Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ASISTENSI

MATA KULIAH GNSS


RESUME GLONASS DAN BEIDOU

YAHYA FAIKAR HANIF


03311640000102

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
GLONASS

Logo GLONASS

GLONASS merupakan singkatan Globalnaya Navigatsionnaya SputnikovayaSistema atau Global


Navigation Satellite System, adalah sistem navigasi radio yang berbasiskan satelit yang dioperasikan oleh
Russian Aerospace Defence untuk pemerintah Rusia GLONASS adalah sistem satelit navigasi global
milik Uni Soviet (Rusia) yang pengembangannya telah dimulai pada tahun 1976 (GLONASS,
2011). Pada tahun 1991 GLONASS mulai operasional, walaupun pengembangan konstelasi secara
penuh terselesaikan tahun 1996. Satelit GLONASS terdiri dari konstelasi 24 satelit, dari jumlah
konstelasi satelit tersebut, untuk sementara 7 satelit masih di matikan, dan 17 satelit telah
beroperasi (Paul Kimppi, 2007). Satelit berada dalam 3 bidang orbit di mana kedudukan satelit
dengan satelit lainnya terpisah dengan jarak 120°. Satelit beroperasi pada ketinggian

19.100 km di atas permukaan Bumi, dengan inklinasi 64.8° dan siklus per- putaran satelit
mengelilingi Bumi 11 jam 15 menit.

Orbit satelit GLONASS


Satelit GLONASS memberikan pelayanan kepentingan Militer melalui frekuensi L-Band,
frekuensi L1 dengan kode P, dan frekuensi L2 dengan kode P. Pelayanan pesan penentuan posisi
melalui frekuensi L1 dengan Code C/A. Satelit GLONASS memancarkan sinyal dengan Code- C/A
menggunakan carier frekunensi. Frekuensi L1 antara 1,597- 1,617 MHZ dan frekuensi L2 antara
1,240-1,260 MHZ.

Kemudian untuk kepentingan militer untuk pelayanan dalam ketelitian tinggi, Melalui
frekuensi L1, dan L2. Stasiun Pengendali GLONASS seluruhnya di- tempatkan di Uni Soviet
(Rusia). Pusat pengendalian di darat berlokasi di Moscow dan Stasiun Telemetry dan tracking yang
disebut Receiving Monitor Stations (RMS) berlokasi di St. Petersburg, Ternopol, dan Eniseisk. Satelit
GLONASS dapat menyiar- kan data melalui stasiun pengendali di darat, namun demikian Sistem
Satelit GLONASS belum mampu berdiri sendiri untuk satelit penetuan posisi

Cara Kerja GLONASS:

Cara kerja GLONASS ialah dengan menggunakan sistem satelit, sistem kontrol, dan sistem receiver.
Kontraktor utama dari program GLONASS adalah Reshetnev Information Satellite Systems (sebelumnya
disebut NPO-PM). Perusahaan yang terletak di Zheleznogorsk, adalah desainer dari semua satelit
GLONASS, bekerja sama dengan Institute for Space Device Engineering (an Russian Institute of Radio
Navigation and Time. Produksi berkala satelit dilakukan oleh perusahaan Polyot PC di Omsk.

GLONASS memiliki 3 generasi, yaitu:

1) Generasi Pertama

Generasi pertama satelit GLONASS (juga disebut Uragan) kesemuanya 3 sumbu yang stabil,
umumnya memiliki berat 1.250 kg dan dilengkapi dengan sistem propulsi sederhana untuk
memungkinkan relokasi dalam konstelasi. Seiring waktu, dilakukan pengembangan menjadi Blok IIa, IIb,
dan IIV, dengan pengembangan setiap blok evolusioner. Enam satelit Blok Iia diluncurkan di 1985-1986
dengan standar waktu dan frekuensi yang lebih baik dari prototype, dan stabilitas frekuensi yang
meningkat.Satelit-satelit ini juga menunjukkan umur hidup rata-rata 16 bulan operasional.Satelit Blok Iib
dengan desain 2 tahun masa hidup, muncul pada tahun 1987, dimana total 12 satelit diluncurkan, tapi
setengah dari jumlah itu hancur dalam kecelakaan kendaraan peluncuran. Enam satelit yang berhasil
mencapai orbit bekerja dengan baik, beroperasi selama rata-rata hampir 22 bulan.

2) Generasi kedua

Generasi kedua dari satelit, yang dikenal sebagai Glonass-M. dikembangkan awal tahun 1990 dan
pertama kali diluncurkan pada tahun 2003.Satelit ini memiliki masa hidup tujuh tahun dan berat sekitar
1.480 kg.Ukuran satelit adalah sekitar 2,4 m(7 ft 10 in) dengan diameter 3,7 m(12 kaki) tinggi, dengan
rentang panel surya 7,2 m(24 kaki) untuk kemampuan pembangkit tenaga listrik sebesar 1600 watt pada
saat peluncuran. Struktur payload belakang menjadi tempat 12 antena utama untuk transmisi Lband.
Reflektor laser sudut kubus juga dilakukan untuk membantu dalam penentuan orbit yang tepat dan
penelitian geodesi. Satelit ini juga menggunakan jam atom Cesium. Total sebanyak 14 satelit generasi
kedua diluncurkan sampai akhir 2007.Seperti generasi sebelumnya, satelit-satelit generasi kedua
diluncurkan sejumlah tiga satelit sekali waktu menggunakan Proton-K Blok-DM-2 atau Proton-K Briz-M
boosters.

3) Generasi Ketiga

GLONASS-K adalah sebuah peningkatan dari generasi sebelumnya, yaitu pada segi bobot.Bobot
satelit GLONASS-K sekitar 750 kg, jauh lebih ringan dibandingkan bobot satelit GLONASS-M yang sekitar
1450kg.Satelit ini memiliki masa hidup operasional 10 tahun. Satelit generasi ketiga mengirimkan sinyal
navigasi yang lebih banyak untuk meningkatkan akurasi sistem, termasuk sinyal CDMA baru pada band L3
dan band L5 yang akan menggunakan modulasi mirip dengan GPS modern, Galileo ,dan Compass. Satelit
GLONASS generasi ini dipersenjatai peralatan yang canggih yang dibuat dari komponen-komponen dari
Rusia yang akan membuat akurasi GLONASS meningkat dua kali lipat. Seperti halnya dengan satelit
sebelumnya, GLONASS-K adalah 3-sumbu yang stabil dengan panel surya ganda.Satelit

GLONASS-K pertama berhasil diluncurkan pada 26 Februari 2011. Karena pengurangan bobot
satelit, GLONASS-K dapat diluncurkan berpasangan dari lokasi peluncuran Kosmodrom Plesetsk dengan
menggunakan biaya jauh lebih rendah Soyuz-2.1b boostersatau enam satelit pada sekali waktu dari
Kosmodrom Baikonur menggunakan Proton-K Briz-M.

Beidou

Sistem satelit navigasi Beidou adalah sistem satelit navigasi yang sedang dikembangkan
China untuk menentukan lokasi bagi keperluan militer. China mengembangkan satelit Beidou
ini untuk mengurangi ketergantungannya terhadap sistem satelit navigasi GPS dan GLONASS.
Sistem Beidou generasi pertama terdiri dari dua satelit yaitu satelit Beidou-1 A dan satelit
Beidou-1B yang diluncurkan masing-masing pada Oktober 2000 dan Desember 2000.
Sedangkan sistem Beidou generasi kedua yaitu Beidou -2A, Beidou-2B, dan Beidou-2C
diluncurkan masing-masing pada tanggal 24 Mei 2003, 3 Pebruari 2007, dan 14 April 2007.

Beidou-1 adalah sistem navigasi daerah eksperimental, yang terdiri dari empat satelit (tiga
satelit bekerja dan satu satelit cadangan).Satelit didasarkan diri pada Cina DFH-3 komunikasi
geostasioner satelit dan memiliki berat peluncuran 1.000 kilogram (2.200 pon) masing-masing. Berbeda
dengan Amerika GPS, Rusia GLONASS, dan Eropa Galileo sistem, yang menggunakan media orbit bumi
satelit, Beidou-1 menggunakan satelit di orbit geostasioner. Ini berarti bahwa sistem tidak memerlukan
konstelasi besar satelit, tetapi juga membatasi cakupan untuk daerah di Bumi di mana satelit yang
terlihat. Daerah yang dapat dilayani adalah dari bujur 70 ° E sampai 140 ° E dan dari lintang 5 ° N ke 55 °
N. Frekuensi sistem adalah 2.491,75 MHz.

Compass juga dikenal sebagai Beidou-2 , adalah sistem navigasi satelit generasi kedua Cina yang
akan mampu memberikan posisi, navigasi, dan layanan waktu kepada pengguna pada dasar di seluruh
dunia terus menerus . Dengan upaya terus-menerus memakai kompatibilitas dan interoperabilitas dari
sistem, pengguna segmen Beidou dan aplikasi yang sesuai diharapkan akan sangat mirip dengan semua
lain GNSSs untuk layanan terbuka. Beidou memiliki satu kekhasan atas semua GNSSs lainnya:
kemampuan yang memungkinkan pertukaran pesan singkat antara stasiun tanah dan pengguna.
Segmen receiver compass terdiri dari terminal pengguna Beidou , yang menerima sinyal navigasi
Beidou, menentukan pseudoranges (dan diamati lainnya) dan memecahkan persamaan navigasi untuk
mendapatkan koordinat mereka. Sebuah penerima Beidou adalah perangkat yang mampu menentukan
posisi pengguna, kecepatan dan waktu yang tepat (PVT) dengan mengolah sinyal disiarkan oleh Beidou
satelit. Setiap solusi navigasi yang disediakan oleh GNSS Receiver didasarkan pada perhitungan jarak ke
satu set satelit, dengan cara ekstraksi waktu propagasi dari sinyal yang masuk bepergian melalui ruang
dengan kecepatan cahaya, menurut satelit dan penerima jam lokal .

Bidang orbit BeiDou


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Dr. Hasanuddin Z. 2001. Geodesi Satelit . Bandung: Pradnya Paramita.


Bakara, Jakondar. “Perkembangan Sistem Satelit Navigasi Global dan Aplikasinya”. LAPAN (Berita
Dirgantara Vol. 11 No. 2 Juni 2011 38-47)
Ghulam Arfi, Informasi dan Perkembangan Satelit Navigasi,
http://arfighif.blogspot.co.id/2014/12/informasi-dan-perkembangan-satelit.html, 18 September
2018.
Paul Kimppi, 2007. Nex Generation Satellite Navigation System.
http://www.activetectonics.coas.oregonstate. edu/classes/Sonar/Kempi2007. pdf.

Anda mungkin juga menyukai