A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Istri Suami
2. KeluhanUtama
Ibu mengatakan belum bisa kencing sejak melahirkan dan rasanya penuh
di bagian kandung kencing.
3. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan
suami sekarang sudah 5 tahun.
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur :12 tahun
b. Siklus : 28.hari
c. Teratur/tidak : teratur
d. Lamanya : 6-7 .hari
e. Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut / hari
f. Dismenorhoe : Tidak ada
5. Riwayat Obstetri P2 A0
1. 2013 39 mggu Tidak ada 39 mgg Spontan BPM/Bidan Tidak ada 2900 51 P Segera Tidak Hidup
menangis ada
2 2017 38 mggu Tidak ada 38 mgg Spontan BPM/bidan Tidak ada 2600 50 L Segera Tidak Hidup
menangis ada
d. Aktifitas
Ibu sudah bisa melakukan mobilisasi seperti baring kiri baring kanan.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
d. Tinggi badan : 156 cm
e. LILA : 24 cm
f. Tanda Vital : TD 100/70 mmHg, Nadi 82x/menit
Suhu 37,2°C, Respirasi 22x/menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
- Kepala :Rambut tampak bersih, tidak tampak ketombe dan
tidak rontok
- Muka :Tidak tampak pucat dan tidak ada odema
- Mata :Konjungtiva pucat dan sclera tidak ikterik
- Telinga :Tampak simetris dan tidak tampak pengeluaran
serumen
- Hidung :Tampak bersih, tidak tampak polip dan tidak tampak
pergerakan cuping hidung
- Mulut/gigi :Bibir tidak tampak pucat, tidak tampak sariawan, gusi
tidak bengkak,dan tidak ada karies gigi
- Leher :Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
pembengkakan vena jugularis
- Dada/mamae :Tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada
yang abnorma, putting susu menonjol, ada
pengeluaran colostrum.
- Perut :tidak tampak jaringan parut dan benjolan abnormal
- Tungkai :Tidak tampak odema dan tidak tampak varises
- Genetalia :Tidak tampak oedem, tidak tampak lesi dan tampak
lochea rubra
b. Palpasi
- Leher :Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugularis.
- Dada/Mamae :Tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak
Ada nyeri tekan, collostrum sudah keluar.
- Abdomen :TFU dua jari dibawah pusat, kontraksi baik dan blas
penuh
- Tungkai :Tidak ada oedema dan varises
C. ANALISA DATA
a. Diagnosa Kebidanan : Ny.N umur 25 tahun P2A0 Post partum 6 jam
b. Masalah : Belum bisa buang air kecil ( Retensio Urine)
c. Kebutuhan : Komunikasi,Informasi dan Edukasi
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu kondisi ibu dalam keadaan baik,
TD : 100/70 mmHg, Nadi : 82x/ menit, Suhu : 37,2°c, Respirasi : 22x/
menit
“Ibu mengetahui hasil pemeriksaan “
2. Menjelaskan kepada ibu pada keadaan setelah melahirkan kapasitas
kandung kemih meningkat, tonus otot menurun, kurang sensitif terhadap
tekanan intra vesikal( kandung kencing), serta cepatnya pengisian kandung
kemih karena penggunaan oksitosin yang anti diuretik menyebabkan
peregangan kandung kemih secara berlebihan sehingga kapasitas kandung
kemih bertahan sekitar 200 cc.
“Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan berhubungan dengan
ibu tidak bisa kencing”
3. Melakukan inform consent dan persetujuan kepada ibu dan keluarga untuk
dilakukan tindakan medik mengeluarkan urine dengan dilakukan
kateterisasi
“Ibu dan keluarga setuju dilakukan tindakan medik kateterisasi, Urine
yang keluar ± 500 cc”
4. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih minimal 8 gelas/ hari
dan menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini
“Ibu bersedia dan mau melakukan apa yang disarankan oleh bidan”
5. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur minimal
1-2 jam pada siang haridan 7-8 jam pada malam hari.
“ibu mengerti tentang istirahat yang dijelaskan”
6. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kebersihan diri dan kebersihan vulva
nya, dengan cara :
a. Mandi 2-3 kali sehari dan segera membersihkan daerah kemaluan jika
BAK ataupun BAB
b. Mengganti pembalut jika terasa penuh atau minimal 2 x sehari ganti
pembalut
c. Membersihkan vulva dari arah depan ke belakang dengan cara satu
arah dan tidak menggunakan sabun
d. Mencuci tangan setiap kali selesai membersihkan vulva dan selesai
membersihkan BAK dan BAB.
“ibu mengerti dan akan melakukan sesuai anjuran”
8. Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat bayi dengan cara mencuci tangan
dengan sabun dan air, cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan
keringkan betul-betul, pertahankan tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan tutupi dengan kasa steril. Lipatlah popok di bawah tali
pusat. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci air bersih, keringkan
betul-betul. Setelah itu, cuci tangan kembali setelah selesai membersihkan
tali pusat. Tidak diperkenankan untuk memberikan ramuan apapun pada
tali pusat karena hal itu dapat menyebabkan infeksi pada bayi.
” Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat dan ibu bern”sedia mengikuti
saran yang diberikan bidan”