Anda di halaman 1dari 2

SOP KOLABORASI TB – HIV

:
No.
034.48/SOP/PW/NO
Dokumen
NELEMEN/2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : 12 Januari 2022
Terbit
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Ali Wafah, A.Md.Kep


WAIMITAL NIP: 19720704 199503 1 006

Tubercolosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis ). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
1. Pengertian Human Immunodeficiency virus adalah RNA yang menyebabkan penurunan
imunitas tubuh pejamu.
Kolaborasi TB-HIV adalah suatu program bersama Antara pengendalian TB
dan pengendalian HIV
Untuk mempercepat diagnosis penyakit TB dan juga HIV dan untuk
2. Tujuan mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit ini

Keputusan Kepala Puskesmas 440.002 tahun 2022 No. Tentang jenis-jenis


3. Kebijakan
pelayanan Puskesmas Waimital
1. Permenkes No 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberculosis
2. Permenkes No.23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human
4. Referensi
Immunodeficiency Virus, Acquired Immunodeficiency Syndrome, Dan
Infeksi Menular Seksual.
5. Prosedur A. Pasien datang sebagai suspect TB
1. Petugas menjumpai pasien dengan tanda gejala klinis sebagai
suspect TB
2. Petugas merujuk pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan BTA
3. Petugas lab mengembalikan hasil pemeriksaan ke poli umum
4. Bila hasil lab negative, dokter memberitahu kepada pasien bahwa
pemeriksaan Tb negative, tidak perlu pengobatan TB
5. Bila hasil lab positif, dokter memberitahukan kepada pasien bahwa
hasil lab positif, sehingga perlu pengobatan lebih lanjut
6. Petugas PJ program TB dan dokter memantau dan memberikan
pengobatan TB pada pasien sesuai dengan kategori pasien
7. Pada kunjungan pasien untuk pengambilan obat berikutnya
petugas TB mengkoordinasi kepada petugas HIV untuk
pemeriksaan HIV
8. Petugas HIV mengarahkan pasien untuk pemeriksaan HIV di
laboratorium
9. Petugas lab memberikan hasil pemeriksaan kepada petugas HIV
10.Bila hasil HIV positif maka akan dirujuk ke Fasyankes PDP untuk
pengobatan HIV
11.Bila hasil negative maka pasien hanya mendapat obat TB
B. Bila pasien datang sebagai pasien positif HIV
1. Pasien datang dengan hasil positif HIV
2. Petugas HIV memberitahukan kepada pasien untuk di periksa
dahaknya untuk mengetahui apakah tertular penyakit TB
3. Petugas HIV mengirim pasien ke laboratorium
4. Petugas lab memberi hasil kepada petugas HIV
5. Bila hasil BTA positf maka pasien diberikan pengobatan TB
6. Jika hasil negative maka pasien di anjurkan tetap control bila ada
keluhan gejala TB

6. Diagram
Alir

7. Hal-hal
yang perlu
di -
perhatikan
Rawat Jalan
PJ Program TB
8. Unit terkait
PJ Program HIV
Laboratorium
Rekam medic
9.Dokumen Register TB
terkait Register HIV
Register Laboratorium

No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan
10.Rekam
Historis

Anda mungkin juga menyukai