Anda di halaman 1dari 2

Apakah Power Supply yang kita miliki sudah cukup?

Power Supply yang biasa digunakan Teknisi Handphone umumnya hanya memiliki kapasitas suplai arus 1
sampai 2 amper, dengan variasi tegangan antara 0 - 16 Volt. Padahal Teknisi Handphone hanya
membutuhkan nilai variasi tegangan antara 1 sampai 5 Volt, namun membutuhkan nilai arus yang sangat
besar, terutama pada kebutuhan suplai tegangan Smartphone biasanya membutuhkan kemampuan Arus
sebesar 2 sampai 4 Amper. Maka sudah tentu Power Supply Konfensional tidak mencukupi untuk
kebutuhan teknisi Handphone saat ini. Maka tidak heran ketika digunakan ke Smartphone hanya sampai
muncul logo kemudian mati lagi, atau hanya bisa sampai getar saja. Hal ini disebabkan kemampuan Arus
Power Supply tersebut tidak mencukupi. Selain itu Power Supply konfensional ini selalu disertakan Short
Protector, sehingga tidak dapat digunakan untuk melakukan Injeksi (suntik) tegangan pada rangkaian
yang Short.

Apa perbedaan Power Supply dengan MBR?

Pada dasarnya kedua alat ini saling membutuhkan satu sama lain, Power Supply bertugas untuk merubah
dari tegangan AC 220Volt menjadi tegangan DC, sedangkan MBR digunakan sebagai regulator yang dapat
mengatur nilai tegangan keluarannya. Namun MBR memiliki kemampuan melakukan efesiensi tegangan
menjadi Arus, yaitu dengan cara “DC to DC Converter”, sehingga dapat melipat gandakan kemampuan
Arusnya sampai 2 kali lipat. Misalkan ketika MBR diberikan tegangan 12 Volt dari Power Supply
Konfensional 2 Amper, kemudian MBR di Set di 3,8 Volt. MBR dapat menyuplai Arus sampai 4,5 Amper.
Maka dari itu, MBR memiliki kemampuat efesiensi hingga 85%.

Kemampuan apa ketika Power Supply telah ditambahkan MBR?

Karena MBR ini memiliki kemampuan melipat gandakan arus, Power Supply yang kita miliki bisa
digunakan untuk berbagai macam hal, misalkan:

Sebagai pengganti Battery Smartphone, MBR mampu menyuplai tegangan dan arus yang mencukupi
sampai Smartphone tersebut dapat hidup dengan baik bahkan digunakan Calling.

MBR dapat digunakan Injeksi Tegangan pada rangkaian yang Short, karena MBR tidak memiliki Short
Protector pada rangkaiannya, sehingga akan tetap memaksa tegangannya terus keluar.

Karena kemampuan Point diatas, MBR juga dapat dengan cepat untuk membantu teknisi handphone
mencari komponen yang Short/bocor kecil.

Sebagai sumber tegangan MBR bisakah menggunakan selain Power Supply?


Sebagai Input tegangan MBR bisa dari mana saja, misalkan dari: Tegangan Power Supply PC, Adaptor
Laptop. Yang penting tegangan DC yang memiliki nilai tegangan antara 12 sampai 30 Volt.

Apakah aman bagi Power Supply ketika MBR dipergunakan untuk Injeksi tegangan pada rangkaian yang
short?

Ketika Output tegangan MBR di Injeksikan ke rangkaian Smartphone yang Short, MBR akan memaksa
menyuplai arus sampai 4,5 Amper. Namun demikian, nilai arus yang masuk ke MBR tidak akan lebih dari
2 Amper, maka tentu akan tetap aman bagi Power Supplynya, asalkan Power Supply tersebut memiliki
kemampuan minimal 2 Amper.

Bisakah Sumber tegangan MBR diambil dari USB Laptop atau Power Bank?

Tegangan Output USB atau Power Bank sebesar 5Volt, dengan kemampuan arus sebesar 1 Amper. Jika
Output tegangan MBR diset dibawah 5 Volt misalkan 3.8Volt, maka sudah tentu akan terdapat
peningkatan arus, namun tidak terlalu besar penguatannya. Berbeda ketika MBR diberikan tegangan
sebesar 12 Volt, Arus yang dihasilkan tentu akan semakin besar, hal ini dikarenakan konfersi tegangan ke
arus dilakukan ketika terjadi selisih tegangan antara Input dan Output. Oleh karena itu, MBR tidak aman
digunakan untuk Injeksi tegangan pada rangkaian yang short, karena akan menyebabkan kerusakan pada
Power Supply Laptop atau Power Banknya.

Kenapa MBR panas ketika digunakan untuk injeksi tegangan pada rangkaian yang Short?

Panas ini bersumber dari Chip Buck Regulator ketika bekerja terlalu keras, yaitu ketika memberikan arus
diatas 3 Amper. Walau demikian MBR telah difasilitasi 2 Heatsink (pendingin Alumunium), 1 dipasang di
Chip Buck Regulator, satu lagi men

Anda mungkin juga menyukai