OLEH :
SAIFUL
SULANSI
SUPATMI
SUMARNO
SUKO ASRI
SUTIYO RAHARJO
SUSI DWI HARINI
1. Latar Belakang
Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik pada anak, yakni ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya perpisahan
dengan orang tua, kehilangan kontrol dan perlakuan tubuh akibat tindakan invasif
yang menimbulkan rasa nyeri. Akibat perpisahan pada anak usia pra sekolah akan
menimbilkan berbagai reaksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul,
emnyepak, tidak kooperatif terhadap aktifitas sehari-hari serta menolak tindakan
keperawatan yang diberikan.
Pada usia pra sekolah anak merasa takut bila mengalami perlukaan, karena ia
menganggap bahwa tindakan dan prosedur yang dilakukan di rumah sakit
semuanya dapat mengancam integritas tubuhnya. Anak masuk rumah sakit akan
bereaksi dengan agresif, ekspresi verbal dan dependensi. Maka sulit bagi anak
untuk percaya bahwa mengukur suhu, mengukur tekanan darah, mendengarkan
suara napas dan prosedur lainnya tidak akan menimbulkan perlukaan. Jika hal ini
berlanjut maka tindakan keperwatan dan pengobatan tidak akan berhasil sehingga
masalah anak tidak teratasi.
Mamfaat play Therapy Program dalam penanganan anak yang dirawat ri rumah
sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan
lewat permainan, mempercepat proses adaptasi di rumah sakit, anak dapat
berkumpul dengan teman sebayanya di rumah sakit sehingga tidak merasa
terisolir, anak mudah diajak bekerja sama dengan metode pendekatan proses
keperawatan di rumah sakit.
Karena pentingnya mamfaat play Therapy Program dalam penanganan anak sakit
dan perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi
bermain terhadap anak usia pra sekolah yang dirawat ri ruang IRNA RSUD Dr.
Sutomo ini perlu segera dilaksanakan
2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Dengan bermain dokter-dokteran anak merasa aman dan mau mengikuti
program pengobatan dan keperawatan yang diberikan di rumah sakit.
b. Tujuan Khusus:
Dapat menerapkan sarana permainan dokter-dokteran yang tepat
sehingga anak dan orang tua secara pro aktif dapat menerima program
pemeriksaan kesehatannya.
Dapat menerapkan tempat yang tepat untuk bermain di rumah sakit,
sehingga anak tidak merasa takut dengan lingkungannya.
Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan
sehingga anak tidak kehilangan waktu bermain.
Dapat menerapkan sosialisasi yang tepat sehingga anak butuh terhadap
program terapi di rumah sakit dan tidak merasa terisolir.
4. Peserta
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah peserta yang memenuhi kriteria
- tidak ada gangguan aktifitas gerak.
- Tidak berpenyakit menular.
Peserta terdiri dari:
Anak usia pra sekolah sebanya 8 - 10 orang
Orang tua anak.
Perawat ruangan 1 - 2 orang.
7mahasiswa PSIK 7 orang
Pembimbing PSIK
6. Susunan Acara
Permainan dokter-dokteran ini akan dilaksanakan secara tim dengan susunan
acara sebagai berikut:
a. Pembukaan:
Memberi salam.
Memperkenalkan nama masing masing anggota kelompok.
Menyampaikan tujuan permainan.
Kontrak waktu bermain.
b. Proses isi bermain:
Memperkenalkan alat permainan.
Mengajak klien (anak) bermain peran dengan alat / media yang ada.
Menganjurkan anak yang aktif bermain mengajak temannya.
Apa bila tidak ada yang mau aktif, melibatkan orang tuanya/pendamping
anak untuk bermain dengan anaknya.
c. Eksplorasi perasaan:
Observasi sikap anak pada saat bermain, apakah takut atau respon positif.
Memperhatikan respon non verbal anak, apakah mau bergabung dengan
temannya atau tidak.
Memperhatikan respon anak, apakah dengan tenang mengikuti permainan
atau gelisah ingin keluar ruangan.
d. Penutup
Observer menyampaikan proses kegiatan permainan.
Moderator menutup acara permainan
7. Pengorganisasian
Jumlah fasilitator 7 orang dengan susunan sebagai berikut:
Moderator : Suko Asri
Anggota Fasilitator : 1. Saiful
2. Sulansi
3. Supatmi
4. Sumarno
5. Susi Dwi Harini
Observer : Sutiyo Raharjo
MODERATOR
OBSERVER
9. Evaluasi
Yang dievaluasi dalam kegiatan ini adalah:
Jumlah peserta pada awal dan akhir permainan
Aktifitas peserta.
Evaluasi acara keseluruhan