Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM)


PT Pupuk Iskandar Muda merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri pupuk urea. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 24 Februari tahun
1982 dihadapan Notaris Soelaiman Ardjasasmita sesuai Akte Notaris No.54 dengan
nama PT Pupuk Iskandar Muda, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
bawah naungan Meneg, dengan dibangunnya satu unit pabrik, yaitu pabrik dengan
nama Pupuk Iskandar Muda 1 (PIM 1) yang mulai beroperasi secara komersil pada
tahun 1985. Kemudian pada tahun 1999 dilakukan proyek pembangunan pabrik unit
2 amonia dan urea baru yang kemudian dinamakan Pupuk Iskandar Muda 2 (PIM
2).
Pembangunan proyek pabrik PIM-1 awalnya dirintis PT Pupuk Sriwijaya
Palembang tahun 1981. Penandatanganan kontrak pembangunan pabrik dilakukan
pada tanggal 2 Oktober 1981 antara Pemerintah RI dengan kontraktor utama PT
Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation (T.E.C) dari Jepang.
Pembangunan pabrik PIM-1 dimulai pada 13 Maret 1982 dan terselesaikan 3 bulan
lebih awal dari rencana. Pada akhir tahun 1984 pabrik PIM-1 mulai berproduksi.
Pengapalan produksi perdana dilakukan pada 7 Februari 1985 dan diresmikan oleh
Presiden RI pada 20 Maret 1985 dengan kapasitas produksi sebagai berikut:
1. Unit Urea, menggunakan teknologi Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved,
Jepang, dengan kapasitas desain sebesar 1.725 metrik ton urea / hari.
2. Unit Amonia, menggunakan teknologi Kellog, Amerika, dengan kapasitas
desain 1.000 metrik ton amonia/hari yang teroptimalkan menjadi 1.170 ton
metrik amonia / hari.
Saat peresmian pabrik PIM-1, Presiden RI menyatakan akan mendirikan
pabrik PIM-2 di tempat yang sama. Sejak saat itu, proyek pengembangan pabrik
pupuk PIM-2 mulai dijalankan. Proyek ini tercatat dalam Blue Book Bappenas 1994
dan Pemerintah menyetujui pembangunan Proyek PIM-2 pada 20 November 1996.
Pemancangan tiang pertama proyek pabrik PIM-2 dilakukan pada tanggal 25

3
4

Februari 1999, namun karena situasi keamanan tidak kondusif, proyek ini
dihentikan pembangunannya sejak 18 Desember 1999 dan baru dimulai
pembangunan kembali pada tanggal 3 Juli 2002. Produksi amonia (first drop)
terjadi pada 18 Februari 2004 dan Proyek PIM-2 dinyatakan selesai pada 15
Agustus 2005 dengan kapasitas sebagai berikut:
1. Unit Urea, menggunakan teknologi aces-TEC, Jepang, dengan kapasitas desain
sebesar 1.725 metrik ton urea / hari.
2. Unit Amonia, menggunakan teknologi Kellog Brown & Root, AS, dengan
kapasitas desain 396.000 ton amonia / tahun.
Tertundanya pembangunan Proyek PIM-2, yang dibangun oleh konsorsium
Toyo Engineering Corporation Japan, PT Rekayasa Industri dan PT Krakatau
Engineering Corporation ini telah berdampak pada peningkatan biaya, yaitu dari
USD 310,2 juta menjadi USD 344,8 juta. PIM-2 telah memakai teknologi canggih
dengan sistem kontrol dan pendektesian menggunakan DCS (Digital System
Control) Centum CS3000 Yokogawa dan PLC serta memakai Vibration Monitor
System 3000 Belty Nevada dengan kapasitas Produksi Amonia cair 1.200 ton/hari
dan Urea Granular 1.725 ton/hari.
Produk samping yang dihasilkan oleh PT PIM terdiri dari Amonia, O2, N2,
CO2 cair, dan dry ice atau es kering, pimit (absorban H2S). Amonia dingin yang
tersimpan dalam tangki amonia bisa dijual kepada industri sintesa kimia yang
membutuhkannya. Es kering berfungsi sebagai pendingin untuk mengawetkan
makanan, minuman, buah-buahan, sayuran, dan ikan/udang. Bahan ini berguna
untuk meningkatkan jumlah dan daya tahan bahan makanan yang diawetkan,
mengurangi biaya pengawetan (mengurangi penggunaan balok es), dan memelihara
kualitas makanan yang diawetkan.
5

2.2 Lokasi dan Area Pabrik PT Pupuk Iskandar Muda


2.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda terletak diwilayah Zona Industri
Lhokseumawe (ZILS) ± 250 km sebelah Timur Banda Aceh, di Krueng Geukueh,
Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Lokasi
PT Pupuk Iskandar Muda ditunjukkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Lokasi PT Pupuk Iskandar Muda

Pabrik ini berdampingan dengan PT Asean. Aceh Fertilizer (AAF) dan PT


Perta Arun Gas (PAG). Penentuan lokasi ini berdasarkan pada penelitian dari
beberapa aspek teknis dan ekonomi antara lain :
1. Dekat dengan sumber bahan baku yang berupa gas alam dari Lhoksukon
dan pengilangannya di PT Perta Arun Gas, serta memanfaatkan pintu masuk
pelabuhan PT Asean. Aceh Fertilizer sehingga mempermudah pembangunan
sarana pelabuhan
2. Pengambilan air baku dari sungai Peusangan
3. Sinergi pipa gas alam dengan PT Asean. Aceh Fertilizer
4. Di jalur lalu lintas kapal international, Selat Malaka, sehingga sangat strategis
terhadap Negara sasaran ekspor.

2.2.2 Area Pabrik


Untuk keperluan rencana pembangunan PT Pupuk Iskandar Muda, telah
dibebaskan tanah seluas 323 Ha, dengan perincian areal 162 Ha untuk keperluan
6

pabrik dan pelabuhan, serta 161 Ha untuk kebutuhan perumahan dan sarana
fasilitasnya.

2.3 Logo Perusahaan


Adapun logo yang menunjukkan simbol PT Pupuk Iskandar Muda sebagai
berikut:

Gambar 2.2 Logo PT Pupuk Iskandar Muda.

Makna dari segi warna :


1. Hitam : Melambangkan keuletan, ketahanan dan ketekunan.
2. Kuning : Melambangkan keagungan cita-cita
3. Biru : Melambangkan kebijaksanaan, kewibawaan, keluasaan, dan ilmu
pengetahuan.
4. Putih : Melambangkan kesucian, keluhuran budi dan kejujuran.

Makna dari segi bentuk :


1. Bunga Seulanga
Merupakan bunga pujaan masyarakat Aceh, menggambarkan ciri sekaligus cita
– cita seluruh bangsa Indonesia akan kesuburan dan kemakmuran bangsa.
2. Kelopak Bunga
Berjumlah lima lembar mengingatkan kita kepada lima dasar falsafah Negara
Republik Indonesia, Pancasila.
3. Pinggiran Bunga
7

Berupa garis berirama melambangkan tali persaudaraan yang kuat diantara


karyawan dan keluarga besar PT Pupuk Iskandar Muda.
4. Kumpulan Putik dan Benang Sari
Kumpulan Putik dan benang sari yang berbentuk bulatan melambangkan
kebulatan tekad, pengabdian, persatuan, dan kesatuan dari seluruh karyawan
dalam mengemban misi pembangunan yang diberikan Pemerintah kepada
perusahaan menuju sasaran.
5. Kepala Gajah
Menggambarkan kebesaran jiwa dalam dinamika pembangunan.
6. Gajah Putih
Merupakan simbol kebesaran sejarah Kesultanan Aceh pada masa Sultan
Iskandar Muda yang telah membawa kemakmuran bangsa.
7. Sepasang Gading
Sepasang gading yang menantang menggambarkan senjata yang sewaktu-waktu
dapat digunakan sebagai pertahanan dari gangguan dan ancaman dari luar
8. Dua Puluh Empat Guratan
Dua puluh empat guratan pada belalai dan dua garis di pangkal belalai gajah
menggambarkan hari berdirinya PT Pupuk Iskandar Muda pada tanggal 24
Februari 1982.
9. Tulisan “Pupuk Iskandar Muda”
Menunjukkan nama perusahaan, dan tulisan “Aceh-Indonesia” menunjukkan
lokasi pabrik.
10. Dua Buah Titik
Dua buah titik yang terletak di antara kedua tulisan “Pupuk Iskandar Muda”
dan “Aceh-Indonesia” di atas melambangkan moto karyawan PT Pupuk
Iskandar Muda, yakni “Bertaqwa dan Berprestasi”.

2.4 Visi, Misi, Tata Nilai, Makna dan Tri Tekad Pekerja PT Pupuk
Iskandar Muda
2.4.1 Visi
“Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif “.
8

2.4.2 Misi
Adapun misi dari PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut:
1. Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien.
2. Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
3. Memberikan nilai tambah kepada stake holder.
4. Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.

2.4.3 Tata Nilai


PT Pupuk Iskandar Muda memiliki lima tata nilai yang ditanamkan dan
harus dimiliki setiap individu yang berada didalamnya yang disingkat dengan
sebutan “SPIKE”. Adapun lima tata nilai tersebut yaitu :
1. Semangat (Passion), yakni berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi
segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
2. Peduli Pelanggan (Customer Orientation), mengerti dan melayani melebihi
harapan serta memberikan solusi yang terbaik.
3. Integritas (Integrity), memiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan konsisten
dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Kerjasama (Team Work), bersatu mencapai tujuan untuk memberikan
hasilterbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.
5. Efisien (Efficient), merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu
melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat mutu,
tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.

2.4.4 Makna
“Berperan aktif dalam ketahanan pangan dan kemakmuran bangsa”.

2.4.5 Tri Tekad Pekerja PT Pupuk Iskandar Muda


Kami pekerja PT PupukIskandar Muda, bertekad :
1. Tetap semangat dan menjunjung tinggi integritas
9

2. Mengutamakan kerja sama dan efisien dalam menggunakan sumber daya


perusahaan.
3. Peduli terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

2.5 Bahan Baku dan Produk


2.5.1 Bahan Baku Pembuatan Ammonia
Unit pembuatan amonia berfungsi untuk menghasilkan amonia cair dan gas
karbondioksida yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Bahan
baku pembuatan amonia adalah gas alam, uap air (steam) dan udara.
1. Gas Alam
Gas alam yang berasal dari PT Perta Arun Gas NGL. Co. Sudah
mendapatkan treatment, jadi kandungan impurities yang dapat mengakibatkan
gangguan selama operasi berlangsung telah dihilangkan. Komposisi gas alam yang
disuplai dari PT Perta Arun Gas NGL. Co. diperlihatkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi Gas Alam
Komponen Komposisi (fraksi mol)
N2 0,01095
CO2 0,93676
CH4 0,00000
C2H6 0,03984
C3H8 0,00813
i-C4H10 0,00231
n-C4H10 0,00199
i-C5H12 0,00002
n-C5H12 0,00000
C6H14+ 0,00000
Sumber: Laboratorium Utility PT PIM, 2013
10

Disamping komponen-komponen di atas gas alam juga mengandung senyawa-


senyawa sulfur. Kadar senyawa sulfur yang terdapat dalam gas alam dapat dilihat
pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kandungan Sulfur pada Gas Alam


Senyawa Maksimum (ppm)
H2S 80
RSH 0.25
Sulfur lain 1.35
Hg 160
Sumber:Laboratorium Utility PT PIM, 2013

1. Udara
Udara pada unit amonia dibutuhkan untuk oksidasi di Secondary Reformer.
Udara proses disuplai dari kompresor udara yang mengambil udara dari atmosfer
dan disaring dengan filter udara untuk menghilangkan debu-debu.

2. Air
Air yang diperlukan adalah air dalam bentuk steam (uap air). Steam di unit
amonia berasal dari pemanfaatan panas pembakaran yang dihasilkan di reformer.
Adapun sifat fisika dan kimia dari bahan baku pembuatan amonia yang meliputi
gas alam, udara dan air dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan 2.4
Tabel 2.3 Sifat Fisika Bahan Baku
Titik
No Komponen Bentuk Warna Bau Titik didih
Beku
Gas Alam
1. a.CH4 Gas Tidak Tidak -1610C -182,48 0C
b.CO2 Gas Tidak Tidak - 57,5 0C - 78,4 0C
Udara
2. a.N2 Gas Tidak Tidak -195,8 0C -259,2 0C
b.O2 Gas Tidak Tidak -252,7 0C -259,1 0C
11

3. Air Cair Tidak Tidak 100 0C 0 0C


Sumber: Perry, 1984

Tabel. 2.4 Sifat Kimia Bahan Baku


No Komponen BM (gr/mol) Sifat
Gas Alam
1. a.CH4 16 Mudah terbakar
b.CO2 44 Tidak beracun
Udara
2. a.N2 28,02 Zat pengoksidasi dan pereduksi
b.O2 32,00 Reaktif
3. Air 18 Sebagai Pelarut
Sumber: Perry, 1984

2.5.2 Bahan Baku Pembuatan Urea


Bahan baku pembuatan urea adalah karbondioksida dan amonia. Bahan
baku ini berasal dari pabrik amonia. Pabrik amonia yang beroperasi sekarang adalah
pabrik amonia-2 yang menyuplai bahan baku untuk pembuatan urea.
1. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida mempunyai berat molekul 44 gr/mol. Pada tekanan
atmosfer CO2 berbentuk gas yang tidak berwarna, berbau dan berbasa lemah serta
larut dalam air pada temperatur 15 0C dengan perbandingan volume CO2 : H2O = 1
:1. CO2 tidak bersifat racun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesak dan
mengganggu keseimbangan tubuh. Sifat fisika dari CO2 disajikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Sifat Fisika CO2
Sifat Harga
Titik didih -57,5 OC
Titik beku normal -78,4 OC
Temperatur kritis 38 OC
Tekanan kritis 0,6 Kg/cm2
12

Panas peleburan 1900 Kal/mol


Panas penguapan 6030 Kal/mol
Sumber: Perry, 1984
2. Amonia
Amonia mempunyai berat molekul 17,03 gr/mol. Pada tekanan atmosfer,
NH3 berbentuk gas tidak berwarna, berbau menyengat serta sangat larut dalam air,
alkohol dan eter. NH3 juga bersifat mudah meledak, beracun, dan menyebabkan
iritasi dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Sifat Fisik Amonia


Sifat Harga
Titik didih -33 0C
Titik beku -77,70 0C
Temperatur kritik 133,35 0C
Tekanan kritik 1657 psi
Tekanan uap cairan 8,5 atm
Spesifik volume pada 700C 22,7 ft3/lb
Panas pembentukan
1. Pada 0 0C -9,37 kkal/mol
2. Pada 25 0C -11,04 kkal/mo/
Kelarutan dalam air pada 1 atm (% berat)
3. Pada 0C 42,80
4. Pada 25 0C 33,10
Sumber : Perry, 1984

2.5.3 Produk
Produk utama yang dihasilkan oleh PT PIM adalah pupuk urea prill dengan
kapasitas produksi 1725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun, dengan kualitas sebagai
berikut:
1. Kadar Nitrogen : > 46.0%
13

2. Kadar air : < 0,5 %


3. Kadar Biuret : < 1,0 ppm
4. Kadar besi : 1,0 ppm (maksimal)
5. Amonia bebas : 150 ppm (maksimal)

2.6 Pabrik dan Sarana Pendukung


2.6.1 Unit Utilitas
Unit utilitas berfungsi sebagai unit penunjang kebutuhan operasional pabrik
secara keseluruhan, antara lain menyiapkan Power (tenaga listrik dibangkitkan oleh
Gas Turbin Generator yang berkapasitas 15 MW), Steam (Uap Bertekanan),
InstrumentAir, PotableWater, DeminWater, Nitrogen dan lain-lain. Proses
penjernihan air baku (sungai) menjadi air jernih untuk kebutuhan domestik dan
proses pabrik dilakukan dalam Clarifier dan selanjutnya disaring dalam SandFilter
dan disimpan dalam Filter Water Tank serta Potable WaterTank yang lebih dahulu
diinjeksikan dengan Chlorine.
Sedangkan untuk menghasilkan air bebas mineral (Demin Water) yang
dipergunakan untuk umpan Boiler (Boiler Feed Water), maka air dariSand Filter
diproses dalam activated carbon filter tank untuk menghilangkan bau dan gas
terlarut selanjutnya ditransfer ke Cation Tower dan Anion Tower untuk
menghilangkan ion positif dan negatif seperti Ca2+, K+, Na+, SiO2-, serta selanjutnya
ditransfer ke Mix Bed Tower yang berfungsi untuk menghilangkan ion positif dan
negatif yang masih terlewat dari proses sebelumnya, lalu air bebas meniral yang
dihasilkan disimpan dalam Demin Tank.
Steam digunakan untuk proses pabrik seperti pemanasan, Heat Exchanger
(penukar panas), penggerak turbin dan sebagai proses reaksi kimia. Steam tersebut
berasal dari Package Boiler (PB) dan Waste Heat Boiler (WHB). Adapun
pembagian jenis steam menurut tekanan dan temperatur yaitu steam bertekanan
tinggi (SX = 124 kg/cm2.G), steam bertekanan sedang (SH = 42 kg/cm2.G) dan
steam bertekanan rendah (SL = 3,5 kg/cm2.G).
Kebutuhan tenaga listrik untuk pabrik dan perumahan berasal dari Gas
Turbine Generator (GTG) 15 MW. Pada kondisi emergency, tenaga listrik akan
14

dibebankan padaStand By Generator yang berkapasitas 1,5 MW namun sebelum


Stand By Generator mengambil alih beban terlebih dahulu bekerja Emergency
Diesel Engine Generator 350 KW yang akan langsung bekerja ± 10 detik setelah
electric failure terjadi dan generator ini siap untuk dibebani. Kemudian kebutuhan
Nitrogen (N2) dan Oksigen (O2) dihasilkan dari Air SeparationPlant (ASP),
sedangkan kebutuhan udara instrument dan udara pabrik berasal dari instrument
dan Plant Air Unit.

2.6.2 Unit Amonia


Unit ini berkemampuan memproduksi amonia 1.200 ton/hari atau 386.000
ton/tahun, menggunakan proses Kellog Brown & Root, AS dari Amerika. Gas alam
(NG) hanya dilewatkan pada sistem treating karena NG yang digunakan merupakan
gas hasil treatment. Gas yang sudah bersih direaksikan dengan steam dalam
primary reformer sehingga menghasilkan H2, CO dan CO2. Gas hasil reaksi dikirim
ke secondary reformer dan direaksikan dengan udara sehingga menghasilkan gas
H2, N2, CO dan CO2. Gas-gas tersebut kemudian direaksikan dalam shift converter
bertekanan tinggi dan rendah untuk mengkonversi gas CO menjadi CO2. Gas-gas
oksida dipisahkan dari N2 dan H2 pada unit CO2 removal.
Selanjutnya gas CO2 dikirim ke pabrik urea untuk pembuatan urea
sedangkan gas N2 dan H2 yang disebut gas sistensis dimurnikan dari sisa-sisa CO
dan CO2 pada methanator. Berikutnya gas N2 dan H2 direaksikan dalam
amoniaconverter sehingga dihasilkan amonia. Gas amonia didinginkan sampai
menjadi cair. Sebagian amonia cair ini dikirim ke pabrik urea untuk diproses
menjadi urea, sedangkan sebagian lagi disimpan dalam tangki penyimpanan amonia
sebelum akhirnya dikapalkan. Amonia dan hydrogen yang terdapat dalam gas
buang diserap kembali pada unit daur ulang tertentu.

2.6.3 Unit Urea


NH3 cair dan CO2 gas dari pabrik amonia direaksikan sehingga terbentuk
amonium karbamat. Selanjutnya, ammonium karbamat dihidrolisis menjadi urea
dan air. Urea yang terbentuk dipisahkan dari ammonium karbamat, air dan reaktan
15

sisa melalui proses flushing. Pada proses ini ammonium karbamat akan terpecah
kembali menjadi amonia dan CO2 yang akan dikembalikan ke dalam reaktor. Untuk
memisahkan urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan cara penguapan.
Larutan yang sudah pekat dikirim ke prilling tower (pada pabrik Urea-1). Urea
padat berbentuk prill yang terbentuk sebagian dikirim ke gudang pupuk curah
sebelum dikapalkan dan sisanya dikemas dalam kantong.

2.7 Unit Penunjang Produksi PT Pupuk Iskandar Muda


Pabrik PT Pupuk Iskandar Muda dilengkapi dengan unit penunjang
produksi, diantaranya:
1. Unit Pelabuhan PT Pupuk Iskandar Muda mampu disandari kapal-kapal curah
berbobot mati sampai 25.000 DWT. Kedalaman rata-rata 10,5 meter pada saat
air surut dan dilengkapi dengan sarana untuk membuat pupuk curah ke dalam
kapal (ship loader), serta sarana air minum dan sarana navigasi.
2. Gudang urea terdiri dari:
1) Gudang curah (Bulk Storage) dengan kapasitas 50.000 ton dan pada saat ini
sedang dalam perluasan untuk PIM-2 dengan kapasitas menjadi 70.000 ton,
dilengkapin dengan fasilitas portal scrapper dan convenyor system.
2) Gudang tong (Bag storage) dengan kapasitas 5.000 ton.
3. Laboratorium pengendalian proses produksi yang berada di unit utility, unit
amonia dan unit urea.
4. Laboratorium utama (Central Laboratory) yang selalu memeriksa mutu hasil
produksi dan memonitor limbah.
5. Unit pengantongan pupuk terdiri dari 4 line dengan kemampuan produksi
pengantongan 1.500 ton/hari.
6. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik antara lain:
1) Bengkel las dan pipa
2) Bengkel mesin dan peralatan pabrik
3) Bengkel Instrument
4) Bengkel listrik
5) Perbengkelan pertukangan kayu, isolasi dan batu tahan api.
16

2.8 Struktur Organisasi PT Pupuk Iskandar Muda


Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, di dalam
organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya
menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing
departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam
suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi tersebut
harus dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam
mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi
tergantung pada sistem manajemen yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur
organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi
perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi baik intern maupun
ekstern untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi yang disesuaikan dengan
tugas pokok masing-masing .
Dewan Direksi (Board of Director) berfungsi mengelola perusahaan secara
korporat sesusai dengan yang telah ditetapkan pemegang saham melalui kebijakan
strategi korporasi dan strategi fungsional seperti: pemasaran, produksi, keuangan,
pengembagan dan pemberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Secara
struktural unit kerja dibawah Direksi adalah setingkat Kompartemen yang dipimpin
oleh General Manager (Grade-1) dan unit kerja di bawah Kopartemen disebut
Departemen dipimpin oleh Manager (Grade-2). Unsur-unsur Organisasi PT Pupuk
Iskandar Muda, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari: Direktur Utama, Direktur
Produksi, Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil, dan Direktur
Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari: Sekretaris Perusahaan, Kepala
Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen Manajemen dan Mitigasi
Risiko, Kompartemen Tata Kelola Korporasi, Kompartemen Produksi,
Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen Teknik dan Perenc. Korporasi,
Kompartemen Pengadaan, SBU IPP, Kepala Proyek NPK, Kompartemen
17

Pemasaran, Kompartemen Keuangan dan Perbendaharaan, Kompartemen SDM


dan Kompartemen Umum.
3. Unsur Pelaksanaan adalah yang langsung melaksanakan proses produksi,
pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk, yaitu:
Kompartemen Produksi, Kompartemen Teknik dan Pengembangan, dan
Kompartemen Pemasaran.
4. Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengawasan dan
inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan yang
terdiri dari: Satuan Pengawasan Intern (SPI), dan Kompartemen Teknik
Pengembangan (Dalam Koorperasi dan Departemen Pengendalian Proses dan
Energi).

2.9 Pencegah Pencemaran


PT Pupuk Iskandar Muda sejak semula telah dimasukkan ke dalam
rancangannya mengenai masalah pengolahan pelestarian lingkungan. Salah satu
pengolahan pelestarian lingkungan adalah dengan pencegahan sekecil mungkin
pencemaran lingkungan dari dampak diakibatkan oleh bahan buangan pabrik.
Secara teknis, semua buangan pabrik tidak berbahaya, karena seluruh peralatan
yang telah dirancang sedemikian rupa dengan dilengkapi proses penetralan kembali
seluruh bahan buangan antara lain:
1. Buangan berupa air dikumpulkan dalam kolam pengolahan, dikolam ini terjadi
proses pengendapan yang terlarut, penetralan pH dan penambahan kandungan
oksigen.
2. Buangan berupa gas dari pabrik yang keluar melalui Vent pembuangan sudah
tidak mengandung gas yang berbahaya, sebagian gas buangan tersebut berupa
uap air.
3. Debu-debu urea yang terjadi pada saat pembutiran urea diserap dan diamankan
dengan bagian filter.
4. Kebisingan yang timbul dari mesin dan cerobong dikurangi dengan memasang
peredam pada rumah-rumah compressor sehingga memenuhi persyaratan nilai
ambang kebisingan.
18

Anda mungkin juga menyukai