PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
kita. keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan
bagiannya dani keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti.
Salah satu aspek penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan keluarga merupakan tingkat keperawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai penyalur. Sasaran
keperawatan keluarga yaitu individu, family atau keluarga dn community atau
masyarakat. Prinsip utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa
keluarga adalah unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan.
Prioritas tertinggi dari keluarga adalah kesejahteraan anggota keluarganya. Hal ini
tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan tiap individu
yang ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
6. Mahasiswa memahami asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga dalam tahap
perkembangan dewasa awal
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai fasilitas bagi pembaca terutama bagi
mahasiswa keperawatan dalam memahami dan membuat asuhan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Menurut WHO(1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan. Menurut Depkes
RI(1988) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Friedman(1998), keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, peningkatan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola
interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga itu terjadi jikalau ada:
1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan)
2. Hubungan ( darah/adopsi/kesepakatan)
3. Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
4. Ada peran masing-masing anggota keluarga
5. Ikatan emosional
B. Tipe keluarga
Tipe keluarga dibedakan berdasarkan keluarga teradisional dan keluarga
nontradisional seperti :
Menurut Maclin (1988), pembagian tipe keluarga :
a. Keluarga tradisional
1. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak
yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2. Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya dengan satu
orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah atau ditinggalkan.
3. Pasangan inti, hanya terdiri dari istri dan suami saja, tanpa ada anak atau
tidak ada anak yang tinggal bersama mereka.
4. Bujang dewasa yang tinggal sendirian.
3
5. Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah, istri
tinggal dirumah dengan anak sudah kawin atau sudah bekerja.
6. Jaringan keluarga besar : terdiri dari keluarga inti atau lebih atau anggota
keluarga yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah demografis.
b. Keluarga nontradisional
1. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah
(biasanya terdiri dari anak dan ibu saja).
2. Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak.
3. Keluarga gay atau lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin sama
hidup bersama sebagai pasangan yang menikah.
4. Keluarga komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
pasangan monogami dengan anak-anak, cara bersama menggunakan
fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang sama.
C. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu
tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Fungsi keluarga menurut Friedman (1998);
setiawati & dermawan (2015) yaitu :
1. Fungsi efektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi biologis
6. Fungsi psikologis
7. Fungsi pendidikan
D. Tahap dan tugas perkembangan keluarga
1. Tahap I keluarga pemula atau pasangan baru.
2. Tapa II keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
3. Tahap III keluarga dengan anak usia persekolahan (anak tertua umur 2-6 tahun)
4. Tahap IV keluarga dengan anak sekolah (anak usia 6-13 tahun)
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
6. Tahap VI keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
7. Tahap VII orang tua dengan usia pertengahan (tanpa jabatan,pensiun)
8. Tahap VIII keluarga dalam masa pensiun dan lansia.
4
E. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Freeman (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga
3. Memberi keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usia nya yang terlalu muda
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada)
5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.G DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL PADA An.I DI TULANG BAWANG BARAT
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.G Pendidikan : S1
Umur : 55 Th Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : Jl. Mutiara Metro Timur
Suku : Jawa Nomor HP : 081367267934
b. Komposisi Keluarga :
6
Keterangan :
d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. G memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn. G terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga
Tn. G.
e. Suku bangsa
Keluarga Tn. G dan Ny. H semenjak dari orang tua berasal dari suku Jawa. Jika
sakit Tn. G dan Ny. H terkadang menggunakan obat – obatan dari warung.
f. Agama dan kepercayaan
Anggota keluarga Tn. G beragama islam. Tn.G dan Ny. H selalu mengajarkan
anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5
waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh
anggota keluarga membaca yasin bersama.
7
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan
bersama di luar dan sesekali bertamasya ke luar kota. Kadang-kadang berkumpul
dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
An. J mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk
sekedar nongkrong bersama temannya. An. I juga mengatakan bahwa dia pernah
keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa dia
hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An. I mengatakan
bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan
memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut berpartisipasi dalam balapan
motor.
8
sendiri. Biasanya jika TD Tn. G turun, dia meminum susu cair. Ny. H
beranggapan bahwa sakit Tn. G hanya biasa dan tidak terlalu serius.
Ny. H menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan
anak ketiga. Ny. H mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang
dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh
dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny. H tidak lagi berobat ke
dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan
darahnya naik. Ny. H juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi
setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny. H mengatakan bahwa dia biasa
meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny. H juga
sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun
alpukat. Ny. H mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga
menderita hipertensi.
An. J menderita gastritis, An. J mengatakan bila dia merasa sakit, An. J
mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup
serius, An. J pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat di
bangku kuliah yang sedang dia jalani, An. J banyak mengetahui tentang gejala-
gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara pencegahan
agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini
penyakitnya sudah jarang kambuh.
An. I juga menderita gastritis, An. I lebih memilih periksa ke dokter
langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari
puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An. I juga
mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam.
Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis
begadang. An. I juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan
mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka
dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An. I mengatakan bahwa
akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.
An. B tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, Ny. H khawatir jika
kandungan gula darah An. B tinggi karena An. B suka sekali mengkonsumsi
makanan dan minuman yang manis. Ny. H juga mengatakan bahwa apabila An. B
terluka dibagian tubuhnya, maka luka tersebut akan lama sembuh dan mengering,
serta biasanya meninggalkan bekas. Ny. H dan An. B (kakak perempuan An. B)
9
sudah membujuk An.B untuk memeriksakan gula darah, namun An.B tidak mau
dan malah berbalik marah. Sehingga Ny.H hanya dapat berupaya mengatur
asupan gula An. B dan mencegah terjadinya cedera yang dapat menyebabkan luka
pada An. B.
Ny. H mengatakan bahwa An. C juga menderita gastritis. Ny. H akan
segera memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An. C. Jika penyakit tak
kunjung sembuh atau berkurang, An. C akan dibawa Ny. H ke Puskesmas.
Orang tua dari Tn. G tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah dari
Tn. G sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta ibu dari Tn.
G saat ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, Orang
Tua dari Ny. H memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny. H telah meninggal 2
tahun yang lalu akibat HHD (Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny. H
memiliki riwayat hipertensi serta menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu
dari Ny. H saat ini masih menjalani pengobatan dengan rawat jalan.
11
jadwal obat antasida
seharusnya kepada An.C
makan,
An.C
mengeluh
sakit
dibagian
perutnya.
3. Pengkajian Keluarga
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn.H memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45, milik sendiri.
Rumah Tn.H memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10 ruangan, Ventilasi/ penerangan
cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 R.serbaguna, 1
R keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi. Rumah Tn.H memiliki 1 Septik tenk, jarak
pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ±10m. Keluarga Tn.H
menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat sampah, untuk limbah
rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di bakar 3 hari sekali. Lingkungan
rumah Tn.H cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh.
12
Ket :
= Lt. 1
= Lt. 2
= Pintu
/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank
13
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.G sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember 2006 sampai
sekarang. Tn.G lahir dan besar di Metro, sedangkan Ny.H lahir di Mesuji dan pada
umur 7 tahun pindah ke Metro. Ny.H kemudian merantau ke Bandar Lampung untuk
melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah, Tn.G dan Ny.H
memutuskan untuk tetap tinggal di Metro. Kebanyakan anggota keluarga Tn.G dan
Ny.H berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Tn.G memiliki 1 saudara yang
dekat (masih 1 kota).
14
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn.G dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak
langsung menggunakan bahasa Palembang, dalam keadaan emosi keluarga Tn.G
menggunakan kalimat yang positif. Ny.H selalu berusaha membangun komunikasi
yang baik dengan anak-anaknya terutama An.I, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.J dekat dengan adik-adiknya,
biasanya An.J selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-adiknya.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.G dan Ny.H selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anaknya, Ny.H dan Tn.G juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu
yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar norma dan etika sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. G dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.G memiliki peran yang
besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.G selalu adil kepada keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan
santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial
yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya
keluarga berkumpul.
17
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Tn.G dan Ny.H mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh
puskesmas.
d. Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.G dan Ny.H ada 4 orang, 2 anak laki - laki dan 2
anak perempuan. Ny.H masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan
nyeri saat haid. Ny.H menggunakan KB berupa pil.
e. Fungsi ekonomi
Tn.G mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari -
hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.G
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya
sekolah anaknya nanti.
18
Untuk stress jangka panjang Tn.G berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny.H berusaha membantu Tn.G
mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yang mendadak.
Untuk stress jangka pendek, Tn.G berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar
tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.H selalu mengontrol keadaan An.I
walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang cepat.
Ny.H sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.I bahwa mana yang
baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.H juga sering mengontrol
An.I dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.G dan Ny.H juga memantau kegiatan
anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka. Ny.H juga selalu
mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada diluar. Tn.G dan Ny.H
juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah
walau berada dirumah.
d. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.G dan Ny.H baik, Bila ada permasalahan, Tn. G
dan Ny.H berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap
tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.G
sebagai kepala rumah tangga.
8. Harapan Keluarga
Tn.G berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa
19
saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan
pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
Jenis
An. J An. I An.B An.C
Pemeriks Tn. G Ny. H
(anak ke-1) (anak ke-2) (anak ke- (anak ke-4)
aan
3)
Riwayat Hipotensi Hipertensi Gastritis Gastritis - Gastritis
penyakit
saat ini
Tanda dan Pusing, Sakit Nyeri tekan di Mual, nyeri - Nyeri tekan
gejala lemah kepala epigastrium, abdomen, abdomen,
mual, anoreksia. anoreksia.
anoreksia.
20
berat, An.J juga
maka memiliki
kakinya riwayat
terasa hipotensi.
sakit Sehingga An.J
kembali berusaha
untuk tetap
menjaga
kondisi
tubuhnya
dengan
membatasi
aktivitas di
luar rumah
yang
berlebihan.
TTV TD : 80/70 TD : TD : 90/70 TD : 80/60 TD : 90/60 TD : 80/60
mmHg 140/90 mmHg mmHg mmHg mmHg
RR: mmHg RR: 16X/menit RR: 19X/menit RR: RR:
18X/menit RR:22X N: 74X / menit N: 78X / menit 18X/menit 20X/menit
N: 80X / /menit S : 36,5 oC S : 36,4 oC N: 75X / N: 95X /
menit N: 84X / menit menit
S : 36 oC menit S : 36 oC S : 36,2 oC
S : 36 oC
Status gizi BB : 56kg BB : 60kg BB : 46kg BB : 50kg BB : 43kg BB : 32kg
TB : TB : TB : 154cm TB : 177cm TB : TB : 140cm
170cm 150cm 156cm
Mata Kedua Kedua Kedua mata Kedua mata Kedua Kedua mata
mata mata simetris, simetris, mata simetris,
simetris, simetris, konjungtiva konjungtiva simetris, konjungtiva
konjungtiv konjungtiv anemis, sklera anemis, sklera konjungtiv an-anemis,
a an- a an- tidak ikterik, tidak ikterik, a an- sklera tidak
anemis, anemis, penglihatan penglihatan anemis, ikterik,
sklera sklera baik, apabila baik, reflek sklera penglihatan
tidak tidak membaca pupil positif (+) tidak baik, apabila
ikterik, ikterik, menggunakan ikterik, membaca
penglihata penglihata kacamata (-2) penglihata tidak
n baik, n baik, n baik, menggunaka
apabila apabila apabila n kacamata.
membaca membaca membaca
harus tidak tidak
mengguna mengguna mengguna
kan kan kan
kacamata. kacamata. kacamata.
(+3).
Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung simetris, Hidung Hidung
simetris, simetris, simetris, polip tidak ada polip, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada sebelah kanan, tidak sinusitis, tidak ada tidak ada
polip, polip, tidak sinusitis, penciuman baik. polip, polip, tidak
tidak tidak penciuman tidak sinusitis,
sinusitis, sinusitis, baik. sinusitis, penciuman
penciuman penciuman penciuman baik.
baik. baik. baik.
Paru I: I: I: I: I: I:
Peng Peng Pengemb Pengemba Peng Pengem
emba emba angan ngan paru emba bangan
ngan ngan paru simetris ngan paru
paru paru simetris P : Vokal paru simetris
22
simet simet P : Vokal Premitus simet P : Vokal
ris ris Premitus sama ris Premitu
P: P: sama P : Redup P: s sama
Voka Voka P : Redup A : Vesikuler Voka P : Redup
l l A : Vesikuler l A:
Prem Prem Prem Vesikul
itus itus itus er
sama sama sama
P : P : P :
Redu Redu Redu
p p p
A : A : A:
Vesi Vesikule Vesi
kuler r kuler
Abdomen I : I : I : Simetris I : Simetris I : I : Simetris
Sime Sime A : Refluk A : Refluk Sime A : Refluk
tris tris 15x/mnt 15x/mnt tris 15x/mnt
A: A: P : Ada nyeri P : Ada nyeri A: P : Tidak
Reflu Reflu tekan di tekan di Reflu ada
k k ulu hati ulu hati k nyeri
15x/ 15x/ P : Timpani P : Timpani 15x/ tekan
mnt mnt mnt P : Timpani
P : Tidak P : Tidak P : Tidak
ada ada ada
nyeri nyeri nyeri
tekan tekan tekan
P : P : P :
Timp Timp Timp
ani ani ani
Genetalia Tidak Tidak Tidak Tidak terpasang Tidak Tidak
terpasang terpasang terpasang kateter, tidak terpasang terpasang
kateter, kateter, kateter, tidak terdapat kateter, kateter, tidak
tidak tidak terdapat hemoroid tidak terdapat
terdapat terdapat hemoroid terdapat hemoroid
23
hemoroid hemoroid hemoroid
B. Analisa Data
DO :
- TTV :
24
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.H terlihat lemah
2 DS : Gangguan pola tidur Ketidakmampuan
- An.I mengatakan bahwa dia sering An.I pada Keluarga keluarga dalam
pulang malam dan begadang Tn.G merawat dan
- An.I mengatakan bahwa dia sering mengontrol aktivitas
kelelahan anggota keluarganya
- An.I juga mengatakan bahwa
kepalanya sering terasa pusing dan
matanya berkunang-kunang sewaktu
bangun tidur.
DO :
- An.I tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV An.I :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS: Gangguan Ketidakmampuan
- Mual dan muntah dirasakan oleh pemenuhan keluarga merawat
An.I, An.J dan An.C kebutuhan nutrisi anggota keluarga
- An.I dan An.J mengatakan bahwa keluarga Tn.G yang sakit
mereka tidak nafsu makan jika
mulai merasakan mual
- An.I mengatakan jika kelelahan dia
langsung tidur
- Jadwal makan An.I tidak teratur
- An.I terkadang makan diluar jika
lapar
25
DO:
- An.I tampak pucat
- BB : 50kg
- TB : 177cm
- Nyeri pada saat perut atas ditekan
4. DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- An.I mengatakan bahwa jika merasa penyimpangan keluarga dalam
bosan dan stress dia sering keluar perilaku oleh An.I memodifikasi
malam untuk nongkrong bersama lingkungan pergaulan
teman-temannya. An.I yang rentan
- An.I mengatakan bahwa dia dengan perilaku
memiliki banyak teman dari menyimpang
berbagai tingkatan sosial (penjual
koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, anggota club mobil dan
motor serta anak pengusaha)
- An.I mengatakan hampir semua
temannya merokok, beberapa ada
yang suka minum alkohol, ada juga
yang memakai narkoba bahkan ada
yang pernah di penjara karena
mencuri.
DO :
-
5. DS : Potensial Informasi yang
- Tn.G meminum susu cair jika peningkatan mudah ditangkap dan
kepalanya terasa pusing dan pengetahuan diserap oleh Ny.H
tubuhnya terasa lemas kesehatan keluarga dan An.J sebagai
- Ny.H rutin meminum obat herbal Tn.G anggota keluarga
untuk tetap menstabilkan tekanan
darahnya.
- An.J membatasi aktivitas yang
berlebih di luar untuk mencegah
26
kekambuhan penyakit.
- Ny.S tau mengenai obat yang harus
diberikan kepada anaknya atau
dirinya sendiri jika penyakit
anggota keluarganya mulai kambuh
- Ny.S selalu berusaha memanfaatkan
sumber pelayanan kesehatan yang
mereka dapat
DO:
- Ny.H dapat menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala serta
cara pencegahan penyakit yang
dideritanya (Hipertensi)
- Ny.H juga dapat menjelaskan
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta cara pencegahan dan
pengobatan dari penyakit yang
diderita anak-anaknya (Gastritis)
- An.J mengetahui penyakit yang
diderita oleh keluarganya serta
memahami cara penanganan dan
pencegahannya.
- Keluarga Tn.G sangat tertarik
dengan informasi yang perawat
sampaikan mengenai penyakit-
penyakit yang beresiko timbul
dalam keluarga mereka.
- Keluarga Tn.G memperhatikan
setiap informasi yang disampaikan
perawat
27
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
2. Gangguan pola tidur An.I pada Keluarga Tn.G berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenali dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya
28
ancaman dan merasa pusing setelah
kesehatan bangun tidur, namun An.I
masih belum bisa
meninggalkan kebiasaannya
keluar malam dan begadang
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan informasi
masalah dapat mengenai dampak terburuk
dirubah : mudah. akibat terlalu sering
begadang dan keluar malam.
3 Potensi masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.I mau berusaha untuk
dapat dicegah : mengurangi kebiasaannya
cukup. keluar malam dan begadang.
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga tahu bahwa
masalah : berat, banyak penyakit yang akan
harus segera di timbul jika An.I terlalu
tangani. sering begadang,
TOTAL 4 1/3
Diagnosa Keperawatan :
29
tinggi menghindari faktor pencetus
untuk terjadi gastritis.
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga menanggapi
masalah : berat, bahwa penyakit gastritis ini
harus segera di dapat mengganggu aktivitas
tangani. dan selera makan.
TOTAL 5
Diagnosa Keperawatan :
4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.I b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan pergaulan An.I yang rentan dengan perilaku menyimpang
30
5. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.G berhubungan dengan
informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.H dan An.J sebagai anggota
keluarga
31
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
perilaku menyimpang
32
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
33
gejal
a
hipo
tensi
2 II Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Istirahat yang Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal cukup dapat penyuluha
keluarga 15 menit keluarga keluarga membuat tubh n tentang
mampu dapat menyebutkan dapat lebih segar dan manfaat
mengontr manfaat dari menyebutka mampu berpikir dari
ol istirahat yang n manfaat jernih. istirahat
aktivitas cukup dan cara dari Tidur yang yang
anggota membagi waktu istirahat cukup untuk cukup dan
keluarga antara aktivitas dan yang cukup usia dewasa cara
istirahat tidur dan cara awal ±8 jam membagi
membagi waktu
waktu antara
antara aktivitas
aktivitas dan
dan istirahat istirahat
tidur tidur
3 III Setelah Setelah dilakukan Secara Jenis makanan Berikan
1x penyuluhan selama verbal yang harus penyuluha
pertemuan 15 menit keluarga keluarga dikonsumsi n pada
keluarga dapat : dapat diantaranya keluarga
mengetah - Menyebutka menyebutka buah-buahan tentang
ui n jenis-jenis n jenis-jenis seperti jeruk, makanan
makanan makanan makanan semangka, yang
yang yang harus yang harus melon dan harus
harus dikonsumsi dikonsumsi mangga serta dikonsum
dikonsum oleh oleh makanan yang si dan
si dan penderita penderita mengandung zat contoh
contoh hipotensi hipotensi besi seperti makanann
makanann daging merah ya
ya. dan jeroan.
34
4 IV Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Bahaya perilaku Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal menyimpang penyuluha
diharapka 15 menit keluarga keluarga seperti : n pada
n keluarga dapat : dapat - pergaula keluarga
mampu - Bahaya menyebutka n bebas tentang
memaham lingkungan n bahaya - narkoba bahaya
i pergaulan lingkungan - tindak lingkunga
lingkunga An. I pergaulan kekerasa n
n - Pencegahan An. I dan n pergaulan
pergaulan yang harus pencegahan Pencegahan An. I dan
An. I yang diterapkan yang harus yang dapat pencegaha
rentan pada An. I diterapkan dilakukan n yang
dengan terhadap pada An. I seperti : harus
perilaku lingkungan terhadap - Mengatu diterapkan
menyimpa pergaulanya lingkungan r jam pada An. I
ng ng rentan pergaulan main terhadap
dengan yang rentan malam lingkunga
perilaku dengan - Memberi n
menyimpan perilaku nasihat pergaulan
g menyimpan tentang yang
g efek dari rentan
perilak dengan
perilaku perilaku
menyimp menyimpa
ang ng
5 V Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Keluarga Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal mampu penyuluha
keluarga 15 menit keluarga keluarga menerima n dan
mampu dapat : mampu informasi dan motivasi
menamba - Menambah meningkatk menerapkan keluarga
h pengetahuan an prinsip-prinsip untuk
pengetahu tentang pengetahua kesehatan terus
an tentang kesehatan n tentang menamba
kesehatan kesehatan h
35
pengetahu
an tentang
kesehatam
36
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi
Keluarga
1 Kurangnya Setelah dilakukan Selasa Melakukan S : Keluarga
pengetahuan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
Keluarga tentang menit keluarga dapat 10.00 kepada cukup
penyakit Tn.G menyebutkan : WIB keluarga mengerti
berhubungan - Apa yang 03-10- tentang mengenai
dengan dimaksud 2017 pengertian, penyakit
ketidakmampuan dengan hipotensi penyebab hipotensi
keluarga - Keluarga dapat dan tanda O : Keluarga
mengenali dan menyebutkan 3 gejala dari tampa
memahami dari 5 penyebab hipotensi mengerti dan
penyakit Tn.G hipotensi dapat
- Keluarga dapat menjawab
menyebutkan 3 semua
dari 4 tanda dan pertanyaan
gejala hipotensi dari perawat
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
2 Gangguan pola Setelah dilakukan Selasa Memberikan S : Keluarga
tidur An.I pada penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
Keluarga Tn.G menit keluarga dapat 10.15 tentang cukup
berhubungan menyebutkan manfaat WIB manfaat dari mengerti
dengan dari istirahat yang cukup 03-10- istirahat yang tentang
ketidakmampuan dan cara membagi 2017 cukup dan manfaat
keluarga dalam waktu antara aktivitas cara instirahat
mengontrol dan istirahat tidur membagi yang cukup
aktivitas anggota waktu antara dan cara
37
keluarganya aktivitas dan membagi
istirahat tidur waktu antara
aktivitas dan
istirahat tidur
O : Keluarga
dapat
menyebutkan
manfaat
instirahat
yang cukup
dan cara
membagi
waktu antara
aktivitas dan
istirahat tidur
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
3 Gangguan Setelah dilakukan Selasa Berikan S : Keluarga
pemenuhan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
kebutuhan nutrisi menit keluarga dapat : 10.30 pada cukup
keluarga Tn. G - Menyebutkan WIB keluarga mengerti
berhubungan jenis-jenis 03-10- tentang mengenai
dengan makanan yang 2017 makanan makanan
Ketidakmampuan harus yang harus yang harus
keluarga dikonsumsi oleh dikonsumsi dikonsumsi
merawat anggota penderita dan contoh penderita
keluarga yang hipotensi makanannya hipotensi
sakit O : Keluarga
dapat
menyebutkan
jenis-jenis
38
makanan
yang harus
dikonsumsi
penderita
hipotensi
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
4 Resiko terjadi Selasa
penyimpangan Pkl.
perilaku oleh 10.45
An.I b/d WIB
Ketidakmampuan 03-10-
keluarga dalam 2017
memodifikasi
lingkungan
pergaulan An.I
yang rentan
dengan perilaku
menyimpang
4 Resiko terjadi Setelah dilakukan Selasa Berikan S : Keluarga
penyimpangan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
perilaku oleh menit keluarga dapat : 11.00 pada akan lebih
An.I b/d - Bahaya WIB keluarga memerhatikan
Ketidakmampuan lingkungan 03-10- tentang lingkungan
keluarga dalam pergaulan An. I 2017 bahaya pergaulan
memodifikasi Pencegahan yang harus lingkungan anaknya
lingkungan diterapkan pada An. I pergaulan O : Keluarga
pergaulan An.I terhadap lingkungan An. I dan tampak
yang rentan pergaulanyang rentan pencegahan mengerti
dengan perilaku dengan perilaku yang harus bahaya dari
menyimpang menyimpang diterapkan lingkungan
39
pada An. I pergaulan An.
terhadap I yang rentan
lingkungan dengan
pergaulan perilaku
yang rentan menyimpang
dengan A : Masalah
perilaku teratasi
menyimpang sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
5 Potensial Setelah dilakukan Selasa Memberikan S : Keluarga
peningkatan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
pengetahuan menit keluarga dapat : 11.15 dan motivasi mampu
kesehatan - Menambah WIB keluarga menangkap
keluarga Tn.G pengetahuan 03-10- untuk terus informasi
berhubungan tentang 2017 menambah tentang
dengan informasi kesehatan pengetahuan kesehatan
yang mudah tentang O : Keluarga
ditangkap dan kesehatam terlihat
diserap oleh mengerti
Ny.H dan An.J dengan apa
sebagai anggota yang
keluarga disampaikan
oleh perawat
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan
40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Friedman(1998), keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, peningkatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-
individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama. secara umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada:
Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap dewasa merupakan salah satu dari proses
keperawatan dimana dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi individu dalam tahap
dewasa awal . Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan individu dalam tahap dewasa awal
terhadap masalah-masalah yang terjadi, maka dapat diminimalisir masalah itu terjadi.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman keluarga
sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
41
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Ns. Komang Ayu Henny Achjar, SKM, Mkep, SpKom. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta. Sagung Seto.
42