240210130056
sebagai chelating agent, asam sitrat juga dapat meningkatkan efisiensi dan
antioksidan.
Selain asam sitrat digunakan pula asam asetat atau lebih dikenal dengan
asam cuka. Asam cuka atau asam asetat (acetic acid) adalah senyawa kimia
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan,
selain dapat berfungsi juga sebagai pengawet bahan makanan, selain
meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau
mencegah reaksi browning/pencokelatan pada buah dan sayuran, dengan
penambahan cuka, sayuran dan buah akan lebih bertahan warnanya.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengolahan Minimal Terhadap Sayur
Susut
Hari Berat
Perlakuan Kesegaran Warna bobot
ke- (gram)
(gram)
Segar Hijau muda
0 20,0443 -
+++++ +++++
1 16.8220 Segar +++ Hijau muda + 3.2223
2 15.8480 Segar ++ Hijau muda 0.9740
Hijau
Asam askorbat 0,5% 3 14.1526 Segar kekuningan ada 1.6954
+ asam asetat 0,6% bercak coklat
(Kelompok 6) Hijau
kekuningan +
bagian
4 13.6288 Segar 0.5238
pinggirnya layu
+ warnanya
coklat
Segar
0 20,0628 Hijau muda +++ -
+++++
Segar
1 19,0445 Hijau lebih tua 1,0183
++++
Hijau
kekuningan,
pinggir daun
2 18,0873 Segar +++ 0,9572
Asam askorbat 0,2% mulai
+ asam sitrat 0,3% menghitam
(Kelompok 7) sebagian
Hijau
kekuningan,
3 17,1468 Segar ++ bagian batang 0,9405
coklat, ujung
daun menghitam
Kekuningan,
4 17,0932 layu 0,0536
pinggir daun
Minanda Fachladelcada Primara
240210130056
menghitam
seluruhnya
Segar
0 20,0680 Hijau muda +++ -
+++++
Segar
1 16,79 Hijau muda + 3,278
++++
Hijau dan
2 16,1469 Segar +++ terdapat bagian 0,6431
Asam askorbat 0,2%
yang hitam
+ EDTA2Na 0,5%
Hijau ++ dan
(Kelompok 8) Segar ++
3 15,2149 terdapat bercak 0,932
(layu)
hitam banyak
Sudah layu dan
ada bagian
4 15,095 Segar 0,1199
berwarna
kecoklatan
Segar
0 20,0460 Hijau muda +++ -
+++++
Segar
1 15, 9456 Hijau muda ++ 4,1004
++++
Hijau muda ada
Asam askorbat 0,5%
2 15, 1223 Segar +++ warna coklat 0,8233
(Kelompok 9)
kering
Hijau muda agak
3 14,3536 Segar ++ 0,7687
layu
Hiaju bercak
4 12,6380 Segar ++ 1, 7156
hitam
Segar
0 20,2861 Hijau muda +3 -
+++++
Segar
1 18,0908 Hijau muda +3 2,1953
+++++
Asam sitrat 0,5%
2 17,9915 Segar ++++
Hijau muda +2 0,0993
(Kelompok 10)
Hijau muda +2 ada
3 17,0166 Segar ++++ sedikit bercak 0,9749
hitam
4 - - - -
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa semua
selada yang diberikan perlakuan berbeda mengalami penurunan kualitas atau telah
mengalami tanda kerusakan, namun selada yang masih dapat digolongkan segar
hingga hari ke-5 adalah selada dengan perlakuan perendaman asam sitrat 0,5%.
Hal tersebut ditunjukan pula dengan harga susut bobot pada perlakuan tersebut
lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh penggunaan dua bahan pengawet yang dicampurkan pada
Minanda Fachladelcada Primara
240210130056
komoditas sehingga lebih tahan lama dibandingkan dengan komoditas yang hanya
menggunakan satu bahan pengawet.
Berdasarkan hasil pengamatan keseluruhan dari setiap sampel, kesegaran
mengalami perubahan yaitu semakin tidak segar, hal tersebut dapat disebabkan
oleh respirasi selada yang menyebabkan turunnya tekanan turgor sel karena
penguapan air sehingga tekstur sel menjadi melemas. Hal tersebut dibuktikan
dengan timbulnya uap air pada kemasan PVC.
Produk olahan minimal sayur-sayuran lebih mudah mengalami kerusakan
dibandingkan dengan sayur-sayuran yang tidak diolah. Pengolahan minimal
biasanya meningkatkan derajat kerusakan bahan yang diolah (Krochta et al.,
1992). Proses pengupasan atau pengirisan pada tahap persiapan dapat
menyebabkan luka pada jaringan sayur. Terbukanya jaringan tersebut akan
memperpendek masa simpan sayur yang juga menyebabkan terjadinya hal-hal
seperti: mempercepat produksi etilen (Krochta et al., 1992), degradasi membran
lemak (Brecht, 1995), peningkatan respirasi (Krochta et al., 1992), oksidasi
pencoklatan dan peningkatan laju penghilangan air (Brecht, 1995).
Jenis enzim yang paling penting dalam proses minimum produk
hortikultura adalah polifenol oksidase yang menyebabkan browning. Enzim lain
yang juga penting adalah lipoksidase. Enzim ini mengkatalis proses peroksidasi
yang menyebabkan terbentuknya senyawa-senyawa aldehida dan keton yang
mempunyai aroma yang tidak sedap. Akibat proses minimum juga terjadi
peningkatan produksi etilena yang berperan pada kerusakan fisiologis dari
potongan buah-buahan, seperti terjadi pelembekan daging buah.
Dengan proses minimum, aktivitas respirasi produk meningkat 20%
sampai 700% atau lebih tergantung jenis produk, cara pemotongan, dan suhu.
Apabila produk dikemas pada kondisi anaerob, maka akan terjadi respirasi
anaerob yang menyebabkan terbentuknya etanol, keton dan aldehida.
Ketika produk hortikultura dikupas dan dipotong-potong atau diiris,
permukaan produk tersebut akan langsung kontak dengan udara dan mudah
terkontaminasi oleh bakteri, kapang, maupun khamir. Sel-sel yang rusak pada
bagian yang dipotong atau diiris merupakan bagian yang beresiko untuk
ditumbuhi oleh mikroorganisme, karena produk hortikultura dengan proses
Minanda Fachladelcada Primara
240210130056
5.2 Saran
Sebelum praktikum, praktikan baiknya memahami prosedur yang harus
dilakukan.
Mempelajari prinsip-prinsip pengolahan minimal sayur dan buah terlebih
dahulu agar dapat diimplementasikan saat pratikum.
Minanda Fachladelcada Primara
240210130056
DAFTAR PUSTAKA
Burn JK. 1995. Lightly Processed Fruits and Vegetables. Introduction to the
Colloqium. J. Hort. Sci. 30 (1): 14-17.
Shewfelt RL. 1987. Quality of Minimally Processed Fruits and Vegetable. Journal
of Food Quality. 10(3): 143-156.
Minanda Fachladelcada Primara
240210130056
JAWABAN PERTANYAAN
nilai pKa bagian yang tidak terdisosiasinya semakin tinggi, dalam pengukutan
total asam bagian yang tidak terdisosiasi ikut terukur, Pada umumnya,
makanan yang semakin bersifat asam akan lebih stabil dalam
mempertahankan kualitas produk. Pangan yang termasik dalam kelompok
acid food memiliki keawetan lebih tinggi (Winarno, 1994).