2 Anoda Korban
Kelompok 15/16
Kelompok 17/18
Prosedur
Pada percobaan ini digunakan logam Alumunium sebagai anoda dan plat Cu sebagai
katodanya. Penggunaan Al sebagai anoda korban karena Al memiliki nilai potensial reduksi
yang lebih negatif (-1.66 V vs SHE) dibandingkan dengan potensial reduksi Cu (+0.34 V vs SHE).
Kemudian dilakukan penimbangan pada anoda dan katoda dengan timbangan digital sehingga
mendapatkan nilai dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Lingkungan yang digunakan adalah
air laut yang memiliki pH sekitar 8.1[3]. Setelah itu peralatan akan dirangkai dan dialiri oleh
arus yang bervariasi dengan waktu tertentu. Pengukuran potensial dilakukan dengan
menggunakan reference electrode …. Karena sesuai digunakan pada kondisi air laut. Lalu
setelah percobaan selesai dilakukan pengukuran berat anoda dan katoda dengan timbangan
digital. Pengurangan/penambahan berat pada anoda dan katoda menunjukkan adanya korosi
yang terjadi.
Pengaruh Arus
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa rata – rata arus yang
digunakan pada percobaan kelompok kami lebih kecil dibandingkan dengan rata – rata
besarnya arus yang digunakan oleh kelompok 15/16 dan 17/18 dimana kelompok 17/18
memiliki rata – rata besarnya arus yang digunakan yang paling besar. Jika kaitkan dengan
perubahan berat anoda, besarnya arus ini akan mempengaruhi laju korosi yang terjadi pada
anoda korban.
Berdasarkan literatur, semakin besar arus maka semakin besar juga laju korosi yang
dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada rumus dibawah ini :
𝑚 𝑖𝑎
𝑟= =
𝑡𝐴 𝑛𝐹
Dimana r merupakan laju korosi, dan i merupakan current density (I/A). Sehingga semakin
besar nilai arus, maka nilai current density-nya juga akan semakin besar sehingga laju korosi
akan semakin tinggi. Laju korosi yang tinggi ini ditujukkan dengan besarnya berat anoda
korban yang berkurang.
Berdasarkan percobaan ini, berat anoda yang berkurang pada kelompok kami adalah
sebesar 0.8491 gram dibandingkan dengan kelompok 15/16 yang berkurang 0.9527 gram. Hal
ini sesuai dengan teori dimana arus yang digunakan oleh kelompok kami lebih kecil sehingga
laju korosi juga akan semakin kecil yang membuat nilai berat anoda korban yang berkurang
lebih kecil.
Jika dibandingkan dengan percobaan kelompok 17/18, terjadi ketidaksesuaian dengan
literatur karena arus yang mereka gunakan lebih besar namun nilai berat anoda korban yang
berkurang jauh lebih sedikit yaitu hanya sebesar 0.1041 gram. Hal ini dapat disebabkan oleh
kesalahan pengujian yang dilakukan oleh kelompok 17/18.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah air laut. Air laut memiliki pH
yaitu sekitar 8.1[3]. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan percobaan kali ini adalah basa
dengan pH sekitar 8.1.
Jika dilihat pada diagram pourbaix Al, logam Al memiliki laju korosi yang rendah pada
daerah pH bernilai 8.1 karena logam al berada dalam bentuk imun ataupun cenderung
membentuk lapisan pasif yaitu Al2O3 3H2O.
3.2.3. Kesimpulan
1) Semakin besar arus maka nilai laju korosi akan semakin tinggi
2) Semakin besar luas permukaan maka nilai laju korosi akan semakin berkurang
3) Korosi akan dipengaruhi oleh nilai pH lingkungan sesuai dengan logam yang digunakan
3.2.4. Saran
3.2.5. Referensi
1) Modul Praktikum
2) Buku Jones
3) https://www.scientificamerican.com/article/rising-acidity-in-the-ocean/