I U M K adalah Tanda legalitas kepada
seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu
dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil dalam
bentuk satu lembar. Perpres Nomor 98 tahun
2014 Tentang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil
dimaksudkan Untuk memberikan kepastian
hukum dan sarana pemberdayaan bagi pelaku
usaha Mikro dan Kecil dalam mengembangkan
usahanya.
LATAR BELAKANG
• Dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean 2015.
• Memperkuat dan mengembangkan usaha
mikro kecil untuk penguatan ekonomi
daerah.
• Memberikan legalitas hukum izin UMK
dalam bentuk satu lembar untuk
memperkuat dan mengembangkan
usahanya serta mendapatkan kepastian
dan perlindungan dalam berusaha.
• Memberdayakan, meningkatkan dan
mengembangkan UMK sebagai salah satu
usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak
dalam usaha perdagangan sektor
informal.
• Memberikan kemudahan UMK dalam akses
pembiayaan ke lembaga keuangan bank
dan non-bank dan kemudahan dalam
pemberdayaan dari pemerintah, Pemda
dan lembaga lainnya.
• Mendekatkan pelayanan perizinan dengan
para UMK sehingga PUMK tidak perlu
mendatangi instansi pelayanan perizinan
di pusat Kota/Kabupaten.
TUJUAN
• Mendapatkan kepastian dan perlindungan
dalam berusaha dilokasi yang telah
ditetapkan;
• Mendapatkan pendampingan untuk
pengembangan usaha;
• Mendapatkan kemudahan dalam akses
pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan
non-bank; dan
• Mendapatkan kemudahan dalam
pemberdayaan dari pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau lembaga lainnya. Telah
ditindaklanjuti dengan PERMENDAGRI NOMOR
83 TAHUN 2014 tentang PEDOMAN PEMBERIAN
IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL
PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO
KECIL (IUMK)
1. Yang memberikan izin adalah Camat yang
telah mendapat pendelegasian
kewenangan dari Bupati/Walikota.
2. Dapat dilimpahkan kepada Lurah/Kepala
Desa dengan mempertimbangkan
karakteristik wilayah.
3. Karakteristik wilayah :
a. Jumlah penduduk
b. Luas wilayah
c. Letak Geografis dan topografis, dan
d. Kearifan lokal.
4. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja
sejak: pendaftaran diterima, lengkap dan
benar.
5. Tidak dikenakan biaya, retribusi dan
pungutan lainnya.
6. Diberikan dalam bentuk naskah satu
lembar.
PRINSIP PEMBERIAN IUMK:
a. Prosedur sederhana, mudah dan cepat;
b. Terbuka informasi bagi pelaku usaha mikro dan
kecil;
c. Kepastian hukum serta kenyamanan dalam
usaha.
PENDATAAN
1. Camat melakukan pendataan dan
menetapkan lokasi terhadap PUMK di
wilayahnya melalui lurah/kepala desa.
2. Pendataan :
a. Identitas pelaku usaha mikro dan kecil;
b. Lokasi pelaku usaha mikro dan kecil yang
berada diwilayah kecamatan;
c. Jenis tempat usaha;
d. Bidang usaha;
e. Besarnya modal usaha.
3. Penetapan lokasi, memperhatikan :
kepentingan umum, sosial, budaya,
estetika, ekonomi, keamanan, ketertiban,
kesehatan, kebersihan lingkungan dan
sesuai dengan Peraturan Daerah.
PENDAFTARAN
1. PUMK melakukan pendaftaran IUMK kepada
Camat dengan melengkapi dan menyampaikan
berkas.
2. Tata cara pendaftaran IUMK:
a. Permohonan IUMK
b. Pemeriksaan IUMK
c. Pemberian IUMK
d. Pencabutan dan tidak berlakunya IUMK.
PERMOHONAN IUMK MONITORING DAN EVALUASI
1. Gubernur melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
Permohonan IUMK paling sedikit harus : pemberian IUMK di kabupaten/kota di wilayahnya.
1. Surat pengantar dari RT/RW terkait jenis usaha; 2. Bupati/Walikota melakukan monitoring dan evaluasi
2. Kartu tanda penduduk setempat; terhadap pemberian IUMK di wilayahnya.
3. Kartu Keluarga; 3. Camat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
4. Nomor register kelurahan; pemberian IUMK oleh Lurah/Kepala Desa.
5. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm 4. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
sebanyak dua lembar; ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan paling
sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dan/atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
Mengisi formulir yang memuat tentang:
1. Nama;
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
2. Nomor KTP;
1. Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan
3. Nomor telepon; penyelenggaraan IUMK, melalui:
4. Alamat; a. koordinasi dengan kementerian terkait
5. Bidang usaha yang dimohon; b. sosialisasi
6. Sarana usaha yang digunakan; c. monitoring dan evaluasi.
7. Jumlah modal usaha. 2. Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian IUMK di
PERSYARATAN IUMK kabupaten/kota di wilayahnya.
3. Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan
Bentuk Naskah satu lembar mencakup hal hal sebagai pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian
berikut :
1. Kop Surat;
2. Nama Izin;
IUMK di wilayahnya.
4. Camat melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pemberian IUMK di wilayahnya.
PEDOMAN
3. Nomor surat;
4. Dasar hukum; PENDANAAN Pemberian Izin Usaha
5. Detail pemohon, terdiri dari: Biaya pelaksanaan pemberian IUMK bersumber dari
a. Nama;
b. Nomor KTP;
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Mikro dan Kecil ( IUMK )
c. Nama Usaha; Permendagri 4/2010 Tentang Pedoman Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
d. Alamat;
1. Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN harus
e. Nomor Telepon;
memenuhi syarat substantif, administratif dan teknis. Dinas Koperasi UMKM
f. Bentuk usaha;
2. Syarat substantif adalah pendelegasian sebagian P r o v i n s i N u s a Te n g g a r a B a r a t
6. Stiker hologram anti pembajakan; wewenang bupati/walikota kepada camat yang
7. Barcode; Ta h u n 2 0 1 5
meliputi bidang perizinan dan non perizinan yang
8. Tanda tangan Camat/Lurah/Kepala Desa. ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota dengan
memperhatikan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pelayanan. Jalan Erlangga No. 36 Punia Mataram
Email : diskopntb@gmail.com