Anda di halaman 1dari 15

HEART BURN

Setelah mempelajari kegiatan belajar 10, anda diharapkan dapat memahami tentang
heart burn.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 10 anda akan mencapai kemampuan untuk :


1. Mahasiswa mampu menganalisa konsep heart burn

1. Penyebab
2. Tanda-tanda bahaya
3. Faktor-faktor resiko
4. Cara mengatasi
5. penatalaksanaan
Heart Burn ( Panas Dalam Perut )

Ketidaknyamanan ini mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah
bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan. Heart burn istilah
lain untuk regurgitasi/refluks. Rasa panas dalam perut biasanya di asosiasikan dengan
sensasi seperti terbakar yang seringkali menjalar dari kerongkongan bagian bawah menuju
bagian bawah tulang dada. Hal tersebut terjadi ketika asam lambung dari perut ibu terbawa
masuk ke dalam tenggorokan (esofagus) .

a. Penyebab
1. Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progsteron
2. Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesterone dan tekanan uterus
3. Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh
pembesaran uterus
4. Pergeseran lambung karena pembesaran uterus
5. Aliran balik esofagus yang menyebabkan efek panas seperti terbakar di area
retrosternal
6. Timbul dari aliran balik asam lambung ke dalam esofagus bagian bawah
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
2. Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis pada
trimester III (preeklamsi)
3. Nyeri perut yang hebat (persalinan premature, appendicitis)

c. Faktor-faktor risiko
Beberapa hal yang bisa memicu Anda mengalami heartburn adalah:
 Makan makanan berlemak dan pedas
 Sering merokok dan minum alkohol
 Minum kopi
 Sedang hamil
 Obesitas
 Menderita GERD
 Menderita diabetes
 Olahraga yang menekan perut seperti sit up
 Memakai celana terlalu ketat

Keadaan hamil atau obesitas juga dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terhadap
heartburn.

d. Cara meringankan/mengatasi
1. Makan porsi kecil tapi sering
2. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan yang
berbumbu merangsang
3. Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat
4. Hindari berbaring setelah makan
5. Hindari minuman selain air putih saat makan
6. Kunyah permen karet
7. Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik atau letakkan bantal di bawah
bahu, untuk membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan
8. Minta dokter kandungan Anda untuk meresepkan obat heartburn yang aman
digunakan selama kehamilan
9. Gunakan pakaian longgar. Pakaian ketat bisa meningkatkan tekanan pada lambung
yang menyebabkan rasa tidak nyaman.

e. Penatalaksanaan
1. Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida aluminium
dan magnesium)
2. Hindari dari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam
dalam lambung)
3. Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate
HEMOROID

Tujuan umum dari kami mempelajari modul ini adalah untuk mengetahui tentang
Ketidaknyamanan Umum pada Kehamilan dan Perilaku Serta Perubahan

Adapun Tujuan khusus dari pembelajaran ini yaitu


1. Mengetahui tentang hemoroid, dan
2. Mengetahui tentang pengaruh hemoroid pada kehamilan

Adapun pokok-pokok materi adalah :


Hemorhoid pada wanita hamil banyak dijumpai dan merupakan keadaan yang
fisiologis menyertai kehamilan. Karena jarang menimbulkan keluhan maka biasanya
sering terabaikan saat pemeriksaan antenatal, sehingga seringkali penderita datang sudah
mengalami komplikasi seperti perdarahan dan nyeri.1Prevalensi hemorhoid pada wanita
sebesar 25-30% dan pada pria 10-20% dimana akan meningkat dengan bertambahnya usia.
Pada usia di atas 50 tahun, sekitar 50% populasi menderita hemorhoid. Kehamilan akan
meningkatkan insiden hemorroid, dimana lebih dari 50% wanita hamil dijumpai kasus ini.
Risiko akan meningkat 20-30% setelah kehamilan kedua atau lebih.Hemorhoid adalah
pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemorhoidalis yang bukan merupakan keadaan
patologik.

Hemorhoid normalnya terdapat pada individu sehat terdiri dari bantalan


fibromuskuler yang sangat bervaskularisasi yang melapisi saluran anus. Pada ibu hamil,
tekanan intra abdomen yang meningkat karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya
perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemorhoidalis. Pada kebanyakan wanita,
hemorhoid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemorhoidtemporer, yang berarti
akan hilang beberapa saat setelah melahirkan.

Tindakan diperlukan bila hemorhoid menyebabkankeluhan atau penyulit.


Pencegahan terbaik adalah mencegah konstipasi seperti makan tinggi serat, banyak minum
air dan jus buah, jangan menahan buang air besar, serta banyak makan sayur dan buah.
Sedangkan pada wanita hamil senam kegel sangat membantu karena dapat melancarkan
aliran darah disekitar anus.

A. Defenisi Hemoroid

Hemorhoidadalah pelebaran darijaringan submukosa yang mengandung venula,


arteriola,dan jaringan otot lunak yang terdapat pada kanalis analis. Hemorhoid di
klasifikasikan menjadi hemorhoid eksterna, hemorhoid interna, dan kombinasi antara
eksterna dan interna atau mixed hemorhoid.

1. Hemorhoid Eksterna

Hemorhoid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemorhoidalis


inferior, terdapat disebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus
atau sebelah distal dari linea dentata yang ditutupi oleh anoderm. Karena anoderm
merupakan jaringan yang kaya dengan innervasi saraf maka trombosis pada hemorhoid
eksterna dapat menyebabkan nyeri yang signifikan.

Hemorhoid eksterna diklasifikasikan menjadi bentuk akut dan kronik yaitu :

a. Hemorhoid eksterna akutt


Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan hematoma.
b. Hemorhoid eksterna kronik. Disebut juga skin tags, berupa satu atau lebih
lipatan kulit yang terdiri dari jaringan penyambung sedikit pembuluh darah.
Sering merupakan kelanjutan dari hemorhoid eksterna yang mengalami
trombosis.
2. Hemorhoid Interna

Hemorhoid interna adalah kondisi dimana pleksus vena hemorhoidalis superior di


atas garis mukokutan atau sebelah proksimal dari linea dentata dan ditutupi oleh mukosa.
Hemorhoid interna merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum
sebelah bawah. Hemorhoid interna terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan (jam
11), kanan belakang (jam 7), dan lateral kiri (jam 3), yang oleh Miles disebut sebagai “Three
Primary Haemorrhoidal Areas.” Hemorhoid yang lebih kecil terdapat diantara ketiga letak
primer tersebut dan kadang sirkuler.
Hemorhoid interna dapat menjadi prolaps dan berdarah terkadang juga menjadi
sangat nyeri apabila berkembang menjadi trombosis dan nekrosis (biasanya terjadi prolaps
yang berat, inkarserasi dan atau strangulasi). Hemorhoid interna sesuai dengan tingkat
prolapsnya diklasifikasikan menjadi 4 derajat, antara lain:

a. Derajat I
1) Terdapat perdarahan merah segar pada rektum paska defekasi
2) Tanpa disertai rasa nyeri
3) Tidak terdapat prolaps
4) Pada pemeriksaan anoskopi, terlihat permulaan dari benjolan hemorhoid
yang menonjol ke dalam lumen.

b. Derajat II
1) Terdapat perdarahan atau tanpa perdarahan sesudah defekasi
2) Terjadi prolaps hemorhoid yang dapat masuk sendiri

c. Derajat III
1) Terdapat perdarahan atau tanpa perdarahan sesudah defekasi
2) Terjadi prolaps hemorhoid yang tidak dapat masuk sendiri, jadi harus
didorong dengan jari (reposisi manual).

d. Derajat IV
1) Terdapat perdarahan sesudah defekasi
Terjadi prolaps hemorhoid yang tidak dapat didorong masuk, meskipun sudah
di reposisi akan keluar lagi.

G
a
m
b
Gambar Derajat Hemorhoid Interna
Dikutip dari Sjamsuhidajat
B. Patogenesis

Hemorhoid adalah suatu bantalan jaringan ikat di bawah lapisan epitel saluran
anus. Bantalan ini merupakan bagian normal dari anorektum manusia dan telah ada sejak
dalam rahim. Bantalan ini mengelilingi dan menahan anastomosis antara arteri rektalis
superior dengan vena rektalis superior, media dan inferior. Bantalan ini juga mengandung
lapisan otot polos di bawah epitel yang membentuk massa bantalan. Jaringan hemorhoid
normal berperanan sebesar 15-20% dalam membentuk tekanan anus pada waktu
istirahat. Bantalan ini juga memberi informasi sensorik penting dalam membedakan
benda padat, cair atau gas. Secara teoritis, manusia memiliki 3 buah bantalan pada posterior
kanan, anterior kanan, dan lateral kiri. Apabila bantalan mengalami pembesaran hingga
menonjol keluar, mengalami trombosis hingga nyeri, atau mengalami perdarahan, maka
timbul suatu keadaan patologis yang disebut Penyakit hemorhoid. Ada banyak faktor yang
berperan pada terjadinya pembesaran bantalan tersebut yang akan menyebabkan hemorhoid.

C. Etiologi dan Faktor Risiko

Penyebab hemorhoid secara pasti tidak diketahui, konstipasi kronis dan mengejan saat
defekasi dapat berperan penting. Mengejan secara terus-menerus dan BAB yang keras
menyebabkan pembesaran dan prolaps sekunder bantalan pembuluh darah hemorhoidalis.
Jika mengejan terus- menerus, pembuluh darah menjadi berdilatasi secara progresif dan
jaringan submukosa kehilangan perlekatan normalnya dengan sfingter interna di
bawahnya, yang menyebabkan prolaps hemorhoid yang klasik dan berdarah. Faktor
penyebab hemorhoid lainnya, yaitu : kehamilan, obesitas, diet rendah serat, dan kongesti
vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik dari vena hemorhoidalis.

D. Gejala Klinis

Pasien sering mengeluh menderita hemorhoid atau wasir tanpa ada hubungannnya dengan
gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan
hemorhoid interna dan hanya timbul pada hemorhoid eksterna yang mengalami trombosis yang luas
dengan edema dan radang.

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemorhoid interna akibat trauma oleh
feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses,
dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang
terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Walaupun berasal dari vena, darah yang
keluar berwarna merah segar karena kaya akan oksigen. Perdarahan luas dan intensif di pleksus
hemorhoidalis menyebabkan darah di vena tetap merupakan “darah arteri.” Kadang perdarahan
hemorhoid yang berulang dapat menimbulkan anemia berat.

Hemorhoid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol ke luar dan
menimbulkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan
disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, hemorhoid interna ini
perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam anus. Pada akhirnya
hemorhoid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak bisa didorong
masuk kembali. Keluarnya mukus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri
hemorhoid yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal
yang dikenal sebagai pruritus anus dan hal ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan
rangsangan mukus.

E. Diagnosis Hemorhoid

Diagnosis hemorhoid ditegakkan dengan penilaian secara subyektif dan obyektif.


Penilaian subyektif mencakup anamnesis. Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor
obstipasi, defekasi yang keras, yang membutuhkan tekanan abdominal yang meninggi
(mengejan), pasien sering duduk lama di WC, dan dapat disertai rasa nyeri bila terjadi
peradangan. Secara garis besar anamnesis meliputi :

a Riwayat penyakit, antara lain :


1 Riwayat keluarga
2 Riwayat penderita
3 Multiparitas
4 Peningkatan usia
5 Obesitas
6 Sembelit atau mengejan saat buang air besar
7 Duduk untuk jangka waktu yang lama
b. Keluhan prolaps perianal atau benjolan, rasa tidak nyaman, sakit, atau bengkak.
c. Klien dapat mengeluh perdarahan perianal
1 Tanpa rasa sakit, perdarahan merah terang pada permukaan kotoran pada
saat buang air besar (diagnosis hemorhoid interna)
2 Perdarahan spontan (diagnosis hemorhoid interna dan eksterna yang besar)
F. Pengaruh Hemorhoid terhadap Kehamilan

Hemorhoid tidak terlalu membahayakan, baik bagi ibu maupun janinnya.


Meskipun sering keluar darah dari duburnya namun tidak akan menularkan penyakit
pada janin karena hemorhoid sama sekali tidak berhubungan langsung dengan janin yang
keluar dari vagina. Ibu akan mengalami ketidaknyamanan sehingga aktivitas sehari- hari
menjadi terganggu dan tidak menjalani kehamilannya dengan nyaman akibat perih yang dia
rasakan. Bahaya hemorhoid pada wanita hamil adalah timbulnya perdarahan yang bisa
mengakibatkan anemia. Tetapi hemorhoid bukan penghalang bagi ibu hamil yang ingin
melahirkan normal meskipun yang diderita pada derajat tiga. Pada kebanyakan wanita,
hemorhoid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemorhoid temporer, yang berarti
akan hilang beberapa saat setelah melahirkan.

G. Pengaruh Kehamilan terhadap Hemorhoid

Pada kehamilan, akibat pengaruh kenaikan hormon seks dan bertambahnya volume
darah, menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah vena di daerah dubur. Peningkatan
hormon progesteron pada wanita hamil akan menyebabkan peristaltik saluran pencernaan
melambat dan otot-ototnya berelaksasi, serta relaksasi katup vena di anorektal, sehingga
akan mengakibatkan konstipasi yang akan memperberat sistem vena tersebut. Begitu pula
akibat penekanan janin dalam rahim pada pembuluh darah vena didaerah panggul akan
mengakibatkan pembendungan. Ditambah lagi dengan pengejanan waktu buang air besar
yang sering terjadi pada wanita hamil karena konstipasi akan menyebabkan terjadinya prolaps
hemorhoid.

H. Cara Mencegah Penyakit Ambein (Hemorrhoid)


1. Minum banyak air putih
2. Menambah asupan serat dalam makanan
3. Tidak menunda untuk BAB
4. Berolah raga secara teratur, bisa mencegah terjadinya konstipasi menurunkan
tekanan darah
5. Menghindari obat-obatan yang menyebabkan kontipasi seperti obat pereda rasa
sakit yang mengandung kodein
6. Jangan terlalu keseringan mengangkat beban berat.
1. Hemorrhoid merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran (dilatasi)
pembuluh darah vena.
2. Faktor penyebab penyakit ambein antara lain sebagai berikut: faktor keturunan
karena dinding pembuluh darah yang tipis dan lemah, mengejan terlalu keras pada
waktu defekasi, kontipasi atau diare kronik, posisi tubuh misalnya duduk dalam
waktu yang lama, penggunaan closet duduk/jongkok yang tidak tepat, hubungan
seks peranal, kurang minum air, kurang makan-makanan berserat (sayur dan buah),
3. Gejala penyakit ambeien adalah pendarahan, benjolan pada anus, nyeri, rasa tidak
aman, basah dan gatal.
4. Pencegahan penyakit ambeien adalah dengan cara banyak minum air putih, tidak
menahan BAB, dan mengonsumsi makanan yang mengandung serat.
1. Rasa panas dalam perut biasanya di asosiasikan dengan sensasi seperti terbakar yang
seringkali menjalar dari kerongkongan bagian bawah menuju bagian bawah tulang dada
merupakan pengertian dari ...
a. Sakit kepala
b. Heart burn
c. Nousea
d. Pica
e. Nosebleeds

2. Berikut ini beberapa hal yang bisa memicu mengalami heartburn kecuali ...
a. Minum kopi
b. Sedang hamil
c. Obesitas
d. Menderita GERD
e. Tidak menderita diabetes

3. Hindari berbaring setelah makan, minuman selain air putih saat makan, kunyah permen
karet serta hindari rokok, kopi, alkohol dan coklat merupakan cara mengatasi
ketidakyamanan pada ibu yang mengalami ...
a. Sakit kepala
b. Nousea
c. Pica
d. Heart burn
e. Nosebleeds

4. Tanda bahaya ibu hamil yang mengalami hearth burn kecuali ....
a. Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
b. Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat
c. Hipertensi dan edema patologis pada trimester III (preeklamsi)
d. Nyeri perut yang hebat (persalinan premature, appendicitis)
e. Kehilangan cairan

5. Pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemorhoidalis yang bukan merupakan


keadaan patologik adalah pengertian dari...
a. Varises
b. Hemoroid
c. Heart Burn
d. Trombofeblitis
e. Vena Kronik
6. Trombosis dan nekrosis (biasanya terjadi prolaps yang berat, inkarserasi dan atau
strangulasi). Hemorhoid interna sesuai dengan tingkat prolapsnya diklasifikasikan
menjadi.... derajat
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
7. Hemoroid pada kehamilan disebabkan oleh meningkatnya hormon...
a. Estrogen
b. Progesteron
c. FSH
d. LH
e. HCG
Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999, “Kumpulan
Kuliah Patologi”, Jakarta, hal.263-279.

Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper, 2000, “Harrison Prinsip-Prinsip


Ilmu Penyakit Dalam”, Volume 4, Edisi 13, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
hal.159-165.

Lumenta, Nico A., 2006. Kenali Jenis Penyakit dan Cara Penyembuhannya : Manajemen
Hidup Sehat. Gramedia. Jakarta.
Mansjoer, dkk., 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Medica Aesculpalus FKUI.
Jakarta.
Murbawani, E.A, 2006 “Wasir Karena Kurang Serat”, www. suaramerdeka. Com
Potter, & Perry, A. G., 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik Edisi 4, Volume 2. Penerbit EGC. Jakarta.
Sjamsuhidajat, R, Wim de Jong, 1998, “ Buku Ajar Ilmu Badah”, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, hal.910-915.

Sudoyo, A.W., 2006 . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FK UI. Jakarta

Underwood, J.C.E, 1999, “Patologi Umum dan Sistemik”, Volume 2, Edisi 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 468, 492

http://materikuliahkebidanankokom.blogspot.com/2016/04/makalah-ketidaknyamanan-
kehamilan.html
https://inakartikaputri.wordpress.com/ketidaknyamanan-pada-ibu-hamil-tm-iii/
https://id.theasianparent.com/heartburn-saat-hamil
https://hellosehat.com/penyakit/heartburn/

Anda mungkin juga menyukai