A.1 Transaksi Menurut Tempat Pelaksanaan A.1.1 Transaksi Bursa Definisi: Kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek. B. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Peraturan mengenai Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa saat ini diatur dalam POJK No.26/POJK.04/2014 menggantikan Peraturan III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa dan III.B.7 tentang Dana Jaminan. B.1 Definisi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring yang gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa . C. Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek (Peraturan Bapepam Nomor V.D.6) C.1 Definisi Istilah : 1). Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan atau Efek yang wajib disetor nasabah kepada Perusahaan Efek sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling. D. Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek (KBIE) D.1 Peraturan Bapepam III.E.1 D.1.1 Definisi Istilah Jaminan adalah dana dan atau Efek yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk menyelesaikan Transaksi Bursa atas Kontrak atau untuk menyelesaikan kewajiban anggota kliring kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan. PERATURAN TERKAIT REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA A. Pengelolaan Investasi Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 (UUPM) A.1 Bentuk Hukum dan Perizinan (Pasal 18 UUPM) 1. Reksa Dana berbentuk Perseroan, 2. Reksa Dana berbentuk KIK, 3. Reksa Dana Terbuka, 4. Reksa Dana Tertutup. B. Gambaran Reksa Dana Secara Umum B.1 Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka: a. Reksa Dana Pasar Uang adalah Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada: 1) Instrument pasar uang dalam negeri, 2) Efek bersifat utang. C. Reksa Dana Syariah C.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Reksa Dana Syari'ah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syari'ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta. D. Exchange-Traded Fund (Peraturan OJK No. 49/POJK.04/2015) ETF adalah Reksa Dana KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek dan melibatkan Dealer Partisipan dan Sponsor. D.1 Pengaturan Umum tentang ETF D.1.1 Pedoman Kontrak ETF KIK Reksadana ETF wajib mengikuti peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (POJK 23/POJK.04/2016). E. Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) (Peraturan OJK No. 37/POJK.04/2015) E.1 Pengaturan Umum Tentang RDPT Reksa Dana Penyertaan Terbatas adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada Portofolio Efek yang berbasis Kegiatan Sektor Riil. E.2 Perbedaan RDPT dengan RD Konvensional F. Efek Beragun Aset Sebagai upaya untuk menggairahkan iklim investasi di Indonesia, pemerintah sejak 1997 mengeluarkan peraturan mengenai efek beragun aset (EBA). G. Reksa Dana KIK Real Estate atau Dana Investasi Real Estate (DIRE) G.1 Gambaran Umum DIRE DIRE atau dikenal juga sebagai Real Estate Investment Trust (REIT) adalah salah satu sarana investasi baru yang secara hukum di Indonesia akan berbentuk KIK. PERILAKU DAN ETIKA PROFESI WPPE A. Pengantar Etika Umum A.1Definisi Etika Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti sikap, cara berfikir, watak kesesuaian atau adat. Ethos identik dengan Moral, yang dalam Bahasa Indonesia berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hatinurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. B. Pengantar Profesi Umum B.1Definisi Profesi Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan yang berupa kegiatan pokok yang mengandalkan suatu keahlian dan keterampilan tertentu, sebagai mata pencaharian untuk menghasilkan nafkah hidup. C. KODE ETIK C.1 Definisi Mereka yang membentuk suatu profesi disatukan karena cita-cita dan nilai bersama selain itu karena latar belakang pendidikan yang sama serta sama-sama memiliki keahlian. D. Profesionalisme D.1Definisi Profesionalisme Profesional adalah orang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan kegiatan atau mengerjakan sesuatu yang memerlukan keterampilan E. Standar Kompetensi Pengertian Standar Kompetensi standar kompetensi diartikan sebagai suatu ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. F. Perilaku Wakil Perantara Pedagang Efek Selain diatur didalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah terkait Pasar Modal, Perilaku Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) juga diatur didalam Peraturan OJK No. 27/POJK.04/2014 tentang Perizinan WPEE dan WPPE (POJK Perizinan). G. Perantara Pedagang Efek Sebagai Kustodian G.1 Definisi Pasal 1 angka (8) UUPM Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lainnya, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. H. Pengawasan Terhadap Wakil Dan Pegawai PE Setiap Perusahaan Efek wajib melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap semua Pihak yang bekerja atau menjadi Wakil Perusahaan tersebut. I. Segmentasi Wakil Perantara Pedagang Efek I.1 Definisi WPPE adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek. J. Agen Perantara Pedagang Efek Agen Perantara Pedagang Efek (APPE) diatur dalam Peraturan OJK No. 24/POJK.04/2016. APPE adalah Pihak yang mereferensikan calon nasabah kepada Perantara Pedagang Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak kerja sama. K. Pelanggaran Yang Dilakukan Perusahaan Efek dan Wakil Perusahaan Efek K.1 Menurut PP No 45 Tahun 1995 1). Pasal 61, 2). Pasal 62, 3). Pasal 63, 4). Pasal 64, 5). Pasal 65 L. Kasus Terkait Dengan Regulasi Pasar Modal L.1 PT. Mitra Investdana Securindo dan PT. Bapindo Bumi Sekuritas Bapepam mencermati adanya Pihak yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek tanpa memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pelanggaran tersebut terjadi lebih disebabkan oleh kurangnya kepatuhan Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam untuk memenuhi kewajibannya selaku Perusahaan Efek sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya kewajiban untuk mengetahui latar belakang dan tujuan investasi nasabah. Hal ini terbukti dari hasil pemeriksaan Bapepam terhadap nasabah dari 2 Perusahaan Efek, yakni: 1. PT Mitra Investdana Sekurindo, yang mempunyai nasabah PT Esa Dana Makmur; dan 2. PT Bapindo Bumi Sekuritas, yang mempunyai nasabah PT Kapita Arthamas Agung.