Anda di halaman 1dari 3

3.

2 Anoda Korban

3.2.1 Data Praktikum

Anoda Korban Berat Awal Berat Akhir Δ


Al 10.9785 10.1384 -0.8401

Katoda Berat Awal Berat Akhir Δ


Cu 71.1920 73.5911 +2.3991

Panjang Anoda Diameter Anoda Arus Potensial Waktu


3.5 cm 1.2 cm (Awal) 0.927 (Awal)
2.0 A 0.518 10 Menit
0.8 A 0.709 10 Menit
2.7 A 1.13 28 Menit
2.0 A 0.411 10 Menit
PEMBANDING

Kelompok 15/16

Anoda Korban Berat Awal Berat Akhir Δ


Al 11.2827 10.33 -0.9527

Katoda Berat Awal Berat Akhir Δ


Cu 73.0357 76.466 +3.4303

Panjang Anoda Diameter Anoda Arus Potensial Waktu


3.2 cm 1 cm 2.0 1.050 10
0.7 1.167 10
2.5 1.153 30
2.8 1.167 10

Kelompok 17/18

Anoda Korban Berat Awal Berat Akhir Δ


Al 9.1546 9.0505 -0.1041

Katoda Berat Awal Berat Akhir Δ


Cu 59.2471 69.8338 +10.5867

Panjang Anoda Diameter Anoda Arus Potensial Waktu


2.5 cm 1 cm (Awal) 0.604 (Awal)
2.8 0.741 10
0.7 0.870 10
2.5 0.856 30
2.8 0.827 10
3.2.2. Analisis

 Prosedur
Pada percobaan ini digunakan logam Alumunium sebagai anoda dan plat Cu sebagai
katodanya. Penggunaan Al sebagai anoda korban karena Al memiliki nilai potensial reduksi
yang lebih negatif (-1.66 V vs SHE) dibandingkan dengan potensial reduksi Cu (+0.34 V vs SHE).
Kemudian dilakukan penimbangan pada anoda dan katoda dengan timbangan digital sehingga
mendapatkan nilai dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Lingkungan yang digunakan adalah
air laut yang memiliki pH sekitar 8.1[3]. Setelah itu peralatan akan dirangkai dan dialiri oleh
arus yang bervariasi dengan waktu tertentu. Pengukuran potensial dilakukan dengan
menggunakan reference electrode …. Karena sesuai digunakan pada kondisi air laut. Lalu
setelah percobaan selesai dilakukan pengukuran berat anoda dan katoda dengan timbangan
digital. Pengurangan/penambahan berat pada anoda dan katoda menunjukkan adanya korosi
yang terjadi.
 Pengaruh Arus
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa rata – rata arus yang
digunakan pada percobaan kelompok kami lebih kecil dibandingkan dengan rata – rata
besarnya arus yang digunakan oleh kelompok 15/16 dan 17/18 dimana kelompok 17/18
memiliki rata – rata besarnya arus yang digunakan yang paling besar. Jika kaitkan dengan
perubahan berat anoda, besarnya arus ini akan mempengaruhi laju korosi yang terjadi pada
anoda korban.
Berdasarkan literatur, semakin besar arus maka semakin besar juga laju korosi yang
dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada rumus dibawah ini :
𝑚 𝑖𝑎
𝑟= =
𝑡𝐴 𝑛𝐹
Dimana r merupakan laju korosi, dan i merupakan current density (I/A). Sehingga semakin
besar nilai arus, maka nilai current density-nya juga akan semakin besar sehingga laju korosi
akan semakin tinggi. Laju korosi yang tinggi ini ditujukkan dengan besarnya berat anoda
korban yang berkurang.
Berdasarkan percobaan ini, berat anoda yang berkurang pada kelompok kami adalah
sebesar 0.8491 gram dibandingkan dengan kelompok 15/16 yang berkurang 0.9527 gram. Hal
ini sesuai dengan teori dimana arus yang digunakan oleh kelompok kami lebih kecil sehingga
laju korosi juga akan semakin kecil yang membuat nilai berat anoda korban yang berkurang
lebih kecil.
Jika dibandingkan dengan percobaan kelompok 17/18, terjadi ketidaksesuaian dengan
literatur karena arus yang mereka gunakan lebih besar namun nilai berat anoda korban yang
berkurang jauh lebih sedikit yaitu hanya sebesar 0.1041 gram. Hal ini dapat disebabkan oleh
kesalahan pengujian yang dilakukan oleh kelompok 17/18.

 Pengaruh Luas Permukaan Anoda


Jika dilakukan perhitungan luas permukaan. Maka didapatkan data luas permukaan
sebagai berikut
Kelompok Panjang Anoda Diameter Anoda Luas Permukaan
Anoda
(Luas Lingakaran +
Selimut)
13/14 3.5 cm 1.2 cm 14.32566 cm2
15/16 3.2 cm 1 cm 10.83849 cm2
17/18 2.5 cm 1 cm 8.63938 cm2
Berdasarkan literatur sebelumnya, semakin besar nilai luas permukaan maka akan
menurunkan nilai current density sehingga nilai laju korosi akan semakin rendah. Luas
permukaan pengujian kelompok kami yang lebih besar dari kelompok 15/16 membuat laju
korosi yang terjadi pada kelompok kami lebih rendah sehingga besarnya nilai berat anoda
korban yang berkurang lebih rendah yaitu hanya 0.8401 gram pada kelompok kami, dan
0.9527 pada kelompok 15/16. Sehingga percobaan yang dilakukan sesuai dengan literatur
Jika dibandingkan dengan percobaan kelompok 17/18, terjadi ketidaksesuaian dengan
literatur karena luas permukaan yang mereka gunakan lebih kecil namun nilai berat anoda
korban yang berkurang jauh lebih sedikit yaitu hanya sebesar 0.1041 gram. Hal ini dapat
disebabkan oleh kesalahan pengujian yang dilakukan oleh kelompok 17/18.

 Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah air laut. Air laut memiliki pH
yaitu sekitar 8.1[3]. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan percobaan kali ini adalah basa
dengan pH sekitar 8.1.

Jika dilihat pada diagram pourbaix Al, logam Al memiliki laju korosi yang rendah pada
daerah pH bernilai 8.1 karena logam al berada dalam bentuk imun ataupun cenderung
membentuk lapisan pasif yaitu Al2O3 3H2O.

3.2.3. Kesimpulan

1) Semakin besar arus maka nilai laju korosi akan semakin tinggi
2) Semakin besar luas permukaan maka nilai laju korosi akan semakin berkurang
3) Korosi akan dipengaruhi oleh nilai pH lingkungan sesuai dengan logam yang digunakan

3.2.4. Saran

3.2.5. Referensi

1) Modul Praktikum
2) Buku Jones
3) https://www.scientificamerican.com/article/rising-acidity-in-the-ocean/

Anda mungkin juga menyukai