Matriks PDF
Matriks PDF
A. Pengertian Matriks
Ι 240 180
ΙΙ 220 210
Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam
240 180
tanda kurung buka dan kurung tutup , bentuknya menjadi 220 210 .
205 205
150)
a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke-3,
2. Jenis-jenis Matriks
baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matriks persegi
berordo n.
1 3
Contoh: B 2 x 2 = , maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal
6 12
utama B.
b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: C 1x3 = [1 3 5]
6 8
Contoh: A = 4 1 , A berordo 3 X 2 sehingga matriks A tampak tegak
7 3
2 3 5
Contoh: F = , F berordo 2 X 3 sehingga matriks F tampak datar
4 6 10
2
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, sbb :
a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol
0 0
Contoh: O 1x3 = [0 0 0] , O 2 x 2 =
0 0
b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan
1 0 0
Contoh: D 3 x3 = 0 2 0
0 0 3
diagonalnya sama.
5 0 0 0
0 5 0 0
Contoh: D 4 x 4 =
0 0 5 0
0 0 0 5
3 1
Contoh: F2 x 2 =
1 4
0 5 − 7
Contoh: G 3 x3 = − 5 0 − 2
7 2 0
3
f. Matriks Identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen
1 0
Contoh: I 2 x 2 =
0 1
1 3 5
Contoh: G 3 x3 = 0 2 4
0 0 6
1 0 0
Contoh: H 3 x3 = 6 2 0
4 9 6
T
Transpose matriks A dilambangkan dengan A
6 8
6 4 7
Contoh: A 3 x 2 = 4 1 , maka A T = , perhatikan bahwa ordo
8 1 3
7 3
dari A T adalah 2 X 3.
3. Kesamaan Matriks
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila
4
2 3 4 2 3 4
Contoh: A 2 x3 = , B 2x3 = maka A = B
4 6 8 4 6 8
2 8 4
Perhatikan bahwa C 2 x3 = 4 6 3 dan C 2 x3 ≠ A 2 x3 karena ada
elemennya yang seletak dan nilainya tidak sama. Perhatikan juga bahwa
2 4
D = 3 6 dan D ≠ A karena ordo kedua matriks tersebut tidak sama.
4 8
(Tabel 1)
(Tabel 2)
5
Pertanyaan: Berapakah jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku
kategori fiksi dan jumlah siswa wanita yang meminjam buku kategori non
(Tabel 3)
Jadi jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku jenis fiksi dari kedua
program keahlian itu sebanyak 68 orang dan jumlah siswi yang meminjam
buku jenis non fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak 61 orang.
yang sama.
1 2 5 6 1 2 5 6
Contoh: A = , B = maka A + B = +
3 4 7 8 3 4 7 8
6 8
= =C
10 12
6
Sifat-sifat penjumlahan matriks :
3. A+O = O+A = A
T T T
4. (A+B) = A + B
berikut :
menghabiskan beberapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang disajikan
Jenis Warna
Warna putih 6 3
Warna biru 4 3
memerlukan sejumlah cat kayu dan cat tembok yang dituliskannya pada
tabel berikut ini: (tiap kalengnya dalam satuan yang sama dengan tabel di
atas)
7
Tabel Pak Mandor
Cat tembok Cat kayu
Jenis Cat
Jenis Warna
Warna putih 21 8
Warna biru 11 6
Pak mandor menyuruh Udin ke toko untuk membeli lagi cat tembok dan
cat kayu agar pada pengecatan kedua rumah itu dapat diselesaikan.
Berapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang harus dibeli Udin untuk
Jawab:
dengan tabel pengecatan pertama yaitu dengan mengurangi tiap jenis cat
Jenis Warna
Warna putih 21-6=15 8-3=5
Warna biru 11-4=7 6-3=3
5 4 3 6 2 − 2
A−B = 6 9 − 5 4 = 1 5
7 0 1 2 6 − 2
5 4 − 3 − 6 2 − 2
atau A−B = A+(-B) = 6 9 + − 5 − 4 = 1 5
7 0 − 1 − 2 6 − 2
3 8 3 8 12 32
Contoh: P = maka 4P= 4 5 1 = 20 4
5 1
1) a(B+C)=aB+aC
2) a(B−C) = aB−aC
3) (a+b)C = aC+bC
4) (a-b)C = aC−bC
5) (ab)C = a(bC)
T T
6) (aB) = aB
9
3. Perkalian Dua Matriks
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom
matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa
A B AB
mxn nxp mxp
=
4
B = [6 8 7] dan C = 7 , B 1x3 C 3 x1 = [(6 x 4) + (8 x7) + (7 x 2)] = [94]
2
10
Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp:
1 2 1 0 1
A= , B = 0 2 0
3 4
1 2 1 0 1
A 2x 2 B 2x3 =
3 4 0 2 0
A4 = A3 . A dan seterusnya
1) A(BC) = (AB)C
2) A(B+C) = AB + AC
3) (B+C)A = BA + CA
4) A(B−C) = AB−AC
5) (B−C)A = BA−CA
7) AI = IA = A
11
C. Determinan Matriks
disebut determinan.
kolom dengan +1 atau -1. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan cara
a b a b
Jika matriks A = maka det (A) = A = = ad−bc
c d c d
a b
Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari
c d
8 4 8 4
Contoh: P = , maka det(P) = P = = (8x4)-(4x3) = 20
3 4 3 4
a. Metode Sarrus
p q r
Jika matriks B = s t u
v w x
12
p q r
maka det(B) = B = s t u = ptx + quv +rsw – rtv – qsx-puw
v w x
p q r p q
s t u s t
v w x v w
2 4 6
Contoh: Q = 1 3 5 , maka det(Q) = Q adalah
7 8 9
2 4 6 2 4 6 2 4
1 3 5 = 1 3 5 1 3 = (2x3x9)+(4x5x7)+(6x1x8)-(6x3x7)-
7 8 9 7 8 9 7 8
(2x5x8)-(4x1x9) = 242-242 = 0
b. Metode Kofaktor
2 4 6 2 4 6
3 5
Contoh: Q = 1 3 5 , maka M 11 = 1 3 5 =
8 9
7 8 9 7 8 9
13
2 4 6 2 4 6
1 5 1 3
M 12 = 1 3 5 =
7 9 , M 13 = 1 3 5 = 7 8
7 8 9 7 8 9
matriks Q.
Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A
i+ j
dilambangkan dengan K ij = (-1) Mij = (-1) i+ j det (M ij )
2 4 6
Contoh: Q = 1 3 5 , untuk mendapatkan det(Q) dengan metode
7 8 9
yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu det(M 11 )=-13 ,
Q = q 11 .k 11 +q 12 .k 12 + q 13 .k 13
= 2.13−4.26 + 6.13 = 0
3. Adjoin Matriks
14
2 4 6
Contoh: Q = 1 3 5 telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa
7 8 9
k 11 =13, k 12 =−26 dan k 13 =13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari
2+1 46 2 6 2 4
k 21 =(-1) =−12, k 22 =(-1) 2+ 2 =24, k 23 =(-1) 2+ 3 =−12
8 9 7 9 7 8
4 6 2 6 2 4
k 31=(-1) 3+1 =2, k 32 =(-1) 3+ 2 =−4, k 33 =(-1) 3+ 3 =2
3 5 1 5 1 3
k11 k 21 k 31 13 − 12 2
Adj A = k12 k 22 k 32 = − 26 24 − 4
k13 k 23 k 33 13 − 12 2
D. Invers Matriks
disebut insvers B ditulis B-1 dan sebaliknya B adalah invers A ditulis A-1
1
Invers matriks A dirumuskan A −1 = .Adj(A)
det(A)
a b 1 d − b
Jika A = , maka A −1 = − c a
c d det( A )
5 3
Contoh: A= , tentukan A −1 !
3 2
15