Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN
Jl. Mr.Moch.YaminKarangklesemTelp.(0281)- 6845019

ANALISIS RESIKO, RENCANA PENCEGAHAN, EVALUASI DAN RTL DAMPAK RESIKO TERHADAP LINGKUN
JENIS KEGIATAN YANG
NO TGL IDENTIFIKASI RESIKO HASIL ANALISA RTL HASIL ANALISA
DIANALISA

setiap pelayanan imunisasi petugas


pembuangan jarum suntik masyarakat tertusuk jarum Jarum suntik bekas imunisasi selalu menyiapkan safety bok untuk
1 5/18/2016
bekas imunisasi bekas imunisasi sudah dibuang ke dalam membuang jarum suntik bekas
safety bok dengan tanpa
menutup jarum / no recaping

sesudah pelayanan imunisasi


safety bok bila sudah penuh
masyarakat / petugas Petugas menempatkan safety bok
Pengelolaan jarum suntik ditampung di TPS limbah
tertusuk jarum bekas yang sudah penuh pada TPS limbah
bekas imunisasi medis. Bila safety bok belum
imunisasi medis
penuh masih bisa digunakan
lagi pada saat pelayanan.

masyarakat / petugas Pemusnahan jarum suntik Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan


Pemusnahan jarum suntuk
tertusuk jarum bekas bekas dilakukan melalui kerja Kabupaten Banyumas untuk
bekas
imunisasi sama dengan pihak ke tiga memfasilitasi dengan pihak ke tiga
a. Resiko jatuh pada saat Keseimbangan pada saat
Kelas Ibu Hamil Senam menggunakan matras
senam hamil. Bumil melakukan senam

kurangnya pengetahuan
Sosialisasi kelas Bumil secara rutin di
b. AKI tinggi bumil karena frekuensi
semua kelurahan
penyuluhan kurang

Kurangnya pengetahuan
Pembinaan Mitra Dukun Dukun bayi menolong Pembinaan kemitraan terhadap dukun
masyarakat tentang
Bayi persainan bayi
persalinan yang aman

kurangnya pengetahuan Penyuluhan / sosialisasi Kespro dan


Sosialisasi Kesehatan Wanita usia produktif
wanita usia subur tentang KB pada kader kesehatan usia
reproduksi dan KB memiliki banyak anak
kesehatan produksi dan KB produktif

Pelayanan pemeriksaan ibu hamil yang


Pelayanan Pemeriksaan ibu Ibu hamil Resiko tinggi Kurangnya pengetahuan ibu
tidak berkunjung untuk memeriksakan
hamil meningkat hamil tentang resiko tinggi
kehamilannya

Ibu hamil Resiko tinggi Kurangnya pengetahuan ibu


Pelaksanaan P4K Memasang stiker P4K
meningkat hamil tentang resiko tinggi

Pemantuan Resiko tinggi ibu a. Ibu hamil Resiko tinggi Kurangnya pengetahuan ibu Melakukan kunjungan rumah pada ibu
hamil meningkat, hamil tentang resiko tinggi hamil resiko tinggi

b. AKI tinggi
Kunjungan rumah PUS yang PUS belum ber KB setelah Pengetahuan PUS tentang Memberikan sosialisasi tentang KB
tidak ber KB atau Drop out melahirkan KB masih rendah pada saat kunjungan rumah

Ibu hamil /keluarga tidak


Pelacakan kasus kematian Penyebab kematian ibu tidak menyadari bahwa bumil Petugas melakukan pelacakan pada
ibu termasuk otopsi verbal diketahui tersebut bersiko yang kasus kematian ibu
mengancam jiwanya

ibu hamil tidak semua bisa


terkafer karena luasnya
wilayah

kurangnya pengetahuan Penyuluhan kesehatan tentang masa


Pelayanan Nifas termasuk PUS belum ber KB setelah
wanita usia subur tentang nifas, kesehatan reproduksi dan
KB melahirkan
kesehatan produksi dan KB manfaat KB

keluarga / orangtua bayi tidak


Pelacakan kematian mengetahui jika
Penyebab kematian Petugas melakukan pelacakan pada
neonatus termasuk otopsi kehamilannya beresiko
neonatus tidak diketahui kasus kematian neonatus
verbal terhadap kelangsungan hidup
bayi

Pemantuan bayi Resiko kurangnya pengetahuan ibu melakukan kunjungan rumah pada bayi
Adanya kematian bayi
tinggi tentang kesehatan bayi resiko tinggi

Kurangnya pengetahuan ibu


Deteksi dini HIV-AIDs, TB, Petugas melakukan sosialisasi dan
Ibu hamil tertular HIV-AIDs, hamil dan pasangan tentang
Hepatitis pada ibu hamil dan konseling tentang HIV-AIDs, TB,
TB, Hepatitis penyakit HIV-AIDs, TB,
populasi beresiko Hepatitis pada ibu hamil
hepatitis
Pengetahuan pada
Pelayanan Kesehatan di Pos Penyakit degenaratif Pemeriksaan Kesehatan lansia
Lansiatentanng penyakit
Lansia meningkat padapos lansia
degeneratif masih kurang

3. pembuangan tempat sampah sesuai


dengan jenis limbahnya

apabila suara bising dan asap


yang ditimbulkan genset tidak
tertangani dengan
baik,dikhawatirkan 1. membuat ijin memiliki genset
3 suara yang keras dan asap
menggangu kebisingan dan dengan kapasitas besar
polusi udara di
lingkungan/masyarakat
sekitar Puskesmas kalibagor

2. mempunyai ijin HO

3. genset ditempatkan secara kedap


suara sehingga bunyi yg ditimbulkan
tidak menggangu lingkungan
4. bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan untuk mendapatkan ijin HO
dan ijin memiliki genset dengan
kapasitas besar

Apabila tidak tertangani


1. sosialisasi tentang fooging termasuk
dengan baik bisa
bahan beracun/berbahaya APD yang digunakan sebelum ataupun
4 menimbulkan masalah baru
pada saat Fooging pada saat penyuluhan tentang demam
setelah fooging yaitu
berdarah
keracunan pada masyarakat

2. sosialisasi bisa dengan secara


langsung yaitu dengan penyuluhan-
penyuluhan atau lewat leaflet yang
disediakan oleh puskesmas di ruang
tunggu pasien

apabila limbah medis tidak


tertangani dengan benar
5 Limbah medis merupakan media 1. Puskesmas mempunyai IPAL
penyebaran dan penularan
penyakit yang berbaya
2. bekerjasama dengan Dinas
kesehatan Kab.Banyumas untuk
pengadaan fasilitas IPAL

apabila sarung posyandu


yang dipakai saat 1. Bekerja sama dengan Dinas
tidak standartnya alat
penimbangan tidak sesuai Kesehatan untuk pengadaan sarung
6 penimbangan balita di
standart bisa mengakibatkan posyandu yang sesuai standart dan
posyandu
kecelakaan balita yang keselamatan balita
ditimbang karena terjatuh
2. Posyandu tidak menggunakan lagi
sarung penimbangan atau alat
penimbangan lama yang tidak sesuai
standart
N BANYUMAS
TAN
RTO SELATAN
Telp.(0281)- 6845019

N RTL DAMPAK RESIKO TERHADAP LINGKUNGAN

PELAKSANAAN/TL EVALUASI MONITORING EVALUASI

Petugas sudah membawa safety


sudah dilaksanakan sesuai SOP close
bokpada saat pelayanan imuisasi

petugas sudah melaksanakan


sudah dilaksanakan close
penempatan safety bok pada TPS

sudah dilaksanakan dengan


Dinkes telah memfasilitasi Puskesmas
adanya bukti dari dinas
untuk pengolahan limbah dengan
kesehatan ttg surat penunjukkan
diadakannya pihak ke tiga
pihak ke 3
Belum semua senam Hamil
Belum dilakukan In progres
menggunakan matras.

Untuk tahun 2015 sudah


Kelas Bumil di setiap kelurahan baru
terlaksana, dan untuk tahun 2016 In Progres
dilaksanakan satu kali
belum terlaksana.

Pembinaan Kemitraan dukun bayi Sudah dilaksanakan kemitraan


close
setiap bulan Dukun setiap bulan

Penyuluhan dilakukan satu kali


Belum dilakukan In progres
setahun

Pelayanan pemeriksaan dilakukan


Belum dilakukan In progres
setiap bulan

Belum semua stiker dipasang di


Stiker P4K disetiap rumah ibu hamil In progres
rumah ibu hamil

Semua ibu hamil resiko tinggi Belum semua ibu hamil resiko
In progres
dikunjungi tinggi dikunjungi
semua PUS yang belum ber KB belum Sosialisasi pada PUS paska
In progres
dikunjungi melahirkan tentang KB

Kasus kematian ibu sudah dilacak oleh


Tahun 2015 sudah dilakukan tidak ada kasus
petugas

keguatan dilakukan dengan kunjungan


Tahun 2015 sudah dilakukan In progres
rumah satu bulan sekali

kasus kematian bayi sudah dilacak


Tahun 2015 sudah dilakukan kasus kematian 7
oleh petugas

Kunjungan rumah pada bayi resiko


Tahun 2015 sudah dilakukan In progres
tinggi

Sosialisasi dilakukan setiap bulan Tahun 2015 sudah dilakukan In progres


Petugas melakukan pemeriksan
diSemua Pos lansia di wilayah Tahun 2015 sudah dilakukan In progres
puskesmas

3. pembuangan sampah sudah


sesuai

1.dinas kesehatan sudah


menjaga genset dengan baik
1. Puskesmas Purwokerto Selatan memfasilitasi sehingga sudah
sehingga tidak mudah rusak dan
dalam proses surat ijin kepemilikan mempunyai ijin kepemilikan
tidak menimbulkan kebisingan pada
genset genset dan ijin HO dengan
lingkungan sekitar
adanya bukti terlampir

2. genset sudah ditempatkan


2. Puskesmas telah memenuhi dengan
tersendiri dalam ruang kedap
memiliki ijin HO
suara

4.Genset telah di tempatkan pada


ruangan kedap suara
5. Dinas kesehatan memfasilitasi
Puskesmas dengan membantu atau
mempermudah pengurusan ijin

1.penyuluhan fooging sudah


dilaksanakan oleh petugas
1.telah dilakukan sosiaslisasi tentang 1.petugas promkes selalu menjaga
promkes melalui media
fooging dan bahayanya serta APD media informasinya yaitu leaflet
pertemuan secara langsung
yang digunakan pada saat fooging jangan sampai kehabisan
kepada Masyarakat lewat rakor
kader

2. petugas promkes bisa terus


2. Puskesmas telah
2. leaflet tentang fooging tersedia memberikan penyuluhan tentang
menyediakanleaflet tentang fooging di
di ruang tunggu pasien fooging dan bahaya yang ditimbulkan
ruang tunggu pasien
kepada masyarakat melalui
pertemuan-pertemuan yang ada di
wilayah puskesmas Kalibagor

Mewujudkan Pengadaan IPAL


1. Puskesmas dalam proses 1. Puskesmas belum mempunyai
dengan bekerjasama dengan Dinas
pembuatan IPAL IPAL sesuai yang di persyaratkan
Kesehatan

2. Dinas Kesehatan membantu


memfasilitasi Puskesmas untuk 2. Puskesmas Purwokerto
pembuatan IPAL dengan adanya bukti Selatan sudah mengusulkan ke
tertulis dinas untuk pengadaan IPAL
dengan bukti adanya surat
permohonan ke Dinas Kesehatan

Puskesmas memantau sarung


1. ada 78 posyandu yang ada di
1. Dinas Kesehatan telah melakukan timbangan yang digunakan untuk
wilayah puskesmas Kalibagor
droping sarung Posyandu ke penimbangan balita di posyandu
sudah menerima sarung
Puskesmas sejumlah 78 pos sudah sesuai standart/yang
timbangan yang baru
dibagikan
2. Posyandu melakukan timbangan
balita dengan menggunakan sarung
posyandu yang baru
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN
Jln. Mr. Moch. Yamin Karangklesem Telp. (0281-6845019)

ANALISIS RESIKO, RENCANA PENCEGAHAN, EVALUASI DAN RTL DAMPAK RESIKO KEGIATAN UPAYA KESLING DAN PROMKES TERHA

JENIS KEGIATAN YANG


NO IDENTIFIKASI RESIKO HASIL ANALISA RTL / RENCANA PENCEGAHAN PELAKSANAAN/TL
DIANALISA
Penyuluhan kesehatan kepada Penyuluhan sebagian besar hanya
kurangnya pengertian masyarakat/sasaran baik kader kepada kader kelurahan tidak sampai
Penyuluhan Kesehatan a. Angka kesakitan diare, masyarakat tentang maupun ke masyarakat langsung. ke warga masyarakat ditingak RT/RW.
1 ISPA, pnemonia meningkat pentingnya menjaga
Lingkungan
kesehatan lingkungan

Memberikan penyuluhan kepada Penyuluhan ke masyarakat secara


Dengan meningkatnya kasus warga masyarakat tentang pentingnya langsung, jarang dilakukan dan hanya
diare, ISPA, Pnemoni dan menjaga kesehatan lingkungan dilakukan sampai tngkat kelurahan
penyakit lain akibat
b. Biaya untuk berobat lingkungan yg tidak sehat,
meningkat maka keluarga akan
mengeluarkan biaya
tambahan untuk melakukan
pengobatan

Melakukan pembinaan melalui Inspeksi sanitasi TTU/TPM dilakukan


kegiatan pemeriksaan atau inspeksi dua kali dalam satu bulan
Inspeksi Sanitasi Pengelolaan makanan dan sanitasi pada TTU maupun TPM agar
2 a. Keracunan Makanan minuman yang tidak keamanan konsumen terlindung
TTU,TPM, dan Institusi memperhatikan hygiene dan
sanitasi menyebabkan bakteri
patogen masih bertahan
hidup pada makanan yang
diolah sehingga tidak aman
jika dimakan/dikonsumsi
masyarakat
Pengelolaan makanan dan sanitasi pada TTU maupun TPM agar
minuman yang tidak keamanan konsumen terlindung
memperhatikan hygiene dan
sanitasi menyebabkan bakteri
patogen masih bertahan
hidup pada makanan yang
diolah sehingga tidak aman
b. Terjadi KLB penyakit jika dimakan/dikonsumsi
menular masyarakat
Pengawasan air bersih yang Melakukan pengawasan dan Pengambilan sampel air minum untuk
tidak kontinue bisa pembinaan bagi Depot Air Minum yang pemeriksaan bakteri dilakukan satu kali
menyebabkan kasus diare ada diwilayah Purwokerto Selatan dalam sebulan, dan apabila dari hasil
meningkat karena air minum dengan pengambilan sampel secara laboratorium diketahui air minum positif
yang masih positif rutin satu bulan sekali untuk sampel mengandung bakteri E. Coli segera
Pengambilan Sampel Air Peningkatan kasus atau KLB mengandung bakteri E. Coli bakteriologi dilakukan pembinaan sampai air
3 diare, desentri dan lain-lain dapat menyebabkan diare
bersih dan Air Minum minum yg dihasilkan DAM memenuhi
(sakit perut) persyaratan kesehatan.

Melakukan pengiriman sampel ke Pengiriman sampel ke laboratorium


laboratorium maksimal 2 jam setelah dilakukan sebelum 2 jam dari
Sampel air yang tidak segera pengambilan sampel dan melakukkan pengambilan, namun untuk
dilakukan pengiriman setelah pengemasan sampel dengan benar pengemasan tidak semua sampel
Sampel air minum
pengambilan dapat menjadi agar sampel tidak rusak sampai ke
Pengiriman Sampel Air terkontaminasi kotoran, dilakukan dengan benar (tidak semua
4 bakteri atau kuman yang
rusak karena terkontaminasi laboratorium. dikemas atau dimasukkan ke dalam ice
bersih dan Air Minum udara atau lingkungan box, tetapi menggunakan tak plastik)
lain.
disekitarnya termasuk tangan
kita yang kotor.

Melakukan pemeriksaan tempat kerja Inspeksi sanitasi dilakukan pada


menggunakan blangko form inspeksi tempat kerja formal maupun informal
sanitasi tempat kerja, dan memberikan dilakukan satu kali dalam setahun
Lingkungan kerja yang tidak pembinaan apabila ada tempat kerja
sehat akan membuat yang tidak memenuhi persyaratan
karyawan atau pekerja tidak standar yang ada.
semangat dalam bekerja,
Pemeriksaan / Inspeksi bahkan bisa menimbulkan
a. Produktifitas pekerja Penyakit Akibat Kerja (PAK),
5 Sanitasi pekerja dan menurun misalnya tingkat kebisingan
tempat kerja yang melebihi ambang batas
akan berpengaruh terhadap
kenyamanan karyawan
bahkan bisa menyebabkan
gangguan pendengaran.
Semakin banyak karyawan/
b. Pengeluaran biaya pekerja yang sakit
perusahaan/tempat kerja perusahaan akan semakin
meningkat banyak mengeluarkan
anggaran untuk pengobatan.
Pencemaran lingkungan Sampah yang tidak dilakukan Semua jenis sampah yang dihasilkan Sudah disediakan tempat sampah
(udara dan tanah) pengelolaan yang benar dari proses kegiatan di puskesmas untuk semua jenis sampah, namun
dapat menyebabkan diolah dengan benar sesuai dengan masih banyak pengunjung puskesmas
Penyediaan tempat pencemaran lingkungan yang kriteria/jenis sampahnya. yang salah memasukkan sampah ke
6 sampah untuk semua jenis berupa bau dan pencemaran dalam tempat sampah yang sesuai
sampah tanah. dengan jenis sampahnya.

a. Terkena benda tajam Sampah akan tercampur Memisahkan jenis sampah yang Sudah disiapkan plastik kresek
antara organik dan dihasilkan dengan menggunakan warna kuning dan hitam untuk jenis
anorganik sehingga ada warna plastik yang berbeda. Warna sampah medis dan organik,
resiko terkena benda tajam kuning untuk sampah medis dan anorganik yang non medis
Penyediaan Plastik karena pecahan gelas, warna hitam untuk jenis sampah
7
Sampah piring dll dibuang organik dan anorganik non medis.
bersamaan dengan
sampah organik.

b. Angka kesakitan penyakit Sampah organik yang tidak Melapisi semua tempat sampah Tempat sampah organik sudah dilapisi
perut (diare, desentri, thipus ditempatkan dengan benar organik dengan plastik kresek dengan plastik kresek warna hitam.
dll) meningkat dapat mengundang sehingga memudahkan dalam Untuk komposter dan lubang biopori
datangnya lalat, kecoa, tikus pembersihan tempat sampah. Selain belum dilakukan, sampah organik
dan binatang lain. Kemudian itu dilakukan pembuatan komposter masih dibuang di TPS.
hewan tersebut hinggap pada atau lubang biopori untuk pengolahan
makanan dan masuk ke sampah organik yang dihasilkan dari
tubuh manusia serta akan proses kegiatan di puskesmas.
menginfeksi manusia.
Pencemaran Lingkungan Pengumpulan/pemilahan Melakukan pemilahan sampah dari Tempat sampah sudah dibedakan,
(udara, bau) sampah yang tidak benar sumber sampah (ruangan-ruangan tetapi baik pasien maupun
dapat menimbulkan bau yang ada di puskesmas) sehingga pengunjung masih ada yang
disekitar lingkungan. Bau memudahkan dalam pembuangan membuang sampah ditempat
yang ditimbulkan berasal di TPS. Dan memastikan untuk sampah yang tidak sesuai dengan
8 Pengumpulan Sampah dari sampah organik yang sampah organik harus tertutup jenis tempat sampah yang
mudah membusuk dan sehingga bau tidak menyebar disediakan
tercecer dilingkungan keluar.
sekitar.

a. Terkena benda tajam Pengepakan sampah padat Memastikan bahwa sampah padat Bekas jarum suntik sudah semua
medis yang tidak benar medis termasuk bekas jarum suntik masuk dalam safety box
Pengiriman sampah medis bisa menyebabkan cidera sudah terkemas dengan benar.
9 pada petugas sampah (menggunakan safety box untuk
padat sampah bekas jarum suntik
b. Menimbulkan bau di Sampah padat medis yang a. Melakukan pengecekan di Pengecekan terhadap pengemasan
TPS sampah medis tidak tertutup rapat bisa ruangan TPS bahwa untuk sampah sampah padat medis pada ruangan
menimbulkan bau amis di padat medis seperti bekas kapas TPS sudah dilakukan namun belum
ruangan TPS karena yang mengandung darah sudah rutin.
pengiriman sampah padat tertutup rapat pada kantong plastik
medis dilakukan sebulan warna kuning.
sekali

b. Meningkatkan frekuensi Pengiriman sampah padat medis


pengiriman sampah padat medis dilakukan sebulan sekali.
menjadi maksimal seminggu sekali

Melengkapi petugas pengelola sampah Pengelola sampah belum


Pengelola/pengumpul dengan APD berupa sarung tangan, menggunakan APD pada saat
Terkena benda tajam dan sampah dari sumbernya masker dan sepatu booth mengumpulkan maupun menampung
Penyediaan APD untuk belum menggunakan APD
10 terpapar pencemaran sehingga menimbulkan resiko
sampah dari sumbernya ke TPS.
pengelola sampah udara (bau) dari sampah kemungkinan terkena benda
tajam.

Pembuatan Instruksi kerja Menimbulkan cidera pada Prosedur kerja harus Membuat SOP pengelolaan Sudak dibuat SOP pengelolaan
petugas pengelola sampah dibuat dengan sampah medis dan non medis sampah medis dan non medis
dan Prosedur kerja dalam
mempertimbangkan
pengelolaan sampah keselamatan petugas agar
11 tidak menimbulkan resiko
cidera pada petugas
Survey Mawas Diri (SMD) Penyakit menular Permasalahan kesehatan Mengadakan SMD di masing- SMD dilakukan untuk 7 kelurahan
dimasyarakat meningkat yang tidak dipecahkan di masing kelurahan supaya masalah dengan metode FGD (Forum Group
masyarakat bisa kesehatan segera diketahui, diatasi Discustion)
menyebabkan peningkatan dan ditemukan jalan pemecahan
12 kasus penyakit menular di masalahnya serta segera dilakukan
masyarakat, misalnya pencegahan agar tidak
kasus diare menular/meluas kasusnya.
Musyawarah Masyarakat Penyakit menular Permasalahan kesehatan Mengadakan MMD di masing- MMD dilakukan pada 7 kelurahan
dimasyarakat meningkat yang tidak dipecahkan di masing kelurahan supaya masalah
Desa (MMD)
masyarakat bisa kesehatan segera teratasi dan
menyebabkan peningkatan ditemukan jalan pemecahan
kasus penyakit menular di masalahnya melalui musyawarah
13 masyarakat, misalnya bersama anggota masyarakat.
kasus diare

Sosialisasi kesehatan kerja pada Sosialisasi kesehatan kerja


tempat kerja formal maupun dilakukan satu tahun sekali pada
Kurangnya pengertian pekerja informal tempat kerja
tentang kesehatan kerja
termasuk didalamnya dampak
dari lingkungan kerja yang
tidak nyaman, misalnya
Penurunan produktifitas kebisingan yang tinggi,
Sosialisasi, orientasi
14 pekerja dan kenaikan biaya tekanan panas yang tinggi.
Kesehatan Kerja pengobatan untuk pekerja Dampak tersebut dapat
menimbulkan PAK yang akan
berimbas pada tempat kerja
untuk mengeluarkan biaya
pengobatan pekerja semakin
tinggi/bertambah.

Sosialisasi, orientasi Penurunan produktifitas Sosialisasi kesehatan olahraga Sosialisasi kesehatan olahraga
pekerja dan kenaikan biaya Kurangnya pengertian pada tempat kerja formal maupun dilakukan satu tahun sekali pada
Kesehatan Olahraga pengobatan untuk pekerja karyawan akan pentingnya
15 informal tempat kerja
kesehatan olahraga sehingga
daya tahan tubuh lemah.
Pemberdayaan Masyarakat Penyakit menular akibat Kurangnya kesadaran Melakukan pemberdayaan Pemberdayaan
lingkungan tidak sehat masyarakat untuk masyarakat/pemicuan tentang masyarakat/pemicuan STMB
/ Pemicuan STBM (diare, desentri, thypus dan menerapkan perilaku hidup STBM di wilayah kerja yang belum dilakukan dua kali dalam setahun
16 lain-lain) meningkat. bersih dan sehat. ODF (Open Defection Free)

Penguatan Forum Masalah kesehatan Kurangnya partisipasi dan Mengadakan pertemuan penguatan Penguatan FKK dilakukan 7 kali
Komunikasi Masyarakat dimasyarakat tidak peran serta masyarakat FKK dengan harapan bisa menggali dalam setahun untuk 7 kelurahan
Kelurahan terdeteksi sehingga kasus dalam menjaga kesehatan informasi dari masyarakat serta yang ada di wilayah Purwokerto
penyakit menular meningkat. lingkungan, sehingga resiko mengajak masyarakat untuk Selatan
terkena/tertular penyakit berpartisipasi dan berperan
17 menular tinggi.
aktif/tanggap jika ada
permasalahan kesehatan
diwilayahnya.
DAN PROMKES TERHADAP LINGKUNGAN

EVALUASI MONITORING EVALUASI

Sudah dilaksanakan secara close (acara dilaksanakan dengan


bergantian di wilayah kelurahan menumpang ketika di kelurahan
setiap bulan satu kali mengadakan pertemuan kader
UPGK)

Sudah dilaksanakan secara close (acara dilaksanakan dengan


bergantian di wilayah kelurahan menumpang ketika di kelurahan
setiap bulan satu kali mengadakan pertemuan kader
UPGK)

Sudah dilaksanakan pada Close


sebagian TTU atau TPM di
wilayah Purwokerto Selatan
wilayah Purwokerto Selatan
Sudah dilaksanakan di setiap Close
wilayah kelurahan secara
keseluruhan.

Sudah dilakukan pengiriman In Progres (segera diajukan dalam


sebelum dua jam tetapi tidak RKA perubahan untuk pembelian ice
semua sampel menggunakan ice box)
box karena keterbatasan sarana
dari laboratorium

Inspeksi Sanitasi tempat kerja In Progres


sudah dilaksanakan pada tahun
2015, dan kegiatan ini untuk
tahun 2016 akan dilaksanakan
pada bulan Desember.
Sudah disediakan tempat Close
sampah sesuai dengan kriteria
sampahnya.

Untuk sampah medis sudah In progres


dilakukan sesuai dengan
warnanya, namun untuk
sampah organik dan
anorganik belum semua
tempat sampah dilapisi
kantong plastik warna hitam

Sudah semua tempat sampah In Progres


organik dilapisi tas plastik kresek
warna hitam. Komposter dan
biopori belum dibuat karena
terlalu sedikit sampah organik
yang dihasilkan, dan akan segera
diusulkan pada anggaran
perubahan untuk membuat
biopori di wilayah puskesmas.
Pemilahan sampah sudah Close
dilakukan pada tiap-tiap
sumber sampah (ruangan
yang ada).

Sudah dilaksanakan Close


Segera melakukan In progres
peningkatan frekuensi
pengecekan pada
pengemasan sampah padat
medis di ruangan TPS.

Segera melakukan frekuensi In progres


pengiriman sampah padat
medis ke pihak ketiga secara
berkala seminggu sekali.

Petugas belum melaksanakan In progres


menggunakan APD lengkap,
hanya masker saja yang
digunakan petugas.

Sudah terlaksana Close


Sudah terlaksana Close
Belum terlaksana In progres (Sept)

Belum terlaksana In Progres (Nop)

Belum terlaksana In Progres (Nop)


Belum terlaksana karena In progres (Sept dan Nop)
kesibukan petugas yang
merangkap dengan program
yang lain

Belum terlaksana karena In progres (Okt)


kesibukan petugas yang
merangkap dengan program
yang lain

Anda mungkin juga menyukai