_-_-_-_Fihris-_-_-_-
2..…………………………………..Sekapur Sirih
ASwaJA……………………………………………..3
6…….……………………………………….ke NU an
ke IPNU an…………………………………..…..16
23……….…………………………….ke IPPNU an
CBP IPNU………………………………………..25
28……………………………………….KPP IPPNU
36….……………………………………………..…SAR
Mountainering …………………………………………….40
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Azza Wajalla Sang Penguasa sekalian
alam, yang senantiasa menganugerahkan kekuatan iman, islam, ihsan serta
kesehatan sehingga kami dapat mempersembahkan untaian materi Pendidikan
dan Latihan Pertama (DIKLATAMA) 2015 yang terangkum modul materi ini.
Semoga Allah meridloi segenap aktivitas yang akan kita jalani, dan memberikan
kemanfaatan dalam segala kegiatan sepanjang kegiatan DIKLATAMA 2015 ini,
juga kemanfaatan bagi setiap langkah IPNU & IPPNU kecamatan Kota Kudus.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan ke pangkuan baginda Agung kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita untuk selalu
memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah dalam
setiap langkah di kehidupan ini. Semoga kelak kita akan mendapatkan Syafa’at
beliau dan juga dapat bersua dengan beliau kelak di hari kiamat.
Selanjutnya dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada beberapa pihak yang telah mendukung dan mensukseskan
proses penyusunan modul serta kegiatan DIKLATAMA Kota tahun 2015 ini, yakni
kepada:
1. Pemerintah Kecamatan Kota Kudus
2. MWC NU Kota, Muslimat NU Kota, GP. Ansor serta Fatayat Kota
3. Segenap Pembina dan Alumni PAC. IPNU-IPPNU Kecamatan Kota
4. Beberapa pihak dari Buper Ronggo Kusumo Klaling Jekulo Kudus
5. Segenap peserta, Pimpinan Ranting, Pimpinan Komisariat, tamu
undangan dan berbagai pihak yang telah berperan aktif dalam
pelaksanaan DIKLATAMA Kota 2015.
Melalui tema “Menyiapkan Pasukan Relawan Muda Kader CBP-IPNU
Bersama KPP- IPPNU yang Berkarakter dan Berkepribadian ASWAJA” ini,
diharapkan agar para perserta DIKLATAMA Kota 2015 dan kader NU lainnya
dapat melestarikan nilai-nilai dan budaya Islam Ahlussunnah wal Jama’ah demi
tercapainya kader-kader IPNU – IPPNU yang beriman, bertanggung jawab,
berkompeten, penuh komitmen, terampil, dan berkualitas sehingga CBP & KPP di
Kecamatan Kota ini dapat kembali eksis dan memberi warna keharuman pada
citra PAC. IPNU & IPPNU Kota. Demikian yang dapat kami sampaikan semoga
bermanfaat bagi kita semua fiddin waddunya Wal akhiroh. Amin
Wallohul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thoriq
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
A. PENDAHULUAN
Semenjak lahirnya Nahdlatul Ulama menegaskan diri sebgaai Jam'iyah yang menganut, mengemban
dan mengembangkan Islam Ala Ahlussunnah Waljama'ah. Penegasan ini diperkuat lagi pada Muktamar NU yang
ke-26 di Semarang tahun 1979 bahwa Nahdlatul Wathon bertujuan :
1. menegaskan syari'ah islam madzhabil 'arba'ah ( Hanafi, Maliki, Syafi'i, hambali ).
2. mengusahakan berlakunya ajaran Ahlussunnah Wal jama'ah dalam mayarakat.
Hal ini didasarkan hadist nabi yang diriwayatkan HR. Tabrani yang artinya sebagai berikut : Demi Tuhan
yang memegang jiwa di tangannya akan firqoh umatku sebanyak 73 firqoh, yang satu masuk surga dan yang
lainnya masuk neraka, bertanya para sahabat " Siapakah firqoh yang tidak masuk neraka itu Ya Rosulullah ?
Nabi menjawab Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Dan hadist Nabi yang lain yang diriwayatkan oleh oleh HR. Turmudzi Nasa'i Hakim adalah : Golongan
Yahudi pecah menjadi 71 firqoh,dan golongan Nasrani menjadi 72 firqoh dan akan terpecah umatku menjadi 73
firqoh. Semuanya masuk neraka kecuali satu, sahabat bertanya : siapakah golongan itu ya Rosululloh ? Nabi
menjawab : ialah golongan yang menjalankan apa yang ku jalankan dan apa yang dijalankan sahabat-
sahabatku.
Dari pengertian yang kita ambil tersebut di atas, maka wajiblah bagi kita para warga NU untuk
mengetahui secara mendalam tentang Ahlussunnah Wal Jama'ah.
B. Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah
1. Arti Ahlussunnah ialah penganut sunnah Nabi SAW.
2. Arti Ahlussunnah ialah penganut I'tiqod sebagai I'tiqod jama'ah sahabat-sahabat Nabi.
3. Yang dimaksud Ahlussunnah Wal Jama'ah yaitu orang-orang yang mengikuti tuntunan Nabi Muhammad
SAW dan tuntunan sahabat-sahabat Nabi SAW.
C. Ahlussunnah Wal Jama'ah
1. Tentang bagaimana menerapkan paham Ahlussunnah Wal Jama'ah dalam kehidupan beragama sehari-hari,
sebenarnya cukup jelas yaitu bahwa setiap orang mukmin, imannya, ilmunya dan amaliyahnya harus
bersumber dari Kitabullah dan sunnah rasul serta sahabat. Akan tetapi bagaimana pengusahaanya agar
setiap orang dapat menyesuaikan iman, ilmu dan amalnya pada sumber tingkat kemampuan masing-
masing orang.
2. Untuk tingkat pertama orang harus berijtihad yaitu memiliki hukum langsung dari sumber A-Qur'an dan
Hadist. Sudah barang tentu tidak sembarang orang dapat mengerjakan ijtihad karena syarat-syaratnya
cukup berat di antaranya harus bisa memahami bahasa arab lengkap dengan kesastraannya, mengerti ilmu
usul fiqih dan persyaratan-persyaratan lainnya. Orang pada tingkatan pertama itulah yang dinamakan
mujtahid yang terbagi dalam berbagai tingkatan (Mutlaq, Madzhab, Fatwa).
3. Apabila tidak menjadi mujtahid maka orang harus mengikuti satu madzhab yang disenanginya dengan bekal
percaya pada imam madzhabnya, bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh imam madzhabnya itu
benar, walaupun pada hakikatnya dia itu tidak tahu persis dasar-dasar hukum yang dipakai imamnya. Pada
tingkat terakhir inipun ada beberapa macam tingkatan, ada pernah membaca buku hasil penelitian
imamnya, ada yang membaca buku-buku cukilan saja, ada yang membaca keterangan pendukung
madzhabnya dan ada yang mendengar pengajian-pengajian secara lisan saja.
4. Oleh karena orang pada tingkat terakhir ini hanya berbekal kepercayaan kepada imam madzhabnya, maka
hendaknya ia tidak berpindah dari madzhab yang satu ke madzhab yang lain, kecuali kalau ia sudah naik
“
5. Adapun para ulama' yang sudah berhasil berijtihad secara mutlaq yang kemudian disebut imam madzhab
itu banyak, akan tetapi yang kemudian berkembang dan masih banyak pengikutnya sampai sekarang.
a.Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit, lahir di Kuffah tahun 80 H / 699 M, meninggal dunia dalam penjara
di Baghdad tahun 150 H / 767 M.
b.Imam Malik Abdillah Anas bin Abu Amr, lahir tahun 93 H / 71 M di Madinah dan meninggal dunia tahun 179
H / 795 M
c.Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Utsman bin Syafi'i Asy-Syafi'i lahir di Guzzah daerah Astholah
tahun 159 H / 767 M dan meninggal dunia di Kairo tahun 204 H / 855 M
d.Imam Ahmad bin Hambal bin Hilal, lahir di Baghdad tahun 164 H / 80 M dan meninggal dunia pada tahun
241 H / 855 M
Keempat imam madzhab tersebut tergolong ahlussunnah terutama dalam bidang fiqih. Adapun ulama
ahlussunnah dalam bidang tauhid yang termasyhur dan diikuti oleh mayoritas umat islam seluruh dunia ialah
Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan imam Abu Manshur Al-Maturidi.
Selain itu semua masih ada imam-imam madzhab yang lain juga tergolong ahlussunnah wal jama'ah, akan
tetapi pada saat sekarang hampir tidak ada pendukung lagi, seperti Imam Abu Amr Abdurrohman bin
Muhammad Al-Auzai, Imam daud Adh-Dhoriri, Imam Muhammad bin Jarir bin Zahid Ath-Thabari dan
sebagainya.
D. Kesimpulan
1. Pintu ijtihad belum ditutup, mudah-mudahan di antara sekian banyak warga nahdliyyin (IPNU-IPPNU) ada
yang sampai tingkat mujtahid mutlaq atau mujtahid madzhab setidak-tidaknya mujtahid fatwa.
2. Bagi warga Nahdliyyin (IPNU-IPPNU) yang tidak sampai pada tingkatan-tingkatan tersebut, mudah-
mudahan mendapat hidayah dan taufiq Allah SWT walaupun melalui jalan taqlid dan sebagai muqollid yang
baik hendaknya tidak mencela pada muqollid madzhab lainnya
Pada hakikatnya golongan ahlussunnah wal jama'ah adalah golongan yang mengikuti jejak nabi dan para
sahabatnya dan meraka ialah yang akan selamat dunia dan akhirat. Di luar golongan ahlussunnah wal
jama'ah adalah ahlul bid'ah dan mereka ialah kelak yang celaka di akhirat, golongan itu adalah
1.Golongan Mu'tazilah......................................................................... 20 firqoh
2.Golongan Syi'ah ............................................................................... 20 firqoh
3.Golongan Khowarij............................................................................ 20 firqoh
4.Golongan Murji'ah............................................................................. 5 firqoh
5.Golongan Najjariyah......................................................................... 3 firqoh
6.Golongan Jabbariyah ....................................................................... 2 firqoh
7.Golongan Musyabbihah.................................................................... 2 firqoh
Jumlah.................................................................................................. 72 firqoh
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan naskah ringkasan ini dapat mendasari langkah warga
Nahdliyyin (IPNU-IPPNU) dalam rangka menggali doktrin ahlussunnah wal jama'ah.
catatan
BAB I
KARAKTERISTIK FAHAM AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
A. PENDAHULUAN
Nahdlatul Ulama adalah Jam’iyyah Diniyah Islamiyah (Organisasi Keagamaan Islam), didirikan oleh para
ulama yang memiliki kesamaan visi (wawasan) dan misi keagamaan Islam Ahlussunnah wal jama’ah.
Pemaknaan kata (terminologi) Ahlussunnah wal jama’ah bersumber dari sebutan yang dinyatakan oleh
junjungan Nabi Muhammad SAW, yaitu Ahlussunnah “ maa ana alaihi al yauma wa ashaabii “ (Apa yang aku
berada di atasnya bersama para sahabatku). Dengan kata lain Ahlussunnah wal jama’ah adalah ajaran (wahyu
Allah) yang Muhammad SAW sampaikan kepada para sahabatnya dan diamalkan olehnya bersama para
sahabatnya. Intinya terletak pada keterpaduan iman, islam dan ihsan yang tercermin pada cara berpikir, bersikap
dan berperilaku dalam seluruh aspek kehidupan.
Untuk mewujudkan dan mengamalkan ajaran atau paham Ahlussunnah wal jama’ah tersebut, maka
segenap anggota jam’iyyah Nahdlatul Ulama terpanggil untuk menjadikan dirinya sebagai pelaksana dan pelaku
dari tugas atau mission Jam’iyyah sesuai dengan tanggung jawab mereka masing-masing.
Maka menjadi syarat mutlak bagi segenap anggota Jam’iyyah terutama golongan pemimpin memiliki
karakter pejuang. Karena hakikatnya Jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah medan pengabdian dan perjuangan.
Tidak masuk akal apabila seorang pejuang tidak memilki karakter yang tercermin pada kepribadiannya.
Kepribadian dan identitas pejuang NU menandai karakteristik yang berbeda dengan orang lain dalam praktek
sehari-hari di dalam melaksanakan ibadah dan mu’amalah. Hal tersebut itulah sebenarnya yang menjadi tujuan
NU sejak permulaan berdirinya yang terkenal dengan “ Mabadi Khaira ummah “.
B. MABADI KHAIRA UMMAH SEBAGAI MISI NAHDLATUL ULAMA
1. Pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip Mabadi Khaira Ummah
a. Pengertian
Mabadi Khaira Ummah adalah prinsip-prinsip dasar yang melandasi terbentuknya umat yang
terbaik. Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah utama untuk pembentukan umat yang terbaik.
Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan umat terbaik (khaira
ummah) yaitu sutau umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar yang
merupakan bagian terpenting dari kiprah Nahdlatul Ulama. Sebab kedua sendi tersebut mutlak
diperlukan dalam menopang terwujudnya tata kehidupan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan cita-
cita Nahdlatul Ulama.
Oleh karena itu, amar ma’ruf nahi munkar merupakan dua sendi yang tidak dapat dipisahkan
untuk mencapai kebahagiaan lahiriah dan batiniah. Prinsip dasar yang melandasinya disebut “ Mabadi
Khaira ummah “. Kalimah “ khaira ummah “ diambil dari kandungan Al Qur’an Surah Ali Imran ayat 110
yang berbunyi :
م
ه
ن ربِسالنل رو ر من ت م
ؤ روت ت م
ر ر ن ال م ت
من مك ر ر ع رن ر و ر ه موت رن م رف ر و رعتر م ن ربِسال م ر
م م و ر متر م
س ت رأ ت
ت رلنلمنِسا رج م ر رخ رة ات م خي مرر ا ت م
م ة م ر ك تن مت ت م
ن ) ال و رق م س ت ف ر م ال م اه توا رك مث رتر ت
ن ر و رمن ت مؤ رم م م ال م ت
ه تمن م ت
ر قنلى
م
ه مخي مررا ل م تن ر ب لر ر
كِسا ر ل ال مك رت ا ر
ه ت ن ار مم ر و اا رول ر مر
قنلى
( ۱۱۰ : عمران
Artinya :“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, maka baik bagi mereka dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq “
(QS. Ali Imran : 110)
“
BAB II
PERILAKU WARGA NAHDLATUL ULAMA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
BAB III
UKHUWAH NAHDLIYAH
Catatan :
Catatan :
J. PELATIHAN-PELATIHAN
1. Pelatihan Formal terbagi menjadi :
Orientasi : Pengenalan tentang seluk beluk KPP
DIKLATAMA : Pelatihan tahap I, ditingkatan DKC
DIKLATMAD : Pelatihan tahap II, ditingkatan DKW
DIKLATNAS : Pelatihan tahap III, ditingkatan pusat
DIKLATSUS : Pelatihan khusus instruktur
2. Pelatihan Non Formal terbagi menjadi :
Pelatihan Pertolongan pertama (PP)
Pelatihan Kesehatan
Pelatihan Kepanduan
Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Alam
Dan lain-lain (tergantung kebutuhan)
INGAT
Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1 Di Lokasi Secara umum tugas
seorang penolong saat tiba dilokasi adalah :
a. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi.
b. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
c. Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
d. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
e. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
f. Minta bantuan bila diperlukan Dalam melakukan tugas sebagai penolong juga perlu dikumpulkan berbagai
informasi untuk menunjang penilaian.
Informasi dapat diperoleh dari :
- Kejadian itu sendiri
- Penderita ( bila sadar )
- Keluarga ( Saksi )
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
a. Kesan umum
- Kasus Trauma : adalah kasus yang disebabkan oleh suatu rudapaksa Mempunyai tanda-tanda yang jelas
dan terlihat da atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang dan lain sebagainya
- Kasus Medis : adalah kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-paksa. Contohnya sesak
napas, pingsan.
b. Memeriksa Kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
A. Awas = Alert
“
Penyebab :
Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera
olahraga karena :
a. Latihan peregangan tidah cukup
b. Latihan peregangan tidak benar
c. Teregang melampaui kemampuan
d. Gerakan yang tidak benar
Gejala dan tanda :
1. Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
2. Nyri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
3. Bengkak pada daerah cedera
3. TERKILIR SENDI ( SPRAIN )
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal
.
Penyebab : Terpeleset, gerakan yang salah
Gejala dan Tanda
1. Bengkak
2. Nyeri Gerak
3. Nyeri Tekan
4. Warna kulit merah kebiruan
Penanganan Terkilir :
- Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
- Tinggikan bagian yang cedera
- Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
- Balut tekan dan tetap tinggikan
- Rawat sebagai patah tulang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
LUKA BAKAR
1. Pengertian
Semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi.
2. Penyebab Luka Bakar :
a. Panas ( Suhu Diatas 60º ), contoh : Api, Uap panas, Benda panas
b. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
c. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
d. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
3. Penggolongan
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas( kulit Ari / Epidermis )
“
SURVIVAL
1) Pengertian Survival
Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah berusaha bertahan hidup
dialam bebas dalam hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan.
S : Sadari situasi mu
U : Untung malang, tergantung ketenangan kita
R : Rasa takut dan panik harus dikuasai
V : Vakum atau kekosongan isilah dengan suatu kegiatan
I : Ingatlah selalu engkau berada
V : Vipa hargailah hidup
A : Adat istiadat setempat harus dikuasai
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
2) Survivor
Adalah pelaku survival yang dimana survivor itu sedang survival atau bertahan hidup. Yang harus dimiliki
seorang Survivor adalah
- Sikap mental
- Pengetahuan
- Pengalaman dan latihan
- Peralat atau survival Kit
3) Jenis-Jenis Survival
- Kelompok
- Individu
10) Pengobatan
Beberapa jenis Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi untuk dijadikan Obat maupun
Keperluan lainya didalam hutan pada saat kondisi dalam keadaan Survival, yaitu:
1. Lumut hati, bila diamakan dapat digunakan sebagai obat hepatitis (Penyakit Hati)
2. Antanan atau Gagan (Kaki Kuda) daunnya bila dimakan atau dikunya, dapat sebagai obat Sakit Perut,
Batuk, Asma dan Sariawan
3. Kaliandra, dauN dan biji mudanya dapat sebagai obat Sariawan
4. Sembung manis, jenis tumbuhan herbal yang daunnya dapat digunakan untuk sakit panas dan sakit
perut.
5. Kiurat, daunnya untuk obat luar, seperti luka dan salah urat (keseleo)
6. Numpong, daunnya dihaluskan untuk obat luka.
7. Getah kamboja, untuk menghilangkan bengkak Masih banyak jenis tumbuhan obat yang berasal dari
hutan, tetapi untuk penggunaannya harus dicampur dan diolah bersama jenis tumbuhan lainnya
sehingga menjadi jamu untuk mengobati sakit tertentu
8. Untuk bahan bakar Kayu dan ranting kering, getah damar dan getah pinus yang mengandung terpetin.
9. Untuk membuat atap bivoak Daun anggrek tanah atau congkok, daun honje, daun pisang, daun pandan
hutan, daun palem hutan, daun aren dan daun paku sarang burung yang biasa menempel pada hutan
besar
Kebutuhan survival Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
– Semangat untuk tetap hidup
– Kepercayaan diri
– Akal sehat
– Disiplin dan rencana matang
– Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
– Cara membuat bivak
– Cara memperoleh air
– Cara mendapatkan makanan
– Cara membuat api
– Pengetahuan orientasi medan
– Cara mengatasi gangguan binatang
– Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
– Latihan mengidentifikasikan tanaman
– Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
– Kotak survival
– Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
“
NAMA : ........................................................................................
TTL : ........................................................................................
ALAMAT LENGKAP : ........................................................................................
........................................................................................
HOBBI : ........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
CITA-CITA : ........................................................................................
........................................................................................
MOTTO : ........................................................................................
........................................................................................
.....................