Anda di halaman 1dari 7

Andy Kurnia W.

1606838956
Tugas XII – Penyambungan Material 01

1. Jelaskan mekanisme terjadinya tegangan sisa pada pengelasan dan apa resiko dari
adanya tegangan sisa tersebut.
Jawab
Tegangan sisa merupakan tegangan yang tetap hadir dalamsuatustruktur sebagai akibat
adanya perlakuan termal atauperlakuan mekanik atau keduanya.Tegangan yang ditimbulkan
pada material yangmengalami pengelasan disebabkan utamanya oleh kontraksi dari
logamcair yang membeku. Pemanasan yang tidak merata menyebabkan ekspansi panas yang
terbatas.
Mekanisme terjadinya tegangan sisa adalah pemanasan yang tidak merata menyebabkan
terjadinya ekspansi panas yang terbatas. Pada akhir siklus panas, akan terjadi distorsi atau
terjadi restrain yang menyebabkan munculnya tegangan sisa pada daerah tersebut.Medan
tegangan sisa (residual stress fields) sangat kompleks, tetapi besarnya hampir mendekati
tegangan luluh (yield stress). Tegangan tersebut perlu untuk dihilangkan atau dieliminir
melalui “stress relief heat treatment” PWHT.
Efek Utama Tegangan sisa pada dearah lasan;
 Distorsi
 Kegagalan prematur dari daerah lasan.
Tegangan yang ditimbulkan oleh regangan menghasilkangaya internal yang menyebabkan
penciutan materialsehingga terjadinya perubahan dimensi yang disebut distorsi.

1 | Tugas 12
e

2. Jelaskan beberapa metoda untuk mengurangi tegangan sisa pada pengelasan.


Jawab

2 | Tugas 12
3. Jelaskan mekanisme terjadinya Hydrogen Induced Cracking (HIC) pada pengelasan dan
persyaratan apa saja untuk terjadinya HIC. Serta Jelaskan beberapa sumber Hydrogen &
metoda untuk mengurangi larutnya H2 pada pengelasan.
Jawab
Hidrogen Induce Cracking terjadi karena pada saat pengelasan, logam cair melarutkan
hidrogen dalam jumlah yang tinggi sehingga ketika pendinginan, kelarutan hidrogen turun
dan dilepaskan dengan cara difusi. Akibatnya, terjadi retakan akibat tekanan hidrogen yang
ingin keluar. HIC terjadi di daerah terpengaruh panas.
Persyaratan terjadinya HIC antara lain adalah :
 Adanya hidrogen ketika proses pengelasan
 Adanya struktur yang rentan terhadap retak dan memiliki kekerasan tinggi seperti
martensit
 Adanya tegangan sisa

4. Jelaskan mekanisme terjadinya Solidification Cracking (Hot Crack) pada


pengelasan dan persyaratan apa saja untuk terjadinya Hot Cracking. Serta Jelaskan
beberapa sumber penyebab hot cracking & metoda untuk menguranginya pada
pengelasan Baja.

3 | Tugas 12
Jawab :
Solidification cracking terjadi jika logam las membeku sebagai fasa tunggal gamma (𝛾),
yaitu jika Cr Ek : Ni Ek <1,5. Jenis cacat ini dapat dihindari dengan menciptakan 5-10% δ-
ferrite pada logam las melalui pemilihan kawat las yang tepat. Terjadinya retak tersebut
tergantung pada :
1. Geometri sambungan dan rigiditasnya yang menentukan derajat restraint sebagai
faktor penentu level tegangan yang ditimbulkan.

2. Rentang tempertaur rapuh material

3. Komposisi kimia baja


Cara pencegahan lainnya untuk solidification cracking ini adalah memastikan SS yang dilas
tidak mengandung pengotor serta menggunakan fluks saat mengelas untuk melindungi SS
dari impurities

5. Jelaskan mekanisme terjadinya Lamelar Tearing pada pengelasan dan Jelaskan


penyebab utama Lamelar Tearing & metoda untuk menguranginya pada pengelasan.

Jawab
Lamellar tearing pada material dapat diartikan sebagai keretakan material akibat pengelasan
yang berbetuk lapisan yang terletak di dalam material dan searah permukaan material pelat
tersebut. Lamellar tearing ini pada umumnya terjadi pada material pelat baja rolled, dimana
ini adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika material pelat yang mempunyai sifat
kelenturan yang rendah (low ductility) yang dilas secara tegak lurus terhadap arah ketebalan
pelat tersebut.

4 | Tugas 12
6. Jelaskan faktor apa saja yang harus saudara (i) perhatikan bila terjadi
kekerasan yang tinggi di HAZ.
Jawab
Faktor yang harus diperhatikan yaitu:
 Ketangguhan batas las
 Komposisi kimia logam induk
 Kecepatan pendinginan
7. Jelaskan metoda (cara-cara) untuk mengurangi kekerasan yang tinggi di HAZ.
Jawab
Untuk mengurangi kekerasan yang tinggi di HAZ dapat menggunakan metode:
 Penggunaan baja yang kurang peka terhadap penggetasan HAZ
Bertujuan untuk mengurangi kadar paduan dan karbon dalam baja dan mempertinggi
kadar nikel.
 Pembatasan masukan panas
 Penurunan penggetasan melalui cara pengelasan
Bertujuan untuk memperbaiki struktur mikro yang terjadi dengan cara pemanasan kembali
melalui panas las, menghindari terjadinya retak dan distorsi , mengurangi tegangan sisa dsb
yang dapat diusahakan dengan cara – cara pengelasan

5 | Tugas 12
8. Jelaskan tujuan pemanasan awal (preheating) dan pemanasan akhir (PWHT) pada
proses pengelasan.
Jawab
 Tujuan pemanasan awal (preheating)  memperlambat laju pendinginan
sehingga mencegah terjadinya retak tumit (toe crack) dan retak manik (underbead crack) pada
baja yang memiliki hardenability yang tinggi (mengandung paduan).
 Tujuan pemanasan akhir (PWHT)  menghilangkan tegangan sisa sehingga dapat
mencegah terjadnya distorsi pada logam las.

9. Bila ada cacat dibawah ini, analisa menurut saudara apakah cacat tsb diterima (accept)
atau ditolak (reject) dengan merefer ke ISO 5817 dengan Quality level C
a) Retak (crack) sepanjang 2 mm di weld metal
b) Lack of side wall fusion sepanjang 5 mm
c) Surface porosity diameter 1,5mm
Jawab :
a) Retak (crack) sepanjang 2 mm di weld metal merupakan produk reject karena
toleransinya maksimal 0,5 mm.
b) Lack of side wall fusion sepanjang 5 mm merupakan produk reject karena toleransi
maksimalnya 4 mm.
c) Apabila t > 3 mm, diameter maksimalnya ialah 2 mm sehingga cacat yang terjadi masih
dapat ditoleransi, tetapi jika 0,5 mm < t < 3 mm maka produk yang dihasilkan ialah
produk reject.

10. Jelaskan cacat las (weld defect) di bawah ini serta sebutkan penyebabnya serta
penanggulangannya.

Jawab
6 | Tugas 12
A. Cacat karena tidak terisinya kampuh las secara sempurna oleh kawat pengisi.
Penyebab timbulnya cacat:
 Penggunaan arus yang terlalu rendah
 Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
 Geometri sambungan yang kurang tepat
 Diameter elektroda yang terlalu besar
Cara penanggulangan:
 Arus ditingkatkan
 Diameter elektroda diperkecil
 Sudut kawat las 45oC
 Membersihkan permukaan sebelum mengelas
B. Cacat berupa lubang halus yang terjadi akibat adanya udara atau gas yang
terperangkap dalam deposit las.
Penyebab porositas antara lain adalah elemen pengotor, kelembaban atmosfir dan
kontaminasi bahan lain seperti minyak, pelumas atau kotoran lain.
Cara penanggulangannya :
 Menggunakan fluks yang mengandung banyak karbonat. Dengan fluks ini akan dihasilkan
gas karbondioksida yang dapat menurunkan tekanan parsial hidrogen didalam busur listrik
dengan sendirinya akan mengurangi difusi hidrogen.
 Dilakukan penurunan kecepatan pendinginan dengan memberikan pemanasan mula pada
temperatur antara 50 sampai 300oC atau memberikan pemanasan kemudian pada
temperatur antara 200oC sampai 300oC.
 Sebelum mengelas, pada daerah di sekitar kampuh dibersihkan dari air, karat, debu,
minyak dan zat organik yang dapat menjadi sumber hidrogen.
 Menggunakan elektroda dengan fluks yang mempunyai kadar hidrogen rendah.
 Penggunaan CO2 sebagai gas pelindung.
 Menghindari pengelasan pada waktu hujan atau di tempat di mana daerah las dapat
kebasahan.

7 | Tugas 12

Anda mungkin juga menyukai