PENGGUNAAN OSILOSKOP
TUJUAN PERCOBAAN
1. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja osiloskop, fungsi, tata cara
kalibrasi dan batas operasinya.
2. Praktikan dapat menggunakan osiloskop untuk mengetahui bentuk
gelombang dari suatu sinyal tegangan serta mengukur amplitudo,
frekuensi, dan beda fasa sinyal tersebut.
3. Praktikan mampu menganalisis keakuratan pengukuran berdasarkan
rumusan matematika yang tersedia.
ALAT PERCOBAAN
KONSEP DASAR
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal
listrik. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisis tingkah laku
besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, serta
melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop kita dapat
mengetahui besarnya nilai frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan
sedikit pengaturan kita juga dapat mengetahui beda fasa antara dua buah sinyal.
Terdapat dua tipe osiloskop berdasarkan prinsip kerjanya, yakni tipe analog
(ART - analog real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage
osciloscope) yang masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan
berkas elektron dalam tabung sesuai bentuk sinyal kemudian menampilkannya
pada layar. Osiloskop ini menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik melalui
gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda
(CRT - cathode ray tube) dari kiri ke kanan. Osiloskop analog pada prinsipnya
memiliki keunggulan seperti harganya yang relatif lebih murah daripada osiloskop
digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena
tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di
layar. Selain itu jenis ini mampu memeragakan bentuk sinyal yang lebih baik
untuk gelombang-gelombang yang kompleks seperti sinyal video di TV dan sinyal
RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasannya adalah tidak dapat menangkap
bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker)
pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20
Hz). Diagram blok osiloskop jenis ini disajikan pada gambar 4.1.
Menyalakan atau
Keamanan (Non
1 Power On/Off mematikan DSO BK- 1 Security loops
Teknis)
2542B
Akses
Utility & I/O/Languange/Print RS232 Serial Terminal untuk
7 7
Save/Load Setup dan Interface Port kabel jenis serial
Penyimpanan
Pengukuran nilai Terminal untuk
Measure & USB Device
8 parameter secara 8 komunikasi dengan
Cursor Interface Port
otomatis atau manual port USB PC
Pengaturan proses
Acquire & Rear Rubber Penyangga osiloskop
9 akuisisi dan tampilan 9
Display Feet (Non Teknis)
pada DSO
Menjalankan atau
Ventilation Pendingin utama
10 Run Control menghentikan 10
Fan DSO
akuisisi sinyal
Mengatur mekanisme
Horizontal
13 pengukuran pada
Control
sumbu X
Terminal input
14 EXT TRIG BNC trigger dari sumber
luar
Channel 2
15 Kanal 2 osiloskop
BNC Input
Mengatur mekanisme
Vertical
16 pengukuran pada
Control
sumbu Y
Channel 1
17 Kanal 1 osiloskop
BNC Input
Mengatur dan
19 Print Button menjalankan fungsi
“Print”
Terminal sumber
Probe Comp.
20 sinyal internal untuk
Terminal
kalibrasi probe
4.3 MENGUKUR BEDA FASA ANTAR DUA FUNGSI SINYAL TEGANGAN LISTRIK.
4.3.1 Beda fasa dari dua komponen pasif
KE TERMINAL
OSILOSKOP 1 (CH-1)
RESISTOR
KE TERMINAL
FUNCTION GENERATOR
OSILOSKOP 2 (CH-2)
INDUKTOR
(BISA DIGANTI
KAPASITOR )
GROUND
i.
TUGAS MODUL