Anda di halaman 1dari 4

LENSA TBC

SOP

No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
: 1/3

UPTD PUSKESMAS PELABUHAN SAMBAS

EDWIN S. ARITONANG
NIP. 198404232006041002
1. Pengertian
Lensa TBC adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Puskesmas yang melibatkan kader
kesehatan dalam mencari/ menjaring penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Pelabuhan Sambas.
2. Tujuan
Untuk meningkatkan cakupan penemuan Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Pelabuhan
Sambas sehingga dapat memutus mata rantai penularan TB Paru di masyarakat.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No. 455/129 / Tahun 2018 tentang Penunjukan Pengelola Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TB Paru Puskesmas Pelabuhan Sambas
4. Referensi
Buku Pedoman nasional penanggulangan penyakit Tuberkulosa Paru tahun 2014
5. Prosedur
1. Alat:
a. ATK
b. Form rujukan Tb
c. Stiker TOSS TBC
d. Leaflet TOSS TBC
e. Pot sputum
f. Masker
6. Langkah-langkah
1. Petugas Puskesmas memberikan daftar nama penderita TBC kepada Kader TBC.
2. Kader TBC mengunjungi rumah penderita TBC
3. Kader TBC melakukan pemeriksaan (skrining) pada kontak penderita TBC kepada minimal 4
rumah sekitarnya atau minimal 20 orang kontak.
4. Jika kontak berusia ≥ 5 tahun, maka dilakukan tindakan :
a. Tidak memiliki gejala batuk, pemeriksaan selesai
b. Tidak batuk tapi memiliki faktor resiko dan gejala lain, di rujuk ke Puskesmas untuk
pemeriksaan Laboratorium dan mendapatkan diagnosis sesuai standar
c. Batuk, di rujuk ke Puskesmas menggunakan form rujukan suspek untuk dilakukan
pemeriksaan Laboratorium dan mendapatkan pelayanan sesuai standar
5. Jika kontak berusia < 5 tahun, maka di rujuk ke Puskesmas menggunakan form rujukan suspek
untuk pemeriksaan (skrining) oleh tenaga kesehatan.
a. Apabila kontak memiliki gejala batuk, maka dilakukan diagnosis sesuai standar
b. Tidak batuk, maka pemeriksaan selesai.
6. Petugas memberikan pot sputum kepada suspek TB Paru dan menyarankan agar menampung
sputum keesokan harinya.
7. Petugas menyarankan sputum yang telah ditampung langsung diantarkan ke Laboratorium
puskesmas untuk diperiksa.
8. Jika dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan sputum positif (+), maka petugas
laboratorium menyarankan agar berobat ke dokter puskesmas untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.
9. Jika dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan sputum Negatif (-), maka petugas
laboratorium menyarankan agar berobat kedokter puskesmas dan dilakukan pemeriksaan rontgen
ke Rumah Sakit.

10. Suspek TBC yang sudah didiagnosis positif (+) menderita TBC, maka pengelola Program TBC
akan menyarankan pengobatan melalui strategi DOTS di Puskesmas.
11. Kader TBC diberitahu bahwa suspek yang dirujuk oleh kader TBC positif Penderita TBC dan
diminta untuk melakukan pengawasan pengobatan.

7. Diagram Alir

FLOW CHART

Petugas memberi daftar penderita TBC


kepada Kader

Kader Mengunjungi rumah


penderita

Kader melakukan pemeriksaan


(skrining) kontak

Kontak ≥ 5 tahun Kontak < 5 tahun

Tidak Batuk tapi


ada faktor resiko & Batuk Rujuk ke Puskesmas
Gejala
Rujuk Ke Skrining Gejala TBC oleh
Fasyankes Petugas Kesehatan

Ada Gejala Tidak Ada


Gejala

PP INH
Diagnosis
sesuai standar

Hasil Pemeriksaan
diinformasikan kepada kader
yang merujuk

Pengawasan dan Pendampingan oleh Kader


TBC

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Melakukan pencatatan dan pelaporan temuan kasus oleh Kader TBC
9. Unit Terkait
1. Pojok TB
2. Ruangan laboratorium
3. Pengelola Program Perkemas
4. Petugas Kesehatan Lingkungan
5. Poli rawat Jalan

10. Dokumen Terkait

11. Rekam historis perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


dilakukan

Anda mungkin juga menyukai