Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Kadek Ani Jumariati

Nim : 1707532004

EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN KINERJA EFEK


Learning objectives:
Diharapkan peserta dapat menjelaskan mengenai:
1. Pengertian ekonomi, dan pasar persaingan yang sempurna maupun tidak.
2. Aplikasi Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Ekonomi.
3. Pemahaman akan hubungan antar variabel ekonomi seperti Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,
Harga, Permintaan, Penawaran, dan Lapangan Kerja, serta variabel-variabel lain yang terkait
(makro ekonomi).
4. Bagaimana variabel-variabel ekonomi tsb diatas dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, dan
efek yang diperdagangkan di pasar modal (mikro ekonomi).
PENGANTAR
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos (keluarga, rumah tangga) dan
nomos (peraturan, aturan, hukum). Sehingga berdasarkan asal katanya, ekonomi diartikan
sebagai pengaturan atau manajemen rumah tangga. Ekonomi adalah sebuah studi tentang
bagaimana sebuah masyarakat mengelola sumber dayanya yang terbatas (Mankiw, 2009).
MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI
Ilmu ekonomi terbagi menjadi:
1. Mikroekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tangga dan perusahaan
berinteraksi satu sama lain dan membuat keputusan dalam sebuah pasar.
2. Makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara agregat atau
keseluruhan.
I. PASAR, PERMINTAAN, DAN PENAWARAN
Pasar
Pasar adalah media bertemunya pembeli dan penjual barang/jasa untuk melakukan
pertukaran. Bursa Efek (pasar surat berharga) adalah cerminan dari teori ini. Adapun istilah
Permintaan dan Penawaran mengacu kepada perilaku manusia, pada saat mereka berinteraksi
satu sama lain di pasar. Dimana Pembeli menentukan Permintaan, sedangkan Penjual
menentukan Penawaran.
Selain Pasar Persaingan Sempurna, kita juga mengenal beberapa jenis pasar lain
yang memiliki persaingan yang tidak sempurna, antara lain:
1. Pasar Monopoli, yaitu dimana hanya ada satu penjual yang menentukan harga sebuah
barang/jasa untuk banyak pembeli. 2. Pasar Oligopoli, yaitu dimana hanya ada beberapa penjual
yang menentukan harga sebuah barang/jasa untuk banyak pembeli.
Permintaan (Demand)
Jumlah barang yang diminta (the quantity demanded) adalah jumlah barang yang rela dan
dapat dibeli oleh konsumen (Mankiw, 2009). Hukum Permintaan (Law of demand): Apabila
harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan, dan apabila harga naik
maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, ceteris paribus.
Penawaran (Supply)
Jumlah barang yang ditawarkan (the quantity supplied) adalah jumlah barang dan jasa
yang rela dan dapat dijual oleh producen (Mankiw, 2009). Hukum penawaran (law of supply):
Apabila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan
apabila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun, ceteris paribus.
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH BARANG YANG
DIMINTA DAN DITAWARKAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta selain harga
barang itu sendiri:
1. Selera (taste), 2. Jumlah pembeli (number of buyers), 3. Pendapatan konsumen, 4. Harga
barang/jasa pengganti (substitutes), 5. Harga barang/jasa pelengkap (complements), 6. Perkiraan
harga di masa datang, 7. Intensitas kebutuhan konsumen,.
Akibat perubahan faktor-faktor tersebut akan menggeser kurva permintaan. Misalnya perubahan
pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan selain harga
barang itu sendiri:
1. Biaya produksi, 2. Teknologi, 3. Harga barang pengganti (substitutes) dan pelengkap
(complements), 4. Pajak, 5. Perkiraan harga barang di masa datang, 6. Jumlah Penjual.
Akibat perubahan faktor-faktor tersebut akan menggeser kurva penawaran. Misalnya biaya
produksi. Jika harga pasar konstan, maka peningkatan biaya produksi akan menurunkan jumlah
yang ditawarkan oleh penjual, karena produksi terbatas.
III. KESETIMBANGAN PASAR DAN HARGA
Kesetimbangan pasar (market equilibrium) adalah suatu kondisi dimana jumlah
barang/jasa yang ditawarkan sama dengan jumlah barang/jasa yang diminta. Defisit
(Kekurangan) adalah kondisi dimana pembeli meminta lebih banyak daripada yang mau dan
mampu ditawarkan oleh para penjual. Kondisi surplus dan defisit menunjukkan kondisi dis-
ekuilbrium pasar.
IV. ELASTISITAS
Pengertian
Elastisitas (elasticity) adalah sebuah ukuran sensitivitas jumlah barang yang diminta (Qd)
maupun yang ditawarkan (Qs) terhadap faktor-faktor penentunya.
Elastisitas dan Permintaan
Pengetahuan mengenai seberapa besar dampak perubahan harga terhadap jumlah barang
dan jasa yang diminta sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai
pedoman seberapa besar produsen harus mengubah harga produknya.
Jenis-jenis Elastisitas
Elastisitas permintaan ada 3 macam yaitu: Elastisitas Harga, Silang, dan Pendapatan.
VI. INFLASI
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali
bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan
dari inflasi disebut deflasi.
VII. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Disebut juga Gross Domestic Product (GDP) Merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha di dalam suatu negara, atau dapat juga merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. (Sumber: BPS). Angka PDB
dapat dihitung menggunakan Pendekatan Produksi, Pengeluaran, dan Pendapatan.
PERANAN NEGARA DALAM EKONOMI
Negara (Pemerintah) dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, antara lain sebagai
fasilitator, atau melakukan intervensi. Sebagai fasilitator, Pemerintah bertugas untuk memastikan
bahwa mekanisme pasar dapat bekerja dengan baik melalui penegakan hukum dan penyediaan
sarana dan prasarana. Sementara bentuk intervensi Pemerintah dapat dilakukan melalui
penetapan Kebijakan Moneter dan Fiskal.
ANALISA EKONOMI TERHADAP KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN
I. ANALISIS FUNDAMENTAL (FUNDAMENTAL ANALYSIS)
Merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan investasi, yang bertujuan untuk
mempelajari segala variabel yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik sebuah surat berharga
(termasuk kondisi makroekonomi sebuah negara dan kondisi industri dimana perusahaan itu
berada, maupun kondisi spesifik dari perusahaan itu sendiri).
II. ANALISIS TEKNIKAL (TECHNICAL ANALYSIS)
Adalah metode analisis yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga suatu
instrumen keuangan (dalam hal ini surat berharga/efek) di masa yang akan datang berdasarkan
data masa lalu, terutama pergerakan harga dan volume.

Anda mungkin juga menyukai