Anda di halaman 1dari 2

KOLABORASI TB HIV

No. Kode :
SPO/YANIS/RJ/05
SOP Terbitan : 01
Puskesmas No. Revisi : 00
Wonosobo I Tgl. Mulai Berlaku : 09/09/2016
Halaman : 1/1

Puskesmas
Wonosobo I
Dr. Lilis Handayani Ujiati
NIP.19690310 200212 2 003
Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya;
Human immunodeficiency virus adalah virus RNA yang menyebabkan
penurunan imunitas tubuh pejamu;
Kolaborasi TB- HIV adalah suatu program bersama antara pengendalian
TB dan pengendalian HIV.
Tujuan Untuk memprcepat diagnosis penyakit TB dan juga HIV dan
untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua
penyakit ini.
Kebijakann SK Kepala Puskesmas No47/SK/IX/2016 tentang Pembentukan Tim
Kolaborasi TB HIV Puskesmas Wonosobo I

Referensi Kebijakan Nasional Kolaborasi TB HIV

5. Langkah-langkah:
A. Pasien datang sebagai suspect TB:
1. Petugas menjumpai pasien dengan tanda klinis sebagai suspect TB
2. Petugas merujuk pasien ke laboratorium untuk diperiksa BTA
3. Petugas lab mengembalikan hasil pemeriksaan ke BP umum
4. Bila hasil laborat BTA negatip, petugas memberitahu kepada pasien bahwa hasil
pemeriksaaan TB negatip, tidak perlu pengobatan TB;
5. Bila hasil laborat BTA positip , petugas BP memberitahu kepada pasien bahwa hasil
pemeriksaan TB positip, sehingga perlu pengobatan lebih lanjut;
6. Petugas BP memberikan resep pengobatan TB selama 2 minggu sampai 2 bulan.
7. Petugas BP memberitahu kepada pasien agar kontrol lagi 2 minggu lagi
8. Kunjungan berikutnya petugas BP mengirim pasien ke laoratorium untuk untuk periksa
VCT HIV
9. Petugas laborat memberikan hasil pemeriksaan kepada konselor
10. Konselor memberikan hasil pemeriksaan kapada pasien setelah di beri konseling
tentang penyakit HIV
11. Bila hasil VCT HIV positip, konselor memanggil petugas PDP untuk memberikan
pengobatan selanjutnya, selain pengobatan TB;
12. Bila hasil VCT HIV negatif, pasien hanya mendapat obat TB

B. Bila pasien datang sebagai pasien positip HIV:


1. Pasien datang ke klinik VCT HIV dengan positip HIV
2. Petugas klinik VCT memberitahu kepada pasein untuk diperiksa dahaknya untuk
mengetahui apakah tertular penyakit TB;
3. Petugas klinik VCT mengirim pasien ke laborat untuk periksa BTA;
4. Petugas laborat mengirim hasil BTA ke klinik VCT;
5. Bila hasil BTA positip, Petugas Klinik VCT memangggil petugas PDP untuk memberikan
pengobatan TB;
6. Bila hasil BTA negatip, pasien dianjurkan untuk tetap kontrol bila ada gejala khas TB

1
6. Unit 1. Rawat jalan
terkait 2. Klinik VCT
3. Laboratorium

7. 1. Register pasien rawat jalan


Dokumen 2. Register pasien klinik HIV
terkait 3. Register pemeriksaan laboratorium
4. Register pasien TB

Anda mungkin juga menyukai