LAPORAN PRAKTIKUM
oleh:
Kelas A/2015
Kelompok 8
Fadillah Utami (1505063)
Fathimah Dini Hanifah (1507549)
Naufal Ahmad Muzakki (1505601)
Rizky Akbar (1202547)
Siti Salma (1507518)
Suchi Handayani Khotimah (1506770)
Wilda Robiatul Adawiyah (1500828)
B. Pelaksanaan Praktikum
Hari : Selasa, 15 November 2016.
Waktu : Pukul 09.00 - 11.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan.
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut.
2. Mengetahui ciri yang menjadi dasar pembeda antara kelas Musci dan
kelas Hepatica.
3. Mengetahui beberapa tumbuhan lumut yang mewakili kelas Musci dan
Hepatica.
4. Menganalisis nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada tumbuhan
Bryophyta.
D. Dasar Teori
Bryophyta berasal dari bahasa Yunani bryon yang berarti “Tumbuhan
lumut”. Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan
plastida yang menghasilkan klorofil a dan klorofil b sehingga lumut bersifat
autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara thallus dan kormus.
Beberapa ahli botani yang menganggap lumut merupakan perkembangan dari alga
hijau yang berbentuk filamen.
Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinannya untuk tumbuh di
tanah, yaitu pertama, tubuhnya diselubungi oleh kutikula lilin sehingga dapat
mengurangi penguapan dari tubuhnya. Kedua, gamet-gametnya berkembang di
dalam suatu struktur yang disebut gametangium, sebagai hasilnya zigot hasil
fertilisasi berkembang di dalam jaket pelindung. Karena lumut belum mempunyai
jaringan pengangkut, maka air masuk ke tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air
masuk ke dalam tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian-bagian
tumbuhan, baik secara difusi, kapilaritas, maupun aliran sitoplasma. Sistem
pengangkutan air yang seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup di rawa
dan tempat teduh (Pratiwi, dkk, 2006).
1. Ciri-ciri tumbuhan lumut yaitu:
a. Sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari
selulosa.
b. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan
yang berbeda. Jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian
berikut :
1) Selapis sel kulit, beberapa sel di antaranya memanjang membentuk
rizoid-rizoid epidermis.
2) Lapisan kulit dalam tersusun atas lapisan korteks.
3) Silinder pusat, terdiri dari sel parenkim yang memanjang dan berguna
untuk mengangkut air dan garam mineral.
c. Daun lumut hanya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel
daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun
seperti jala. Di antaranya terdapat sel-sel mati dengan penebalan dinding
dalam berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berguna untuk sebagai tempat
persediaan air dan cadangan makanan.
d. Pada lumut, hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada
pertumbuhan membesar. Ukuran sel yang terbatas mungkin disebabkan
tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan
penyokong.
2. Berdasarkan letak alat kelaminnya, lumut dibagi menjadi dua yaitu:
a. Lumut berumah satu, yaitu jika pada satu individu terdapat anteredium
dan arkegonium.
b. Lumut berumah dua, yaitu jika satu individu hanya terdapat anteredium
saja atau arkegonium saja, sehingga ada lumut jantan dan lumut betina).
3. Berdasar habitus (perawakan), lumut ada dua yaitu:
a. Lumut daun (musci), yaitu bentuk thallusnya seperti tumbuhan kecil
yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun
spiral. Baik batang maupun daun belum memiliki jaringan pengangkut.
Pada bagian dasar batang semu terdapat rhizoid yang berupa benang
halus dan berfungsi sebagai akar. Pada bagian pucuk terdapat alat
pembiakan seksual berupa anteredium dan arkegonium.
Contohnya: Spaghnum yang hidup di rawa dan merupakan komponen
pembentuk tanah gambut.
b. Lumut hati (Hepaticae), yaitu bentuk thallusnya pipih seperti lembaran
daun. Pada permukaan ventral terdapat rhizoid dan pada permukaan
dorsal terdapat kuncup. Anteredium memiliki tangkai yang disebut
anteridiofor dan tangkai arkegonium disebut arkegoniofor. Lumut hati
dapat dipakai sebagai indikator daerah lembab dan basah.
4. Peranan Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan:
a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan
perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh
tumbuhan yang lain.
b. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah
terjadinya banjir.
c. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat
radang hati.
d. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
e. Sebagai penyedia oksigen.
f. Sebagai ornamen tata ruang (Pratiwi, dkk, 2006).
E. Alat dan bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan
No Nama alat
1 Kamera
2 Mikroskop binokuler
3 Buku catatan
4 Buku pegangan
5 Alat tulis
Tabel 2. Bahan yang digunakan:
No Nama bahan
1 Awetan Marchantia
2 Awetan Meteorium
3 Awetan Rhodobryum
4 Awetan Dicranum
5 Awetan Rhizogonium
6 Awetan Jungermannia
7 Awetan Pogonatum
8 Awetan Leucolejeuna
9 Awetan Campylopus
10 Awetan Leucobryum
11 Awetan Lophocolea
12 Awetan Polytrichum
13 Awetan Dumortiera
14 Awetan Anthoceros
15 Awetan Aerobryopsis
16 Awetan Hypnodendron
17 Awetan Fissidens
18 Awetan Sphagnum
19 Awetan Metzgeria
F. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah:
Hasil pengamatan
Informasi dicatat dalam
dituangkan ke dalam tabel
buku catatan dan
karakteristik dan Badan
didokumentasikan.
Dikotomi Konsep.
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Karakteristik Briophyta
No. Nama species Habitus Orientasi Panjang ibu tulang Keberadaan Bentuk Kemuncula Bentuk Ciri khas Kemiripan
tumbuh daun ibu tulang daun n sporofit sporan
daun gium/s
porofit
Sampai Tidak sampai Ada Tdk
ujung ujung ada
1 Marchantia sp. Thallus Horizontal - - - + Tdk ada Di Payung Sporanya Seperti fucus
permukaan berbentuk payung
2 Meteorium sp. Kormus Vertikal + - - - lancet Di ujung Tiang Tekstur kormus Seperti jagung
3 Rhodobryum sp. Kormus Vertikal - + - - Lancet Di ujung Tiang Kormus Merah Seperti pohon
palm
4 Dicranum sp. Kormus Vertikal - + + - Lancet Di ujung Tiang Ujung daun Seperti rumput
runcing
5 Rhizogonium sp. Kormus Vertikal + - + - Lanset Dari pangkal Tiang Kemunculan Seperti ilalang
sporofit di
pangkal
6 Jungermannia sp. Thallus Horizontal - - - + Tidak ada Dipermukaa Tiang Mempunyai ala Seperti jamur
n kuping
7 Pogonatum sp. Kormus Vertikal + - + - Lancet Di ujung Tiang Dudukan daun Seperti rumput
renggang
8 Leucolejeuna sp. Thallus Horizontal - - - + Tidak ada Di Tiang Alanya tipis Seperti fucus
permukaan
9 Campylopus sp. Kormus Vertikal + - + - Lanset Diujung Tiang Bentuk spora Seperti kapang
sepeti lonceng rambut
10 Leucobryum sp. Kormus Vertikal - + + - Lanset Dari ujung Tiang Lancet panjang Seperti ulat
bulu
11 Lophocolea sp. Thallus Horyzontal - - - + Tidak ada Di Tiang Alanya kecil, tipis Seperti
permukaan berselaput. sellaginela
12 Polytrichum sp. Kormus Vertikal - + + - Lancet Diujung Payung Persebaran daun Seperti spatula
rapat
13 Dumortiera sp. Thallus Horizontal - - - - Tidak ada Di Payung Thallusnya lebar Seperti fucus
permukaan
No. Nama species Habitus Orientasi Panjang ibu tulang Keberadaan Bentuk Kemuncula Bentuk Ciri khas Kemiripan
tumbuh daun ibu tulang daun n sporofit sporan
daun gium/s
porofit
Sampai Tidak sampai Ada Tdk
ujung ujung ada
14 Anthoceros sp. Thallus Horizontal - - - + Tidak ada Di tepi Tanduk Sporofit Seperti tanduk
berbentuk tanduk
15 Aerobryopsis sp. Kormus Vertikal + - + - Lanset Di ujung Tiang Daunnya satu Seperti
bidang kemoceng
16 Hypnodendron sp. Kormus Vertikal + - + - Lanset Di ujung Tiang Kormunya Seperti pohon
bercabang, roset sympodial
hijau
17 Fissidens sp. Kormus Vertikal - + + - Lanset Diujung Tiang Ada struktur Seperti
seperti pelepah pelepah daun
daun , dudukan
daun menyilang
18 Sphagnum sp. Kormus Vertikal + - + - Lanset Di ujung Tiang Daunnya lebar Seperti rumput
dan panjang
19 Metzgeria sp. Thallus Horizontal - - - + Tidak ada Di Tiang Ala lebih sempit Seperti
permukaan kitulang
H. Tabel Klasifikasi
Tabel 4. Tabel Klasifikasi Lichenes
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Division : Bryophyta
Class : Hepaticae
Order : Marchantiales
1
Family : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Species : Marchantia sp.
Gambar 1. a. Marchantia sp Gambar 1. b. Marchantia sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Cheuk, 2013)
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Meteoriales
2
Family : Meteoriceae
Genus : Meterorium
Species : Meteorium sp
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Bryales
3
Family : Bryceae
Genus : Rhodobryum
Species : Rhodobryum sp.
Gambar 3. a. Rhodobryum sp. Gambar 3. b. Rhodobryum sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Ohio, 2014)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Dicranales
4
Family : Dicranaceae
Genus : Dicranum
Species : Dicranum sp.
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Rhizogoniales
5
Family : Rhizogoniaceae
Genus : Rhizogonium
Species : Rhizogonium sp.
Division : Bryophyta
Class : Hepatica
Order : Jungermanniales
6
Family : Jungermanniaceae
Genus : Jungermannia
Species : Jungermannia sp.
Gambar 6. a. Jungermannia sp.. Gambar 6. b. Jungermannia sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Molvray, 2015)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Bryales
Family : Politrichaceae
7
Genus : Pogonatum
Species : Pogonatum sp.
Division : Bryophyta
Class : Hepatica
Order : Jungermaniales
8
Family : Lejeuneaceae
Genus : Leucolejeuna
Species : Leucolejeuna sp.
Gambar 8. a. Leucolejeuna sp. Gambar 8. b. Leucolejeuna sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (County, 2008)
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Dicranales
9
Famili : Dicranaceae
Genus : Campylopus
Species : Campylopus sp.
Gambar 9. a. Campylopus sp. Gambar 9. b. Campylopus sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Jaegar,2010)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Dicranales
10
Famili : Leucobryaceae
Genus : Leucobryum
Species : Leucobryum sp.
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Dicranales
11
Famili : Lophocoleaceae
Genus : Lophocolea
Species : Lophocolea sp.
Gambar 11. a. Lophocolea sp. Gambar 11. b. Lophocolea sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Nicholls,2009)
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Polytrichales
12
Famili : Polytrichaceae
Genus : Polytrichum
Species : Polytrichum sp.
Gambar 12. a. Polytrichum sp. Gambar 12. b. Polytrichum sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Aherweiler,2013)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Divisi : Bryophyta
Kelas : Hepatica
Bangsa : Marchantiales
13
Famili : Marchantiaceae
Genus : Dumortiera
Species : Dumortiera sp.
Gambar 13. a. Dumortiera sp. Gambar 13. b. Dumortiera sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Li Zhang, 2003)
Divisi : Bryophyta
Kelas : Hepaticae
Bangsa : Anthocerotales
14
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Species : Anthoceros sp.
Gambar 14. a. Anthoceros sp. Gambar 14. b. Anthoceros sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Luth, M. 2004)
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Lecodontales
15
Famili : Meteoriaceae
Genus : Aerobryopsis
Species : Aerobryopsis sp.
Gambar 15. a. Aerobryopsis sp. Gambar 15. b. Aerobryopsis sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Klazenga, 2016)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Bangsa : Embryales
16
Famili : Hypnodendarceae
Genus : Hypnodendron
Species : Hypnodendron sp.
Gambar 16. a. Hypnodendron sp. Gambar 16. b. Hypnodendron sp.
(Dok kelompok 8, 2016) (Rosser, 1976)
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Fissinales
17
Family : Fissinaceae
Genus : Fissidens
Spesies : Fissidens sp.
Division : Bryophyta
Class : Musci
Order : Sphagnales
18
Family : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Spesies : Sphagnum sp.
Division : Bryophyta
Class : Hepaticae
Order : Metzgeriales
19
Family : Metzgeriaceae
Genus : Metzgeria
Spesies : Metzgeria sp.
K. Nilai-Nilai
1. Nilai Praktis
Tumbuhan lumut (Bryophyta) memiliki manfaat atau peranan penting
bagi ekosistem. Peranan bagi manusia yang sangat luar biasa. Manfaat
tumbuhan lumut bagi manusia adalah sebagi obat antiseptik yang terkandung
pada lumut hati, mengandung senyawa berguna dalam mengobati penyakit
jantung pada lumut daun, digunakan untuk obat dalam pertumbuhan rambut
pada Fisscidens, berguna sebagai obat hepatitis, menghilangkan toksin
akibat dari gigitan ular pada Marchantia, berguna untuk mengobati tekanan
darah tinggi dan juga sebagai obat bius pada Rhodobryum, memiliki manfaat
yang digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas, membantu
penyerapan air, menjaga kelembapan tanah pada Sphagnum serta menjadi
sumber oksigen.
2. Nilai Intelektual
Manfaat dari Bryophyta tidak dapat kita lihat atau rasakan secara
langsung. Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan akan kandungan-
kandungan dalam tumbuhan rendah tersebut. Hal ini yang harusnya diangkat
dan dijadikan rujukan bagi mahasiswa sebagai intelektual untuk dapat
berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Dengan kemampuan intelektualnya
mahasiswa tentu dapat menggali berbagai potensi yang dimiliki Bryophyta
tersebut. Hal yang kecil jika kita dalami dan pelajari akan memberikan
manfaat yang berkali-kali lebih besar daripada kuantitasnya.
3. Nilai Sosial Politik
Tumbuhan lumut berkembangbiak dengan spora. Pada musim hujan
banyak membentuk tunas-tunas di dalam piala tunas. Spora dibentuk di
dalam kotak spora (sporogonium) yang di tutup oleh operkulum.
Sporogonium memiliki gigi peristom yang berfungsi melemperkan spora-
spora semasa cuaca kering. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal,
kita harus bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan
berhubungan saling menguntungkan seperti pada tumbuhan lumut. Dan
menutupi sesuatu kekurangan orang lain sehingga bisa berguna bagi diri
sendiri maupun orang lain.
4. Nilai Pendidikan
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama
beradaptasi dengan lingkungan darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti
kehilangan klorofil. Bryophyta merupakan tumbuhan peralihan dari bentuk
thallus ke kormus. Implikasinya yaitu sebagai manusia harus bisa seperti
lumut yang bisa beradaptasi, kita juga harus bisa beradaptasi dimanapun
berada. Selain itu harus bisa berubah kepada hal yang lebih baik. Lumut
dapat digunakan sebagai petunjuk arah mata angin di hutan. Misalnya ketika
pendaki ingin menentukan arah Barat, maka yang menjadi indikasinya
adalah keberadaan lumut pada permukaan pohon. Pada sisi pohon yang
ditumbuhi oleh lumut maka itu menunjukkan arah Barat, sementara sisi
pohon yang tidak berlumut mengindikasikan bahwa itu adalah arah Timur.
Secara otomatis arah Utara dan Selatannya dapat ditentukan.
5. Nilai Agama
Pada Bryophyta, batangnya belum memiliki berkas pembuluh angkut
yaitu tidak terdapt xylem dan floem. Jaringan pengangkut hanya berupa
jaringan empulur. Allah itu Maha Adil, sekalipun lumut tidak mempunyai
xylem dan floem tetapi tetap digantikan dengan jaringan empulur yang
mempunyai fungsi sama penting. Begitu juga dengan manusia sudah
seharusnya bersikap adil terhadap sesama dan menjauhkan diri dari sikap
sombong.
L. Simpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri dari tumbuhan lumut yaitu memiliki daun semu, batang semu,
rhizoid, seta dan kaliptra serta ada beberapa lumut yang tidak memiliki
bagian tersebut. Lumut berkembangbiak secara seksual dan aseksual,
umumnya ditemukan di tempatyang lembab atau basah.
2. Hal utama yang membedakan antara kelas musci dan kelas hepatica yaitu
lumut hati atau hepatica memiliki bentuk yang menyerupai seperti thallus
serta masih banyak yang menempel pada substratnya, sedangkan pada kelas
musci tumbuhan ini sudah menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sudah
memiliki daun semu, batang semu, dan terdapat kaliptra seta yang
merupakan tangkai kaliptra.
3. Species yang termasuk ke dalam kelas musci yaitu Meteorium sp.
Rhodobryum sp. Dicranum sp. Rhizogonium sp. Pogonatum sp. Campylopus
sp. Leucobryum sp. Lophocolea sp. Polytrichum sp. Aerobryopsis sp.
Hypnodendron sp. Sphagnum sp. Fissidens sp. Sedangkan yang termasuk ke
dalam kelas hepatica yaitu Marchantia sp. Anthoceros sp. Jungermannia sp.
Leucolejeuna sp. Dumortiera sp. dan Metzgeria sp
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, dkk. (2006). Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.