Sedikit berjalan ke jurusan tertangga, yang terdengar mereka sedang membacakan beberapa bait
puisi. Indah... Dan yang pasti, Yang cinta sastra, lebih mudah memahami fisika dari puisi:
Malam ini
Ku lihat penanggalan qomariah
karna malam ini adalah bulan purnama
ku coba fokuskan mata pada langit malam
tapi cahayanya hanya beberapa kandela
terhalang awan cumulus nimbus hitam
Di ruang 2 x 3 meter
yang diterangi sinar neon 40 watt
saat hipotalamusku tak bekerja aktif
elektron itu mengalir pada korteks serebrum
flasback pada memory waktu lampau
bayangan magnitudo impianku yang mulai berkurang
tereduksi oleh muatan keterbatasan
melewati titik nadir dalam hidup
hidup seperti roda yang berputar
kini, ku berada di bawah sumbu rotasi
bumi masih terus berotasi
apakah sudah tiba momentumnya
saat gaya itu mulai bekerja
dan hatiku dalam pengaruh medannya
karna evolusi bintang pasti terjadi
lahir bersinar dan akhirnya mati
jika aku diam saja disini
semua pasti tetap terus bergerak
Tapi jika tak ada resultan gaya yang bekerja padamu
akankah hukum Newton III masih berlaku
Ku hanya ingin iman ini stabil
meski ku harus meluruh sekalipun
kusadari radiasi ini menghitamkan hatiku
dan energi yang terbuang percuma
Jika ku harus kehilangan seluruh masa diamku
akankankah semua tetap berjalan pada lintasanNYA
karena ikhlas adalah 1 dibagi 0 dan hasilnya tak terhingga
cintaku hidupku matiku hanya untuk-NYA semata
Momentum cinta
Ibu...
Kau bagaikan maghnet cinta dalam hidupku...
Menyayangiku bagaikan air yang mengalir di fluida kehidupan...
Genggam mu kurasakan hangat nya bagaikan kalor yang keluar dari besi
saat dipanaskan....
Efek fotolistrik kuhayalkan dalam getaran fisika modern di kalbuku.....
Ibu....
Kau kokoh kan tulang ku dengan energi ketabahan...
Kau alirkan darahku dengan fluida kegigihan...
Kau hidupkan harapan ku dengan dinamika keimanan...
Kau bangun masa depan ku dengan hantaran doa mu....
Ibu....
Sedihku sering membuat elastisitas dalam hidupku....
Ingin ku persembahkan air mataku pada mu...
Getaran harmonik yang menggelegar dalam jiwaku...
Akan ku tumpahkan semuanya dibawah tapak kaki mu...
Ibu...
akan ku berikan usaha dan energi ku untuk berbakti padamu...
Semua itu takkan mampu membayar setetes suplemen kebahagiaan yang
kau berikan padaku....
Aku cinta ibu…..
Ah momen cintaku...
Pertama kali bayangmu jatuh
#puisi cinta yang romantis, bagus, keren, dan unik bertemakan fisika yang wajib kamu baca
ginya suhu
Walau keras hatimu seperti batu
Penantianku tak pernah membeku
http://fisikachy.blogspot.com/2012/01/puisi-fisika.html
Penulis Syamsul Bahri at 23:26
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest