Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
kita. keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan
bagiannya dani keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti.
Salah satu aspek penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan keluarga merupakan tingkat keperawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai penyalur. Sasaran
keperawatan keluarga yaitu individu, family atau keluarga dn community atau
masyarakat. Prinsip utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa
keluarga adalah unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan.
Prioritas tertinggi dari keluarga adalah kesejahteraan anggota keluarganya. Hal ini
tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan tiap individu
yang ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?

2. Apa saja tipe-tipe menurut Machlin?

3. Apa saja fungsi keluarga?

4. Bagaimana tahap perkembangan dalam keluarga?

5. Bagaimana fungsi keluarga dalam bidang kesehatan?

6. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga dalam tahap


perkembangan dewasa awal?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa memahami pengertian keluarga

2. Mahasiswa memahami tipe-tipe keluarga menurut Machlin

3. Mahasiswa memahami fungsi keluarga

4. Mahasiswa memahami tahap perkembangan dalam keluarga

5. Mahasiswa memahami fungsi keluarga dalam bidang kesehatan

6. Mahasiswa memahami asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga dalam tahap
perkembangan dewasa awal

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai fasilitas bagi pembaca terutama bagi
mahasiswa keperawatan dalam memahami dan membuat asuhan keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Menurut WHO(1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan. Menurut Depkes
RI(1988) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Friedman(1998), keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, peningkatan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola
interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga itu terjadi jikalau ada:
1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan)
2. Hubungan ( darah/adopsi/kesepakatan)
3. Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
4. Ada peran masing-masing anggota keluarga
5. Ikatan emosional
B. Tipe keluarga
Tipe keluarga dibedakan berdasarkan keluarga teradisional dan keluarga
nontradisional seperti :
Menurut Maclin (1988), pembagian tipe keluarga :
a. Keluarga tradisional
1. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak
yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2. Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya dengan satu
orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah atau ditinggalkan.
3. Pasangan inti, hanya terdiri dari istri dan suami saja, tanpa ada anak atau
tidak ada anak yang tinggal bersama mereka.
4. Bujang dewasa yang tinggal sendirian.

3
5. Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah, istri
tinggal dirumah dengan anak sudah kawin atau sudah bekerja.
6. Jaringan keluarga besar : terdiri dari keluarga inti atau lebih atau anggota
keluarga yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah demografis.
b. Keluarga nontradisional
1. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah
(biasanya terdiri dari anak dan ibu saja).
2. Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak.
3. Keluarga gay atau lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin sama
hidup bersama sebagai pasangan yang menikah.
4. Keluarga komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
pasangan monogami dengan anak-anak, cara bersama menggunakan
fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang sama.
C. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu
tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Fungsi keluarga menurut Friedman (1998);
setiawati & dermawan (2015) yaitu :
1. Fungsi efektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi biologis
6. Fungsi psikologis
7. Fungsi pendidikan
D. Tahap dan tugas perkembangan keluarga
1. Tahap I keluarga pemula atau pasangan baru.
2. Tapa II keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
3. Tahap III keluarga dengan anak usia persekolahan (anak tertua umur 2-6 tahun)
4. Tahap IV keluarga dengan anak sekolah (anak usia 6-13 tahun)
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
6. Tahap VI keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
7. Tahap VII orang tua dengan usia pertengahan (tanpa jabatan,pensiun)
8. Tahap VIII keluarga dalam masa pensiun dan lansia.

4
E. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Freeman (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga
3. Memberi keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usia nya yang terlalu muda
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada)

5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.G DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL PADA An.I DI TULANG BAWANG BARAT

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.G Pendidikan : S1
Umur : 55 Th Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : Jl. Mutiara Metro Timur
Suku : Jawa Nomor HP : 081367267934

b. Komposisi Keluarga :

No Nama L/P Umur Hubungan keluarga Pekerjaan Pendidikan


1. Ny. H P 42 Istri IRT DIII
2. An. J P 20 Anak Mahasiswa SMA
3. An. I L 19 Anak Mahasiswa SMA
4. An. B L 13 Anak Pelajar SD
5. An. C P 11 Anak Pelajar SD

c. Genogram : genogram 3 generasi

6
Keterangan :

= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit

= perempuan = perempuan meninggal = anggota yang tinggal serumah

d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. G memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn. G terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga
Tn. G.

e. Suku bangsa
Keluarga Tn. G dan Ny. H semenjak dari orang tua berasal dari suku Jawa. Jika
sakit Tn. G dan Ny. H terkadang menggunakan obat – obatan dari warung.
f. Agama dan kepercayaan
Anggota keluarga Tn. G beragama islam. Tn.G dan Ny. H selalu mengajarkan
anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5
waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh
anggota keluarga membaca yasin bersama.

g. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. G bekerja sebagai PNS di Kantor Walikota Metro dengan penghasilan ± 5
juta/bulan, Tn. G juga mengatakan bahwa dia biasanya mendapatkan remon dari
kantornya sebesar ± 2 juta/bulan. Ny. H adalah ibu rumah tangga, namun Ny. H
mempunyai usaha sampingan yaitu membuka sebuah toko pakaian di depan rumah
dengan penghasilan yang tak menentu ± 300.000/hari. Penghasilan Tn. G dan Ny. H
di gunakan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, bayar
tagihan listrik, air, dan lain-lain. Adapun perabotan yang dimiliki Tn. G yaitu laptop
1, notebook 1, tv 2, ricecooker 1, blender 1, dan lain-lain. Dan alat transportasi, 2
motor pribadi, 2 motor dinas dan 2 mobil. Kebutuhan yang di keluarkan keluarga Tn.
G setiap bulan ± Rp. 10.000.000.

7
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan
bersama di luar dan sesekali bertamasya ke luar kota. Kadang-kadang berkumpul
dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
An. J mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk
sekedar nongkrong bersama temannya. An. I juga mengatakan bahwa dia pernah
keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa dia
hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An. I mengatakan
bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan
memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut berpartisipasi dalam balapan
motor.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn. G memiliki 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Saat ini anak
pertama keluarga Tn. G (An. J) berumur 20 tahun, belum berkeluarga dan masih
kuliah. Anak ke-2 Tn.G (An.I) berumur 19 tahun, belum berkeluarga dan juga masih
kuliah. Anak ke-3 (An. B) berumur 13 tahun, masih sekolah SMP. Dan anak ke-4 (An.
C) berumur 11 tahun, masih sekolah SMP.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Tn. G masih belum terpenuhi karena Tn.G
harus membiayai 4 orang anaknya. Anak pertama dan kedua Tn.G masih dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An. J) kuliah
semester 6, anak kedua (An. I) kuliah semester 4. Anak ketiga (An. B) sekolah kelas 2
SMP dan anak keempat (An. C) sekolah kelas 1 SMP yang saat ini masih dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah (families with children school).

c. Riwayat kesehatan keluarga inti :


1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. G sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan Tn. G
dan didapatkan tekanan darah Tn. G yaitu 80/70 mmHg. Tn. G tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit tersebut akan sembuh

8
sendiri. Biasanya jika TD Tn. G turun, dia meminum susu cair. Ny. H
beranggapan bahwa sakit Tn. G hanya biasa dan tidak terlalu serius.
Ny. H menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan
anak ketiga. Ny. H mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang
dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh
dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny. H tidak lagi berobat ke
dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan
darahnya naik. Ny. H juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi
setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny. H mengatakan bahwa dia biasa
meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny. H juga
sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun
alpukat. Ny. H mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga
menderita hipertensi.
An. J menderita gastritis, An. J mengatakan bila dia merasa sakit, An. J
mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup
serius, An. J pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat di
bangku kuliah yang sedang dia jalani, An. J banyak mengetahui tentang gejala-
gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara pencegahan
agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini
penyakitnya sudah jarang kambuh.
An. I juga menderita gastritis, An. I lebih memilih periksa ke dokter
langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari
puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An. I juga
mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam.
Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis
begadang. An. I juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan
mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka
dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An. I mengatakan bahwa
akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.
An. B tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, Ny. H khawatir jika
kandungan gula darah An. B tinggi karena An. B suka sekali mengkonsumsi
makanan dan minuman yang manis. Ny. H juga mengatakan bahwa apabila An. B
terluka dibagian tubuhnya, maka luka tersebut akan lama sembuh dan mengering,
serta biasanya meninggalkan bekas. Ny. H dan An. B (kakak perempuan An. B)

9
sudah membujuk An.B untuk memeriksakan gula darah, namun An.B tidak mau
dan malah berbalik marah. Sehingga Ny.H hanya dapat berupaya mengatur
asupan gula An. B dan mencegah terjadinya cedera yang dapat menyebabkan luka
pada An. B.
Ny. H mengatakan bahwa An. C juga menderita gastritis. Ny. H akan
segera memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An. C. Jika penyakit tak
kunjung sembuh atau berkurang, An. C akan dibawa Ny. H ke Puskesmas.

2. Riwayat penyakit keturunan

Orang tua dari Tn. G tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah dari
Tn. G sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta ibu dari Tn.
G saat ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, Orang
Tua dari Ny. H memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny. H telah meninggal 2
tahun yang lalu akibat HHD (Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny. H
memiliki riwayat hipertensi serta menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu
dari Ny. H saat ini masih menjalani pengobatan dengan rawat jalan.

3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota kelurga :

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


kesehatan (BCG/Polio/D kesehatan yang telah
PT/HB/Camp dilakukan
ak)
1. Tn. G 55 Dia juga Lengkap Hipotensi Tn.G minum
merasa susu encer atau
pusing jika jamu bila
kecapean kecapean.
2. Ny. H 42 Ny.H Lengkap Hipertensi  Ny.H rutin
. merasa meminum
kepalanya obat herbal
sangat (air rebusan
pusing jika daun
ada sesuatu alpukat)
yang sangat  Ny.H
dipikirkann meminum
10
ya. Dia juga obat anti
mengatakan hipertensi
kepalanya jika dirasa
pusing jika kepalanya
mengkonsu sangat
msi daging. pusing.
3. An.J 20 46 Bila jadwal Lengkap Gastritis An.J segera
makannya minum obat
mulai tidak antasida
teratur, An.J
merasa
nyeri di ulu
hati.
4. An.I 19 50 An.I merasa Lengkap Gastritis Awalnya An.I
mual dan akan
muntah. membiarkan
Dia juga sakit perut
malas untuk yang
makan. dirasakannyan
Perutnya ya, namun jika
juga sering sakit itu mulai
terasa sakit mengganggu,
An.I segera
minum obat
antasida dan
jika masih
merasa sakit,
dia langsung
bergegas ke
dokter
5. An.B 13 - Lengkap - -

6. An.C 11 32 Apabila Lengkap Gastritis Ny.H


telat dari memberikan

11
jadwal obat antasida
seharusnya kepada An.C
makan,
An.C
mengeluh
sakit
dibagian
perutnya.

4. Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan


Karena keluarga Tn.G memiliki askes, keluarga Tn.G memanfaatkan
pelayanan kesehatan dari Puskesmas/ Dokter keluarga / Rumah sakit untuk
memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi tentang kesehatan.

5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Keluarga Tn.G tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius. Namun,
Ibu dari Ny.H memiliki riayat hipertensi dan DM. Ny.H merupakan ibu yang
siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya yang sakit.

3. Pengkajian Keluarga
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn.H memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45, milik sendiri.
Rumah Tn.H memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10 ruangan, Ventilasi/ penerangan
cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 R.serbaguna, 1
R keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi. Rumah Tn.H memiliki 1 Septik tenk, jarak
pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ±10m. Keluarga Tn.H
menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat sampah, untuk limbah
rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di bakar 3 hari sekali. Lingkungan
rumah Tn.H cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh.

12
Ket :

= Lt. 1

= Lt. 2

= Pintu

/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga Tn.G tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada di sekitar
rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga sekitar
khususnya ibu – ibu memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari
jumat. Pengajian diadakan di masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika
sudah memasuki musim penghujan.

13
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.G sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember 2006 sampai
sekarang. Tn.G lahir dan besar di Metro, sedangkan Ny.H lahir di Mesuji dan pada
umur 7 tahun pindah ke Metro. Ny.H kemudian merantau ke Bandar Lampung untuk
melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah, Tn.G dan Ny.H
memutuskan untuk tetap tinggal di Metro. Kebanyakan anggota keluarga Tn.G dan
Ny.H berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Tn.G memiliki 1 saudara yang
dekat (masih 1 kota).

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Biasanya Ny.H ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan kelurahan
sebulan sekali sedangkan Tn.G selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun
RW.
An.I mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan
sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, genk motor dan
mobil dll. An.I juga mengatakan bahwa hampir semua temannya merokok, beberapa
ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang pernah
dipenjara karena mencuri. Namun, An.I berusaha untuk tidak mengikuti tindakan
negatif teman-temannya, karena An.I mengerti bahaya dari tindakan tersebut. An.I
juga mengatakan bahwa Ibunya Ny.H sering memberikan wejangan kepadanya.
An.J jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah karena jadwal
kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang sangat jauh. Namun, An.J
mengatakan jika ada kegiatan remaja masjid di hari libur, maka dia berusaha untuk
meluangkan waktu. Ny.H mengatakan An.C sering mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolahnya.

e. Sistem pendukung keluarga


Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.G memiliki fasilitas :
Televisi, MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan mobil
sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.G memiliki
askes untuk membantu biaya pengobatan.

14
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn.G dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak
langsung menggunakan bahasa Palembang, dalam keadaan emosi keluarga Tn.G
menggunakan kalimat yang positif. Ny.H selalu berusaha membangun komunikasi
yang baik dengan anak-anaknya terutama An.I, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.J dekat dengan adik-adiknya,
biasanya An.J selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-adiknya.

b. Struktur kekuatan keluarga


Saudara-saudara dari Ny.H dan Tn.G selalu siap membantu apabila keluarga
Tn.G membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui,
bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.

c. Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)


 Tn.G :
Peran formal : Sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai
anggota masyarakat.
Peran informal : Pengambil keputusan tertinggi di rumah.
 Ny.H :
Peran formal : Sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT
Peran informal : Sebagai pendamai antar anggota keluarga.
 An.J :
Peran formal : Menjadi anak, pengurus remaja masjid di RT, mahasiswa
Peran informal : Sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita adik-
adiknya.
 An.I :
Peran formal : Menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa
Peran informal : Sebagai pelindung adik dan kakaknya.
 An.B :
Peran formal : Menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penyelaras
15
 An.C :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penghibur dirumah.

d. Nilai dan norma keluarga


Tn.G menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat orang Palembang. Keluarga Tn.G sangat mematuhi peraturan yang ada di
rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di
dampingi keluarga laki-laki. Tn.G dan Ny.H juga mengajarkan pentingnya bersikap/
sopan santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu berusaha
dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.

5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.G dan Ny.H selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anaknya, Ny.H dan Tn.G juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu
yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar norma dan etika sopan santun.

b. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. G dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.G memiliki peran yang
besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.G selalu adil kepada keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan
santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial
yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya
keluarga berkumpul.

c. Fungsi keperawatan kesehatan

1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan


Ny.H mengatakan tahu/ mengerti dengan penyakit yang sering diderita
dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi
16
maupun pencegahan dan perawatannya. Ny.H mengatakan bahwa dirinya belajar
banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan.
Anak-anak dari Tn.B dan Ny.H juga sedikit mengenal penyakit yang sering
mereka derita. An.J tahu betul tentang penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi,
tanda dan gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.I dan An.C
mengatakan mereka sering tidak mendengarkan nasihat dari orang tuanya,
sehingga penyakit mereka sering kembali. Sedangkan Tn.G mengetahui jika
tekanan darahnya selalu rendah. Tn.G langsung beristirahat jika merasa
kepalanya pusing

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang


tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah
mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala,
mereka langsung mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila
sakit tak kunjung sembuh, mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Ny.H mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny.H langsung
meminum obat antihipertensi dan langsung beristirahat. An.J juga melakukan hal
yang sama jika perutnya terasa mual dan sakit. Namun, An.I dan An.C akan
melaporkan gejala yang mereka rasakan kepada Ny.H dan Ny.H langsung
memberikan obat. Ny.H juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha mengontrol
jadwal makan anak-anaknya apalagi jika sedang dirumah. Tn.G mengatakan jika
dia mulai merasa pusing dan kliyengan, maka dia tau jika tekanan darahnya
turun. Tn.G langsung minta dibelikan susu encer dan Ny.H menyuruh Tn.G
untuk istirahat.

4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat


Keluarga Tn.G menyadari pentingnya kebersihan ligkungan, oleh sebab
itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan
lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar
tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.

17
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Tn.G dan Ny.H mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh
puskesmas.

d. Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.G dan Ny.H ada 4 orang, 2 anak laki - laki dan 2
anak perempuan. Ny.H masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan
nyeri saat haid. Ny.H menggunakan KB berupa pil.

e. Fungsi ekonomi
Tn.G mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari -
hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.G
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya
sekolah anaknya nanti.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stresor Jangka Panjang
Tn.G dan Ny.H memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.

b. Stresor Jangka Pendek


Tn.G takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat mempengaruhi
kerjanya di kantor. Ny.S juga khawatir dengan kondisi An.I yang sering begadang
dan keluar malam sehingga gastritisnya sering kambuh. Tn.G dan Ny.H khawatir
dengan pergaulan An.I. Tn.G dan Ny.H juga mulai khawatir dengan anak-anaknya
yang masih SMP yaitu An.B dan An.C yang mulai beranjak menuju remaja. Tn.G
dan Ny.H takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke pergaulan yang
negatif.

c. Respons keluarga terhadap stresor :

18
Untuk stress jangka panjang Tn.G berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny.H berusaha membantu Tn.G
mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yang mendadak.

Untuk stress jangka pendek, Tn.G berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar
tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.H selalu mengontrol keadaan An.I
walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang cepat.
Ny.H sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.I bahwa mana yang
baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.H juga sering mengontrol
An.I dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.G dan Ny.H juga memantau kegiatan
anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka. Ny.H juga selalu
mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada diluar. Tn.G dan Ny.H
juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah
walau berada dirumah.

d. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.G dan Ny.H baik, Bila ada permasalahan, Tn. G
dan Ny.H berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap
tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.G
sebagai kepala rumah tangga.

e. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.

7. Keadaan Gizi Keluarga


Ny.H merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir setiap hari
Ny.H masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat, seperti
tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.H membeli lauk di luar.

8. Harapan Keluarga
Tn.G berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa

19
saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan
pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.

9. Pemeriksaan Individu Tiap Anggota (Pemeriksaan Fisik )

Jenis
An. J An. I An.B An.C
Pemeriks Tn. G Ny. H
(anak ke-1) (anak ke-2) (anak ke- (anak ke-4)
aan
3)
Riwayat Hipotensi Hipertensi Gastritis Gastritis - Gastritis
penyakit
saat ini

Keluhan Pusing Pusing Mual, Sakit di Mual, Nyeri di - Sakit bagian


yang di seperti di ulu hati ulu hati abdomen
rasakan tarik-tarik

Tanda dan Pusing, Sakit Nyeri tekan di Mual, nyeri - Nyeri tekan
gejala lemah kepala epigastrium, abdomen, abdomen,
mual, anoreksia. anoreksia.
anoreksia.

Riwayat  Tn.G  Ny.H  An.J pernah  An.I pernah di -  An.C pernah


penyakit pernah pernah menderita diagnosa gejala radang di
sebelumny mengalam mengalam tipus/DB, Tipus/DB, An.I tenggorokan.
a i cedera di i gastritis, An.J di rawat di rawat jalan Namun
kaki namun jalan dan dan sembuh. sekarang
kananya. sampai sekarang Namun, jika sudah
Sudah di saat ini sudah sembuh. kelelahan maka sembuh.
obati penyakitn Namun, jika tipusnya akan
namun, ya tidak An.J datang lagi.
jika pernah kelelahan,
sehabis kambuh maka tipusnya
berolahra lagi akan kembali
ga yang lagi.

20
berat,  An.J juga
maka memiliki
kakinya riwayat
terasa hipotensi.
sakit Sehingga An.J
kembali berusaha
untuk tetap
menjaga
kondisi
tubuhnya
dengan
membatasi
aktivitas di
luar rumah
yang
berlebihan.
TTV TD : 80/70 TD : TD : 90/70 TD : 80/60 TD : 90/60 TD : 80/60
mmHg 140/90 mmHg mmHg mmHg mmHg
RR: mmHg RR: 16X/menit RR: 19X/menit RR: RR:
18X/menit RR:22X N: 74X / menit N: 78X / menit 18X/menit 20X/menit
N: 80X / /menit S : 36,5 oC S : 36,4 oC N: 75X / N: 95X /
menit N: 84X / menit menit
S : 36 oC menit S : 36 oC S : 36,2 oC
S : 36 oC
Status gizi BB : 56kg BB : 60kg BB : 46kg BB : 50kg BB : 43kg BB : 32kg
TB : TB : TB : 154cm TB : 177cm TB : TB : 140cm
170cm 150cm 156cm

Kepala Rambut Rambut Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut Rambut


hitam, hitam dan lurus, panjang lurus, pendek hitam, hitam, lurus,
uban jarang dan bersih dan bersih lurus, agak panjang
jarang ditemukan pendek dan bersih
ditemukan uban, ikal, dan bersih
, pendek panjang
21
dan bersih dan bersih

Mata Kedua Kedua Kedua mata Kedua mata Kedua Kedua mata
mata mata simetris, simetris, mata simetris,
simetris, simetris, konjungtiva konjungtiva simetris, konjungtiva
konjungtiv konjungtiv anemis, sklera anemis, sklera konjungtiv an-anemis,
a an- a an- tidak ikterik, tidak ikterik, a an- sklera tidak
anemis, anemis, penglihatan penglihatan anemis, ikterik,
sklera sklera baik, apabila baik, reflek sklera penglihatan
tidak tidak membaca pupil positif (+) tidak baik, apabila
ikterik, ikterik, menggunakan ikterik, membaca
penglihata penglihata kacamata (-2) penglihata tidak
n baik, n baik, n baik, menggunaka
apabila apabila apabila n kacamata.
membaca membaca membaca
harus tidak tidak
mengguna mengguna mengguna
kan kan kan
kacamata. kacamata. kacamata.
(+3).
Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung simetris, Hidung Hidung
simetris, simetris, simetris, polip tidak ada polip, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada sebelah kanan, tidak sinusitis, tidak ada tidak ada
polip, polip, tidak sinusitis, penciuman baik. polip, polip, tidak
tidak tidak penciuman tidak sinusitis,
sinusitis, sinusitis, baik. sinusitis, penciuman
penciuman penciuman penciuman baik.
baik. baik. baik.

Paru I: I: I: I: I: I:
Peng Peng Pengemb Pengemba Peng Pengem
emba emba angan ngan paru emba bangan
ngan ngan paru simetris ngan paru
paru paru simetris P : Vokal paru simetris

22
simet simet P : Vokal Premitus simet P : Vokal
ris ris Premitus sama ris Premitu
P: P: sama P : Redup P: s sama
Voka Voka P : Redup A : Vesikuler Voka P : Redup
l l A : Vesikuler l A:
Prem Prem Prem Vesikul
itus itus itus er
sama sama sama
P : P : P :
Redu Redu Redu
p p p
A : A : A:
Vesi Vesikule Vesi
kuler r kuler
Abdomen I : I : I : Simetris I : Simetris I : I : Simetris
Sime Sime A : Refluk A : Refluk Sime A : Refluk
tris tris 15x/mnt 15x/mnt tris 15x/mnt
A: A: P : Ada nyeri P : Ada nyeri A: P : Tidak
Reflu Reflu tekan di tekan di Reflu ada
k k ulu hati ulu hati k nyeri
15x/ 15x/ P : Timpani P : Timpani 15x/ tekan
mnt mnt mnt P : Timpani
P : Tidak P : Tidak P : Tidak
ada ada ada
nyeri nyeri nyeri
tekan tekan tekan
P : P : P :
Timp Timp Timp
ani ani ani
Genetalia Tidak Tidak Tidak Tidak terpasang Tidak Tidak
terpasang terpasang terpasang kateter, tidak terpasang terpasang
kateter, kateter, kateter, tidak terdapat kateter, kateter, tidak
tidak tidak terdapat hemoroid tidak terdapat
terdapat terdapat hemoroid terdapat hemoroid
23
hemoroid hemoroid hemoroid

Ekstremita Pada Pada Pada Pada ekstremitas Pada Pada


s ekstremita ekstremita ekstremitas atas dan bawah ekstremita ekstremitas
s atas dan s atas dan atas dan bawah tidak ada s atas dan atas dan
bawah bawah tidak ada pembengkakan , bawah bawah tidak
tidak ada tidak ada pembengkakan pergerakan aktif tidak ada ada
pembengk pembengk , pergerakan pembengk pembengkaka
akan, akan , aktif akan , n ,
pergerakan pergeraka pergeraka pergerakan
aktif n aktif n aktif aktif

B. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
- Tn. G mengatakan kepalanya sering pengetahuan keluarga mengenali
pusing jika kecapean keluarga tentang dan memahami
- Ny.H mengatakan bahwa Tn.G tidak penyakit Tn.G penyakit Tn.G
pernah memeriksakan dirinya ke
dokter atau puskesmas jika sakit
- Ny.H mengatakan bahwa penyakit
Tn.H hanya karna kelelahan saja dan
tidak terlalu serius.
- Tn.G mengatakan dia sering
meminum susu encer jika mulai
kliyengan.
- Skala nyeri yang dirasakan Tn.G
yaitu 4

DO :
- TTV :
24
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.H terlihat lemah
2 DS : Gangguan pola tidur Ketidakmampuan
- An.I mengatakan bahwa dia sering An.I pada Keluarga keluarga dalam
pulang malam dan begadang Tn.G merawat dan
- An.I mengatakan bahwa dia sering mengontrol aktivitas
kelelahan anggota keluarganya
- An.I juga mengatakan bahwa
kepalanya sering terasa pusing dan
matanya berkunang-kunang sewaktu
bangun tidur.
DO :
- An.I tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV An.I :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS: Gangguan Ketidakmampuan
- Mual dan muntah dirasakan oleh pemenuhan keluarga merawat
An.I, An.J dan An.C kebutuhan nutrisi anggota keluarga
- An.I dan An.J mengatakan bahwa keluarga Tn.G yang sakit
mereka tidak nafsu makan jika
mulai merasakan mual
- An.I mengatakan jika kelelahan dia
langsung tidur
- Jadwal makan An.I tidak teratur
- An.I terkadang makan diluar jika
lapar
25
DO:
- An.I tampak pucat
- BB : 50kg
- TB : 177cm
- Nyeri pada saat perut atas ditekan
4. DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- An.I mengatakan bahwa jika merasa penyimpangan keluarga dalam
bosan dan stress dia sering keluar perilaku oleh An.I memodifikasi
malam untuk nongkrong bersama lingkungan pergaulan
teman-temannya. An.I yang rentan
- An.I mengatakan bahwa dia dengan perilaku
memiliki banyak teman dari menyimpang
berbagai tingkatan sosial (penjual
koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, anggota club mobil dan
motor serta anak pengusaha)
- An.I mengatakan hampir semua
temannya merokok, beberapa ada
yang suka minum alkohol, ada juga
yang memakai narkoba bahkan ada
yang pernah di penjara karena
mencuri.
DO :
-
5. DS : Potensial Informasi yang
- Tn.G meminum susu cair jika peningkatan mudah ditangkap dan
kepalanya terasa pusing dan pengetahuan diserap oleh Ny.H
tubuhnya terasa lemas kesehatan keluarga dan An.J sebagai
- Ny.H rutin meminum obat herbal Tn.G anggota keluarga
untuk tetap menstabilkan tekanan
darahnya.
- An.J membatasi aktivitas yang
berlebih di luar untuk mencegah
26
kekambuhan penyakit.
- Ny.S tau mengenai obat yang harus
diberikan kepada anaknya atau
dirinya sendiri jika penyakit
anggota keluarganya mulai kambuh
- Ny.S selalu berusaha memanfaatkan
sumber pelayanan kesehatan yang
mereka dapat
DO:
- Ny.H dapat menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala serta
cara pencegahan penyakit yang
dideritanya (Hipertensi)
- Ny.H juga dapat menjelaskan
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta cara pencegahan dan
pengobatan dari penyakit yang
diderita anak-anaknya (Gastritis)
- An.J mengetahui penyakit yang
diderita oleh keluarganya serta
memahami cara penanganan dan
pencegahannya.
- Keluarga Tn.G sangat tertarik
dengan informasi yang perawat
sampaikan mengenai penyakit-
penyakit yang beresiko timbul
dalam keluarga mereka.
- Keluarga Tn.G memperhatikan
setiap informasi yang disampaikan
perawat

27
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan :

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.G b/d Ketidakmampuan keluarga


mengenali dan memahami penyakit Tn.G

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Kurang mengetahui tentang
ancaman penyakit Tn.H yaitu
kesehatan Hipotensi

2 Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Tn.G mengatakan tidak


masalah dapat ingin ke dokter dan cukup
dirubah : minum susu encer saja.
sebagian.
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah hipotensi dapat
dapat dicegah : diatasi oleh keluarga,
tinggi. terutama bila Tn.G dapat
mengatur aktivitas dan
istirahatnya.
4 Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menanggapi
masalah : ada penyakit Tn.G ini tidak
masalah, tetapi terlalu mengganggu asal
tidak perlu segera selalu di kontrol aktivitas
ditangani Tn.G
TOTAL 3 1/6

Diagnosa Keperawatan :

2. Gangguan pola tidur An.I pada Keluarga Tn.G berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenali dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.I sering terlihat pucat

28
ancaman dan merasa pusing setelah
kesehatan bangun tidur, namun An.I
masih belum bisa
meninggalkan kebiasaannya
keluar malam dan begadang
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan informasi
masalah dapat mengenai dampak terburuk
dirubah : mudah. akibat terlalu sering
begadang dan keluar malam.
3 Potensi masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.I mau berusaha untuk
dapat dicegah : mengurangi kebiasaannya
cukup. keluar malam dan begadang.
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga tahu bahwa
masalah : berat, banyak penyakit yang akan
harus segera di timbul jika An.I terlalu
tangani. sering begadang,
TOTAL 4 1/3

Diagnosa Keperawatan :

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.G berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah sangat sering
aktual terjadi, An.I, An.J dan An.C
sering merasakan mual dan
nyeri abdomen
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 =2 Ny.H selalu tanggap
masalah dapat memberikan obat jika anak-
dirubah : mudah. anaknya mulai merasakan
sakit.
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.H banyak tahu tentang
dapat dicegah : penyebab dan cara

29
tinggi menghindari faktor pencetus
untuk terjadi gastritis.
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga menanggapi
masalah : berat, bahwa penyakit gastritis ini
harus segera di dapat mengganggu aktivitas
tangani. dan selera makan.
TOTAL 5

Diagnosa Keperawatan :

4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.I b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan pergaulan An.I yang rentan dengan perilaku menyimpang

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.I memiliki pergaulan
Resiko yang rentan terhadap
perilaku menyimpang.
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 An.I mengatakan bahwa
masalah dapat walaupun teman-temannya
dirubah : mudah. sering melakukan perilaku
yang tidak baik, dia tetap
tidak mengikuti perilaku
tersebut.
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.H selalu memantau
dapat dicegah : kegiatan anaknya melalu
tinggi handphone.
4 Menonjolnya 0 1 0/2 x1 = 0 Masalah tidak dirasakan,
masalah : masalah karena setelah beberapa
tidak dirasakan tahun bergaul dengan
teman-temannya, An.I tidak
menunjukkan gejala
perilaku yang menyimpang
TOTAL 3 2/3

30
5. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.G berhubungan dengan
informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.H dan An.J sebagai anggota
keluarga

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Ny.H mengetahui mengenai
Potensial penyakit-penyakit yang
sering di derita oleh
keluarganya terutama
dirinya sendiri
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 Ny.H selalu mencari
masalah dapat informasi lain mengenai
dirubah : mudah. penyakit yang sering ada di
rumahnya dengan bertanya
kepada ahli kesehatan
maupun kepada tetangga
yang memiliki sakit yang
sama
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.H senang jika diberikan
dapat dicegah : informasi baru mengenai
tinggi cara pencegahan dan
pengobatan terkait penyakit
yang di derita anggota
keluarganya terutama
penyakit Tn.G yang masih
belum banyak dia tahu
4 Menonjolnya 0 1 0/2 x1 = 0 Ny.H merasa tidak terlalu
masalah : masalah banyak menemukan
tidak dirasakan kesulitan dalam melakukan
pengobatan terhadap anak
dan suaminya.
TOTAL 3 1/3

31
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis keperawatan (PES) Skor

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit


Tn.G berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga 3 1/6
mengenali dan memahami penyakit Tn.G

2. Gangguan pola tidur An.I pada Keluarga Tn.G


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga 4 1/3
dalam mengontrol aktivitas anggota keluarganya

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.


G berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga 5
merawat anggota keluarga yang sakit

4. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.I b/d


Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan pergaulan An.I yang rentan dengan 3 2/3

perilaku menyimpang

5. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan


keluarga Tn.G berhubungan dengan informasi yang
mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.H dan An.J 3 1/3

sebagai anggota keluarga

32
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi


N Keperawa Umum Khusus Kriteria Standar
Intervensi
o tan
Keluarga
1 I Setelah Setelah dilakukan Secara Pengertian dari Lakukan
satu kali penyuluhan selama verbal hipotensi penyuluha
pertemuan 15 menit keluarga keluarga Penyebab : n kepada
Tn. G dan dapat menyebutkan dapat - Usia keluarga
keluarga : menyebutka (lebih tentang
mengerti - Apa yang n : dari 40 pengertian
tentang dimaksud - Apa tahun) ,
penyakit dengan yang - Obesitas penyebab
hipotensi hipotensi dim - Stress dan tanda
yang - Keluarga aksu - Kurang gejala dari
dialami dapat d gerak hipotensi
oleh Tn. menyebutka deng atau
G n 3 dari 5 an aktivitas
penyebab hipo Tanda dan
hipotensi tensi gejala :
- Keluarga - 3 - Sakit
dapat dari kepala/p
menyebutka 5 using
n 3 dari 4 peny - Pucat
tanda dan ebab - Susah
gejala hipo tidur
hipotensi tensi - Badan
- 3 cepat
dari lelah
4
tand
a
dan

33
gejal
a
hipo
tensi
2 II Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Istirahat yang Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal cukup dapat penyuluha
keluarga 15 menit keluarga keluarga membuat tubh n tentang
mampu dapat menyebutkan dapat lebih segar dan manfaat
mengontr manfaat dari menyebutka mampu berpikir dari
ol istirahat yang n manfaat jernih. istirahat
aktivitas cukup dan cara dari Tidur yang yang
anggota membagi waktu istirahat cukup untuk cukup dan
keluarga antara aktivitas dan yang cukup usia dewasa cara
istirahat tidur dan cara awal ±8 jam membagi
membagi waktu
waktu antara
antara aktivitas
aktivitas dan
dan istirahat istirahat
tidur tidur
3 III Setelah Setelah dilakukan Secara Jenis makanan Berikan
1x penyuluhan selama verbal yang harus penyuluha
pertemuan 15 menit keluarga keluarga dikonsumsi n pada
keluarga dapat : dapat diantaranya keluarga
mengetah - Menyebutka menyebutka buah-buahan tentang
ui n jenis-jenis n jenis-jenis seperti jeruk, makanan
makanan makanan makanan semangka, yang
yang yang harus yang harus melon dan harus
harus dikonsumsi dikonsumsi mangga serta dikonsum
dikonsum oleh oleh makanan yang si dan
si dan penderita penderita mengandung zat contoh
contoh hipotensi hipotensi besi seperti makanann
makanann daging merah ya
ya. dan jeroan.
34
4 IV Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Bahaya perilaku Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal menyimpang penyuluha
diharapka 15 menit keluarga keluarga seperti : n pada
n keluarga dapat : dapat - pergaula keluarga
mampu - Bahaya menyebutka n bebas tentang
memaham lingkungan n bahaya - narkoba bahaya
i pergaulan lingkungan - tindak lingkunga
lingkunga An. I pergaulan kekerasa n
n - Pencegahan An. I dan n pergaulan
pergaulan yang harus pencegahan Pencegahan An. I dan
An. I yang diterapkan yang harus yang dapat pencegaha
rentan pada An. I diterapkan dilakukan n yang
dengan terhadap pada An. I seperti : harus
perilaku lingkungan terhadap - Mengatu diterapkan
menyimpa pergaulanya lingkungan r jam pada An. I
ng ng rentan pergaulan main terhadap
dengan yang rentan malam lingkunga
perilaku dengan - Memberi n
menyimpan perilaku nasihat pergaulan
g menyimpan tentang yang
g efek dari rentan
perilak dengan
perilaku perilaku
menyimp menyimpa
ang ng
5 V Setelah 1x Setelah dilakukan Secara Keluarga Berikan
pertemuan penyuluhan selama verbal mampu penyuluha
keluarga 15 menit keluarga keluarga menerima n dan
mampu dapat : mampu informasi dan motivasi
menamba - Menambah meningkatk menerapkan keluarga
h pengetahuan an prinsip-prinsip untuk
pengetahu tentang pengetahua kesehatan terus
an tentang kesehatan n tentang menamba
kesehatan kesehatan h

35
pengetahu
an tentang
kesehatam

36
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi
Keluarga
1 Kurangnya Setelah dilakukan Selasa Melakukan S : Keluarga
pengetahuan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
Keluarga tentang menit keluarga dapat 10.00 kepada cukup
penyakit Tn.G menyebutkan : WIB keluarga mengerti
berhubungan - Apa yang 03-10- tentang mengenai
dengan dimaksud 2017 pengertian, penyakit
ketidakmampuan dengan hipotensi penyebab hipotensi
keluarga - Keluarga dapat dan tanda O : Keluarga
mengenali dan menyebutkan 3 gejala dari tampa
memahami dari 5 penyebab hipotensi mengerti dan
penyakit Tn.G hipotensi dapat
- Keluarga dapat menjawab
menyebutkan 3 semua
dari 4 tanda dan pertanyaan
gejala hipotensi dari perawat
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
2 Gangguan pola Setelah dilakukan Selasa Memberikan S : Keluarga
tidur An.I pada penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
Keluarga Tn.G menit keluarga dapat 10.15 tentang cukup
berhubungan menyebutkan manfaat WIB manfaat dari mengerti
dengan dari istirahat yang cukup 03-10- istirahat yang tentang
ketidakmampuan dan cara membagi 2017 cukup dan manfaat
keluarga dalam waktu antara aktivitas cara instirahat
mengontrol dan istirahat tidur membagi yang cukup
aktivitas anggota waktu antara dan cara

37
keluarganya aktivitas dan membagi
istirahat tidur waktu antara
aktivitas dan
istirahat tidur
O : Keluarga
dapat
menyebutkan
manfaat
instirahat
yang cukup
dan cara
membagi
waktu antara
aktivitas dan
istirahat tidur
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
3 Gangguan Setelah dilakukan Selasa Berikan S : Keluarga
pemenuhan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
kebutuhan nutrisi menit keluarga dapat : 10.30 pada cukup
keluarga Tn. G - Menyebutkan WIB keluarga mengerti
berhubungan jenis-jenis 03-10- tentang mengenai
dengan makanan yang 2017 makanan makanan
Ketidakmampuan harus yang harus yang harus
keluarga dikonsumsi oleh dikonsumsi dikonsumsi
merawat anggota penderita dan contoh penderita
keluarga yang hipotensi makanannya hipotensi
sakit O : Keluarga
dapat
menyebutkan
jenis-jenis

38
makanan
yang harus
dikonsumsi
penderita
hipotensi
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
4 Resiko terjadi Selasa
penyimpangan Pkl.
perilaku oleh 10.45
An.I b/d WIB
Ketidakmampuan 03-10-
keluarga dalam 2017
memodifikasi
lingkungan
pergaulan An.I
yang rentan
dengan perilaku
menyimpang
4 Resiko terjadi Setelah dilakukan Selasa Berikan S : Keluarga
penyimpangan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
perilaku oleh menit keluarga dapat : 11.00 pada akan lebih
An.I b/d - Bahaya WIB keluarga memerhatikan
Ketidakmampuan lingkungan 03-10- tentang lingkungan
keluarga dalam pergaulan An. I 2017 bahaya pergaulan
memodifikasi Pencegahan yang harus lingkungan anaknya
lingkungan diterapkan pada An. I pergaulan O : Keluarga
pergaulan An.I terhadap lingkungan An. I dan tampak
yang rentan pergaulanyang rentan pencegahan mengerti
dengan perilaku dengan perilaku yang harus bahaya dari
menyimpang menyimpang diterapkan lingkungan
39
pada An. I pergaulan An.
terhadap I yang rentan
lingkungan dengan
pergaulan perilaku
yang rentan menyimpang
dengan A : Masalah
perilaku teratasi
menyimpang sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
5 Potensial Setelah dilakukan Selasa Memberikan S : Keluarga
peningkatan penyuluhan selama 15 Pkl. penyuluhan mengatakan
pengetahuan menit keluarga dapat : 11.15 dan motivasi mampu
kesehatan - Menambah WIB keluarga menangkap
keluarga Tn.G pengetahuan 03-10- untuk terus informasi
berhubungan tentang 2017 menambah tentang
dengan informasi kesehatan pengetahuan kesehatan
yang mudah tentang O : Keluarga
ditangkap dan kesehatam terlihat
diserap oleh mengerti
Ny.H dan An.J dengan apa
sebagai anggota yang
keluarga disampaikan
oleh perawat
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan

40
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Friedman(1998), keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, peningkatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-
individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama. secara umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada:

 Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan)


 Hubungan ( darah/adopsi/kesepakatan)
 Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
 Ada peran masing-masing anggota keluarga
 Ikatan emosional

Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap dewasa merupakan salah satu dari proses
keperawatan dimana dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi individu dalam tahap
dewasa awal . Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan individu dalam tahap dewasa awal
terhadap masalah-masalah yang terjadi, maka dapat diminimalisir masalah itu terjadi.

B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman keluarga
sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

41
DAFTAR PUSTAKA

Jhonson R-Leny R. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta. Nuha Medika.

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Ns. Komang Ayu Henny Achjar, SKM, Mkep, SpKom. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta. Sagung Seto.

42

Anda mungkin juga menyukai