Anda di halaman 1dari 23

Kelas : TT-4A

No.Kelompok : 8

LAPORAN PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI

PEMBUATAN DC REGULATED POWER SUPPLY


0 – 30 V, 2A

Praktikan
Dwiki Althaf Fathurrahman (1317030048)
Muhammad Farhan (1317030059)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi sebagai sumber daya yang
berguna untuk menyuplai tegangan ke seluruh komponen elektronika. Rangkaian
power supply ini terdiri dari transformator, kapasitor filter, penyearah gelombang,
regulator, dan transistor. Prinsip kerja rangkaian power supply ini adalah
menurunkan tegangan AC dengan transformatornya, lalu tegangan AC diubah
menjadi tegangan DC oleh penyearah gelombang, kemudian menstabilkan
tegangan DC tersebut. Rangkaian power supply yang dibuat ini merupakan
rangkaian power supply dengan transformator stepdown, dimana transformator
yang digunakan ialah transformator stepdown yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan pada rangkaian power supply. Pada dasarnya, kapasitor berfungsi untuk
menyimpan dan mengeluarkan arus, namun pada rangkaian power supply ini,
kapasitor filter berfungsi untuk memotong tegangan ripple yang besarnya
tergantung dari besar nilai kapasitor filter dan beban pada outputnya. Sedangkan,
penyearah gelombang, terdiri dari komponen dioda, pada rangkaian ini berfungsi
untuk menyearahkan tegangan AC yang keluar dari transformator stepdown.
Penyearah gelombang pada rangkaian ini merupakan penyearah gelombang penuh
(Full Wave Rectifier) dengan menggunakan 4 buah diode. Rangkaian power supply
juga membutuhkan regulator yang berfungsi sebagai pengatur tegangan dengan
menjaga arus agar tetap pada batas maksimum dan minimum yang aman. Selain itu,
transistor juga dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian power supply sebagai
penguat arus.
BAB 2
DASAR TEORI
1.1 Tegangan dan Arus AC

2.1.1 Tegangan Bolak-Balik (AC)


Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Tegangan AC tidak
memiliki notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu
pemasangan tegangan AC pada rangkaian boleh terbalik kecuali untuk
aplikasi tegangan AC 3 phase pada motor listrik. Sumber-sumber
tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga (dari PLN),
genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor.

2.1.2 Arus Bolak-Balik (AC)


Adalah arus listrik yang arahnya selalu berubah secara periodik
terhadap waktu. Arus bolak-balik atau AC (alternating Current)
dihasilkan oleh generator pada pusat pembangkit listrik. Arus bolak-
balik (AC) salah satu contohnya adalah arus listrik yang dialirkan ke
rumah-rumah oleh penyedia listrik.

1.2 Tegangan dan Arus DC

2.2.1 Tegangan Searah (DC)


Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki
notasi/tanda positif pada satu ttiknya dan negatif pada titik yang lain.
Sumber-sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta, battery,
aki, solar cell dan adaptor/power supply DC. Pemasangan tegangan DC
pada rangkaian harus benar sesuai kutubnya karena jika terbalik bisa
berakibat kerusakan pada kedua bagian.

2.2.2 Arus Searah (DC)


Merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik
DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya
dari negatif (elektron) menuju kutub positif.
2.2 Transformator
Trafo (transformator) adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan AC. Trafo (Transformator) dapat ditemukan di mana-mana dibanyak
peralatan listrik sekitar kita. Tanpa trafo (transformator) kita tidak dapat
menggunakan sebagaian besar peralatan listrik kita. Sebuah trafo
(transformator) memiliki dua kumparan yang dinamakan kumparan primer dan
kumparan sekunder. Trafo (transformator) dirancang sedemikian rupa sehingga
hampir seluruh fluks magnet yang dihasilkan arus pada kumparan primer dapat
masuk ke kumparan sekunder. Bentuk trafo (transformator) hampir sama
dengan cincin induksi Faraday, terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada inti besi lunak secara
terpisah.

2.3 Dioda Penyearah


Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu
daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current)
menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah
gelombang adalah diode yang dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah
menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan
menggunakan transformator stepdown.

2.4 Filter Kapasitor


Filter atau tapis pada power supply merupakan bagian yang berfungsi untuk
meratakan atau membuang riak gelombang hasil proses penyearahan
gelombang AC dari transformer oleh dioda penyearah. Filter atau tapis yang
sering digunakan dalam sebuah power supply adalah filter C, RC, dan LC. Tapis
kapasitor sangat efektif digunakan untuk mengurangi komponen AC pada
keluaran penyearah.

2.5 Regulator Arus dan Tegangan


Regulator arus dan tegangan adalah bagian power supply yang berfungsi
untuk memberikan stabilitas output pada suatu power supply. Output tegangan
DC dari penyearah tanpa regulator mempunyai kecenderungan berubah
harganya saat dioperasikan. Adanya perubahan pada masukan AC dan variasi
beban merupakan penyebab utama terjadinya ketidakstabilan pada power
supply. Untuk mendapatkan pencatu daya yang stabil diperlukan regulator
tegangan. Regulator tegangan untuk suatu power supply paling sederhana
adalah menggunakan dioda Zener atau dalam power supply ini digunakan dioda
bridge.
BAB 3
PEMBUATAN
Dalam pembuatan power supply kita perlu membuat skematik terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan pembuatan layout dan mencetaknya ke dalam
PCB yang di etching dengan larutan feriklorit lalu di bor untuk tempat pemasangan
komponen kemudian komponen yang sudah terpasang disolder dan dipasang ke
sebuah kotak case dan dipasang fuse, kabel power, led, trafo, dan jack output.
3.1 Diagram Skema
Langkah Pembuatan Skematik
Berikut langkah pembuatan skematik power supply dengan menggunakan software
Eagle:
1. Buka software Eagle 8.0.1.
2. Klik New > Schematic.
3. Pilih komponen yang akan digunakan.
4. Atur nama komponen serta nilai komponen.
5. Tata peletakan komponen agar rapi.
6. Hubungkan masing-masing komponen dengan wire.

Gambar 3.1.1 Skematik Power Supply


Daftar komponen
No Nama Komponen Nilai/Type
1 R1 0,5Ω/5 watt
2 R2,R3,R7 100K Ω
3 R4,R8 10K Ω
4 R5 2,2K Ω
5 R6 47 Ω
6 R9 3,3K Ω
7 VR(Variable Resistor) 50K Ω
8 C1 (electrolythic) 10 µF
9 C2 (polyster or ceramic) 470 pf
10 C3 (electrolythic) 2200 µF
11 TRI BC178
12 TR2 A671
13 TR3 2N3055
14 Dioda BR-60
15 IC LM723

Keterangan

Gambar 3.1.2 IC LM723


Gambar 3.1.3 Transistor 2N3055 Gambar 3.1.4 Transistor BC178

Gambar 3.1.5 Transistor A671

Gambar 3.1.6 Dioda BR-60 Gambar 3.1.7 Transformator


3.2 Perancangan Layout dan Pemrosesan PCB
Langkah Pembuatan Layout
Berikut langkah pembuatan layout power supply dengan menggunakan software
Eagle:
1. Buka software Eagle 8.0.1.
2. Buka skematik yang sudah kita buat sebelumnya.
3. Klik generate/switch to board pada skematik.
4. Atur tata letak komponen pada layout.
5. Tambahkan pad pengganti > klik via dengan ukuran drill 3.2.
6. Dekatkan via ke kaki komponen sampai mendekati titik tengah.
7. Buat batas PCB dengan Polygon dengan ukuran 8 x 5 cm.
8. Kemudian klik rasnet.

Gambar 3.2.1 Layout Power Supply


Langkah Pembuatan PCB
Berikut langkah pembuatan PCB power supply:
1. Cetak layout yang sudah kita buat sebelumnya ke kertas mika.
2. Letakan cetakan diatas pcb kemudian kita lapisi kertas.
3. Gosok permukaan kertas dengan setrika sampai tinta layout menempel.
4. Dinginkan PCB kemudian lepaskan kertas mika.
5. Larutkan bubuk feriklorit ke dalam wadah.
6. Taruh PCB ke dalam larutan.
7. Goyangkan wadah agar tembaga yang tidak tertutupi tinta layout hilang.
8. Bersihkan PCB yang sudah di etching.

3.3 Pemasangan komponen


PCB di bor dengan ukuran 0.8 dan 1 untuk pemasangan komponen yang sudah
disiapkan kemudian pasang komponen sesuai skema.

Gambar 3.3 PCB dengan Komponen


3.4 Kotak

5 cm
Gambar 3.4.1 Case dengan
Ukuran

10 cm

5 cm
Gambar 3.4.2 Tutup dengan
Ukuran

10 cm

Gambar 3.4.3 Bagian Depan


Case dengan Komponen dan
Stiker

Gambar 3.4.4 Bagian Belakang


Case dengan Komponen dan
Stiker
3.5 Perakitan dan Instalasi
Proses Perakitan Rangkaian Ke Dalam Kotak.
Sebelum merakit rangkaian ke dalam kotak terlenih dahulu kita bor bagian bawah
dan samping kotak untuk pemasangan baut, tempat fuse, toggle on/off, dan lainnya.
Pasang rangkaian ditempat yang sudah dibor dan pasang baut disetiap sudut
rangkaian. Pasang potensiometer, toggle, led, fuse, transistor jengkol dan socket
output sebelum meletakkan relay kemudian dikencangkan dengan mur. Kemudian
pasang relay dan kencangkan dengan baut dan mur. Pasang kabel komponen yang
baru dipasang sebelumnya lalu disolder.

Gambar 3.5.1 Pemasangan Transistor Jengkol

Gambar 3.5.2 Pengawatan Antara Kabel AC, Fuse, Tranformator, Saklar On/Off
Gambar 3.5.3 PCB didalam Kotak
3.6 Pengujian
Langkah Pengujian Power Supply
Berikut langkah pengujian power supply:
Sebelumnya power supply di tes dengan menggunakan motor DC apabila motor
DC dapat berputar maka power supply dapat bekerja.
1. Pengujian Tanpa Beban
a. TP1
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke AC Volt.
2) Hubungkan probe ke kabel input 220v dan socket output.
3) Probe Merah pada kabel merah input.
4) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
b. TP2
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke AC Volt.
2) Hubungkan probe ke fuse dan socket output.
3) Probe Merah pada terminal fuse.
4) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
c. TP3
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke AC Volt.
2) Hubungkan probe ke relay dan socket output.
3) Probe Merah pada terminal 12 v relay.
4) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
d. TP4
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke DC Volt.
2) Hubungkan probe ke dioda dan ke socket output.
3) Probe Merah pada bagian positif dioda.
4) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
e. TP5
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke DC Volt.
2) Hubungkan probe ke socket output.
3) Probe Merah pada terminal Positif (+)
4) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
2. Pengujian dengan Beban 100kΩ
1) Pasang resistor 100kΩ pada socket output.
2) Atur Posisi Saklar Selektor ke DC Volt.
3) Hubungkan probe ke resistor.
4) Probe Merah pada terminal Positif (+)
5) Probe Hitam ke terminal Negatif (-).
6) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Hasil Pengujian Power Supply


1. Pengujian Tanpa Beban
TP1 TP2 TP3 TP4 TP5
~ 215 Volt ~ 215 Volt ~ 23.55 Volt 30.58 Volt 30.26 Volt

2. Pengujian dengan Beban 100k Ω


TP1 TP2 TP3 TP4 TP5
~ 215 Volt ~ 215 Volt ~ 23.55 Volt 30.58 Volt 30.26 Volt
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada percobaan power supply dengan IC LM 723, pengerjaan dapat dikatakan
berhasil, karena output yang dihasilkan dari 0 – 30V DC bahkan pada rangkaian
kami sempat menyentuh 30.26 V DC. Rangkaian power supply ini menggunakan
regulator tegangan IC LM723 dimana IC LM723 sering digunakan pada power
supply di laboraturium. Rangkaian power supply ini dilengkapi dengan
potensiometer yang dapat digunakan untuk mengatur tegangan output. Alat ini
bekerja dengan baik karena beberapa faktor, yaitu pemasangan kaki komponen
benar, peng-eching-an layout pada PCB baik sehingga jalurnya tercetak dengan
baik dan pemasangan kabel-kabel yang benar. Ada beberapa faktor yang membuat
power supply kami bisa mencapai 30.26 V DC selain dari penyolderan faktor lain
juga berpengaruh seperti pemilihan komponen khususnya kapasitor sebagai filter
dan transistor sebagai komponen penguat. Namun potensiometer tidak dapat
berfungsi untuk menaikan/menurunkan tegangan sehingga tidak bisa disebut
variable power supply.
Rangkaian masih belum bisa dikatakan sempurna jika power supply tidak
pada posisi nol atau tidak mencapai 30V. Hal ini disebabkan karena beberapa
faktor;
1. Adanya bahan dielektrik yang masih berada dilubang pad karna kurang
bersihnya lubang atau masuknya lodpad pada lubang tersebut, sehingga
lodpad ini berada didalam dan menyimpan listrik
2. Rusaknya IC atau transistor maupun kapasitor yang diakibatkan
penyolderan yang terlalu lama sehingga menyebabkan kerusakan.
BAB 5
KESIMPULAN
1. Output tegangan power supply yang dibuat dapat mencapai 30.26 Volt.
2. Beberapa faktor yang membuat power supply kami bisa mencapai 30.26 V
DC selain dari penyolderan faktor lain juga berpengaruh seperti pemilihan
komponen khususnya kapasitor sebagai filter dan transistor sebagai
komponen penguat.
3. Potensiometer tidak dapat berfungsi untuk menaikan/menurunkan tegangan
sehingga tidak bisa disebut variable power supply.
4. Power supply di tes menggunakan motor DC sebelum dilakukan pengujian
dengan multimeter.
5. Penyolderan IC harus hati-hati karena jalur yang dibuat untuk IC terbalik
sehingga IC harus disolder langsung menghadap jalur tembaga.
6. Penyolderan kabel sambungan yang salah dapat menyebabkan trafo atau
komponen lain rusak dan tidak bisa dipakai kembali.
7. Fuse harus dipasang ditempatnya agar powers supply dapat menyala dan
apabila terdapat kesalahan penyolderan fuse dapat mencegah kerusakan
komponen.
DAFTAR PUSTAKA
 College Loan Consolidation. 2015. Arus Bolak-Balik (AC).
https://fisikazone.com/arus-bolak-balik-ac/. Diakses pada 2 Juni 2019.
 Karunia, Erni. 2017. Laporan Praktikum Bengkel Telekomunikasi Power
Supply. https://www.scribd.com/document/355403756/Laporan-
Praktikum-Bengkel-Telekomunikasi-Power-Supply. Diakses pada 2 Juni
2019.
 Kurnia, Victor Uji. 2015. Pengertian Arus Listrik AC dan DC Beserta
Contoh Penggunaannya. http://www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-
listrik-ac-dan-dc.html. Diakses pada 2 Juni 2019.
 Pengertian Ahli. 2013. Pengertian Trafo (Transformator).
https://pengertianahli.id/2013/10/pengertian-trafo-transformator.html.
Diakses pada 2 Juni 2019.
 Rangkaian Elektronika. 2012. Konsep Dasar Penyearah (Rectifier).
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-
rectifier/. Diakses pada 2 Juni 2019.
 Rangkaian Elektronika. 2015. Filter Power Supply dengan Kapasitor.
http://elektronika-dasar.web.id/filter-power-supply-dengan-kapasitor/.
Diakses pada 2 Juni 2019.
 Rangkaian Elektronika. 2018. Regulator Tegangan. http://elektronika-
dasar.web.id/regulator-tegangan/. Diakses pada 2 Juni 2019.
 Rinn. 2017. Pengertian Tegangan Listrik AC dan DC. http://tentang-
ilmuku.blogspot.com/2017/02/pengertian-tegangan-listrik-ac-dan-dc.html.
Diakses pada 2 Juni 2019.
LAMPIRAN
1. Foto Alat
2. Data Sheet Komponen
 BR-60 (Diode Bridge)
 IC LM723
 2N3055 Transistor
 BC178 Transistor
 A671 Transistor

Anda mungkin juga menyukai