804 1948 1 SM PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No.

1, Maret 2018
p-ISSN: 2598-7380
e-ISSN: 2613-9847
Journal Homepage: http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/mechanical

KAJIAN POTENSI PEMANFAATAN BIOGAS SEBAGAI SALAH SATU


SUMBER ENERGI ALTERNATIF DI WILAYAH MAGELANG

Rany Puspita Dewi1), Muhammad Kholik2)


1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
email: ranypuspita@untidar.ac.id

Abstrak
Konsumsi energi berbasis fosil yang semakin meningkat khususnya LPG (Liquid Petroleum Gas)
yang tidak diimbangi dengan ketersediaan cadangan energi, menuntut adanya pengembangan
energi alternatif lain yang jumlahnya melimpah dan ramah lingkungan. Salah satu sumber energi
alternatif yang layak untuk dikembangkan adalah energi yang berasal dari limbah biomassa seperti
kotoran ternak. Magelang menjadi salah satu wilayah potensial di Jawa Tengah untuk
pengembangan biogas. Biogas diproduksi dengan menggunakan digester dalam kondisi anaerob.
Wilayah Magelang memiliki jumlah ternak sekitar 142.127 ekor ternak dengan potensi produksi
gas sebesar 86.690 m3. Nilai produksi biogas yang dihasilkan setara dengan 43.345 kg gas LPG
atau 14.448 tabung LPG 3 kg yang dapat memenuhi kebutuhan memasak bagi sekitar 278 rumah
tangga selama 1 tahun.

Kata kunci: biogas, energi, LPG

Abstract
The increasing consumption of fossil-based energy especially LPG (Liquid Petroleum Gas) that is
not balanced with the availability of energy source, required a development of alternative energy
with abundant amount and environmentally friendly. One of alternative energy source feasible to
develop is the one from biomass waste that is livestock manure. Magelang becomes one of potential
area in Central Jawa as biogas development. Biogas is produced by using digester anaerobically.
Magelang has livestock about 142.127 with potency of gas production about 86.690 m3. The
resulted biogas production equals to 43.345 kg of LPG or 14.448 of LPG 3 kg which is can fullfill
the cooking needs for about 278 households in one year.

Keywords: biogas, energy, LPG

PENDAHULUAN sembilan tahun. Kondisi ini turut


Saat ini bahan bakar minyak bumi diperparah dengan kelangkaan persediaan
masih menjadi sumber energi utama untuk LPG di seluruh wilayah termasuk di
memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa wilayah Magelang. Akhir tahun
Indonesia. Sama halnya dengan konsumsi 2017, masyarakat Kecamatan Borobudur
minyak bumi, konsumsi LPG (Liquid mengalami kesulitan mendapatkan gas
Petroleum Gas) semakin meningkat dari dan harus menggunakan kupon untuk
tahun ke tahun. Hal ini terbukti dari mengantri mengambil pasokan dari agen
jumlah konsumsi LPG nasional pada (Eka, 2017).
tahun 2007 sekitar satu metrik ton naik Keterbatasan dan kelangkaan jumlah
menjadi hampir tujuh juta metrik ton pada energi yang berasal dari bahan bakar
tahun 2016 (Festiani, 2017). Angka ini minyak sebagai sumber energi tak
meningkat sebesar 700 persen selama terbarukan menuntut kita untuk mencari
9

pengembangan sumber energi alternatif sebagai komponen utama biogas, dan


lain yang jumlahnya cukup melimpah dan menghasilkan residu berupa pupuk
ramah lingkungan. Pengembangan energi organik yang dapat dimanfaatkan untuk
alternatif ini menjadi instrumen strategis pertanian (Atmodjo, 2014). Selain juga
untuk mengurangi ketergantungan mendukung strategi mengatasi biaya
terhadap energi fosil dan menciptakan ekonomi rumah tangga di wilayah
keberlanjutan lingkungan. Salah satu perdesaan (Elizabeth, 2011).
energi yang dapat dikembangkan di
tingkat lokal khususnya di wilayah METODE PENELITIAN
Magelang adalah biogas yang bersumber Rancangan penelitian yang dilakukan
dari kotoran ternak. Produk utama biogas ditunjukkan pada Gambar 1.
secara umum digunakan untuk bahan
bakar memasak, meskipun dengan
perkembangan teknologi mulai digunakan Mulai
sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Menurut Atmodjo (2014), produksi
Studi Literatur
biogas dengan waktu tinggal slurry
sepanjang 20 hari dan penambahan slurry
sebanyak 14,5 liter per hari akan
dihasilkan biogas sebanyak 0,56-0,68 Pengumpulan
m3/hari biogas yang setara dengan 0,26 kg Data
gas elpiji. Teknologi pembuatatan biogas
dapat dirancang secara portabel dengan
Primer Sekunder
biaya konstruksi sebedar Rp. 910.000 dan
akan kembali dalam waktu kurang daru
dua tahun.
Tidak jauh berbeda dengan penelitian Perhitungan
yang dilakukan Sulistyanto (2016), Numeris
produksi biogas dari kotoran
menunjukkan bahwa gas yang terbentuk Tidak
ditandai dengan kehadiran plastik
gelembung gas. Gas dihasilkan pada hari
ke-16 setelah pengisian kotoran sapi dan Feasible
maksimum dicapai pada hari ke-20.
Pengisian kotoran sapi sekitar 3-4 ember Ya
dilakukan setiap dua sampai tiga hari.
Tujuan dari kajian potensi Selesai
pemanfaatan biogas adalah untuk
mengetahui potensi produksi gas dari Gambar 1. Rancangan Penelitian
kotoran ternak khususnya di wilayah
Magelang dan memperoleh perbandingan Pengumpulan data meliputi data primer
biaya antara biogas dengan jenis bahan dan data sekunder. Data primer meliputi
bakar lain. Penggunaan biogas ini data survey lapangan. Data sekunder yang
diharapkan dapat mengurangi limbah diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik)
biomassa, menurunkan level pemanasan berupa data jumlah ternak dan jumlah
global dengan pemanfaatan gas metan rumah tangga (peternak). Perhitungan

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018


10

numeris dilakukan untuk menghitung pada Tabel 1 dan nilai ini menunjukkan
produksi potensi gas dan perbandingan trend yang meningkat dalam
biaya dari tiga jenis bahan bakar yaitu perkembangan berbagai jenis ternak.
biogas, minyak tanah, dan LPG.
Perhitungan numeris yang dilakukan Tabel 1. Populasi Ternak Wilayah
meliputi: Magelang Tahun 2010 – 2014 (Ekor)
a. Potensi produksi gas Jenis 2010 2011 2013 2014
Potensi produksi gas = jumlah ternak Ternak
Sapi 71.092 68.578 61.733 78.394
(ekor) x bobot ternak (kg/ekor)
potong
produksi kotoran segar (KTS) Sapi 645 3.625 1.754 2.482
(kg/hari) x produksi gas (m3) perah
Perhitungan dilakukan untuk masing- Kerbau 7.995 6.207 5.079 6.115
masing jenis ternak yang ada di Kambing 71.206 81.518 87.251 87.589
wilayah Magelang. Domba 83.040 84.379 92.397 92.763
b. Perbandingan biaya Babi 1.957 1.556 1.674 1.639
Perbandingan biaya (biaya total)
Ayam 935.133 999.573 1.046.2 1.038.2
untuk masing-masing jenis bahan kampung 33 63
bakar yang meliputi biaya bahan Ayam 953.850 1.351.8 1.645.2 1.702.6
bakar dan biaya peralatan. Biaya pedaging 30 00 62
bahan bakar dihitung dengan Ayam 1.350.1 1.464.6 1.674.0 1.683.0
petelur 04 00 00 70
melakukan pertimbangan harga
Itik 183.151 193.693 195.323 190.858
bahan bakar dan periode penggunaan,
untuk mengetahui jumlah biaya bahan Sumber:
bakar setiap tahun. Jadi, biaya total = https://jateng.bps.go.id/site/exportPDF.ht
biaya bahan bakar + biaya peralatan. ml
Melalui perhitungan numeris yang Merujuk pada potensi jumlah
dilakukan dapat diketahui bahwa apakah ketersediaan sumber daya ternak yang
pemanfaatan biogas layak untuk cukup besar di wilayah Magelang, biogas
dikembangkan di Wilayah Magelang. menjadi salah satu sumber energi
Nilai kelayakan dilihat dari potensi alternatif yang layak untuk
produksi gas yang dihasilkan dan biaya dikembangkan. Pemanfaatan biogas
operasional yang diperlukan. Apabila diharapkan dapat mengurangi
dinilai belum layak, maka faktor-faktor pemanfaatan energi fosil yang jumlah
apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan ketersediaannya semakin terbatas dan
biogas di Wilayah Magelang. meningkatkan kesejahteraan peternak
khususnya di wilayah Magelang. Jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN peternak di wilayah Magelang
Melalui penelitian yang dilakukan berdasarkan sensus pertanian pada tahun
terhadap potensi pemanfaatan biogas di 2013 ditunjukkan pada Tabel 2 cukup
Wilayah Magelang, Wilayah Magelang besar dan jumlah ini diperkirakan sudah
memiliki potensi peternakan yang meningkat pada tahun ini. Jumlah ini akan
beraneka ragam, antara lain sapi perah, terus meningkat setiap tahunnya dengan
sapi potong, kerbau, kuda, kambing, melihat semakin banyaknya permintaan
domba, babi, ayam kampung, ayam terhadap hewan ternak sebagai sumber
pedaging, ayam petelur, dan itik. Populasi konsumsi masyarakat baik di tingkat
ternak di wilayah Magelang ditunjukkan rumah tangga maupun di tingkat nasional.

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018


11

Tabel 2. Jumlah Peternak di Wilayah pupuk yang kaya nutrisi dan dapat
Magelang Tahun 2013 diperjualbelikan secara komersial.
Jenis Ternak Jumlah Peternak Setiap jenis ternak menghasilkan
(Rumah Tangga) kotoran ternak segar (KTS) yang berbeda-
Sapi potong 39.872 beda setiap ekornya. Produksi kotoran
Sapi perah 991 ternak (kg/hari) untuk masing-masing
Kerbau 1.909 jenis ternak ditunjukkan pada Tabel 4.
Kuda 59
Tabel 4. Produksi Kotoran Ternak Segar
Domba 32.553 (KTS)
Babi 55 Jenis Bobot Produksi
Ayam 57.653 Ternak ternak KTS
kampung (kg/ekor) (kg/hari)
Ayam 297 Sapi potong 400 – 500 20 – 29
pedaging Sapi perah 500 – 600 30 – 50
Ayam petelur 550 Ayam 1,5 – 2,0 0,1
Itik 8.188 petelur
Total jumlah 142.127 Ayam 1,0 – 1,5 0,06
Sumber: http://st2013.bps.go.id/tabelexcel pedaging
Babi 80 – 90 7
Biogas Domba 30 – 40 2
Biogas merupakan salah satu solusi Sumber: Wahyuni (2011)
pemanfaatan untuk konversi limbah
menjadi energi. Biogas dapat dihasilkan Potensi produksi gas untuk setiap jenis
dari beberapa bahan organik diantaranya kotoran ternak berbeda-beda. Kotoran
kotoran ternak baik sapi, kambing, babi, sapi/kerbau menghasilkan produksi gas
ayam, itik, dan lainnya. Biogas merupakan sekitar 0,023-0,040 m3/kg, kotoran babi
gas yang diperoleh melalui proses menghasilkan produksi gas sekitar 0,040-
penguraian bahan-bahan organik 0,059 m3/kg, dan kotoran ayam
(fermentasi) dalam kondisi anaerob. Pada menghasilkan produksi gas sekitar 0,065-
umumnya, biogas diproduksi 0,116 (m3/kg) (Wahyuni, 2011). Melalui
menggunakan digester dengan kondisi perhitungan numeris dengan merujuk pada
anaerob sehingga mikroorganisme dapat produksi kotoran ternak dan potensi
menguraikan bahan - bahan organik produksi gas dari masing-masing jenis
secara optimal. Komposisi gas yang kotoran, maka potensi produksi gas di
terkandung dalam biogas pada umumya wilayah Magelang ditunjukkan pada
terdiri dari metana (CH4) sebesar 40-70%, Gambar 1.
karbondioksida (CO2) sebesar 30-60%, Perhitungan produksi biogas di
Hidrogen (H2) sebesar 0-1%, dan wilayah Magelang menunjukkan bahwa
Hidrogen Sulfida (H2S) sebesar 0-3% wilayah Magelang memiliki potensi yang
(Setyawan, 2010). Pemanfaatan limbah besar sebagai salah satu wilayah
melalui teknologi biogas memiliki pengembangan biogas sebagai sumber
beberapa keuntungan lingkungan energi alternatif. Apabila dibandingkan
diantaranya mengurangi polusi udara dan dengan penggunaan energi dengan minyak
menghasilkan produk samping berupa tanah dan LPG ukuran 3 kg, biogas dapat
menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018


12

Walaupun harga LPG subsidi cukup Periode penggunaan : 2,5 liter/hari


terjangkau, produksi energi melalui Biaya bahan bakar per hari : Rp.
konversi kotoran ternak menjadi biogas 2.500 x 2,5 = Rp. 7.500
terbilang lebih ekonomis bagi peternak. Dengan asumsi 1 tahun = 365 hari,
maka:
Biaya bahan bakar per tahun : Rp.
5.000 x 365 = Rp. 1.825.000
Biaya peralatan (kompor) : Rp.
100.000
Total biaya : Rp. 1.825.000 + Rp.
100.000 = Rp. 1.925.000
b. Jenis bahan bakar  LPG subsidi
(3kg)
Harga : Rp. 15.000/tabung
Periode penggunaan : 1
tabung/minggu
Gambar 2. Potensi Produksi Gas Wilayah Dengan asumsi 1 tahun = 52 minggu
Magelang Biaya bahan bakar per tahun : Rp.
15.000 x 52 = Rp. 780.000
Perancangan digester biogas skala Biaya peralatan : Rp. 350.000
rumah tangga peternak dapat Total biaya = Rp 780.000 + Rp.
menggunakan bahan dari fiber ataupun 350.000 = Rp. 1.130.000
dari plastik. Digester yang menggunakan c. Jenis bahan bakar  biogas
bahan fiber dengan ukuran 2,5m3 Biaya peralatan berupa digester dari
memerlukan biaya pembuatan sekitar Rp. plastik (ukuran 3 m3) : Rp. 1.750.000
3.500.000. Digester fiber memiliki umur Berdasarkan perbandingan perhitungan
operasional sekitar 10 tahun. Digester biaya penggunaan ketiga jenis bahan
yang menggunakan bahan plastik dengan bakar, maka biogas dinilai lebih ekonomis
ukuran 3m3 memerlukan biaya pembuatan dengan asumsi bahwa umur ekonomis
sekitar Rp. 1.750.000. Digester plastik peralatan (plastik) sekitar 4 tahun.
memiliki umur operasional sekitar 4 Secara umum, produksi dan
tahun. pemanfaatan biogas ditujukkan pada
Untuk menjalankan biogas skala Gambar 3. Kotoran ternak sebagai sumber
rumah tangga, diperlukan kotoran ternak pembuatan biogas yang dicampur dengan
dari 2 – 3 ekor sapi, atau 6 ekor babi, atau air dengan perbandingan tertentu mengalir
400 ekor ayam yang akan menghasilkan ke dalam bak penampungan sementara.
biogas sekitar 4 m3/hari. Biogas sebesar 4 Dari bak penampungan sementara,
m3/hari ini setara dengan 2,5 liter minyak campuran kotoran dan air masuk ke
tanah/hari sehingga telah mencukupi digester. Proses di dalam digester terjadi
untuk aktivitas memasak sehari-hari dalam kondisi anaerob. Dalam jangka
(Wahyuni, 2011). Perbandingan biaya waktu sekitar 20 hari akan dihasilkan
penggunaan bahan bakar minyak tanah, produk utama berupa biogas dan residu
LPG subsidi dan biogas dapat dihitung berupa slurry. Biogas sebagai produk
sebagai berikut: utama dapat langsung dimanfaatkan untuk
a. Jenis bahan bakar  minyak tanah memenuhi kebutuhan memasak rumah
Harga : Rp. 2.500/liter tangga. Residu dari proses produksi

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018


13

mengalami proses pengolahan lebih lanjut pemanfaatan biogas bernilai


menjadi pupuk organik padat dan pupuk ekonomis dengan menggunakan
organik cair. Pupuk organik ini kaya perancangan digester plastik dengan
nutrisi dan dapat dimanfaatkan untuk umur operasional selama 4 tahun.
pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Kotoran Atmodjo, M.C., Rosadi, D., dan Hardoyo.
ternak 2014. The Biogas Portable Tank
Designing As An Alternative Energy
Facility In Rural Area, Balai Besar
Teknologi Pati, Lampung.
Digester
Eka, Y. 2017. Warga Borobudur Kembali
Keluhkan Kelangkaan Gas Melon,
Biogas Residu http://magelang.sorot.co/warga-
borobudur-kembali-keluhkan-
kelangkaan-gas-melon.html.
Diakses 26 Februari 2018, Pukul
11.49.
Rumah Pengolahan Elizabeth, R, dan Rusdiana, S. 2011.
tangga residu Efektivitas Pemanfaatan Biogas
Sebagai Sumber Bahan Bakar
Dalam Mengatasi Biaya Ekonomi
Rumah Tangga di Perdesaan. Pusat
Pupuk
Soisal Ekonomi dan Kebijakan
organik Pertanian . Bogor.
Festiani, S. 2017. Konsumsi Elpiji
Meningkat,
http://republika.co.id/konsumsi-
Pertanian elpiji-meningkat. Diakses 26
Februari, Pukul 11.00.
Gambar 3. Diagram produksi dan Setyawan, H.A. 2010. Pengembangan
pemanfaatan biogas Biogas Berbahan Baku Kotoran
Ternak Upaya Meuwujudkan
SIMPULAN Ketahanan Energi di Tingkat
Hasil penelitian menujukkan bahwa: Rumah Tangga. Institut Teknologi
1. Pemanfaatan biogas di Wilayah Bandung.
Magelang memiliki potensi produksi Sulistyanto, Y., Sustiyah., dan Zubaidah,
gas sebesar 86.690 m3. Nilai ini setara S. 2016. Pemanfaatan Kotoran Sapi
dengan 43.345 kg gas LPG atau Sebagai Sumber Biogas Rumah
14.448 tabung LPG 3 kg yang dapat Tangga di Kabupaten Pulang Pisau
memenuhi kebutuhan memasak bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal
sekitar 278 rumah tangga selama 1 Udayana Mengabdi, Vol. 15 No.2
tahun. Mei 2016.
2. Berdasarkan perbandingan biaya total Wahyuni, S. 2011. Biogas Energi
dengan jenis bahan bakar lain Terbarukan Ramah Lingkungan dan
(minyak tanah dan LPG),

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018


14

Berkelanjutan, Jakarta: Penebar


Swadaya.
https://jateng.bps.go.id Diakses 26
Februari 2018, Pukul 10.30
http://st2013.bps.go.id/tabelexcel Diakses
26 Februari 2018, Pukul 10.30

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 1, Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai