
atau pus pada luka antibiotik an resiko (kalor,dulor,rubor P : Lanjutkan Intervensi
4. Gunakan infeksi ,tumor) 2,3
teknik steril 5. Untuk H : suhu tubuh
dalam menghindari dalam rentan
perawatan luka bahaya lebih normal 36,5◦c ,
5. Cuci tangan dari infeksi klien mengatakan
sebelum dan terasa nyeri dan
sesudah tidak ada sensasi
kegiatan panas dan gatal
perawatan pada luka, tidak
klien ada tanda
kemerahan serta
pus

3. Melakukan
kolaborasi
pemberian
antibiotik
H : diberikan obat
vicilyn

4. Menggunakan
teknik steril
dalam perawatan
luka

43
H : Menggunakan
prinsip bersih
pada saat
membuka balutan
dengan handscone
bersih dan prinsip
steril pada saat
perawatan luka

5. Mencuci
tangan sebelum
dan sesudah
kegiatan
perawatan pasien
H : terhindar dari
infeksi

44

Anda mungkin juga menyukai