LANDASAN TEORI
1. Pengertian Reward
efisien. Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka dirasa perlu
merupakan upaya pemimpin dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja
telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh
karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai
15
b) Mahmudi: Reward adalah imbalan dalam bentuk uang yang
prestasi tertentu yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang
diberikan oleh pihak organisasi atau lembaga kepada individu atau kelompok
pegawai agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan
kepada banyak hal, terutama ditentukan oleh tingkat pencapaian yang diraih.
Selain itu bentuk reward ditentukan pula oleh jenis atau wujud pencapaian
tuiuan pribadi mereka dan tujuan organisasi. Misalnya saja dengan cara
promosi, pujian dan pengakuan dan juga membantu menciptakan iklim yang
17
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Karya, 1993), hal. 160.
16
menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak tantangannya dan memuaskan.
Maksud dari reward yang terpenting bukanlah dari hasil yang dicapai.
membentuk kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada pegawainya.
2. Jenis-Jenis Reward
kategori, yaitu:18
oleh seseorang dari lingkungan tempat dia bekerja, dimana sesuatu yang
18
Jusuf Irianto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Insan Cendekia, 2001), hal. 67.
19
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), hal. 248-249.
20
Gibson, et al., Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal. 172.
17
pengakuan. Sifat penghargaan ekstrinsik adalah tangible atau dapat
1) Insentif
prestasi ekstra yang melebihi suatu standar yang telah ditetapkan serta
mengajar pada jam tambahan atau bimbel, untuk siswa yang akan
2) Bonus
21
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 89.
22
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal.
269.
18
pengusaha dan pegawainya, misalnya bonus tahunan. Dengan
waktu yang lebih singkat dari waktu yang seharusnya, pegawai tersebut
besar pula bonus yang diterimanya untuk setiap kelebihan produk yang
dihasilkan.
23
Ibid, hal. 269.
19
Dasar pemberian bonus pada penjelasan diatas ialah pemberian
yang ditentukan.
non akademis.
24
Sugiyanto, Waka Kurikulum MTs. Wachid Hasyim Surabaya, Wawancara, Surabaya, 02
Desember 2014.
20
4) Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai
alat motivasi. Dalam hal ini kepala sekolah memberikan pujian kepada
salah seorang guru karena memberikan contoh positif bagi guru lain.
5) Promosi Jabatan
menggunakan hasil penilaian atas hasil karya yang sangat baik dalam
25
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal.
169.
26
Ibid, hal.170.
21
dapat dikatakan sebagai penghargaan organisasi atas prestasi kerja
anggotanya itu.
sebagainya.
sendiri atau job context seperti pekerjaan memberi tantangan dan menarik,
27
Jusuf Irianto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Insan Cendekia, 2001), hal. 67.
22
penyelesaian dalam pencapaian prestasi, otonomi dan pertumbuhan
pribadi.28
1) Pencapaian Prestasi
2) Otonomi
28
Gibson, et al., Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal. 176-
177.
29
Ibid, hal. 177.
23
melakukan apa yang terbaik menurut karyawan yang bersangkutan
atau rapat. Selain itu juga dapat dirasakan ketika kepala sekolah
dinilai.
3) Pertumbuhan Pribadi
24
3. Tujuan Reward
a) Menarik (Attract)
anggota organisasi.
b) Mempertahankan (Retain)
c) Memotivasi (Motivate)
organisasi.
30
Gibson, et al., Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal.169.
31
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 257-
258.
25
untuk setiap pekerjaan, susunan perbandingan dengan pekerjaan lain
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
berasal dari kata “motif”, motif menurut Sadirman adalah daya upaya yang
S.P Hasibuan motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya
beberapa ahli:
32
Agus Maimun dan Agus Zaenal Fitri, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan Alternatif Di
Era Kompetitif, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hal. 79.
33
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.
144.
26
a) G.R Terry mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang
tindakan-tindakan.34
kepuasan.36
motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang baik yang
berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
34
Ibid, hal. 145.
35
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), hal. 235.
36
M. Bedjo Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 119.
37
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 94.
27
yang dimilikinya untuk mencapai kepuasan yang sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
sekolah yang terdiri dari para guru, laboran, pustakawan dan sekelompok
dorongan yang timbul dari dalam diri maupun luar diri pendidik dan tenaga
Motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang disebut juga sebagai
motivasi intrinsik, jadi motivasi intrinsik tidak perlu dirangsang dari luar
karena motivasi ini telah ada didalam diri setiap individu. Motivasi intrinsik
seorang guru dapat berupa hal-hal mendorong guru tersebut untuk melakukan
dari luar dirinya disebut juga motivasi ekstrinsik. Seperti yang telah
disebutkan motivasi ekstrinsik ini timbul karena adanya rangsangan dari luar,
38
Abd. Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, Cet. III, ( Yogyakarta : PT. Tiara Wacana : 1993),
hal. 144.
28
misalnya hubungan yang baik dengan pemimpin dan teman sekerja atau gaji
yang tinggi.
bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi pegawai agar mau bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu seorang
pemimpin dalam hal ini adalah kepala sekolah, harus bisa memotivasi dan
optimal.
29
1) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), yaitu kebutuhan
pegawainya.
kepada pegawainya.
30
3) Kebutuhan Sosial atau Rasa Memiliki (Acceptance Needs Or
31
baik dan wajar misalnya dengan sebuah seminar atau pelatihan
pengembangan profesi.39
aktualisasi diri.
39
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 101-102.
32
akuntan sekitar tahun 1950-an. Dari hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa seseorang cenderung termotivasi oleh dua jenis faktor yang terdapat
1) Maintenance Factors
kembali pada titik nol setelah dipenuhi, misalnya orang lapar akan
2) Motivation Factors
40
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hal.157.
33
prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan
itu.
41
Gibson, et al., Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal. 108.
34
3. Memberi hadiah, misalnya dalam bentuk uang tunai, medali
dan sebagainya.
pekerjaannya.
Possibility Of Growth)
35
pemimpin memberikan rekomendasi tentang pegawai yang siap
Herzberg adalah:
42
M. Manullang dan Marhiot AHM Manullang, Manajemen Personalia, (Yogyakarta: Gajah
Mada University Press, 2001), ed-3, hal. 179-180.
36
2) Menurut Maslow semua tingkat kebutuhan merupakan alat
dan cara yang terbaik dalam memotivasi semangat kerja pegawai agar mereka
43
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.
159.
37
pengembangan dan pengarahan pegawai dalam bekerja. Dalam
Adapun tujuan dari motivasi kerja menurut Malayu Hasibuan antara lain:
tugasnya.
44
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.
146.
45
Diposkan oleh From Psychology with Lovely Heart, diunduh pada tanggal 07-januari-2015,
09:15.
38
semangat kerja seseorang. Orang yang memiliki motivasi untuk bekerja
pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu
e) Percaya diri.
a) Metode Motivasi
46
YHS Nasution, (Doc. 07-01-2015, 09.00).
39
1) Metode langsung (Direct Motivation)
b) Alat-Alat Motivasi
47
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.
149.
40
yang terjamin, pujian, piagam penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang
baik.48
bagaimana cara memberikan motivasi yang tepat kepada pegawai dan apa saja
pujian akan membuat seorang guru merasa apa yang telah dilakukannya tidak
48
Ibid, hal. 149-150.
41
tersebut tidak akan mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengatasi
masalah tersebut.
ingin dicapai. Dengan kata lain, apa yang dilakukan seseorang pada umumnya
dari luar diri seseorang seringkali merujuk pada harapan untuk mendapatkan
motivasi para pegawai. Reward sendiri dapat diartikan sebagai bentuk ucapan
terima kasih atas pemberian pegawai kepada organisasi yang tercermin dari
yang tinggi.
seseorang baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan
potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta
meningkatkan gairah untuk bekerja. Oleh karena itu seorang pemimpin dalam
42
hal ini adalah kepala sekolah, harus bisa memotivasi dan mengarahkan
pegawainya, yakni pendidik dan tenaga kependidikan, agar mau bekerja secara
diberikan seperti insentif, dan bonus merupakan alat motivasi yang bersifat
43