Laporan ini disahkan oleh Co.asisten sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan
praktikum selanjutnya.
Mengetahui,
Co.ass TPHP Praktikan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pikel adalah produk hasil fermentasi bahan nabati (buah,sayur dan umbi)
didalam larutan garam 15-20%. Selama fermentasi mikroba tahan asam tumbuh
menghasilkan asam, rasa dan aroma yang khas pikel. Garam di larutan akan berdifusi
ke dalam jaringan bahan sehingga jaringan menjadi asin, dan cairan di dalam jaringan
akan mengalir ke dalam larutan garam membawa berbagai nutrisi sehingga larutan
garam menjadi media tumbuh bagi mikroba tahan garam. Pikel, lebih dikenal
masyarakat dengan nama acar, dibuat melalui proses fermentasi. Beberapa jenis
sayuran dan buah-buahan dapat diolah menjadi pikel. Ada tiga macam pikel yang
dikenal di masyarakat, yaitu pikel asam, manis dan asin. Pikel asam yang sudah ada
di pasaran antara lain pikel mentimun, cabai, bawang, terung, dan wortel. Pikel asin
adalah pikel sawi. Sementara pikel manis antara lain pikel bengkuang, jambu biji dan
salak.
Praktikum kali mengenai pickle cabe. Pickle cabe merupakan salah satu dari
mulai dari awal hingga akhir acara praktikum. Selain itu laporan ini juga merupakan
kemampuan nalar, serta membuat praktikan lebih sering membaca banyak buku yang
berkaitan dengan mata kuliah yang dipraktikumkan ini agar laporan tersebut dibuat
dengan konteks-konteks yang ilmiah dan berbobot, bukan sekedar mengarang saja.
Laporan ini juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
Tujuan Praktikum
Pikel, lebih dikenal masyarakat dengan nama acar, dibuat melalui proses fermentasi.
Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan dapat diolah menjadi pikel. Ada tiga macam
pikel yang dikenal di masyarakat, yaitu pikel asam, manis dan asin. Pikel asam yang
sudah ada di pasaran antara lain pikel mentimun, cabai, bawang, terung, dan wortel.
Pikel asin adalah pikel sawi. Sementara pikel manis antara lain pikel bengkuang,
Pikel adalah produk hasil fermentasi bahan nabati (buah, sayur dan umbi) di
dalam larutan garam 15-20%. Selama fermentasi mikroba tahan asam tumbuh
menghasilkan asam, rasa dan aroma yang khas pikel. Garam di larutan akan berdifusi
ke dalam jaringan bahan sehingga jaringan menjadi asin, dan cairan di dalam jaringan
akan mengalir ke dalam larutan garam membawa berbagai nutrisi sehingga larutan
garam menjadi media tumbuh bagi mikroba tahan garam. Pikel bengkuang belum
dikenal oleh masyarakat, dan produk ini belum tersedia di pasaran. Walaupun
Pikel merupakan bahan makanan yang diawetkan, dengan cara fermentasi asam
laktat. Di Indonesia, jenis makanan yang termasuk pikel disebut acar, yang dibuat
dari irisan ketimun dan direndam dalam larutan asam dan garam. Pikel merupakan
produk fermentasi asam laktat yang penting disamping sauerkrout. Banyak sayuran
dan buah-buahan dapat dibuat pikel , dengan keuntungan tidak hanya dari harga
produk, tetapi juga dari flavor pikel yang baik pikel dari sayuran dan buah terdiri dari
pikel timur, pikel buah per, pikel prem dan buah persik, serta pikel kacang-kacangan.
Tujuan utama pembuatan pikel adalah untuk mencegah pembusukan, sehingga bahan
makanan akan tahan lebih lama, dan akan menghasilkan cita rasa yang lebih disukai.
Dinegara maju, pikel sudah menjadi makanan yang sukar dipisahkan dalam
Pikel didefinisikan sebagai sebuah produk makanan yang telah dibumbui dan
diawetkan dalam air asin, tergolong dalam makanan yang berasa asam, serta
merupakan makanan tambahan yang berfungsi sebagai pembangkit selera dan nafsu
makan. Sejarah mengenai pengawetan sayuran belum bisa dipastikan kapan dan
dimana asal usulnya, tetapi anggapannya bahwa pengolahan dan pengawetan sayuran
diawali di daerah Asia timur, seperti Cina, Korea, Jepang. (Zubaidah, 1998)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu pelaksanaan praktikum adalah hari sabtu, 17 Oktober 2009. Pada Pukul
Universitas Mataram.
a. Alat Praktikum
kaca, selotip.
b. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah cabe, larutan garam,
Prosedur Kerja
1. Cabe disertasi
3. Dicuci
5. Diisolasi
7. Dilakukan pengamatan
8. Dicuci dengan air
10. Direndam lagi didalam larutan garam dengan konsentrasi yang sama.
Pada laporan kali ini yang akan dibahas adalah mengenai pickle cabe. Pickle
cabe merupakan salah satu hasil dari fermentasi, dalam hal ini adalah fermentasi
menggunakan larutan garam terhadap cabe, dimana cabe tersebut dapat diawetkan
dengan menggunakan cara tersebut.
Pada praktikum mengenai pickle cabe kali ini, tiap kelompok menggunakan
garam dengan ketentuan konsentrasi yang berbeda untuk tiap kelompok. Untuk
kelompok I menggunakan konsentrasi 5 % larutan garam, untuk kelompok II
menggunakan konsentrasi 10% larutan garam, dan untukkelompok III menggunakan
konsentrasi 15% larutan garam. Konsentrasi dari tiap kelompok dapat berbeda-beda
dikarenakan jumlah garam yang digunakan atau dicampurkan kedalam air untuk
dibuat larutan berbeda. Dengan konsentrasi yang berbeda untuk tiap kelompok, maka
hasil yang didapat pun tidaklah sama. Hal ini memang sengaja dilakukan agar dapat
diketahui bagaimana pengaruh konsentrasi larutan garam yang berbeda terhadap
tingkat kekeruhan dan tekstur dari cabe. Setelah dilakukan percobaan dilaboratorium,
hasil yang didapat dari tiap kelompok dan tiap konsentrasi larutan garam tidaklah
sama. Pada pengamatan setelah hari ke-7 dapat dilihat pada table pengamatan, untuk
tingkat tekstur pada kelompok I yang didapat dari rata-rata jumlah keseluruhan hasil
pngamatan tiap panelis, yakni 3,6; berdasarkan keterangan yang tertera maka artinya
adalah “ Agak lunak”. Begitu juga dengan kelompok II, yakni 2,25 yang artinya “
Agak keras”; dan juga kelompok III dengan nilai rata-rata 2,9 yang berarti “Agak
keras”. Untuk kekeruhannya, nilai rata-rata dari tiap kelompok tidak jauh berbeda.
Untuk kelompok II dan kelompok III mendapatkan hasil yang hampir sama, yakni
4,05 dan 4 yang berarti “jernih”, sedangkan untuk kelompok I dengan nilai rata-rata
1,7 yang berarti agak “sangat keruh”.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA