Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
A. Pengertian Genetika dan Metabolisme Bakteri
Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan dan perubahan
pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme.
Unit keturunan disebut gen yang merupakan suatu segmen DNA yang
nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu.
Pendekatan tradisional pada genetika telah mengidentifikasikan gen sebagai dasar
kontribusi karakter fenotip atau karakter dari keseluruhan stuktural dan fisiologis
dari suatu sel atau organisme, karakter fenotip seperti warna mata pada manusia
atau resistensi terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya di amati pada
tingkat organisme. Dasar kimia untuk variasi dalam fenotip atau perubahan urutan
DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.
Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari
proses metabolisme. Metabolisme adalah suatu ciri yang dimiliki makhluk hidup
yang merupakan serangkaian reaksi kimia di dalam sel. Reaksi-reaksi ini tersusun
dalam jalur-jalur metabolisme yang rumit dengan mengubah molekul-molekul
melalui tahapan-tahapan tertentu. Secara keseluruhan metabolisme bertanggung
jawab terhadap pengaturan materi dan sumber energi dari sel. Metabolisme terjadi
pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba.
Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri. Ini Gram positif noda dan non-
bergerak bulat kecil berbentuk atau non-motil cocci. Hal ini ditemukan dalam
anggur seperti cluster. Inilah sebabnya mengapa hal itu disebut Staphylococcus
Aureus merupakan salah satu dari lima penyebab paling umum dari infeksi setelah
cedera atau pembedahan. Ini mempengaruhi sekitar 500.000 pasien di rumah sakit
Amerika setiap tahunnya. Hal ini disingkat "S. aureus "atau" Staphylococcus
aureus "dalam literatur medis. Staphylococcus aureus ditemukan di Aberdeen,
Skotlandia pada tahun 1880 oleh ahli bedah Sir Alexander Ogston dalam nanah
dari abses bedah.

1
Dan berdasarkan genetika dan metabolisme bakteri Staphylococcus aureus
tersebut, yang dilihat yaitu mulai dari DNA, RNA, Aliran Informasi Genetika, dan
Metabolisme dari bakteri.

II. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan genetika bakteri Staphylococcus ?
2. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme bakteri Staphylococcus?
3. Apakah yang dimaksud dengan genetika dan metabolisme bakteri Staphylococcus
yang dilihat dari DNA, RNA, Aliran Informasi Genetika, dan Metabolisme dari
bakteri.

III. Tujuan
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun
dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui definisi genetika dari bakteri Staphylococcus
2. Untuk mengetahui metabolisme dari bakteri Staphylococcus
3. Untuk mengetahui genetika dan metabolisme bakteri Staphylococcus yang dilihat
dari DNA, RNA, Aliran Informasi Genetika, dan Metabolisme dari bakteri.

IV. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat agar :
1. Dapat mengetahui definisi definisi genetika dari bakteri Staphylococcus
2. Dapat mengetahui metabolisme dari bakteri Staphylococcus
3. Dapat mengetahui genetika dan metabolisme bakteri Staphylococcus yang dilihat
dari DNA, RNA, Aliran Informasi Genetika, dan Metabolisme dari bakteri.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Materi genetik bakteri adalah informasi yang terdapat pada setiap sel makhluk
hidup yang dapat diturunkan pada keturunan berikutnya. Materi genetik makhluk
hidup disebut juga dengan istilah asam nukleat dan juga ada yang mengatakan faktor
hereditas. Semua istilah tersebut memiliki pengertian yang sama dan menunjuk pada
hal yang sama pula. Materi genetik tersusun atas DNA (deoxyribonucleic acid) dan
RNA (ribonucleic acid).

a. DNA (Deoxyribonucleic acid)


DNA dapat ditemukan dalam nukleus, mitokondria, dan kloroplas. DNA
yang terdapat di nukleus disebut dengan DNA inti sedangkan yang berada di luar
nukleus disebut DNA luar inti. Dalam keadaan sel yang tidak membelah, DNA
nampak sebagai benang-benang yang melilit protein sehingga nampak seperti
ronce-ronce. Pada saat sel sedang melakukan pembelahan barulah DNA akan
membentuk struktur kromosom. Kromosom adalah molekul DNA akan melilit
protein dan saling tumpuk-menumpuk.
DNA tersusun atas dua rantai membentuk struktur double helix.
Perhatikanlah gambar struktur DNA di bawah ini:

Basa nitrogen penyusun DNA digolongkan menjadi 2 macam, yaitu basa


purin dan basa pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S) dan timin (T).
Dalam DNA, basa adenin selalu berpasangan dengan basa timin, sedangkan
guanin selalu berpasangan dengan sitosin. Pasangan antara adenin dengan timin
terjadi dengan 2 ikatan hidrogen, sedangkan ikatan antara guanin dengan sitosin

3
terjadi dengan 3 ikatan hidrogen. Hal ini menyebabkan ikatan antara basa G-S
lebih kuat dibandigkan ikatan antara A-T.
DNA dapat dianalogikan sebagai tangga, dengan anak tangga berupa basa
nitrogen dan tiang penyangganya berupa gula deoksiribosa dan fosfat.

b. RNA (Ribonucleic Acid)


RNA merupakan materi genetik selain DNA yang terdapat pada makhluk
hidup. Tidak seperti DNA yang berantai ganda dan double helix, RNA memiliki
struktur rantai tunggal. RNA terbentuk dari DNA melalui proses transkripsi
dalam nukleus. RNA dibentuk ketika informasi dalam DNA akan diterjemahkan
dalam bentuk protein penentu sifat. Dalam tubuh terdapat beberapa jenis RNA,
yaitu:
RNA-m
RNA-m atau singkatan dari RNA messenger adalah RNA yang terbentuk
dari hasil transkripsi DNA dalam nukleus. RNA-m akan dikeluarkan dari
nukleus menuju sitoplasma, menempel pada ribosom untuk selanjutnya terjadi
proses translasi. RNA-m disebut juga RNA duta (RNA d).
RNA-t
RNA-t atau singkatan dari RNA transfer adalah RNA yang terdapat pada
sitoplasma. RNA-t memiliki basa nitrogen yang dapat berpasangan dengan
basa nitrogen dalam RNA-m. RNA t mengikat asam amino yang nantinya
akan menjadi bahan baku dalam sintesis protein.
RNA-r

4
RNA-r atau singkatan dari RNA ribosom merupakan RNA yang
menyusun organel ribosom. RNA-r dibentuk dalam nukleolus (anak inti)
dikeluarkan menuju sitoplasma, bergabung dengan protein tertentu untuk
membentuk ribosom dan berperan dalam aktivitas sintesis protein.

c. Aliran Informasi Genetik


Dalam konsep Dogma Sentral tentang alur informasi genetik yang terdiri dari
tiga proses utama penggunaan informasi dalam sel yaitu:
Replikasi
Replikasi adalah proses pengcopyan DNA induk untuk menghasilkan
molekul DNA baru yang urutan nukleotidanya identik dengan DNA induknya.
Replikasi ini sendiri bersifat semi konservatif, yang artinya satu molekul DNA
untai ganda bereplikasi untuk menghasilkan dua molekul DNA baru yang
identik. Masing-masing molekul DNA baru itu terdiri dari satu rantai DNA
lama dan satu rantai DNA baru. Pada replikasi DNA mula-
mula kedua untai DNA terpisah kemudian masing-masing untai berfungsi
sebagai tempat untuk sintesis untai DNA yang baru
sehingga proses replikasi menghasilkan dua molekul DNA baru masing-
masing memiliki satu rantai lama dan satu rantai baru.

Transkripsi
Transkripsi adalah yaitu proses dimana kode genetik yang terdapat dalam
DNA di copy menjadi molekul DNA. Proses transkripsi dapat dilihat pada
gambar berikut:

5
Translasi
Translasi adalah dimana pesan genetik yang dikode dalam messenger
RNA ditranslasi dalam ribosom menjadi polipeptida dengan urutan asam
amino tertentu. Dengan kata lain proses translasi ini adalah proses pembuatan
atau sintesis protein baru dalam ribosom. Jadi, protein adalah produk terakhir
yang dihasilkan dari alur informasi genetik. Sel dalam tubuh membutuhkan
ribuan protein yang berbeda setiap waktunya.

Secara keseluruhan hampir sekitar 300


makromulekul yang berbeda terlibat pada sintesis polipeptida.

Namun protein disintesis dengan kecepatan yang tinggi.


Polipeptida dengan 100 residu asam amino dalam E. Coli (pada 37˚C)
disintesis dalam waktu sekitar 5 detik. Sintesis ribuan protein yang berbeda

6
didalam sel diregulasi dengan ketat, sehingga protein hanya disintesis sesuai
dengan kebutuhan metabolik sel.

d. Metabolisme Staphylococcus
Staphylococcus merupakan sel gram positif berbentuk bulat, biasanya
terususun dalam bentuk bergerombol yang tidak teratur seperti anggur. Beberapa
spesies merupakan anggota flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia
yang lain menyebabkan dupurasi dan bahan septikemia fatal. Staphylococcus
yang patogen sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma dan
menghasilkan berbagai enzim ekstrakulikuler dan toksin yang stabil terhadap
panas. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antimikroba.
Genus Staphylococcus sedikitnya memiliki 30 spesies. Tiga tipe Staphylococcus
yang berkaitan dengan medis adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis, dan Staphylococcus saprophyticus. Staphylococcus aureus bersifat
koagulase positif, dan merupakan patogen utama pada manusia. Staphylococcus
koagulase negatif merupakan flora normal manusia dan kadang- kadang
menyebabkan infeksi, misalnya Staphylococcus epidermidis.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil,
Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki inti sel. Organisme
uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal. Struktur dasar bakteri meliputi :
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi heterotrof dan
autotrof. Heterotrof meliputi saprofit dan parasit. Autotrof meliputi fotoautotrof dan
kemoautotrof. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar
memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi: bakteri aerob dan bakteri anaerob.
Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan temperature 25-37ₒC. Lingkungan
tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat.
Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun
kerugian.
Staphylococcus merupakan sel gram positif berbentuk bulat, biasanya terususun dalam
bentuk bergerombol yang tidak teratur seperti anggur. Beberapa spesies merupakan
anggota flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia yang lain menyebabkan
dupurasi dan bahan septikemia fatal. Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis
darah, mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim ekstrakulikuler dan
toksin yang stabil terhadap panas. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap
beberapa antimikroba. Dan berdasarkan genetika dan metabolisme bakteri
Staphylococcus aureus tersebut, yang dilihat yaitu mulai dari DNA, RNA, Aliran
Informasi Genetika, dan Metabolisme dari bakteri.

3.2. Saran
Disarankan kepada seluruh pembaca setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan
bakteri terutama jenis bakteri Staphylococcus aureus, dapat juga mengetahui genetika
dan metabolisme bakteri ini yang dilihat berdasarkan DNA, RNA, Aliran Informasi
Genetika, dan Metabolisme dari bakteri ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell Reece-Mitchell. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Ciracas, Jakarta 13740.


Penerbit Erlangga
2. Michael J. Pelczar, dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Ui-Press :
Jakarta
3. Pelczar, Michael dan Chan. 2010. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UIPress
4. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dapartemen Kesehatan RI. 1989.
BakteriologiUmum. Jakarta
5. Suharni, Tri Theresia, dkk. 2008. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:Universitas Atma
Jaya
6. Syahrurachman, Agus. 1994. Mikrobiologi kedokteran ed.revisi. Jakarta:Bina Rupa
Aksara

Anda mungkin juga menyukai