Anda di halaman 1dari 15

KASUS

Perempuan 63 tahun didiagnosis gout arthritis, hasil pemeriksaan asam urat 8,3
mg/dl. Klien mendapat terapi allopurinol dan analgetik. Klien menyukai makanan
jeroan, daun singkong, kacang tanah,. Klien mengatakan sulit mengontrol
makanan jenis makanan tersebut.

1. Identifikasi masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada lansia?

Nama klien : Ny A
Usia : 63 tahun
Ruang :-
Tanggal : 10 Oktober 2018
No Tanggal/jam Data fokus Masalah Penyebab
1 10 Oktober DO : Ketidakefektifan Disebabkan oleh
2018/ 08.00 manajemen ketidakefektifan
 Pasien
WITA kesehatan pemilihan gaya hidup
terdiagnosa gout
untuk memenuhi target
arthritis
kesehatan, dapat
 Kadar asam urat
disebabkan oleh
pasien : 8,3
kurang pengetahuan,
mg/dL
kurangnya dukungan
DS :
sosial, serta persepsi
 Pasien pasien mengenai
mengatakan sulit keseriusan
menghindari penyakitnya.
makan jeroan,
daun singkong,
dan kacang
tanah.
2 10 Oktober DO : Nyeri Kronis Tingginya kadar asam
2018/ 08.00 urat dalam darah dapat
 Kadar asam urat
WITA menyebabkan endapan
pasien 8,3 mg/dL
Kristal monosodium
DS :
urat di dalam sendi.
- Endapan ini akan
menyebabkan nyeri
yang mendadak dan
berulang.

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubugan dengan persepsi


pasien terhadap keseriusan penyakitnya ditandai dengan kegagalan
untuk melakukan tindakan pengurangan faktor risiko

2. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi kronis musculoskeletal


ditandai dengan hasil pengkajian nyeri pada pasien

2. Bagaimana intervensi keperawatan?

Tgl diagnosa Rencana Keperawatan rasional


Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Ketidakefektifan Setelah diberikan NIC : Manajemen NIC Label:
Manajemen asuhan keperawatan 3 x pengobatan Manajemen
Kesehatan 24 jam diharapakan 1. Tentukan pengobatan
terdapat peningkatan kemampuan lansia 1. Untuk
manajemen kesehatan untuk mengobati diri mengetahui
pada pasien dengan sendiri dengan cara kemampuan
kriteria hasil : yang tepat. pemahaman
NOC : 2. Mengkaji ulang lansia dalam
Manajemen diri : lansia dan/keluarga mengobati diri
Penyakit Kronis secara berkala sendiri dengan
1. Lansia dapat mengenai jenis dan tepat.
memantau tanda dan jumlah obat yang 2. Untuk
gejala gout arthritis dikonsumsi. mengetahui obat
2. Lansia dapat 3. Memantau yang dikonsumsi
mengikuti tindakan kepatuhan lansia lansia benar dan
pencegahan yang mengenai regimen teratur dalam
direkomendasikan pengobatan. mengonsumsi
3. Lansia dapat 4. Pertimbangkan obat yang
mengikuti diit yang faktor-faktor yang diberikan.
direkomendasikan dapat menghalangi 3. Untuk
NOC: lansia untuk mengetahui
Perilaku patuh : Diet mengonsumsi obat tingkat kepatuhan
yang disarankan yang diresepkan. lansia dalam
1. Lansia dapat 5. Kembangkan mengonsumsi
memilih makanan strategi bersama obat yang
dan cairan sesuai lansia untuk diberikan,
dengan diet yang meningkatkan sehingga
ditentukan kepatuhan mengenai mengurangi
2. Lansia mampu regimen obat yang komplikasi
menghindari diresepkan. penyakit akibat
makanan dan ketidakpatuhan
NIC :
minuman yang tidak pengobatan.
Pengajaran: Peresepan
diperbolrhkan dalam 4. Untuk
Diet
diet menghindari
1. Kaji pola makan
NOC : ketidakpatuhan
lansia saat ini dan
Pengetahuan : pengobatan pada
sebelumnya,
Manajemen Arthritis lansia.
termasuk makanan
1. Lansia mengetahui 5. Untuk
yang disukai dan
manajemen penyakit meningkatkan
pola makan saat ini.
2. Lansia mengetahui kepatuhan
2. Menjelaskan pada
efek terapeutik obat pengobatan pada
lansia mengenai
3. Lansia dapat lansia sehingga
tujuan kepatuhan
memodifikasi diet penyakit yang
terhadap diet yang
dialami lansia
disarankan.
3. Mengintruksikan dapat terkontrol.
lansia untuk NIC Label:
menghindari Pengajaran:
makanan yang Peresepan Diet
pantang dan 1. Untuk
mengonsumsi mengetahui
makanan yang keteraturan
diperbolehkan. makan lansia,
4. Mengintruksikan apakah terdapat
lansia untuk penurunan nafsu
merencanakan diet makan
yang sesuai. sebelumnya.
5. Memberikan contoh 2. Agar lansia
menu makanan yang mengetahui
sesuai. manfaat
6. Libatkan lansia dan dilakukan diet
keluarga dalam terkait kondisi
melakukan diet. penyakit yang
dialami.
3. Untuk
menghindari
perburukan
kondisi terkait
makanan yang
dikonsumsi
lansia.
4. Untuk mengatur
pola makan dan
konsumsi
makanan terkait
penyakit yang
dialami lansia.
5. Agar lansia dapat
lebih mudah
memilih makanan
yang sesuai
dengan diet yang
dianjurkan.
6. Keterlibatan
keluarga dalam
melalukan diet
memberikan
motivasi lansia
dalam diet yang
dilakukan dan
dapat
menyediakan
menu diet yang
diperlukan lansia
Nyeri Kronis Setelah diberikan NIC : Pain Management NIC : Pain
asuhan keperawatan 3 x 1. Mengkaji nyeri Management
24 jam diharapakan klien(frekuensi,kualit 1. Untuk
tingkat nyeri pasien as,intensitas, mengetahui
dapat menurun dengan keparahan,faktor frekuensi,kualitas
kriteria hasil : penyebab) ,intensitas,kepara
NOC : Pain control 2. Memberikan HE han,faktor
1. Klien dapat terkait penangangan penyebab nyeri
mengenali onset nyeri non yang dialami oleh
nyeri farmakologis yang klien
2. Klien dapat bisa dilakukan 2. Untuk
menggambarkan pasien meningkatkan
faktor yang 3. Mengajarkan pasien pengetahuan
menyebabkan nyeri teknik klien mengenai
NOC : Pain Level nonnformakologis penanganan nyeri
1. Klien dapat dalam mengatasi 3. Agar pasien dapat
melaporkan nyeri yang nyeri dengan menerapakan
dirasakan kompres jahe pengangan nyeri
1. Penurunan episode 4. Melakukan non
nyeri kolaborasi faramakologis
2. Tidak terdapat pemberian obat dengan kompres
expresi nyeri analgesik untuk jahe untuk
diwajah klien mengatasi nyeri menangani
3. Klien tidak gelisah klien nyerinya
4. Untuk menangani
nyeri pasien yang
tidak bisa diatasi
menggunakan
teknin non
farmakologis

3. Bagaimana penatalaksanaan asam urat pada lansia?

A. Non Medikamentosa
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi
diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya,
membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah
purin.Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
1. Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800
mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru,
lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
2. Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150
mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan
A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering,
kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong,
daun pepaya, kangkung.
3. Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50
mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-
buahan.
4. Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat
melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan
golongan A dan membatasi diri untuk mengonsumsi bahan
makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak
serta disarankan untuk banyak minum air putih.
5. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
6. Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat,
cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali
menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.

B. Medikamentosa
1. Serangan akut
Istirahat dan terapi cepat dengan pemberian NSAID, misalnya
indometasin 200 mg/hari atau diklofenak 150 mg/hari, merupakan
terapi lini pertama dalam menangani serangan akut gout, asalkan
tidak ada kontraindikasi terhadap NSAID. Aspirin harus dihindari
karena ekskresi aspirin berkompetisi dengan asam urat dan dapat
memperparah serangan akut gout. Sebagai alternatif, merupakan
terapi lini kedua, adalah kolkisin (colchicine). Keputusan memilih
NSAID atau kolkisin tergantung pada keadaan pasien, misalnya
adanya penyakit penyerta lain/komorbid, obat lain yang juga
diberikan pada pasien pada saat yang sama, dan fungsi ginjal. Tidak
ada studi terkontrol yang membandingkan kolkisin dengan NSAID
untuk penanganan gout. Kolkisin mrupakan obat pilihan jika pasien
juga menderita penyakit kardiovaskuler, termasuk hipertensi,
pasien yang mendapat diuretik untuk gagal jantung dan pasien yang
mengalami toksisitas gastrointestinal, kecenderungan perdarahan
atau gangguan fungsi ginjal. Obat yang menurunkan kadar asam
urat serum (allopurinol dan obat urikosurik seperti probenesid dan
sulfinpirazon) tidak boleh digunakan pada serangan akut. Pasien
biasanya sudah mengalami hiperurisemia selama bertahun‐tahun
sehingga tidak ada perlunya memberikan terapi segera untuk
hiperurisemianya.
2. Serangan Kronis
Kontrol jangka panjang hiperurisemia merupakan faktor penting
untuk mencegah terjadinya serangan akut gout, gouttophaceous
kronik, keterlibatan ginjal dan pembentukan batu asam urat. pilihan
terapi untuk gout kronik yaitu Penggunaan allopurinol, urikourik
dan feboxostat
(Fatimah, 2014)

4. Susunlah program promosi kesehatan untuk lansia dan keluarga: SAP dan
media promkes yang sesuai!

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Mata Ajaran : Keperawatan Gerontik

Pokok Bahasan : Diet ideal pada Lansia dengan Gout Arthritis

Tempat : Kediaman Ny. A. Jalan X, No. 1

Sasaran : Ny. A

Hari/Tanggal : Rabu , 10 Oktober 2018

Waktu : 1 x 60 menit

LATAR BELAKANG

Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk Gout Artritis.


Selain osteoarthritis merupakan jenis rematik artikuler terbanyak
yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan
gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam
jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi
gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat didalam
persendian (Wijayakusuma, 2006).

Diit rendah purin dan memberikan obat-obatan seperti obat anti-


inflamasi dan allopurinol merupakan cara untuk mengurangi Gout
Arthritis. Diit yang efektif sangat penting untuk menghindari
komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan, pengaturan diit
sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
( Ahmad, 2011). Selain itu untuk pencegahan asam urat juga bisa
dilakukan dengan perbanyak minum air putih terutama bagi
penderita yang mengidap batu ginjal untuk mengeluarkan kristal
asam urat di tubuh, makan makanan yang mengandung potasium
tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, kentang, alpukat, pisang,
makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan stawberry,
aktif secara seksual (seks bisa memperlancar produksi urin
sehingga menurunkan kadar asam urat), konsumsi salah satu
produk alami seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau
(Ahmad, 2011).

Gout Arthritis jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan


komplikasi seperti kencing batu dikarenakan kadar asam urat
yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan
saluran perkencingan, berupa kristal dan batu. Kadar asam urat
yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak ginjal.
Dalam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang
endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. Jika
endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan
penyakit jantung koroner. Selain itu asam urat bisa menumpuk di
pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah tidak lancar dan
meningkatkan resiko penyakit stroke. Jika tumpukan monosodium
urat terletak dekat dengan saraf maka bisa mengganggu fungsi
saraf. Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan
membentuk tofus yang menyebabkan gout arthritis (Soeroso,
2011).

TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 60


menit, sasaran mampu mengetahui asupan untuk
mengurangi nyeri Gout Arthritis pada lansia.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 60


menit, sasaran mampu :

Menjelaskan penyakit Gout Arthritis


Menyebutkan tanda dan gejala Gout Arthritis

Menjelaskan cara pencegahan Gout Arthritis

Menyebutkan diet bagi lansia dengan Gout Arthritis

Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat


Gout Arthritis

Menjelaskan pentingnya control rutin bagi lansia


dengan Gout Arthritis

PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode

Koseling

Media dan Alat

Lembar Balik

Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Rabu, 10 Oktober 2018

Jam : 09.00 – 10.00 WITA

Tempat : Kediaman Ny. A. Jalan X, No. 1

Pengorganisasian

Perawat 1 : Ayu Indri Agustin

Perawat 2 : Ni Made Lilik Surya Pramasita

Lansia : Nyoman Adiarta

Lansia : Putu Utami Teja Saraswati


Anak : Dewa Gede Agus Sutawan

Menantu : Putu Saras Widar Yuliantari

5. Jadwal Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
2. 45 Menit Pelaksanaan
a. Menggali persepsi a. Mengemukakan
peserta tentang pengertian pendapat
Gout Arthritis
b. Memberikan
reinforcement atas b. Memperhatikan
jawaban peserta
c. Menggali persepsi c. Mengemukakan
peserta tentang tanda dan pendapat
gejala Gout Arthritis
d. Memberikan
reinforcement positif atas d. Mendengarkan
jawaban peserta
e. Menggali persepsi e. Mengemukakan

peserta tentang diet bagi pendapat


lansia dengan Gout
Arthritis
f. Memberikan f. Mendengarkan
reinforcement positif atas
jawaban peserta g. Mendengarkan

g. Menjelaskan tentang
h. Mendengarkan
cara pencegahan Gout
Arthritis
i. Mendengarkan
h. Menjelaskan tentang
diet bagi lansia dengan
Gout Arthritis j. Mendengarkan
i. Menjelaskan tentang
komplikasi yang dapat
terjadi akibat Gout k. Mendengarkan dan
Arthritis mengemukakan
j. Menjelaskan tentang pertanyaan
pentingnya control rutin
bagi lansia dengan Gout
Arthritis l. Mendengarkan

k. Memberikan
kesempatan peserta untuk
mengajukan pertanyaan
atas penjelasan yang tidak
jelas
l. Menjawab pertanyaan
yang diajukan
5. 10 Menit Penutup
a. Melakukan evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan dan b. Memperhatikan
menutup konseling
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam

KRITERIA EVALUASI

Evaluasi Struktur

Tempat dan media serta alat konseling sesuai rencana

Evaluasi Proses

Perawat dapat melakukan konseling sesuai dengan perencanaan

Anggota keluarga Ny. A ikut berpartisipasi aktif dalam konseling


Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya

Suasana yang mendukung

Evaluasi Hasil

Menjelaskan penyakit Gout Arthritis

Menyebutkan dua tanda dan gejala Gout Arthritis

Menjelaskan tiga cara pencegahan Gout Arthritis

Menyebutkan diet bagi lansia dengan Gout Arthritis

Menyebutkan tiga dari enam komplikasi yang dapat terjadi akibat Gout Arthritis

Menjelaskan pentingnya control rutin bagi lansia dengan Gout Arthritis

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. (2011). Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan


Hipertensi. Jakarta: Rineka Cipta.
Almaitsier, S. (2010). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Fatimah. (2014). Gout Arthritis. Diakses di https://id.scribd.com (Diakses pada 21
Oktober 2018)
Sholihah. (2017). Diagnosis dan Treatment Gout Arthritis. J.Majority, 3(7).
Soeroso, J. (2011). Asam Urat. Jakarta : Penebar Swadaya.
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Kanagarian Cubadak Batu Sangkar 2012
.STIKes YARSI SUMBAR Bukittinggi
Wahyuningsih, R. (2013). Penatalaksanaan Diet Pada Pasien. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wijayakusuma, H. (2006). Atasi Asam Urat dan Reumatik. Jakarta : Puspa Swara.
Zuriati. (2017). Efektifitas Kompres Air Hangat Dan Kompres Jahe Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Asam Urat Di Puskesmas Lubuk Begalung
Tahun 2017. STIKes Alifah Padang

Anda mungkin juga menyukai