Macam-Macam Pasak Yang Digunakan Pada Gigi Anterior
Macam-Macam Pasak Yang Digunakan Pada Gigi Anterior
SKRIPSI
OLEH
DWI PRIYASETO SEPTIMAN
J 111 06 017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Syukur kami yang tidak terhingga kepada Allah SWT , begitu pula
yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi
panjang dalam penulisan ini terdapat banyak hambatan dan rintangan yang telah
dihadapi, namun semuanya dapat dilalui berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada drg.
Ny. Vero Harsinen, M.Kes. yang telah sabar meluangkan waktunya untuk
Universitas Hasanuddin.
4. Kepada dr. Septiman Sp.B, Sp.Onk(K), terima kasih atas doa, dorongan
manusia biasa, jika terdapat kesalahan ataupun kekeliruan dalam penulisan skripsi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
II.1.4
III.2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 11
Gambaran radiografi dari glass fiber post pada insisivus sentralis kiri
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 14
Flexi-post. ………………………………
Gambar 15
Model pasak dan inti dengan panjang yang adekuat untuk retensi …
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki restorasi yang besar, karies luas, dan email yang tidak didukung dentin.
jaringan gigi. Para peneliti menemukan bahwa restorasi untuk gigi yang sudah
dirawat endodontik harus dapat meningkatkan fungsi gigi dalam jangka waktu
jangka panjang adalah; jaringan gigi yang tersisa , posisi gigi, fungsi gigi, dan
estetika. Selain itu kondisi jaringan periodonsium harus masih baik agar dapat
menentukan jenis restorasi akhir yang akan dibuat. Pada gigi anterior pasca
insisal edges yang baik, maka cukup menggunakan komposit resin untuk
restorasinya. Hal ini disebabkan karena gigi anterior tekanan fungsionalnya kecil. 1
gigi,estetis dan ekonomis. Bertitik tolak dari hal tersebut maka penulis berusaha
dan Penatalaksanaannya”
I.2 Tujuan penulisan
perawatan endodontik
(library research) yaitu mempelajari sebuah buku, literatur, jurnal, dan lain-lain
yang dapat member gambaran dan penjelasan tentang pasak endodontik pada gigi
BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1. Pasak Profilaktik
Pasak adalah bangunan yang terbuat dari logam atau bahan restoratif kaku
yang dimasukkan dalam saluran akar gigi.2 Profilaktik berasal dari sebuah istilah
Yunani yang artinya suatu tindakan yang diambil untuk mencegah penyakit atau
konsekuensi yang tidak dikehendaki.3 Jadi pasak profilaktik adalah alat yang
saluran akar. Pasak profilaktik dapat berbentuk custom cast ataupun prefabricated
yang diterima gigi merata ke sepanjang akar. Daya retensi pasak dipengaruhi oleh
sama dengan panjang mahkota klinis, panjang pasak sama dengan setengah atau
duapertiga panjang akar yang ada, dan panjang pasak lebih dari setengah panjang
lebih baik, karena pada permukaan terdapat ulir atau galur yang dapat membentuk
ikatan mekanik dengan struktur gigi. Namun, hal ini dapat menimbulkan tekanan
pada daerah lateral maupun apikal sehingga dapat menyebabkan terjadinya fraktur
akar. 4
Gambar 1. Komponen pasak dan inti tuang. a. pasak, b. inti, c. koping, d. mahkota
Pasak digunakan pada gigi yang telah dirawat endodontik, dimana struktur
mahkota gigi yang tersisa kurang dari setengah atau hanya struktur akarnya saja
pasien.
restorasi akhir.
2. Pasak dapat diletakkan di dalam saluran akar untuk memperkuat
akar
3. Pasak sebaiknya berbentuk tapered, mengikuti bentuk saluran akar
dalam akar.
4. Pasak harus dapat mentyerap dan menyebarkan tekanan jika
teknik atraumatuk.
6. Pasak harus memiliki variasi ukuran agar sesuai dengan diametet
1. Costum-cast post
negatif saluran akar yang telah dipreparasi. Alloy emas (Tipe III dan IV)
2. Pasak Prefabricated
Pasak ready made atau prefabricated dapat terbuat dari metal dan non-
metal. Pasak metal pada umumnya memiliki retensi yang baik (tapi mempunyai
modulus elastis yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan yang jatuh pada
chronium (Co-Cr) Nickel chrodium (Ni-Cr), dan titanium alloys. Ni- Cr dan Co-
Cr lebih kuat tapi kaku dan mudah korosi, hal ini merupakan penyebab fraktur.
serrated (tajam) dan threaded (ulir). Pasak threaded merupakan pasak yang retentif
cepat, kuat dan retentif akan tetapi penggunaanya sangat selektif, bentuk pasak
keanekaragaman ini merupakan usaha untuk memenuhi tujuan retensi dan proteksi
bagi struktur gigi yang tersisa. Semua desain pasak ini dimasukkan kedalam
berulir (pretapped)
5. Parallel-sided, tapered apical ends, disemen ke dalam saluran akar yang
sesuai.
Gigi-geligi yang telah diisi seringkali memiliki struktur koronal gigi yang
yang adekuat bagi inti dan restorasi akhirnya. Telah dikembangkan beberapa
alternatif cast post-and-core termasuk pembuatan pasak sediaan dan inti custom-
made dari bahan komposit yang mempermudah prosedur restoratif di kursi unit.
adhesif menjadi lebih populer karena memiliki sifat mekanis dan estetik yang
menguntungkan. Antara lain, modulus elastisitas pasak FRC hampir sama dengan
dentin, sehingga tekanan yang ditransmisikan oleh pasak ke dentin akar lebih
rendah dibandingkan jika menggunakan bahan lain, seperti titanium atau zirconia.
Masih diperdebatkan apakah transmisi tekanan dan rigiditas pasak mempengaruhi
resistensi fraktur dan/atau mode kegagalan akar gigi yang diisi dengan pasak.
Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pembebanan gigi yang telah diisi
antara lain morfologi gigi, teknik restoratif, dan banyaknya jaringan gigi yang
hilang.5
Bahan pasak dibedakan atas dua jenis, yaitu logam dan non logam.
Endopost, adalah campuran logam yang bertitik lebur tinggi dan dibuat
sesuai dengan standar alat endodontik dari ukuran 70 sampai dengan 140;
dengan preparasi pasak dan dibuat pada malam atau pola resin, akan
menguap keluar dari investment dan meninggalkan cetakan yang dapat
Indikasi Pasak4
1. Gigi yang telah dirawat endodontik, dengan struktur mahkota gigi yang
bebanyang besar.
3. Gigi dengan struktur akar saja yang tersisa.
Kontraindikasi Pasak4
1. Gigi anterior yang telah dirawat endodontik, dengan marginal ridge yang
masih utuh.
2. Gigi posterior yang telah dirawat endodontik, dengan ruang pulpa yang
besar dan jaringan keras yang tersisa masih banyak sehingga masih dapat
dengan morfologi. Fisiologi, patologi jaringan pulpa dan jaringan sekitar akar gigi
atau yang disebut dengan jaringan periradikuler. Ilmu endodontik merupakan ilmu
pengetahuan yang bersifat dinamik, selalu mengalami perubahan dari tahun ke
setiap usaha restorasi. Berikut ini adalah pertimbangan yang dapat membantu
banyaknya sisa mahkota yang tersisa, ada atau tidak karies subgingival, keadaan
morfologi akar, hubungan rahang atas dan bawah, kebiasaan oklusal pasien
mengenai hasil perawatan. Semua saluran akar harus diisi dan sepenuhnya
tertutup baik oleh bahan pengisi saluran akar. Selain itu, sisa-sisa gambaran
tahun. 8
sakit saat perkusi, tidak ada saluran fistel, tidak ada gejala inflamasi akut atau
pembengkakan. Dapat juga dilakukan transiluminasi gigi dengan sinar yang kuat
untuk mendeteksi keretakan yang mungkin terjadi pada akar atau setiap daerah
(brittle) dan karenanya lebih mudah patah. Hal ini mungkin disebabkan karena
kandungan air yang rendah pada jaringan kerasnya daripada gigi dengan pulpa
vital.9
tidak mendapat dukungan yang baik karena kariesnya menggantung dan karena
preparasi ruang pulpa. Tumpatan amalgam atau inlay bukan merupakan pilihan
yang baik karena tonjol tetap tidak terlindung dan dapat terjadi fraktur vertikal.
Sedikit atau tidak adanya jaringan gigi di mahkota menyebabkan tidak dipilihnya
adalah pilihan yang baik karena dapat mencegah fraktur akar pada batas gusi.
Sebagian besar fraktur akar pada gigi yang telah dirawat endodontik tanpa diberi
pasak, terjadi pada batas gusi karena akar yang didukung oleh tulang dapat
menahan daya yang mengenai mahkota. Integritas mahkota-akar lebih baik bila
pasak digunakan.8
Semua sistem pasak, baik pasak buatan pabrik (prefabricated) atau pasak yang
dibuat sendiri oleh dokter gigi (pasak individual) harus sedapat mungkin
Panjang pasak penting karena potensi fraktur juga ada pada gigi yang
sudah diberi pasak. Lengan pengungkit dapat terbentuk dari aspek oklusal gigi
sampai puncak tulang alveolar (fulkrum) dan meluas sampai apeks dari pasak di
dalam akar.8
sebaiknya sama panjang dengan mahkota klinis gigi yang direstorasi. Panjang
pasak maksimal yang ideal sering sukar dicapai. Disarankan bahwa panjang pasak
sebaiknya paling sedikit sama dengan panjang mahkota yang sedang direstorasi,
tapi bila hal ini tidak memungkinkan, maka panjang pasak harus diperpanjang
sampai dengan 5 mm dari ujung apeks. Panjang pasak harus dibuat sedemikian
rupa sehingga meninggalkan minimal 3 mm dari bahan pengisi saluran akar pada
akar dan panjangnya harus paling sedikit setengah panjang akar yang didukung
panjang, diameter, dan bentuk pasak terhadap kekuatan tarik, ditemukan bahwa
bahwa penambahan pada panjang atau diameter pasak hanya akan meningkatkan
4. Pasak harus terletak sesuai dengan sumbu panjang akar meskipun bagian
Ferrule dapat didefinisikan sebagai suatu cincin logam atau topi yang
diletakkan di sekitar ujung suatu alat, kaleng, dan sebagainya, untuk menambah
kekuatan. Efek ini digunakan pada preparasi pasak dalam bentuk kontrabevel
koronal dari preparasi pasak, menghasilkan suatu dudukan oklusal, dan bertindak
sebagai bentuk antirotasi. Efek ini juga digunakan bila tidak ada atau sedikit saja
sisa mahkota klinis dengan jalan membuat kontrabevel yang luas pada permukaan
akar, dengan batas akhir preparasi mahkota lebih apikal daripada unit pasak dan
kunci (keyways).
7. Hindarkan garis sudut tajam yang akan memulai garis fraktur di dalam akar
9. Buat dudukan oklusal atau kontrabevel pada bagian inti untuk mencegah
wedging action dan kemungkinan fraktur akar pada waktu gigi terkena daya
oklusal
10. Buat saluran vent pada pasak untuk menyalurkan tekanan hidrostatik yang
1. Jika terlalu pendek, kemungkinan patahnya akar akan lebih besar. Tekanan
yang ada akan diterima mahkota dan pasak didesak ke akar yang tidak
Gambar 3. Restorasi pasak dengan panjang yang ideal. A. Mahkota pasak, B. Panjang
3. Jika preparasi pasak terlalu lebar, akar akan menjadi lemah dan
akan mengakibatkan perforasi akar. Pasak yang pendek dan lebar sering
diameter pasak kurang dari 1/3 diameter akar maka pasak tersebut akan
bertambahnya diameter pasak lebih dari 1/3 diameter akar gigi maka akan
sehat. Sisa dinding dentin yang tipis tidak dapat menahan tekanan sewaktu
akar, B. Dudukan, C. Diameter pasak 1/3 diameter akar, D. Lebar pundak 1/6
diameter akar.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, desain pasak dapat diperoleh
dalam berbagai bentuk seperti buatan pabrik yang sudah jadi, tuang atau
kombinasi dari keduanya. Pasak buatan pabrik mempunyai dua bentuk dasar yaitu
sisi sejajar dan kerucut yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran reamer yang
daripada pasak yang dindingnya mengerucut, sebab pasak yang sisi sejajar
pasak yang bentuknya kerucut memusatkan tekanan pada bagian koronal dari
dinding pasak tersebut. Preparasi yang menyalahi bentuk saluran akar dengan
bentuk sejajar maka dinding lateral akar akan melemah dan mudah terjadi fraktur
kaku dan mencegah terjadinya rotasi dari pasak yang dibuat dari bahan yang sama
mencegah rotasi. 10
Gambar 5. Penampang saluran akar yang oval yang dapat menahan rotasi
II.6 Penatalaksanaan Saluran Akar untuk Restorasi Pasak
setelah perawatan saluran akar dan tidak terdapat kelainan pada saluran akar yang
dapat mempengaruhi retensi dan resistensi dari restorasi pasak. Berdasarkan hal
pasak sehingga diperoleh restorasi pasak yang dapat memberikan kekuatan dan
menggatikan jaringan keras gigi yang tersisa serta mampu menghasilkan retensi
dan resistensi. 10
Sterilisasi terhadap alat-alat dan bahan yang digunakan sebelum dan sesudah
perawatan dapat dilakukan dengan panas basah dan panas kering. Sterilisasi
tersebut dilakukan untuk menjaga agar alat-alat dan bahan tidak terkontaminasi
melakukan pembersihan gigi yang akan dikerjakan dan gigi tetangganya dari
keasepsisan daerah kerja. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan ruber
dam kita dapat mencegah masuknya alat atau bahan yang kita gunakan kedalam
tenggorokan serta dapat memproteksi jaringan lunak dalam mulut dari obat, mata
Mempelajari hasil foto roentgen yang terakhir dari perawatan saluran akar
sebelum memutuskan ukuran panjang dan lebar saluran akar yang akan
Persiapan saluran akar yang baik dapat memberikan retensi dan resistensi
yang baik pada restorasi mahkota pasak. Pasak yang disemenkan kedalam saluran
akar akan memberikan retensi pada inti, tetapi tidak memperkuat bahkan
seringkali memperlemah akar gigi. Karena itu, preparasi saluran akar harus dibuat
pengangkatan gutta percha dari saluran akar yang sudah dilakukan perawatan
dilakukan dengan memasang isolator karet di atas reamer sejajar tinggi bidang
roentgen. B. Memasang isolator karet diatas reamer sejajar tinggi bidang insisal
gigi
Pasak di tanam dengan kedalaman yang sesuai dengan panjang pasak yang
ideal yaitu mendekati panjang mahkota supra alveolar atau dengan kata lain pasak
harus tertanam kedalam saluran akar sepanjang 2/3 panjang akar, yang tujuannya
untuk mendapatkan retensi yang maksimum serta tahanan terhadap pengaruh dari
patahnya akar akan lebih besar oleh karana tekanan yang diterima mahkota dan
pasak didesak ke akar yang tidak didukung oleh tulang. Jika preparasi untuk pasak
cukup panjang, maka tekanan yang diterima mahkota akan tersebar keseluruh akar
pengangkatan gutta percha sebanyak 2/3 bagian koronal akar saluran akar,
sedangkan gutta percha 1/3 bagian aspek tetap dipertahankan. Pengangkatan gutta
obturasi di apeks. 10
Dalam keadaan panjang pasak yang tidak cukup maka lebih baik
apeks yang terisi gutta percha tetap dipertahankan sepanjang minimal 5 mm. Hal
ini dimaksudkan untuk menjaga hermetis seal apeks sedangkan untuk bagian
preparasi saluran akar yang oval, penambahan dudukan maupun kanal tambahan.10
akar dan kemudian dibersihkan gutta percha yang menempel pada alat
tersebut sampai isi saluran akar hanya tersisa di apeks sepanjang 5 mm.
Hal ini dilakukan untuk menjaga tereliminasinya kuman dari seluruh akar
b) Pesso reamer
Alat ini digunakan untuk mengeluarkan gutta percha dengan cara
perforasi didinding saluran akar asalkan reamer tidak dipakai pada saluran
c) Bahan organik.
kehendaki.
bahan yang akan digunakan untuk melebarkan dan membentuk saluran akar untuk
tempat pasak dengan menjaga kesterilan dari alat dan bahan beban yang akan
digunakan.
Untuk mendapatkan ruang yang cukup bagi tempat pasak yang akan
dipasang maka perlu dilakukan peleburan dan pembentukan saluran akar dengan
sebab itu pelebaran saluran akar tidak boleh terlalu besar sampai ke jaringan
dentin sekitarnya, terutama pada bagian apikal. Sebagai patokan diameter pasak
adalah tidak melebihi 1/3 dari akar mesio distal pada 3-5 mm dari apeks. 9
Gambar 7. Preparasi gigi untuk pasak tuang dan mahkota jaket porselen dengan
permukaan buko-lingual
5 mm. Setelah itu dilanjutkan oleh bur yang ukurannya lebih besar
longgar, pakailah bur dengan ukuran yang lebih besar yaitu 1,35
saluran akar dilakukan menggunakan bur khusus yang disediakan oleh pabrik
bersama-sama dengan pasak buatan pabrik sehingga ukuran dan bentuk saluran
akar yang dihasilkan sama dengan ukuran dan besar pasak yang akan
dipasangkan. 10
saluran akar perlu dilakukan tindakan menghilangkan daerah gerong agar bahan
cetak dapat masuk dengan baik dengan baik dan juga mudah dikeluarkan. 10
menilai kontur internal. Ujung saluran akar harus kecil dan reamer harus
Gerong yang terdapat pada dinding saluran dapat dihilangkan dan saluran
berikut. 10
1. Pilih gutta percha yang besar.
2. Bentuk ujungnya sehungga pas kelubang saluran.
3. Oleskan vaselin ke permukaannya.
4. Dengan menggunakan spiral lentulo ulaskan semen zinc fosfat
gelembung.
5. Masukkan poin gutta percha biarkan sampai semen mengeras.
6. Tarik kembali gutta percha ( vaselin berfungsi sebagai media
separasi)
7. Preparasi lagi saluran seperti yang diinginkan. Reamer pesso yang
baru atau sangat tajam dapat digunakan untuk mencukur dentin dan
halus.
Pada pasak buatan pabrik tidak dilakukan pencetakan saluran akar. Hal
ini disebabkan karena pada pasak buatan pabrik dibentuk dengan pasak siap pakai
yang disesuaikan dengan ukuran saluran akar yang telah dipreparasi dan tersedia
Pada pasak buatan sendiri dilakukan pencetakan saluran akar yang dapat
Metode Langsung
jari. Hal ini menjaga agar tidak terlalu panas, sehingga tidak
ujung preparasi.
Apabila telah mendingin, potong kelebihan malam dari inti yang
Pada metode tidak langsung pembuatan pola pasak inti dilakukan dengan
memodelir bahan pola diluar mulut melalui model kerja, yang sebelumnya pada
semprotan. Sebatang kaawat yang dilumuri bahan perekat (tray adhesif) dan juga
bahan cetak dimasukkan kedalam saluran akar dengan gerakan memompa
(pumping action) agar semua bahan cetak yang telah masuk kedalam saluran akar
dapat mengalir dengan baik kedalam saluran akar. Batang kawat ini berfungsi
sebagai pemegang bahan cetak yang ada pada saluran akar dan juga memudahkan
pengeluaran bahan cetak dari saluran akar agar bahan cetak terssebut tidak patah
Pada ujung kawat yang berbeda bagian koronal saluran akar dibuat
ke dalam saluran akar setelah seluruh permukaan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
pendam. Untuk melekatkan pasak di dalam saluran akar, digunakan semen dengan
adukan yang agak encer. Pasak yang terlumuri adukan semen ini dimasukkan
kedalam saluran akar dan dipertahankan dalam kedudukan yang baik sampai
sepertiga apikal akar untuk memperoleh kesesuaian dan retensi pasak primer.
bentuk dan ditujukan untuk memaksimalkan adaptasi pasak pada dinding saluran
akar di sekitarnya dengan interfase semen dentin-pasak yang tipis dan merata.
Diduga bahwa kongruensi-bentuk memungkinkan terjadinya distribusi tekanan
pada dinding saluran akar selama fungsi klinis. Kongruensi-bentuk lima pasak
Pada gigi yang diisi menggunakan cast post-and-core dan mahkota yang
yang signifikaan jika terjadi adaptasi maksimum pasak taper pada struktur akar
yang tersisa. Efek tersebut tidak ditemukan jika menggunakan pasak paralel.
jika struktur gigi yang dihilangkan cukup banyak dan geometri alami saluran akar
berubah, maka akan timbul efek de-stabilitas pada akar gigi yang diisi. Salah satu
terletak di sekitar saluran akar, terhadap resistensi fraktur gigi. Jelas, bukan hanya
ketebalan dinding dentin yang menstabilkan akar tapi juga keberadaan inner
dentine yang memiliki modulus elastisitas lebih rendah dibandingkan dengan
dentin bagian luar yang lebih termineralisasi. Pada saluran akar ireguler yang
yang dibuang. Namun, pemilihan pasak yang sesuai dengan diameter alami
inner dentine, menyebabkan longgarnya pasak dalam saluran ireguler [tidak ada
kongruensi-bentuk].6
dinding saluran akar, kesesuaian pasak yang ideal dalam saluran akar [kongurensi-
bentuk] tidak terlalu penting, seperti jika ruang diisi menggunakan luting
komposit. Namun, penyusutan lapisan semen resin yang lebih tebal akibat pasak
yang tidak sesuai, akan mengganggu kinerja klinis jangka panjang. Sebaliknya,
drill yang disuplai oleh pabrik] dan prosedur bonding optimal., faktor konfigurasi
kavitas yang tinggi akan mengakibatkan pembentukan celah pada interfase semen-
resin dalam ruang pasak ireguler, Dianjurkan dilakukannya relining pasak pra-
pasak fiber guna meningkatkan kesesuaiannya dalam ruang pasak. Dengan latar
anterior
Masalah klinis yang sering terjadi pada perawatan saluran akar dengan
resistensi pasak serta kegagalan akibat sisa akar yang telah dipreparasi sehingga
pada pemakaian restorasi pasak pasien yang sering merasa tidak nyaman. 10
prosedur perawatan11
bahwa tidak mungkin menentukan secara klinis besarnya jaringan vital yang
tersisa dalam saluran akar dan derajat keterlibatan jaringan peripikal. Faktor
pulpa vital dengan pulpa nekrosis. Peneliti lain menemukan bahwa kasus dengan
pulpa nekrosis memiliki prognosis yang lebih baik bila tidak terdapat lesi
periapikal.
granulomatosa. Teori ini belum dapat dibuktikan karena secara radiografis belum
dapat dibedakan dengan jelas ke dua lesi ini dan pemeriksaan histologi kista
3. Keadaan periodontal
rongga mulut dengan daerah periapikal melalui suatu poket periodontal, akan
inflamasi.
1. Motivasi Penderita
Pasien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan
diekstraksi
2. Usia Penderita
keberhasilan atau kegagalan perawatan saluran akar. Pasien yang lebih tua usianya
mengalami penyembuhan yang sama cepatnya dengan pasien yang muda. Tetapi
penting diketahui bahwa perawatan lebih sulit dilakukan pada orang tua karena
risiko yang buruk terhadap perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di
bawah normal. Oleh karena itu keadaan penyakit sistemik, misalnya penyakit
1. Perbedaan operator
2. Teknik-teknik perawatan
bagi dokter gigi, namun keuntungan klinis secara individual dari masing-masing
menunjukan bahwa teknik yang menghasilkan penutupan apikal yang buruk, akan
Belum ada penetapan panjang kerja dan tingkat pengisian saluran akar
yang ideal dan pasti. Tingkat yang disarankan ialah 0,5 mm, 1 mm atau 1-2 mm
lebih pendek dari akar radiografis dan disesuaikan dengan usia penderita. Tingkat
Dengan tetap melakukan pengisian saluran akar yang lebih pendek dari apeks
lebih jauh
saluran akar yang dilakukan yang memberi efek langsung terhadap prognosis.
2. Kelompok gigi
Ada yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal
mempunyai hasil yang lebih baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini
apikal pada gambaran radiografi. Tulang kortikal gigi-gigi anterior lebih tipis
dibandingkan dengan gigi-gigi posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi
anterior terlihat lebih jelas. Selain itu, superimposisi struktur radioopak daerah
radiografinya mudah dilakukan. Radiografi standar lebih mudah didapat pada gigi
posterior.
bagian apikal saja, tetapi juga melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan
pada setiap permukaan akar. Sebagian besar ditemukan pada setengah apikal akar
dan daerah percabangan akar gigi molar yang umumnya berjalan langsung dari
saluran tambahan, sering menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan
Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan
ujung saluran. Birai terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar,
tidak sesuai dengan urutan; penempatan instrument yang kurang dari panjang
kerja atau penggunaan instrumen yang lurus serta tidak fleksibel di dalam saluran
akar yang bengkok. Birai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang
2. Instrumen patah
patahan yang masih belum dibersihkan dan belum diobturasi serta seberapa
banyak patahannya. Prognosis yang baik jika patahan instrumen yang besar dan
terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih
buruk jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau
yang berlebihan pada waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan
pasak. Adanya fraktur akar vertikal memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil