Anda di halaman 1dari 18

Sesuai Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021

Peraturan BKPM No. 4 Tahun 2021

Bab I KETENTUAN UMUM

Bab II RUANG LINGKUP

Bab III KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA

Bab IV PELAKSANAAN PERIZINAN BERUSAHA MELALUI SISTEM OSS

Bab V FASILITAS PENANAMAN MODAL

PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO


Bab VI DALAM KEADAAN TERTENTU


Bab VII KETENTUAN LAIN-LAIN

Bab VII KETENTUAN PERALIHAN

Bab IX KETENTUAN PENUTUP


Peraturan BKPM No. 4 Tahun 2021

Menggantikan 2 Peraturan BKPM sekaligus (Menimbang), yaitu:


1. PerBKPM 6/2018 jo PerBKPM 5/2019 terkait Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Fasilitas Penanaman Modal
2. PerBKPM 1/2020 terkait tata cara perizinan melalui Sistem OSS sebagai pelaksanaan PP 24/2018

Peraturan dimaksud menjadi Pedoman bagi:


Lembaga OSS, K/L, DPMPTSP dan Perangkat Daerah Teknis Prov/Kab/Kota, Adm. KEK, BP KPBPB,
Pelaku Usaha, dan masyarakat umum

Pengaturan pelayanan mencakup:


1. Layanan Penerbitan Perizinan Berusaha
2. Layanan Fasilitas Penanaman Modal yang mencakup fiskal dan non-fiskal (rekomendasi keimigrasian)

Jenis Perizinan Berusaha:


1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (NIB, Sertifikat Standar, dan Izin) dan Kemudahan untuk UMK
2. Perizinan Berusaha untuk menunjang Kegiatan Usaha (PB UMKU / Non KBLI),

Terdapat pengaturan permohonan Perizinan Berusaha secara luar jaringan dalam keadaan force
majeure dan pengaturan pelaksanaan perizinan berusaha berbasis risiko di daerah yang termasukdalam daerah 3T
(Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)
Ruang Lingkup

Layanan penerbitan Layanan Fasilitas Penanaman


Perizinan Berusaha B.R Modal

1. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko 1. Layanan Fasilitas Fiskal


2. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk UMK a. Pembebasan bea masuk impor mesin/barang/bahan
3. Pengembangan Usaha b. Tax Holiday
4. Penggabungan, Peleburan, dan Pembubaran Usaha c. Tax Allowance
5. Perubahan Data Pelaku Usaha d. Fasilitas fiskal di Kawasan KEK
e. Pemberian fasilitas fiskal untuk penyelenggaraan
kegiatan penelitian
f. Pemberian fasilitas fiskal untuk penyelenggaraan
kegiatan praktik kerja/pemagangan
g. Investment Allowance
2. Layanan Fasilitas Non Fiskal
a. Rekomendasi alih status izin tinggal kunjungan menjadi
izin tinggal terbatas
b. Rekomendasi alih status izin tinggal terbatas menjadi
izin tinggal tetap
Cakupan Sektor Usaha

1. Kelautan dan Perikanan 11. Pendidikan & Kebudayaan


2. Pertanian 12. Pariwisata & Ekonomi Kreatif
3. LHK 13. Keagamaan
4. ESDM 14. Pos, Telekomunikasi, Penyiaran
5. Ketenaganukliran & Sistem, & Transaksi Elektronik
6. Perindustrian 15. Pertahanan & Keamanan
7. Perdagangan 16. Ketenagakerjaan
8. PUPR 17. Keuangan*
9. Transportasi
10. Kesehatan, Obat & Makanan

*) • Sektor Keuangan hanya untuk mendapatkan layanan penerbitan NIB dan fasilitas fiskal melalui sistem OSS bagi
Pelaku Usaha perbankan dan non perbankan
• Penerbitan perizinan berusaha untuk perbankan dan non perbankan diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) atau Bank Indonesia tanpa melalui sistem OSS
Pemohon Perizinan Berusaha

Pelaku Usaha Pelaku Usaha Orang Perseorangan Warga Negara Indonesia


Orang Perseorangan (khusus untuk PMDN).

PT, CV, Fa, Persekutuan Perdata, Koperasi, Yayasan,


Pelaku Usaha Perusahaan Umum, Perusahaan Umum Daerah, Badan Hukum lainnya
Badan Usaha yang dimiliki oleh Negara, Lembaga Penyiaran

• Orang Perseorangan WNI atau WNA, atau


Pelaku Usaha • Badan Usaha sebagai perwakilan pelaku Usaha dari luar negeri untuk pendirian kantor perwakilan di
Kantor Perwakilan Indonesia
Beberapa Kantor perwakilan asing di Indonesia: KPPPA, KPPA, dan Kantor Perwakilan BUJKA

Badan Usaha Asing yang didirikan di luar negeri dan melakukan usaha di Indonesia, seperti :
Badan Usaha • Pemberi waralaba dari luar negeri,
Luar Negeri • Pedagang berjangka asing,
• Penyelenggara sistem elektronik lingkup privat asing, dan bentuk Usaha tetap.
Termasuk dalam bentuk usaha tetap yaitu kantor perwakilan yang didirikan untuk kegiatan usaha di sektor
minyak dan gas bumi.
Penerbit Perizinan Berusaha
Seluruh perizinan berusaha (NIB, SS, Izin) atas sektor yang diatur dalam PP No. 5/2021 wajib diterbitkan melalui sistem
OSS. Dalam setiap perizinan berusaha tersebut akan dicantumkan nama pejabat penerbit sesuai kewenangannya, yaitu:

Atas nama K/L untuk kegiatan usaha yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
Lembaga OSS
Khusus untuk NIB, diterbitkan Lembaga OSS tanpa mengatasnamakan K/L

DPMPTSP Atas nama Gubernur untuk kegiatan usaha yang menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi Provinsi

DPMPTSP Atas nama Bupati/Walikota untuk kegiatan usaha yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

Administrator KEK Untuk kegiatan usaha yang berlokasi di KEK

Badan Pengusahaan Untuk kegiatan usaha yang berlokasi di KPBPB


KPBPB
Pembagian Kewenangan

ADMINISTRATORKEK &
P U S AT P R OV I N S I KABUPATEN/KOTA BADAN PENGUSAHAAN KPBPB

Untuk kegiatan usaha: Untuk kegiatan usaha: Untuk kegiatan usaha: Mencakup kewenangan pemerintah
1. Berlokasi di lintas provinsi 1. Berlokasi di Kab/Kota 1. Berlokasi di lintas kab/kota dalam Kabupaten/Kota dan dilaksanakan
2. Terkait dengan SDA yang tidak 2. Penanaman modal yang satu provinsi berdasarkan pelimpahan/
terbarukan dipertugasbantukan kepada 2. Penanaman modal yang pendelegasian kewenangan dari
3. Industri prioritas tinggi pada skala pemerintah Kab/Kota didelegasikan dari pemerintah Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah
nasional 3. Penanaman modal yang menjadi pusat kepada Gubernur dan memperhatikan peraturan
4. Terkait dengan fungsi pemersatu kewenangan pemerintah Kab/Kota 3. Penanaman modal yang menjadi perundang-undangan terkait KEK dan
dan penghubung antar wilayah sesuai peraturan perundangan kewenangan pemerintah provinsi KPPB.
5. Terkait dengan strategi pertahanan 4. Industri yang diklasifikasikan sesuai peraturan perundangan
dan keamanan nasional sebagai industri menengah dan 4. Industri yang diklasifikasikan
6. PMA / penanam modal yang kecil kecuali untuk jenis industri sebagai industri besar, kecuali
menggunakan modal asing yang menjadi kewenangan untuk jenis industri yang menjadi
7. Penanaman modal yang menjadi Pemerintah Pusat dan Pemerintah kewenangan Pemerintah Pusat
urusan pemerintah pusat menurut Provinsi
Undang-Undang

Industri prioritas tinggi meliputi:


1. Industri Strategis
2. Industri Teknologi Tinggi
3. Industri Minuman Beralkohol
4. Industri yang berdampak penting terhadap lingkungan
5. Industri PMA / yang menggunakan modal asing berdasarkan perjanjian Pemerintah RI dengan negara lain
Ketentuan Nilai Investasi dan Permodalan

Usaha Mikro : Paling banyak Rp. 1 Milyar tidak termasuk


tanah dan bangunan tempat usaha

Usaha Kecil : Lebih besar dari Rp. 1 Milyar s/d paling


banyak Rp. 5 Milyar tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha

Usaha Menengah : Lebih besar dari Rp. 5 Milyar s/d paling


Permodalan banyak Rp. 10 Milyar tidak termasuk tanah
UMKM dan bangunan tempat usaha

PMA dikategorikan sebagai modal besar, dengan modal usaha lebih


Ketentuan Permodalan/
besar dari Rp. 10 Milyar per bidang usaha KBLI 5 digit, per lokasi
Nilai Investasi bagi PMA proyek, tidak termasuktanah &bangungantempat usaha

Modal ditempatkan dan disetor paling sedikit Rp. 10 Milyar


Ketentuan Nilai Investasi PMA di Sektor Tertentu

Total investasi lebih besar dari Rp. 10 Milyar diluar tanah & bangunan, per 4 digit awal KBLI. Contoh: dengan total
Jasa Perdagangan investasi tersebut PMA dapat membuka usaha dibidang perdagangan besar sepeda motor baru (KBLI 45401) dan
Besar perdagangan besar suku cadang sepeda motor dan aksesorinya (KBLI 45405) → 4 digit awal KBLI sama

Jasa Makanan Total investasi lebih besar dari Rp. 10 Milyar diluar tanah & bangunan, per 2 digit awal KBLI, per satu titik lokasi.
Contoh: dengan total investasi tersebut PMA dapat membuka usaha restoran (KBLI 56101) dan Cafe (KBLI 56303)
dan Minuman dalam satu titik lokasi → 2 digit awal KBLI sama

Produk dalam Khusus kegiatan industri yang menghasilkan produk dengan KBLI 5 digit yang berbeda dalam 1 lini produksi, total nilai investasi lebih dari
1 Lini Produksi Rp. 10 Milyar diluar tanah & bangungan

Total investasi lebih besar dari Rp. 10 Milyar diluar tanah & bangunan, dalam satu kegiatan, per 4 digit awal KBLI. C ontoh:
dengan total investa si tersebut P MA dapat mela kukan usaha konstruksi bangunan sip il minyak & ga s bumi (KBLI 42915),
Jasa Konstruksi konstruksi bangunan sipil pertambangan (KBLI 42916) , dan konstruksi bangunan sip il panas bumi (KBLI 42917) → 4 dig it awal
KBLI sama.
Yang dimaksud dengan satu kegiatan yaitu pelaku usaha harus memilih salah satu kegiatan :
1. Usaha jasa konsultasi konstruksi; atau
2. Usaha pekerjaan konstruksi; atau
3. Usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi

a. Bila unit properti:


Pembangunan dan • Dalam bentuk bangunan secara utuh; atau
• Kompleks perumahan secara terpadu
Pengusahaan Properti Total nilai investasi lebih besar dari Rp. 10 Milyar termasuk tanah & bangunan.
b. Bila unit properti:
• Tidak dalam satu bangunan Gedung secara utuh; atau
• Tidak dalam 1 kompleks permahan secara terpadu;
Total nilai investasi lebih besar dari Rp. 10 Milyar diluar tanah & bangunan.
Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha
Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar dari sejumlah UU

Persetujuan
Kesesuaian Kegiatan 4 UU Persetujuan 2 UU Bangunan Gedung 2 UU
Pemanfaatan Ruang Lingkungan (PL) (PBG) dan Sertifikat 48 Pasal
(KKPR) 51 Pasal 36 Pasal Laik Fungsi (SLF)

• Daerah yang memiliki Rencana Detail • Setiap rencana usaha dan/atau


Tata Ruang (RDTR) otomatis kegiatan yang berdampak
mendapatkan konfirmasi KKPR (penting/tidak penting) terhadap • PBG untuk membangun baru,
• Daerah yang memiliki Rencana Tata lingkungan hidup wajib memiliki: mengubah, memperluas, mengurangi,
Ruang Wilayah (RTRW) perlu Amdal, UKL-UPL atau SPPL. dan/atau merawat BG sesuai standar
persetujuan KKPR di Kementerian • PL merupakan persetujuan terhadap: teknis BG.
ATR/BPN. KKLH (Keputusan Kelayakan • Bangunan tak berisiko tinggi boleh
• Persetujuan KKPR otomatis oleh Lingkungan Hidup)-Amdal, atau mengacu prototipe/purwarupa.
sistem Online Single Submission (OSS) PKPLH (Pernyataan Kesanggupan • Bangunan berisiko tinggi wajib
untuk Usaha Menengah Kecil (UMK) Pengelolaan Lingkungan Hidup)-UKL- disetujui pemerintah.
pada Sektor: UPL. • SLF diterbitkan manajemen pengawas
a. Pertanian < 25 Hektare; • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun konstruksi.
b. Perumahan Masyarakat 2021 tentang Penyelenggaraan • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun
Berpenghasilan Renda (MBR) < 5 Perlindungan dan Pengelolaan 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Hektare; Lingkungan Hidup. UU No. 28 Tahun 2002 tentang
c. Usaha lainnya <1 Hektare. Bangunan Gedung.
TahapanPelaksanaan Kegiatan Usaha

1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP OPERASIONAL/KOMERSIAL

1. Pengadaan tanah;
1. Produksi barang/jasa
2. Pembangunan bangunan;

3. Pengadaan Peralatan atau sarana;


2. Logistik dan distribusi barang/jasa
4. Pengadaan Sumber Daya Manusia;

5. Pemenuhan Standar Usaha; 3. Pemasaran barang/jasa; dan/atau

6. Kegiatan lain sebelum dilakukannya operasional dan/atau


komersial termasuk Pra-FS/FS dan pembiayaan operasional 4. Kegiatan lain dalam rangka operasional dan/atau
selama masa konstruksi komersial

Dalam hal perlaku Usaha menengah tinggi :


1) Ridak memperoleh sertifikat standar sesuai jangka waktu dalam NSPK; dan
2) Bersasarkan hasil pengawasan tidak melakukan persiapan kegiatan Usaha dalam jangka waktu 1 tahun sejak NIB terbit, Lembaga OSS membatalkan sertifikat standar yang belum terverifikasi
Tingkat Risiko & Jenis Perizinan Berusaha

KRITERIA TINGKAT PERIZINAN


RISIKO RISIKO BERUSAHA

KESELAMATAN LINGKUNGAN

TERINTEGRASI
KESEHATAN KETERBATASAN
SUMBER DAYA

Rendah/Tinggi

ASPEK RISIKO LAINNYA


DISESUAIKAN DENGAN SIFAT
KEGIATAN USAHA
NIB Berlaku Sebagai

• Identitas bagi pelaku Usaha ❖ NIB wajib dimiliki oleh setiap


pelaku Usaha
• Bukti pendaftaran untuk melakukan kegiatan usaha ❖ Setiap pelaku Usaha hanya
memiliki 1 (satu) NIB

Angka Pengenal Impor:


Pelaku Usaha harus memilih API-U atau API-P (hanya untuk Badan Usaha)

Dalam hal rencana Usaha dan/atau


Hak akses Kepabeanan: kegiatan tidak termasuk wajib Amdal
atau UKL-UPL, SPPL diintegrasikan ke
• Badan Usaha → dapat melakukan ekspor & impor dalam NIB
• Perseorangan → hanya ekspor

Pendaftaran kepesertaan untuk:


• Jaminan sosial Kesehatan
• Jaminan sosial ketenagakerjaan

Wajib Lapor Ketenagakerjan untuk periode pertama Pelaku Usaha


Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (R dan MR)

Pel a ku Usaha mengajukan Perizinan Pel a ku Usaha menyampaikan Pel a ku Usaha dapat melaksanakan
Penerbitan NIB oleh Lembaga OSS
Berusaha: Si s tem OSS mendeteksi kegiatan pernyataan kesanggupan pers iapan kegiatan berusaha,
ba gi Pelaku Usaha ya ng sekaligus
mengisi data rencana Us a ha termasuk dalam Risiko Rendah pengelolaan dan pemantauan s ekaligus operasional dan/atau
menjadi SPPL
l okasi dan data usaha lingkungan hidup komersial

Forma t Pernyataan Kesanggupan


Terma suk validasi Tata Ruang
Pengelolaan dan Pemantauan
Li ngkungan Hidup tersedia dalam
Si s tem OSS

Forma t formulir SPPL (dalam bentuk


pernya taan) tersedia dalam Sistem
OSS

Pel a ku Usaha
Si s tem OSS Ti da k Wajib UKL-UPL Pel a ku Usaha mengisi formulir SPPL Pel a ku Usaha dapat
Pel a ku Usaha mengajukan menya mpaikan
mendeteksi kegiatan mel aksanakan persiapan
Peri zi nan Berusaha: pernyataan NIB dan SS
Us a ha termasuk kegi atan berusaha, s ekaligus
mengisi data rencana kesanggupan Terbit
da lam Risiko Pelaku Usaha mengisi Pernyataan PKPLH dan operasional dan/atau
l okasi dan data usaha memenuhi standar Wa ji b UKL-UPL pernyataan kesanggupan Pengelolaan Lingkungan
Menengah Rendah komersial
kegiatan usaha Hidup

Terma suk validasi


Ta ta Ruang Forma t Pernyataan
Terha dap pernyataan
Kes anggupan
kes anggupan memenuhi
Pengelolaan dan
Sta ndar Kegiatan Usaha,
Pema ntauan Lingkungan
di l akukan pengawasan (audit)
Hi dup tersedia dalam
s esuai kewenangan
Si s tem OSS
berdasarkan NSPK
Catatan:
* Apabila Pelaku Usaha membutuhkan Sertifikat Produk, maka Pelaku Usaha mengajukan juga sertifikat produk yang diterbitkan melalui Sistem OSS oleh Lembaga OSS atas nama Mentari/Kepala Lembaga
Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (MT)

Pel a ku Usaha telah dapat


mel akukan persiapan kegiatan
us a ha

Pel a ku Usaha
Pel a ku Usaha mengajukan Si s tem OSS mendeteksi menya mpaikan Ti da k Wajib UKL-UPL Pel a ku Usaha mengisi formulir SPPL
Peri zi nan Berusaha: kegi atan Usaha termasuk pernyataan NIB dan SS terbit dengan
mengisi data rencana da lam Risiko Menengah kesanggupan tanda belum terverifikasi
Pelaku Usaha mengisi Pernyataan PKPLH dan pernyataan
l okasi dan data usaha Tinggi memenuhi standar Wa ji b UKL-UPL kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk
kegiatan usaha diverifikasi oleh LHK

Terma suk validasi Tata Verifikasi UKL-UPL


Rua ng

Veri fikasi oleh K/L, perangkat Pel a ku Usaha melakukan


Notifikasi OSS kepada K/L, DPMPTSP Prov/Ka b/Kota,
da erah teknis, pemenuhan standar kegiatan
Adm. KEK da n BP KPBPB
Adm. KEK da n BP KPBPB us a ha

Ditolak
Notifkasi K/L, DPMPTSP Prov/Ka b/Kota,
Adm. KEK da n BP KPBPB ke Sistem OSS
Sistem OSS mengubah status Sertifikat Standar
Disetujui
menjadi telah diverifikasi
Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (T)

Pel a ku Usaha telah dapat


mel akukan persiapan kegiatan
us a ha

Pel a ku Usaha mengajukan Wa ji b Amdal


Si s tem OSS mendeteksi
Peri zi nan Berusaha:
kegi atan Usaha termasuk NIB terbit
mengisi data rencana
da lam Risiko Tinggi Pelaku Usaha mengisi pernyataan PKPLH dan pernyataan
l okasi dan data usaha Wa ji b UKL-UPL
kesanggupanPengelolaan Lingkungan Hidup

Verifikasi UKL-UPL
Terma suk validasi Tata Ruang

Veri fikasi oleh K/L, perangkat


Notifikasi OSS kepada K/L, DPMPTSP Prov/Ka b/Kota, Pel a ku Usaha melakukan
da erah teknis,
Adm. KEK da n BP KPBPB pemenuhan persyaratan izin
Adm. KEK da n BP KPBPB

Terma suk kelaya kan AMDAL


Ditolak
Notifkasi K/L, DPMPTSP Prov/Ka b/Kota,
Adm. KEK da n BP KPBPB ke Sistem OSS

Disetujui Sistem OSS menerbitkan Izin sesuai kewenangan

Anda mungkin juga menyukai