Perempuan 63 tahun didiagnosis gout arthritis, hasil pemeriksaan asam urat 8,3
mg/dl. Klien mendapat terapi allopurinol dan analgetik. Klien menyukai makanan
jeroan, daun singkong, kacang tanah,. Klien mengatakan sulit mengontrol
makanan jenis makanan tersebut.
Nama klien : Ny A
Usia : 63 tahun
Ruang :-
Tanggal : 10 Oktober 2018
No Tanggal/jam Data fokus Masalah Penyebab
1 10 Oktober DO : Ketidakefektifan Disebabkan oleh
2018/ 08.00 manajemen ketidakefektifan
Pasien
WITA kesehatan pemilihan gaya hidup
terdiagnosa gout
untuk memenuhi target
arthritis
kesehatan, dapat
Kadar asam urat
disebabkan oleh
pasien : 8,3
kurang pengetahuan,
mg/dL
kurangnya dukungan
DS :
sosial, serta persepsi
Pasien pasien mengenai
mengatakan sulit keseriusan
menghindari penyakitnya.
makan jeroan,
daun singkong,
dan kacang
tanah.
2 10 Oktober DO : Nyeri Kronis Tingginya kadar asam
2018/ 08.00 urat dalam darah dapat
Kadar asam urat
WITA menyebabkan endapan
pasien 8,3 mg/dL
Kristal monosodium
DS :
urat di dalam sendi.
- Endapan ini akan
menyebabkan nyeri
yang mendadak dan
berulang.
Diagnosa Keperawatan
A. Non Medikamentosa
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi
diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya,
membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah
purin.Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
1. Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800
mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru,
lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
2. Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150
mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan
A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering,
kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong,
daun pepaya, kangkung.
3. Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50
mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-
buahan.
4. Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat
melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan
golongan A dan membatasi diri untuk mengonsumsi bahan
makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak
serta disarankan untuk banyak minum air putih.
5. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
6. Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat,
cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali
menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.
B. Medikamentosa
1. Serangan akut
Istirahat dan terapi cepat dengan pemberian NSAID, misalnya
indometasin 200 mg/hari atau diklofenak 150 mg/hari, merupakan
terapi lini pertama dalam menangani serangan akut gout, asalkan
tidak ada kontraindikasi terhadap NSAID. Aspirin harus dihindari
karena ekskresi aspirin berkompetisi dengan asam urat dan dapat
memperparah serangan akut gout. Sebagai alternatif, merupakan
terapi lini kedua, adalah kolkisin (colchicine). Keputusan memilih
NSAID atau kolkisin tergantung pada keadaan pasien, misalnya
adanya penyakit penyerta lain/komorbid, obat lain yang juga
diberikan pada pasien pada saat yang sama, dan fungsi ginjal. Tidak
ada studi terkontrol yang membandingkan kolkisin dengan NSAID
untuk penanganan gout. Kolkisin mrupakan obat pilihan jika pasien
juga menderita penyakit kardiovaskuler, termasuk hipertensi,
pasien yang mendapat diuretik untuk gagal jantung dan pasien yang
mengalami toksisitas gastrointestinal, kecenderungan perdarahan
atau gangguan fungsi ginjal. Obat yang menurunkan kadar asam
urat serum (allopurinol dan obat urikosurik seperti probenesid dan
sulfinpirazon) tidak boleh digunakan pada serangan akut. Pasien
biasanya sudah mengalami hiperurisemia selama bertahun‐tahun
sehingga tidak ada perlunya memberikan terapi segera untuk
hiperurisemianya.
2. Serangan Kronis
Kontrol jangka panjang hiperurisemia merupakan faktor penting
untuk mencegah terjadinya serangan akut gout, gouttophaceous
kronik, keterlibatan ginjal dan pembentukan batu asam urat. pilihan
terapi untuk gout kronik yaitu Penggunaan allopurinol, urikourik
dan feboxostat
(Fatimah, 2014)
4. Susunlah program promosi kesehatan untuk lansia dan keluarga: SAP dan
media promkes yang sesuai!
Sasaran : Ny. A
Waktu : 1 x 60 menit
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
Koseling
Lembar Balik
Pengorganisasian
5. Jadwal Kegiatan
g. Menjelaskan tentang
h. Mendengarkan
cara pencegahan Gout
Arthritis
i. Mendengarkan
h. Menjelaskan tentang
diet bagi lansia dengan
Gout Arthritis j. Mendengarkan
i. Menjelaskan tentang
komplikasi yang dapat
terjadi akibat Gout k. Mendengarkan dan
Arthritis mengemukakan
j. Menjelaskan tentang pertanyaan
pentingnya control rutin
bagi lansia dengan Gout
Arthritis l. Mendengarkan
k. Memberikan
kesempatan peserta untuk
mengajukan pertanyaan
atas penjelasan yang tidak
jelas
l. Menjawab pertanyaan
yang diajukan
5. 10 Menit Penutup
a. Melakukan evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan dan b. Memperhatikan
menutup konseling
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
KRITERIA EVALUASI
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
Menyebutkan tiga dari enam komplikasi yang dapat terjadi akibat Gout Arthritis
DAFTAR PUSTAKA