Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN DARI KASUS :

1. PERTUSIS

pertusis adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri bordetella pertussis. nama lain penyakit
ini adalah tussis quinta, whoopingcough, batuk rejan, batuk 100 hari. adapun ciri-ciri yang
organisme ini adalah : berbentuk batang,, tidak dapat bergerak, ukuran panjang 0,51um dan
diameter0,2-0,3um, tidak berspora, mempunyai kapsul, mati pada suhu 55 derajat celcius selama
1/2 jam dan tahan pada suhu rendah, dengan pewarnaan toluidin blue dapat terlihat granula
bipolar metakromatik dan menghasilkan dua macam toksin.

pertusis ini menular melalui :

a. droplet infection,

b. kontak tidak langsung dari alat-alat yang terkontaminasi,

c. penyakit ini dapat ditularkan penderita kepada orang lain melalui percikan-percikan ludah
penderita pada saat batuk dan bersin.

d. dapat pulamelalui sapu tangan, handuk, dan alat-alat makan makan dicemari kuman-kuman
penyakit tersebut.

penyakit pertusis ini mempunyai masa inkubasi 6-20 hari, rata-rata 7 hari. sedangkan perjalanan
penyakit ini berlangsung antara 6-8 minggu atau lebih. dan pencegahan penyakit ini adlah
dengan vaksin difteri.

pada kasus dengan pertusis biasanya muncul diagnosa keperawatan nyeri, bersihan jalan napas,
dan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. tb paru

tb paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis. dengan faktor resiko umur, jenis kelamin, kepadatan pendududk.

pada penyakit ini manifestasi klinik nya adalah : batuk produktif yang berkepanjangan,
hemaptisis, demam, menggigil, keringat malam, kelemahan, hilangnya nafsu makan, penurunan
berat badan. pada penyakit ini dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap pada kasus
dengan tb paru pengobatannya adalah regimen obat dengan 6 bulan yang terdiri dari dari
isoniazid, INH dan rifampisin regimen 9 bulan sensitive pada orang yang tidak boleh atau tidak
bisa mengonsumsi pirazinamid

pada kasus dengan tb paru muncul diagnosa medis :

a. bersihan jalan tidak efektif


b. gangguan pertukaran gas

c. pola napas tidak efektif

d. hipertermia

e. intoleransi aktivitas

3. ASMA

asma adalah kelainan berupa inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan
hiperaktivitasbronkus terhadap berbagai rangsangan yang dapat menimbulkan gejala mengi,
batuk sesak napas, dan dada terasa berat terutama pada malam dan dini hari (menurut deokes RI,
2009)

pada asma akan muncul manifestasi klinik diantaranya : takipnea dan orthopnea, gelisah, nyeri
abdomen, kelelahan dan lain sebagainya.

penatalaksanaan medis adalah sebagai berikut :

a. edukasi penderita

b. menilai dan memonitor besarnya penyakit secara obyektif dengan mengukur fungsi paru,

c. mengurangi pengobatan jangka panjang untuk pencegahan

d. merencanakan pengobatan untuk serangan akut

e. menghindari dan mengndalikan pencetus asma bronkhial.

4. difteri

difteri adalah penyakit penyakit akut yang disebabkan oleh corynebacterium diptheria. suatu
bakteri gram positiffakultatif anaerob. penyakit ini di tandai dengan sakit tenggorokan, demam,
malaise, dan pada pemeriksaan ditemukan pseudomembran pada tonsil, faring dan /rongga
hidung. difteri mempunyai masa tunas 2-6 hari. diagnosis difteri ditagakkan berdasarkan
pemeriksaan fisik dan laboratorium, ditemukan kuman difteri dengan pewarnaan gram secara
langsung kurang dapat di percaya.

pada penyakit ini biasanya diberikan antibiotik, kortikosteroid, penularan penyakit ini dengan
cara kontak langsung maupun tidak langsung, air ludah yang bertebrangan saat penderita
berbicara , batuk atau bersin membawa serta kuman-kuman difteri. melalui pernapasan masuk
kedalam tubuh orang disekitarnya, maka terjadilah penularan penyakit difteri.

komplikasi :

a. obstruksi jalan napas

b. miokarditir akibat toksin yang dibentuk kuman penyakit ini

c. dapat terjadi nefritis.

Anda mungkin juga menyukai