Anda di halaman 1dari 16

Skor Nilai:

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENGARUH KONSELING GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PRANIKAH DI KECAMATAN
BATANG KUIS

DI TELAAH OLEH :

NAMA MAHASISWA : ZHILLU ‘ARSY


NIM : P07524719026
DOSEN PENGAMPU : JULIETTA HUTABARAT SPSi,SST,M.KEB
MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN PADA PRA NIKAH
DAN PRAKONSEPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
KEMENKES MEDAN
2020
ABSTRACT

Background : Nutritional status during the preconception period is one of the determinants of
fluency from the process of pregnancy to later delivery. The premarital period can be related
to the preconception period, because after marriage women will be immediately undergo the process
of conception. The preconception period is a period before pregnancy. The preconception period is a
span of three months to one year before conception and ideally should include the time when the
ovum and sperm mature, which is about 100 days before conception. This study aims to
determine the effect of preconception nutrition counseling to the knowledge and attides of
premarital woman at Batang Kuis District. This study used a quasi experimental design with one
group pre- post test. The number of samples in this study were 30 people. Data collection was done
using counseling methods and giving questionnaires. Data analysis used Wilcoxon test and T-
dependent test. The result showed that there was a significant effect to knowledge (p=0.001) and
attitude (p=0.001) before and after the intervention.
Keywords : Maternal Knowledge, Nutritional Status

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Critical Journal Review yang berjudul
“Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah
Di Kecamatan Batang Kuis”. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Julietta Hutabarat S.Psi,S.ST,M.Keb
yang telah membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini
dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan dapat
memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam proses perkuliahan Praktik Klinik
Kebidanan. Amin.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .....................................................................................................................................
Abstrak............................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ..................................................................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR................................................................................................ 4
B. Tujuan Penulisan CJR ............................................................................................................
4
C. Manfaat CJR........................................................................................................................... 4
D. Identitas Artikel dan Journal yang direview ............................................................................ 5

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL


A. Permasalahan ........................................................................................................................ 6
B. Metode....................................................................................................................................7
C. Hasil Penelitian/Ringkasan dari Pembahasan ........................................................................7
D. Kesimpulan .............................................................................................................................
8
E. Saran/Rekomendasi ............................................................................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS


A. Pembahasan Isi Journal .......................................................................................................10
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal ......................................................................12

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
13
B. Rekomendasi........................................................................................................................ 13

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya Critical Journal Review CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si
pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal
yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan
mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang
baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah
apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui penyelesaian tugas mata
kuliah Kehamilan Jurusan Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan untuk membuat Critical
Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan
dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan
dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan
mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari
pembuatan suatu jurnal

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)


Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
6. Melatih agar lebih kritis dan berani berargumentasi berdasarkan teori dari jurnal ilmiah
dan buku teks.
D. Identitas Artikel dan Journal yang direview
1. Judul Artikel : Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi terhadap Pengetahuan dan
Sikap Wanita Pra Nikah di Kecamatan Batang Kuis
2. Nama Journal : Wahan Inovasi
3. Edisi terbit : Januari-Juni 2019
4. Pengarang artikel : Lusyana Gloria Doloksaribu dan Abdul Malik Simatupang
5. Penerbit :-
6. Kota terbit : Medan
7. Nomor ISSN : 2089-8592
8. Alamat Situs :-
BAB II RINGKASAN ISI
ARTIKEL

A. Permasalahan / Isu yang dikaji


Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita
akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan.
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa
prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati dkk.2016).

Adapun pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah sebelum kehamilan
disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi seperti
lancarnya proses pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses
pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting dalam penyediaan
cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, gizi yang cukup dan seimbang akan
memengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta akan
dapat memutuskan mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan (Susilowati
dkk.2016).

Kurang energi kronik (KEK) masih merupakan masalah gizi utama yang sering menimpa WUS.
Seseorang dapat dikatakan KEK apabila hasil dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
dibawah
23,5 cm. Prevalensi KEK pada WUS di Indonesia menurut Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (IPKM) tahun 2013 menunjukkan angka sebesar 20,97% sementara untuk provinsi
Sumatera Utara sendiri sebesar 17,61% (IPKM, 2013). Dampak dari wanita pranikah yang
menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat
melahirkan, kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat
hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2016).

Pengetahuan mengenai gizi berperan penting dalam pemenuhan kecukupan gizi seseorang.
Tingkat pengetahuan akan mendorong seseorang memiliki kemampuan yang optimal berupa
pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan terhadap gizi akan mempengaruhi seseorang
dalam memahami konsep dan perinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi.
Berdasarkan survei pendahuluan rata-rata umur pernikahan serta status gizi melalui
pengukuran lingkar lengan atas (LILA) pada wanita pranikah yang mendaftar di KUA Kecamatan
Batang Kuis yang dilakukan peneliti pada tanggal 23 Oktober 25 Oktober 2017, didapatkan bahwa
rata-rata umur pernikahan wanita pranikah adalah 21 tahun, kemudian peneliti melakukan
pengukuran LILA dan mendapatkan data bahwa dari 10 sampel terdapat 5 (50%) wanita pranikah
yang memiliki ukuran LILA dibawah 23,5 cm. Berdasarkan hasil uraian diatas maka penulis
tertarik untuk meneliti “pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap wanita
pranikah di KUA Kecamatan Batang Kuis”.

B. Metode
Penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan disain One Group Pre – Post Test
(Notoatmodjo, 2010). Penentuan sampel dilakukan dengan melakukan screening sesuai dengan
kriteria inklusi (Fauziyah, 2012) :

a Kriteria Inklusi untuk wanita/sampel:


1 Sudah terdaftar resmi di KUA Kecamatan Batang Kuis
2 Bersedia menjadi sampel penelitian
3 Dapat berkomunikasi dengan baik
b Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah tidak mengikuti atau menghadiri
konseling secara rutin.

Seluruh populasi pada penelitian ini dijadikan sampel (total sampling). Waktu penelitian
dilaksanakan bulan November 2017 sampai Maret 2018.

C. Hasil penelitian/ringkasan dari pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan, peran konseling gizi prakonsepsi selama satu minggu
dengan tiga kali pengulangan materi mampu meningkatkan pengetahuan sampel secara
signifikan. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan hasil bahwa ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa konseling. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan sampel sebelum dan sesudah
diberikan konseling. Dengan nilai signifikan diperoleh p = 0,001<0,05 yang artinya ada pengaruh
konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan sampel.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2012) bahwa pemberian
intervensi berupa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan wanita pranikah
mengenai gizi prakonsepsi, dengan hasil yang signifikan p=0,001. Penelitian ini juga menghasilkan
kesimpulan yang sama dengan Azzahra (2015) bahwa metode konseling dapat meningkatkan
pengetahuan ibu terhadap pemberian MP-ASI.

Seseorang yang berpengetahuan baik tidak menjamin akan mempunyai sikap yang positif.
Sampel harus mampu menyerap, mengolah dan memahami informasi yang diperoleh. Sikap positif
yang dimaksud adalah adanya keselarasan antara pengetahuan dengan sikap sampel itu sendiri.
Sampel yang masih memiliki sikap negatif terhadap pernyataan tertentu pada akhir penelitian dapat
disebabkan karena interpretasi yang salah atau kurang tepat terhadap pernyataan sikap
tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan, peran konseling gizi prakonsepsi dalam penelitian ini
signifikan meningkatkan sikap sampel. Berdasarkan uji T- Dependent didapatkan hasil bahwa ada
perbedaan sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil analisis menunjukkan, terjadi
peningkatan rata- rata nilai sikap sampel sebelum dan sesudah diberikan konseling. Dengan nilai
signifikan diperoleh p
= 0,001<0,05 yang artinya ada pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap sikap sampel

D. Kesimpulan
1 Hasil penelitian berdasarkan karakteristik sampel didapatkan bahwa masih
ditemukan wanita yang menikah diusia ≤20 (10%) tahun dan diatas >35 tahun (6,7%).
Rata-rata tingkat pendidikan wanita pranikah di Kecamatan Batang Kuis adalah Sekolah
Menengah Atas (SMA). Terdapat 11 wanita pranikah yang mengalami KEK dari total 30
sampel wanita pranikah.
2 Selisih peningkatan pengetahuan sampel sebesar 3,37 sehingga rata- rata skor
pengetahuan sampel sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa konseling gizi
prakonsepsi meningkat dari 12,60 menjadi 15,97.
3 Selisih peningkatan sikap sampel sebesar 3,30 sehingga rata-rata skor sikap
sampel sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa konseling gizi prakonsepsi
meningkat dari 23,70 menjadi 27,00.
4 Konseling yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dalam waktu satu minggu
memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,001) terhadap peningkatan pengetahuan dan
sikap wanita pranikah tentang gizi prakonsepsi di Kecamatan Batang Kuis.
E. Saran/Rekomendasi
1 Diharapkan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Agama agar
setiap wanita pranikah yang mendaftarkan diri agar mendapatkan konseling tentang gizi
prakonsepsi.
2 Agar pihak KUA membuat unit konseling mengenai gizi prakonsepsi di setiap
konseling pranikah
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi Journal


1. Permasalahan pada jurnal yang direview pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita
pranikah sebelum kehamilan disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi
optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses pematangan telur, produksi sel telur
dengan kualitas baik, dan proses pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga
dapat berperan penting dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin.
Pada Jurnal Lusiana L Shinta (2016) “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode
Peer Education Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Wanita Usia Subur Di Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2016” mengatakan bahwa
kesehatan prakonsepsi dapat berubah dan meningkat maka membutuhkan
perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku individu, tenaga kesehatan dan pembuat
kebijakan (Johnson, 2008). Salah satu metode yang efektif yang dapat
digunakan untuk menyebarluaskan materi mengenai kesehatan reproduksi adalah
dengan menggunakan metode peer education. Dalam jurnal Nur Handayani “Efektifitas
Pelaksanaan Bimbingan Konseling Pranikah Dan Pasca Nikah Dalam Membantu
Mengatasi Perceraian” Pada prinsipnya, bimbingan konseling pernikahan sangat
bermanfaat bagi kehidupan pasangan sebelum pernikahan, saat berumahtangga dan
pada masa awal memiliki anak-anak. Menurut Ali Murtadho, bimbingan dan konseling
perkawinan merupakan salah satu layanan konseling yang semakin memiliki pengaruh
penting seiring dengan kompleksitas masalah manusia di masa kini. Pentingnya
bimbingan konseling pernikahan karena beberapa aspek, antara lain: masalah perbedaan
individu, masalah kebutuhan, masalah perkembangan individu dan masalah latar belakang
sosio kultural.
2. Solusi secara Teoretik
Pada artikel review pentingnya melakukan konseling kecukupan gizi kepada wanita pra
nikah disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi
seperti lancarnya proses pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan
proses pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting
dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Pada Jurnal Lusiana L
Shinta (2016) “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer Education Mengenai Skrining

10
10
Prakonsepsi Terhadap Pe ngetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Di
Wilayah

11
11
Kabupaten Agam Tahun 2016” Skrining prakonsepsi dilakukan sebagai langkah pertama
untuk memastikan kesehatan calon ibu serta calon anak sedini mungkin, bahkan
sebelum proses pembuahan terjadi.

3. Hasil Penellitian/Pembahasan Artikel


Hasil penelitian menunjukkan, peran konseling gizi prakonsepsi selama satu minggu
dengan tiga kali pengulangan materi mampu meningkatkan pengetahuan sampel secara
signifikan. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan hasil bahwa ada
perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa
konseling. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan
sampel sebelum dan sesudah diberikan konseling. Dengan nilai signifikan diperoleh p =
0,001<0,05 yang artinya ada pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan
sampel.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2012) bahwa
pemberian intervensi berupa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
wanita pranikah mengenai gizi prakonsepsi, dengan hasil yang signifikan p=0,001.
Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan yang sama dengan Azzahra (2015) bahwa
metode konseling dapat meningkatkan pengetahuan ibu terhadap pemberian MP-ASI.

4. Kesimpulan
Pada jurnal yang di review dan jurnal 2 pembanding berisi kesimpulan peneliti
berupa tujuan penelitian. Kesimpulan ringkas, jelas, dan padat..

5. Saran/Rekomendasi
Pada jurnal yang di review peneliti memberi saran yaitu diharapkan Dinas Kesehatan
bekerjasama dengan Departemen Agama agar setiap wanita pranikah yang mendaftarkan
diri agar mendapatkan konseling tentang gizi prakonsepsi, Agar pihak KUA membuat
unit konseling mengenai gizi prakonsepsi di setiap konseling pranikah. Pada 2 jurnal
pembanding tidak terdapat saran/rekomendasi dari penulis.
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal
1. Isi
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu dimulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, desain, analisis statistik,
hasil, kesimpulan, dan kata kunci, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan dan
kesimpulan. Penulisan jurnal menggunakan analisis kritis berdasarkan literatur yang ada

dengan membanding an temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan yang


didapatkan oleh penulis.
Kekurangan pada jurnal review yaitu tidak terdapat abstrak bahasa Indonesia pada
jurnal.
2. Tata Bahasa
Jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti
bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh
3. Kemudahan untuk dipahami
Tata bahasa yang dipergunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian yang di review oleh penulis ini sudah cukup bagus dan jelas untuk
menyempurnakan penelitian yang dilakukan oleh Lusiana L Shinta (2016) “Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Metode Peer Education Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Di Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2016” dan
penelitian yang dilakukan oleh Nur Handayani “Efektifitas Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Pranikah Dan Pasca Nikah Dalam Membantu Mengatasi Perceraian”
B. Rekomendasi
Bagi penelitiselanjutnya untuk lebih menyempurnkan dalam pembuatan jurnal dan juga
sebagai masukan dalam membuat jurnal yang baik dan benar.
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai