BAB
DIMENSI TIGA
VII
a. Titik
Sesuatu yang abstrak yang hanya dapat dibayangkan keberadaannya. Titik tidak
berbentuk dan tidak mempunyai ukuran. Notasi sebuah titik dengan menggunakan huruf
besar, misalnya : A, B, C dan sebagainya. Titik tidak mempunyai dimensi.
b. Garis
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai luas atau volume.
Yang dimaksud garis yaitu garis lurus. Notasi sebuah garis dengan huruf kecil. Misalnya :
g, k, l dan sebagainya. Garis berdimensi satu.
c. Bidang
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang dan luas, tetapi tidak mempunyai volume.
Yang dimaksud bidang adalah bidang datar. Notasi bidang biasanya dengan huruf
Yunani. Misalnya : , , dan sebagainya. Bidang berdimensi dua.
d. Bangun Ruang
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang, luas dan volume. Notasi bangun ruang
dengan menggunakan huruf besar dan titik. Misalnya : T.ABCD, ABCD.EFGH dan
sebagainya.
2. BANGUN-BANGUN RUANG
H G
E F
D C
A B
EFGH
Kubus di samping disebut kubus ABCD.EFGH atau
ABCD
ABFE dan DCGH disebut bidang Frontal
ADHE dan BCGF disebut bidang Orthogonal
AB, DC, HG, EF disebut garis Horisontal
AD, BC, FG, EH disebut garis Orthogonal
DABHEF
disebut sudut surut
panjang
proyeksi
AD
Perbandingan proyeksi : panjang
ADsebenarnya
panjang
proyeksi
ED
A S C Perbandingan proyeksi : panjang
SDsebenarnya
B
H G
E F EBCH disebut bidang diagonal
AF disebut diagonal bidang
EC disebut diagonal ruang
A, B, C, D disebut titik sudut
D C
A B
Contoh 1: Lukis kubus ABCD.EFGH yang panjang rusuknya 3 cm dengan ABFE sebagai bidang
frontal, AB garis horizontal, sudut surutnya 60 dan perbandingan proyeksi 2/3.
Jawab :
LATIHAN SOAL
c. Rusuk (R)
d. Selidiki apakah berlaku rumus Euler : S + T = R + 2
3. Gambarlah kubus ABCD.EFGH yang rusuknya 4 cm. Bidang ABFE frontal, AB horizontal,
sudut surut 60 dan perbandingan proyeksi 1/2.
4. Pada soal no. 3, gambarlah jika sudut surutnya 120 dan perbandingan proyeksi 1/4
5. Gambarlah kubus ABCD.EFGH yang rusuknya 3 cm, ACGE frontal, AC horizontal, sudut
surut 45 dan perbandingan proyeksi 1/2
6. Pada kubus dan balok, berapa banyak simetri cermin dan simetri putarnya ?
2
Luas Permukaan (LP) = 6s
3
V o l u m e (V) = s
Jawab :
a. Diagonal Ruang = …
b. Luas Permukaan = …
c. Volume = …
3
Contoh 3: Suatu balok diketahui p : l : t = 4 : 3 : 2. Jika volumenya 192 cm dan luas
2
permukaannya 208 cm maka tentukan p, l dan t
LATIHAN SOAL
2
3. Suatu kubus luas permukaannya 150 cm . Tentukan :
a. DB b. DR c. V
2
5. Suatu balok diketahui p : l : t = 3 : 2 : 1. Jika luas permukaannya 352 cm , maka tentukan
volumenya !
3
6. Suatu balok diketahui p : l : t = 5 : 4 : 2. Jika volumenya 320 cm , maka tentukan luas
permukaannya !
7. Pada suatu tempat berbentuk balok berukuran p = 12 cm, l = 10 cm dan t = 4 cm berisi penuh
dengan air. Jika dimasukkan benda padat berbentuk kubus yang berusuk 6 cm, maka tentukan
volume sisa air di bak !
2.3 PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang datar yang sejajar dan oleh
lebih dari dua buah bidang datar yang berpotongan menurut garis-garis yang sejajar.
Suatu prisma disebut prisma tegak jika rusuk tegaknya berdiri tegak lurus pada bidang alas/
bidang atas. Jika tidak tegak lurus maka disebut prisma miring/condong.
Nama sebuah prisma tergantung pada bentuk alasnya. Jadi ada prisma segi tiga, prisma segi
empat dan seterusnya.
Prisma beraturan yaitu prisma tegak yang bidang alasnya berbentuk segi n beraturan.
Misal prisma segi-3 berikut :
F
Bidang atas
D
E
Bidang tegak
C
Rusuk tegak
A Bidang alas
Contoh 1: Suatu prisma segi 4 beraturan dengan rusuk alas 4 cm dan tingginya 5 cm. Tentukan :
a. Luas selubung
b. Luas Permukaan
c. Volume
Jawab : a. Luas selubung = …
b. Luas Permukaan = …
c. Volume = ….
Contoh 2: Suatu prisma condong segi empat rusuk alasnya 10 cm. Rusuk tegaknya 12 cm dan
bersudut 60 dengan bidang alas. Tentukan volume prisma !
Jawab : H G EE’ = …. sin 60
= ….
E F = … cm.
D C V = L alas x tinggi
60 =…
3
A E’ B = … cm
LATIHAN SOAL
2. Suatu prisma segi 6 beraturan dengan rusuk alas 10 cm dan tingginya 8 cm. Tentukan :
a. Luas selubung
b. Luas selubung
c. Volume
3. Suatu prisma condong segitiga beraturan dengan rusuk alasnya 6 cm dan rusuk tegaknya 4
cm. Jika sudut condongnya 45 , maka tentukan volume dan luas permukaannya.
2
4. Luas bidang alas sebuah prisma tegak segitiga adalah 6 dm dan luas masing-masing sisi
2 2 2
tegaknya adalah 3 dm , 4 dm dan 5 dm . Hitung panjang rusuk-rusuk prisma tersebut
5. Tinggi ruangan yang berbentuk kotak adalah 2 m kurangnya dari lebarnya dan 4 m kurangnya
2
dari panjangnya. Jumlah luas langit-langit dinding dan lantai adalah 856 m . Tentukan
ukuran ruangan itu.
2.4 LIMAS
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh segi-n dan beberapa segitiga yang
melalui sebuah titik di luar segi-n tersebut. Titik ini disebut titik puncak , bidang-bidang
segitiga yang merupakan bidang sisi tegak dan segi-nnya merupakan alas.
Nama limas tergantung pada bentuk bidang alasnya.
Limas beraturan yaitu jika bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan dan proyeksi titik
puncak pada alas akan berimpit dengan pusat bidang alas.
Misal limas segi-4 berikut ini :
T Puncak limas
Sisi Tegak
Tinggi limas
Apotema
D C
T’ Bidang alas
A B
Contoh 1: Diketahui limas T.ABCD beraturan. Alasnya berbentuk bujursangkar dengan panjang
sisinya 10 cm dan rusuk tegaknya 13 cm. Hitung volume dan luas permukaan limas !
T
Jawab :
D C
E
T’
A B
TE = ......
...... ....
......
TT ’ = ...... ....
V = 1/3 Luas alas x tinggi
=…
LATIHAN SOAL
1. Diketahui limas tegak M.PQRS, alas PQRS berbentuk persegipanjang dengan PQ = 8 dan QR
= 6, MM’ tegak lurus bidang alas, M’ pusat bidang alas dan MP = 13. Hitung :
a. Volume
b. Luas permukaan
2. Pada limas beraturan T.ABCD diketahui rusuk alasnya 4 cm dan apotemanya 6 cm.Tentukan:
a. Luas selubung
b. Luas permukaan
c. Volume
3. Sebuah limas segi-5 beraturan, panjang rusuk alasnya 4 cm dan sudut puncak pada sisi
tegaknya 30 . Hitung luas permukaannya.
4. Pada limas segi-4 beraturan, panjang rusuk alas sama dengan apotemanya. Jika luas
2
permukaannya 48 cm . Hitung panjang masing-masing rusuknya
5. Pada bidang empat beraturan (tetrahedron) diketahui rusuk-rusuknya 9 cm. Tentukan luas
permukaan dan volumenya.
.A
n
Aksioma-aksioma:
1. Melalui dua garis yang berpotongan atau melalui dua garis yang sejajar hanya dapat
dibuat sebuah bidang, sedangkan melalui dua garis yang bersilangan tidak dapat dibuat
sebuah bidang.
2. Jika suatu garis terletak pada sebuah bidang, maka setiap titik pada garis itu terletak pula
pada bidang tersebut.
3. Melalui tiga buah titik yang tidak segaris hanya dapat dibuat satu bidang
4. Melalui sebuah garis dan sebuah titik yang terletak di luar garis itu, hanya dapat dibuat
sebuah bidang
5. Jika sebuah garis tegak lurus pada dua buah garis yang berpotongan, maka garis tersebut
tegak lurus pada bidang yang melalui kedua garis yang berpotongan tersebut
6. Jika sebuah garis tegak lurus pada sebuah bidang, maka garis itu akan tegak lurus pada
semua garis yang terletak pada bidang itu.
l g
a
k l
a dan b pada g
l a dan l b maka g k, g l, g m
maka l
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis dengan proyeksi garis tersebut ke bidang yang
bersangkutan.
k
A A’ proyeksi A pada
BA’ proyeksi k pada
= ABA'
B = sudut antara garis k dan bidang
A’ k’
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis k pada dan garis l pada , dengan k dan l tegak lurus
pada garis potong kedua bidang tersebut di satu titik.
k ( , ) di titik A
l ( , ) di titik A
k pada dan l pada
k Titik A pada ( , )
: sudut antara dan
A
l
LATIHAN SOAL
g k
A
4. g dan k berpotongan di A
dan berpotongan di ,
B B titik potong k pada
D C titik potong k pada
, D titik potong g pada
C
5.
P R P Q
Q
g
P R
Aksioma-aksioma :
1. Melalui dua titik dapat dilukis sebuah garis
2. Melalui tiga titik yang tidak segaris dapat dilukis sebuah bidang
Akibat dari aksioma 1 dan 2, sebuah bidang dapat dilukis dari :
- sebuah garis dan sebuah titik di luar garis itu
- dua buah garis yang berpotongan
- dua buah garis yang sejajar
Untuk melukis penampang bidang irisan suatu bidang yang melalui tiga titik yang tidak
segaris dan sebuah bangun ruang digunakan bantuan sumbu Afinitas (garis potong antara
bidang irisan dan bidang alas)
Cara melukis bidang irisan antara sebuah bidang dan sebuah bangun ruang yang melalui tiga
titik P, Q dan R, yaitu :
1. Tentukan titik potong antara garis yang melalui dua titik, misalnya P dan Q dengan garis
alas pada bidang yang sama
2. Tentukan titik potong antara garis yang melalui dua titik yang lain, misalnya P dan R atau
Q dan R dengan garis alas pada bidang yang sama
3. Hubungkan kedua titik potong tersebut (sumbu Afinitas) sepanjang mungkin
4. Hubungkan dua titik pada bangun ruang yang sudah sebidang
5. Jika belum ada yang sebidang, perpajang bidang alas yang terdapat titik itu ke sumbu
Afinitas dan memotong di suatu titik. Dari titik itu tarik garis melalui titik yang diketahui
dan akan memotong garis/sisi tegak bidang tersebut.
Begitu dan seterusnya sampai semua titik tersambung.
Contoh 1: Lukislah bidang irisa yang melalui titik-titik P, Q dan R pada gambar di bawah ini !
H G
P
E F
R
D C
Q
A B
Gambarnya :
H G
P
E F
R
D C
Q
A B
LATIHAN SOAL
1. Lukislah penampang irisan berikut yang melalui titik P, Q dan R pada masing-masing bangun
ruang !
a) H G b) H P G
P
E F E F
R
D C R
Q Q D C
A B
A B
H G
c) H P G d)
E F
E F
P
D C D C
Q Q
R
A B A R B
A
A P
e) P f)
D
Q R
B Q E
B
R
C D
C
J
g) P
F I
E
G H
Q D
A R
B C