3
4
Februari 1999, namun karena situasi keamanan tidak kondusif, proyek ini
dihentikan pembangunannya sejak 18 Desember 1999 dan baru dimulai
pembangunan kembali pada tanggal 3 Juli 2002. Produksi amonia (first drop)
terjadi pada 18 Februari 2004 dan Proyek PIM-2 dinyatakan selesai pada 15
Agustus 2005 dengan kapasitas sebagai berikut:
1. Unit Urea, menggunakan teknologi aces-TEC, Jepang, dengan kapasitas desain
sebesar 1.725 metrik ton urea / hari.
2. Unit Amonia, menggunakan teknologi Kellog Brown & Root, AS, dengan
kapasitas desain 396.000 ton amonia / tahun.
Tertundanya pembangunan Proyek PIM-2, yang dibangun oleh konsorsium
Toyo Engineering Corporation Japan, PT Rekayasa Industri dan PT Krakatau
Engineering Corporation ini telah berdampak pada peningkatan biaya, yaitu dari
USD 310,2 juta menjadi USD 344,8 juta. PIM-2 telah memakai teknologi canggih
dengan sistem kontrol dan pendektesian menggunakan DCS (Digital System
Control) Centum CS3000 Yokogawa dan PLC serta memakai Vibration Monitor
System 3000 Belty Nevada dengan kapasitas Produksi Amonia cair 1.200 ton/hari
dan Urea Granular 1.725 ton/hari.
Produk samping yang dihasilkan oleh PT PIM terdiri dari Amonia, O2, N2,
CO2 cair, dan dry ice atau es kering, pimit (absorban H2S). Amonia dingin yang
tersimpan dalam tangki amonia bisa dijual kepada industri sintesa kimia yang
membutuhkannya. Es kering berfungsi sebagai pendingin untuk mengawetkan
makanan, minuman, buah-buahan, sayuran, dan ikan/udang. Bahan ini berguna
untuk meningkatkan jumlah dan daya tahan bahan makanan yang diawetkan,
mengurangi biaya pengawetan (mengurangi penggunaan balok es), dan memelihara
kualitas makanan yang diawetkan.
5
pabrik dan pelabuhan, serta 161 Ha untuk kebutuhan perumahan dan sarana
fasilitasnya.
2.4 Visi, Misi, Tata Nilai, Makna dan Tri Tekad Pekerja PT Pupuk
Iskandar Muda
2.4.1 Visi
“Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif “.
8
2.4.2 Misi
Adapun misi dari PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut:
1. Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien.
2. Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
3. Memberikan nilai tambah kepada stake holder.
4. Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.
2.4.4 Makna
“Berperan aktif dalam ketahanan pangan dan kemakmuran bangsa”.
1. Udara
Udara pada unit amonia dibutuhkan untuk oksidasi di Secondary Reformer.
Udara proses disuplai dari kompresor udara yang mengambil udara dari atmosfer
dan disaring dengan filter udara untuk menghilangkan debu-debu.
2. Air
Air yang diperlukan adalah air dalam bentuk steam (uap air). Steam di unit
amonia berasal dari pemanfaatan panas pembakaran yang dihasilkan di reformer.
Adapun sifat fisika dan kimia dari bahan baku pembuatan amonia yang meliputi
gas alam, udara dan air dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan 2.4
Tabel 2.3 Sifat Fisika Bahan Baku
Titik
No Komponen Bentuk Warna Bau Titik didih
Beku
Gas Alam
1. a.CH4 Gas Tidak Tidak -1610C -182,48 0C
b.CO2 Gas Tidak Tidak - 57,5 0C - 78,4 0C
Udara
2. a.N2 Gas Tidak Tidak -195,8 0C -259,2 0C
b.O2 Gas Tidak Tidak -252,7 0C -259,1 0C
11
2.5.3 Produk
Produk utama yang dihasilkan oleh PT PIM adalah pupuk urea prill dengan
kapasitas produksi 1725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun, dengan kualitas sebagai
berikut:
1. Kadar Nitrogen : > 46.0%
13
sisa melalui proses flushing. Pada proses ini ammonium karbamat akan terpecah
kembali menjadi amonia dan CO2 yang akan dikembalikan ke dalam reaktor. Untuk
memisahkan urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan cara penguapan.
Larutan yang sudah pekat dikirim ke prilling tower (pada pabrik Urea-1). Urea
padat berbentuk prill yang terbentuk sebagian dikirim ke gudang pupuk curah
sebelum dikapalkan dan sisanya dikemas dalam kantong.