PANSHARPENING
MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH TERAPAN
Oleh :
YAHYA FAIKAR HANIF
03311640000102
Dosen :
Lalu Muhammad Jaelani ST., MSc., PhD
Dr. Filsa Bioresita ST., MT
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum ............................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................................................... 2
2.1. Pansharpening .............................................................................................................................. 2
2.1.1. Pansharpening Metode Brovey Transformation ................................................................... 2
2.1.2. Pansharpening Metode IHS/HSV ......................................................................................... 2
2.1.3. Pansharpening Metode Gram-Schmidt ................................................................................. 3
2.1.4. Pansharpening Metode ESRI ................................................................................................ 3
2.1.5. Pansharpenig Metode Simpe Mean....................................................................................... 3
2.2. Landsat 8 ...................................................................................................................................... 3
BAB III PELAKSAAN........................................................................................................................... 5
3.1. Persiapan Data ............................................................................................................................. 5
3.2. Pansharpening Menggunakan Software ArcGIS ArcMap ........................................................... 7
3.2.1. Pansharpening ArcGIS Metode IHS ..................................................................................... 7
3.2.2. Pansharpening ArcGIS Metode Brovey ................................................................................ 8
3.2.3. Pansharpening ArcGIS Metode ESRI ................................................................................ 10
3.2.4. Pansharpening ArcGIS Metode Simple Mean ............................................................. 11
3.2.5. Pansharpening ArcGIS Metode Gram-Schmidt ............................................................ 12
3.3.Pansharpening Menggunakan Software ENVI ........................................................................... 13
3.3.1. Pansharpening ENVI Metode Brovey ................................................................................. 13
3.3.2. Pansharpening ENVI Metode Gram-Schmidt ..................................................................... 16
3.3.3. Pansharpening ENVI Metoe IHS ........................................................................................ 18
3.3.4. Pansharpening ENVI Metode Simple Mean ................................................................. 20
3.3.5. Pansharpening ENVI Metode ESRI .............................................................................. 22
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 28
i
BAB I
PENDAHULUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan pansharpening pada citra satelit Landsat 8
dengan menggunakan beberapa metode dengan software ArcGIS dan ENVI
b. Mahasiswa mengetahui perbedaan setiap hasil pansharpening pada metode yang berbeda.
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pansharpening
Pansharpening adalah penggabungan (fusion) dari data citra satelit sensor multispectral dan
sensor panchromatic. Hasil dari pansharpening adalah gambar yang memiliki resolusi spektral
yang tinggi dari sensor multispectral dan resolusi spasial yang tinggi dari sensor panchromatic.
Dapat dikatakan bahwa resolusi spasial dari citra multispektral telah ditingkatkan dengan
menggunakan informasi yang terkandung dalam citra pankromatik. Hal ini dapat berarti citra hasil
pansharpening memiliki banyak pixel yang sama dengan citra satelit pada sensor panchromatic
dan jumlah band yang sama pada citra satelit multispectral. (Palsson, 2013). Pansharpening
memiliki beberapa metode atau algoritma, seperti Brovey transformation, Intensity-hue-saturation
(IHS) transformation, Esri pan-sharpening transformation, simple mean transformation, dan
Gram-Schmidt spectral sharpening method. Dengan dilakukannya pansharpening, data citra satelit
akan nampak lebih jelas dan
R_out = R ∗ DNF
G_out = G ∗ DNF
B_out = B ∗ DNF
2
elemen citra yang sama dengan data citra input resolusi tinggi (ENVI di dalam Image
Sharpening_ENVIHelp).
2.2. Landsat 8
Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit
pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources
Technology Satellite 1 diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978.
Sebenarnya landsat 8 lebih cocok disebut sebagai satelit dengan misi melanjutkan landsat 7 dari
pada disebut sebagai satelit baru dengan spesifikasi yang baru pula. Ini terlihat dari
karakteristiknya yang mirip dengan landsat 7, baik resolusinya (spasial, temporal, spektral),
metode koreksi, ketinggian terbang maupun karakteristik sensor yang dibawa. Hanya saja ada
3
beberapa tambahan yang menjadi titik penyempurnaan dari landsat 7 seperti jumlah band, rentang
spektrum gelombang elektromagnetik terendah yang dapat ditangkap sensor serta nilai bit (rentang
nilai Digital Number) dari tiap piksel citra.
Seperti dipublikasikan oleh USGS, satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian 705 km dari
permukaan bumi dan memiliki area scan seluas 170 km x 183 km (mirip dengan landsat versi
sebelumnya). NASA sendiri menargetkan satelit landsat versi terbarunya ini mengemban misi
selama 5 tahun beroperasi (sensor OLI dirancang 5 tahun dan sensor TIRS 3 tahun). Satelit landsat
8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor
(TIRS)dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9)
berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Dibandingkan versi-versi sebelumnya,
landsat 8 memiliki beberapa keunggulan khususnya terkait spesifikasi band-band yang dimiliki
maupun panjang rentang spektrum gelombang elektromagnetik yang ditangkap. Sebagaimana
telah diketahui, warna objek pada citra tersusun atas 3 warna dasar, yaitu Red, Green dan Blue
(RGB). Dengan makin banyaknya band sebagai penyusun RGB komposit, maka warna-warna
obyek menjadi lebih bervariasi. Berikut merupakan daftar band yang tersedia dalam Landsat 8.
4
BAB III
PELAKSANAAN
3.1. Persiapan Data
Dalam praktikum kali ini, data citra satelit yang digunakan yaitu menggunakan Landsat 8.
Landsat 8 tersedia secara gratis diseluruh dunia dan dapat diunduh pada website
earthexplorer.usgs.gov. Berikut merupakan persiapan data sebelum melakukan pengolahan
penajaman citra :
1. Extract file citra satelit Landsat 8 yang telah diunduh. Dalam praktikum ini digunakan data
citra satelit landsat 8 pada path 119 dan row 65.
2. Buka software ArcGIS ArcMap. Masukkan data multispectral dan panchromatic, yang
terdapat pada file berformat MTL citra landsat 8 anda.
5
3. Buatlah file vektor berukuran 10 x 10 km yang kemudian digunakan sebagai pembatas area
citra yang akan dilakukan pansharpening.
4. Buka menu Image Analysis pada ArcMap. Kemudian klik features vektor batas 10 x 10 km.
Kemudian lakukan clip pada citra satelit sensor panchromatic dan multispectral.
5. Citra satelit telah selesai disubset (clip), langkah pansharpening siap dilakukan
6
3.2. Pansharpening Menggunakan Software ArcGIS ArcMap
3.2.1. Pansharpening ArcGIS Metode IHS
1. Masukkan data citra satelit Landsat 8 sensor multispectral dan panchromatic yang telah
di-subset. Buka ArcToolbox → Data Management Tools → Raster → Raster Processing
→ Create Pan-sharpened Raster Dataset.
2. Pada jendela Create Pan-sharpened Raster Dataset, pilih inputnya dengan data citra
satelit sensor multispectral. Pada Red, Green, dan Blue Channel isi dengan 4,3, dan 2
secara berurutan. Pilih lokasi file hasil pansharpening pada output data raster. Pada
Panchromatic Image pilih dengan citra satelit sensor panchromatic. Pada
pansharpening type pilih dengan IHS. Kemudian klik OK.
3. Tunggu hingga prosesnya selesai, berikut merupakan hasil pansharpening metode IHS.
7
4. Berikut merupakan perbandingan hasil sebelum dan setelah dilakukan pansharpening.
Terlihat citra menjadi lebih tajam namun warna vegetasi menjadi lebih gelap dan tanah
kosong menjadi lebih cerah atau sedikit pudar.
8
2. Pada jendela Create Pan-sharpened Raster Dataset, pilih inputnya dengan data citra
satelit sensor multispectral. Pada Red, Green, dan Blue Channel isi dengan 4,3, dan 2
secara berurutan. Pilih lokasi file hasil pansharpening pada output data raster. Pada
Panchromatic Image pilih dengan citra satelit sensor panchromatic. Pada pansharpening
type pilih dengan Brovey. Kemudian klik OK.
9
3.2.3. Pansharpening ArcGIS Metode ESRI
1. Buka kembali ArcToolbox → Data Management Tools → Raster → Raster Processing →
Create Pan-sharpened Raster Dataset. Pada jendela Create Pan-sharpened Raster
Dataset, pilih inputnya dengan data citra satelit sensor multispectral. Pada Red, Green, dan
Blue Channel isi dengan 4,3, dan 2 secara berurutan. Pilih lokasi file hasil pansharpening
pada output data raster. Pada Panchromatic Image pilih dengan citra satelit sensor
panchromatic. Pada pansharpening type pilih dengan ESRI. Kemudian klik OK.
2. Tunggu hingga prosesnya selesai, berikut merupakan hasil pansharpening metode ESRI.
10
Sebelum Pansharpening Sesudah Pansharpening
11
3. Berikut merupakan perbandingan hasil sebelum dan setelah dilakukan pansharpening.
Terlihat citra menjadi lebih tajam, namun warna yang dihasilkan cenderung kurang
nampak sehingga kurang terlihat jelas.
2. Tunggu hingga prosesnya selesai, berikut merupakan hasil pansharpening metode Gram-
Schmidt.
12
4. Berikut merupakan perbandingan hasil sebelum dan setelah dilakukan pansharpening.
Terlihat citra menjadi lebih tajam dan warna terlihat lebih kontras.
13
2. Buka file vektor batas area pansharpening seluas 10 x 10 km.
4. Pada jendela Select Input RGB Input Bands, pilih dengan Red, Green, dan Blue Secara
berurutan. Klik OK.
5. Pada jendela High Resolution Input File, pilih dengan citra satelit sensor panchromatic.
Kemudian klik Spatial Subset. Pada jendela Select Spatial Subset, klik ROI/EVF, pilih
dengan file vektor batas area. Kemudian klik OK.
14
6. Pada jendela Color Normalized Sharpening Parameters, pilih Resampling dengan Cubic
Convolution. Kemudian klik Choose untuk memilih dan menamai hasil pansharpening.
Klik OK dan tunggu prosesnya.
15
Sebelum Pansharpening Sesudah Pansharpening
2. Pada jendele file selection, pilih low spatial resolution multi band input file dengan citra
multi spectral landat 8. Kemudian klik spatial subset. Pilih subset by dengan subset by
vektor, kemudian pilih dengan vektor batas area pansharpening. Klik OK.
3. Pada jendela file selection, pilih high resolution pan input band dengan citra satelit
panchromatic. Klik OK.
16
4. Pada jendela Pan Sharpening Parameters, pilih sensor dengan landsat8_oli kemudian
pilih resampling dengan cubic convolution dan output format dengan ENVI. Kemudian
pilih lokasi penyimpanan hasil file. Klik OK.
17
Sebelum Pansharpening Sesudah Pansharpening
2. Pada jendela Select Input RGB Input Band, pilih dengan band Red, Green, dan Blue
secara berurutan. Klik OK.
3. Pada jendela High Resolution Input File, pilih dengan citra satelit dengan sensor
panchromatic. Kemudian klik spatial subset. Pilih dengan ROI/EVF sesuai dengan batas
areanya, kemudian klik OK
18
4. Pada jendela HSV Sharpening Parameters, pada resampling pilih dengan cubic
convolution. Kemudian pilih nama dan lokasi penyimpanan, klik OK.
19
Sebelum Pansharpening Sesudah Pansharpening
2. Masukkan expression sesusai dengan formula yang ada, formula ini digunakan
untuk mencari nilai output tiap band, formula seperti gambar dibawah
3. Pada jendela Variables to Bands Pairings, sesuaikan dengan variable yang ada
pada formula. Kemudian pilih lokasi penyimpana. Lakukan pada setiap band Red,
Green, dan Blue
20
4. Untuk menampilkan citra komposit, buka layer stacking pada toolbox
5. Pilih selected layer stacked dengan output setiap band, yaitu Red, Green, dan
Blue. Pilih lokasi penyimpanan. Kemudian klik OK.
6. Lakukan komposit secara true color dan akan muncul seperti gambar dibawah
21
3.3.5. Pansharpening ENVI Metode ESRI
1. Buka band math, kemudian lakukan perhitungan Weighted Average dengan formula
berikut ((B4*0.15) + (B3*0.45) + (B2*0.35) + (B5*0.05))/(0.15+0.45+0.35+0.05).
2. Pada jendela Variables to Bands Pairings, sesuaikan dengan variable yang ada pada
formula. Kemudian pilih lokasi penyimpana. Lakukan pada setiap band Red, Green,
Blue, dan NIR.
22
3. Lakukan perhitungan Adjustment yaitu band pankromatik dikurangi dengan
Weighted Average
4. Lakukan perhitungan akhir tiap band dengan menambahkannya dengan hasil raster
dari Adjustment.
23
5. Lakukan layer stacking agar data hasil perhitungan dapat ditampilkan secara
komposit band natural color. Pilih selected layer stacked dengan output setiap band,
yaitu Red, Green, dan Blue. Pilih lokasi penyimpanan. Kemudian klik OK.
24
BAB IV
PENUTUP
1. Berikut merupakan perbandingan hasil olahan citra sebelum dan sesudah pansharpening dengan
menggunakan software ArcGIS.
Metode IHS
Metode
Brovey
Metode ESRI
25
Metode
Simple Mean
Metode Gram-
Schmidt
2. Berikut merupakan perbandingan hasil olahan citra sebelum dan sesudah pansharpening dengan
menggunakan software ENVI.
Metode Citra Belum Diolah Setelah Pansharpening
Metode IHS
Metode
Brovey
26
Metode
Gram-
Schmidt
Metode
Simple Mean
Metode ESRI
27
DAFTAR PUSTAKA
Lillesand, T.M., and Kiefer, R.W., 1999, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Terjemahan,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Palsson, Frosti. 2013. Pansharpeing and Clasification of Panshapened Images. University of Iceland:
Iceland.
Vrabel, 1996. di dalam Image Sharpening_ ENVIHelp, Multispectral Imagery Band Sharpening Study,
Photogrammetric Engineering & Remote Sensing, Vol. 62, No. 9, pp. 1075- 1083.
28