Anda di halaman 1dari 24

Magnesium

Magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan oleh setiap sel tubuh

manusia dan penting sekali dalam kasus hipertensi, kesehatan jantung, pradiabetes

(sindrom metabolik) atau pencegahan diabetes dan penyembuhan. Sebaliknya,

kekurangan magnesium dapat memperburuk resistensi insulin pada pasien

prediabetic dan diabetes sementara tingkat rendah magnesium dalam tubuh

umumnya telah dikaitkan dengan perkembangan diabetes. (Humphries et al,

1999).

Magnesium diketahui memainkan peran penting dalam mengatur enzim

glukosa-pengolahan tertentu, dan studi sebelumnya telah mengaitkan asupan yang

lebih tinggi dengan resiko diabetes lebih rendah. Menurut Paolisso et al. (1992)

magnesium dapat membantu transportasi glukosa ke dalam sel untuk

dimanfaatkan untuk energi dalam mitokondria dalam dosis 500 mg dan tim

peneliti yang lain menghubungkan diet rendah magnesium sehingga menjadikan

orang resistensi terhadap insulin (Humphries et al, 1999.). Kedua tim menganggap

magnesium taurinate-bentuk terbaik dari magnesium untuk sistem kardiovaskular,

sebagai enzim taurin pengaruh pada otot jantung yang berkontribusi terhadap

kontraktilitas jantung.

Sebuah studi baru yang dilakukan di University of North Carolina di

Chapel Hill dan diterbitkan on line dalam jurnal Diabetes Care (31 Agustus, 2010)

menyarankan bahwa mengkonsumsi diet magnesium tinggi akan secara signifikan

dapat menurunkan resiko diabetes tipe 2. Anda harus tahu bahwa sumber

magnesium terbaik alam (diet) antara lain adalah biji-bijian, sayuran berdaun

hijau, rempah-rempah, kacang-kacangan, sereal, kopi, kakao, dan teh. Dalam


kasus sindrom metabolik dan diabetes, perubahan diet yang sederhana mungkin

menawarkan bantuan yang signifikan dalam mencegah baik masalah kesehatan

atau mengurangi gejala mereka.

Dalam penelitian adalah membandingkan tingkat diabetes dan asupan

magnesium dalam 4.497 orang di kelompok usia antara 18 sampai 30 tahun, tidak

satupun di antaranya diabetes pada awal studi. Selama 20 - tahun masa tindak

lanjut, 330 dari semua peserta mengembangkan diabetes tipe 2. Kelompok orang

dengan asupan magnesium tertinggi mengambil sekitar 200 mg. harian / 1.000

kal. sedangkan asupan terendah mengambil sekitar 100 mg. harian / 1.000 kal.

Asupan magnesium berasal dari makanan dan magnesium tambahan.

Hasil penelitian menemukan bahwa risiko diabetes 47 persen lebih

rendah di antara mereka dengan asupan magnesium tertinggi dibandingkan

mereka dengan asupan magnesium paling rendah. Studi penanda membuktikan

pernyataan di atas level resistensi insulin dan spidol peradangan yang menurun

secara bermakna pada kelompok dengan asupan magnesium meningkat. Para

peneliti menyimpulkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan kaya

magnesium dan menambahkan formula magnesium pelengkap menurun pada

setengah risiko terkena diabetes tipe 2 selama periode waktu 20 tahun, relatif

dengan orang-orang yang mengambil di magnesium sedikit.

Hasil studi ini mungkin menawarkan penjelasan yang masuk akal

mengapa mengkonsumsi biji-bijian (tinggi magnesium) dikaitkan dengan

kemampuan untuk menurunkan resiko diabetes tipe 2. Dalam pernyataan penulis

yang tepat, "Ini adalah masuk akal bahwa magnesium dapat mempengaruhi resiko

diabetes karena mineral yang diperlukan untuk berfungsinya beberapa enzim yang

membantu proses glukosa tubuh. Meningkatkan asupan magnesium mungkin


penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi sistemik,

dan penurunan resiko diabetes.

Namun, uji klinis besar pengujian pengaruh magnesium terhadap risiko

diabetes diperlukan dalam rangka untuk menentukan apakah link tersebut benar-

benar ada. "Uji klinis lebih lanjut skala besar dibutuhkan untuk membangun

inferensi kausal dan penentuan mekanisme balik potensi manfaat," ujar para

penulis. (Ka la et al., 2010).

Peranan Magnesium dalam Tubuh

Magnesium, jenis mineral ini adalah salah satu yang berperan penting

dalam metabolisme tubuh. Mengapa tubuh memerlukan magnesium? Karena

mineral ini bersifat multifungsi dan sangat diperlukan setiap sel untuk

menghasilkan energi. Magnesium diperlukan tubuh untuk memproduksi 300 jenis

enzim, pengiriman pesan melalui sistem syaraf, membuat otot-otot tetap lentur

dan rileks serta memelihara kekuatan tulang dan gigi. Fungsi penting lainnya

adalah menjaga konsistensi detak/ritme jantung serta membuat tekanan darah

tetap normal. Dalam banyak penelitian, peran magnesium juga dibutuhkan dalam

mengatasi sejumlah penyakit seperti asma dan diabetes. Mineral ini juga terbukti

sangat penting artinya dalam mengatasi gangguan atau kelainan ritme jantung.

Magnesium juga dibutuhkan perannya dalam penyerapan serta

penggunaan beragam vitamin dan mineral lainnya. Vitamin C dan kalsium

misalnya, akan bekerja sempurna di dalam tubuh apabila kebutuhan magnesium

tercukupi. Kebutuhan Pria wanita berbeda dalam tubuh manusia, jumlah total

magnesium mencapai sekitar 25 gram. Sebagian besar magnesium terkonsentrasi

di dalam tulang dan gigi, namun juga hadir dalam otot dan darah. Jumlahnya yang
cukup dalam tubuh sangat penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme

tubuh.Untuk menjaga supaya kadarnya dalam tubuh tetap ideal.

Asupan magnesium dapat diupayakan baik melalui makanan sehari-hari

maupun suplemen tambahan bagi yang membutuhkan. Jumlah asupan magnesium

setiap hari yang direkomendasikan (DRI) berbeda untuk jenis kelamin dan periode

usia. Pria dewasa berusia 13-30 tahun misalnya, membutuhkan asupan

magnesium sekitar 400 miligram per hari, sedangkan wanita 19-30 tahun 310 mg

per hari.Penelitian mengenai kebutuhan magnesium pun terus berkembang.

Banyak ahli percaya bahwa DRI tersebut masih terlalu rendah untuk upaya

pencegahan penyakit. Tak heran bila ada sebagian ahli nutrisi dan dokter yang

menganjurkan asupan 500 mg magnesium per hari untuk orang dewasa. Jumlah

ini diyakini dapat membantu menjaga tensi tetap normal dan terhindar dari

gangguan jantung.Untuk memperoleh asupan yang cukup dapat mengonsumsi

jenis makanan yang kadar magnesiumnya tinggi seperti kacang-kacangan, buncis,

sayuran berwarna hijau gelap, gandum murni dan seafood.

Kebutuhan magnesium juga dapat dipenuhi dari konsumsi susu karena

dalam setiap gelasnya terdapat sekitar 34 miligram. Makanan dari kedelai seperti

tahu, tempe dan susu kedelai juga kaya akan magnesium. Meski jenis makanan

yang mengandung magnesium beragam, tidaklah mudah untuk dapat memenuhi

kebutuhan minimal yang disyaratkan setiap hari. Namun begitu, mengonsumsi

makanan tersebut adalah cara terbaik memenuhi kebutuhan tubuh akan

magnesium serta jenis vitamin atau mineral lainnya.Kalaupun Anda ingin

mendapatkan tambahan melalui suplemen, perlu diingat bahwa Anda tidak butuh

magnesium dalam jumlah banyak. Suplemen mungkin hanya boleh memberi


Anda 10 hingga 50 mg, karena bila terlalu banyak - melebihi 600 mg- Anda

berisiko terkena diare.

Perlu diperhatikan pula bahwa suplemen magnesium biasanya

dikombinasikan dengan sejumlah zat berbahaya. Pilihan yang tersedia juga

beragam mulai dari magnesium oksida, magnesium ototat, magnesium glukonat,

magnesium aspartat, magnesium glisinat, atau magnesium sitrat. Pilihlah jenis

aspartat, glisinat dan sitrat karena akan mudah diserap tubuh. Sedangkan jenis

oksida harus dihindari karena akan sulit ditoleransi tubuh.Kuatkan jantungSeperti

yang diungkap di awal, magnesium berperan vital bagi kesehatan jantung.

Dari sejumlah riset terungkap, kadar yang rendah berkaitan dengan

sejumlah kelainan jantung. Kekurangan magnesium dapat memicu kekakuan atau

kejang pada salah satu pembuluh korener arteri, sehingga mengganggu peredaran

darah dan menyebabkan serangan jantung. Sejumlah dokter ahli berpendapat

defisiensi magnesium berada di belakang kasus serangan jantung khususnya pada

pasien yang tak punya sejarah sakit jantung. Fakta juga menunjukkan, terapi

intravena (infus) magnesium sering digunakan untuk pasien gawat

jantung.Magnesium juga penting dalam melindungi tubuh dari serangan jantung

yang disebabkan pembekuan atau penggumpalan darah. Mineral ini membantu

mencegah terbentuknya pembekuan dengan cara membuat platelet atau keping

darah menjadi kurang "lengket" sehinga cenderung sulit untuk berbaur

membentuk penggumpalan. Minimnya kadar magnesium juga menjadi penyebab

kasus cardiac arrhythmias atau tidak beraturannya ritme jantung. Kelainan ini

membuat jantung terkadang kehilangan atau bertambah satu detak dalam sekali

ketukan atau bahkan ritme malah menjadi terlalu cepat. Jika gangguan ini makin

serius dan detak jantung tak segera kembali ke normal, berarti berisiko mengalami
kematian tiba-tiba. Biasakan memenuhi asupan magnesium dengan cara

mengonsumsi jenis makanan sehat dan seimbang setiap hari. Magnesium cukup,

maka jantung pun terus berdegup.

Ketidakseimbangan Magnesium

1. Magnesium (Mg2+) merupakan ion kedua bersama Na yang menjaga tekanan

intrasel tubuh. Mg2+ dijumpai dalam 2 bentuk pada tubuh, bebas dan

berikatan/senyawa. Lebih dari setengahnya (55%) berbentuk bebas, 33%

bersenyawa dengan albumin dan sisanya yang 12% bersenyawa dengan fosfat,

sitrat atau komponen lainnya. Serum normal Mg2+ adalah 1.5 – 2.3 mEq/L

(0.75 to 1.0 mmol/L) atau 1.8 – 2.6 mg/dL. Mg2+ berperan penting pada

sistem enzim (sebagai lebih dari 300 ko-faktor enzim), berperan pada

pembentukan ATP, pompa Na-K dan metabolisme karbohidrat, lemak, asam

amino dan protein. Dan bersama dengan Kalsium menjaga sistem

neuromuskular. Mg2+ ikut juga berperan pada fungsi jantung (koreksi

disritmia dan meminimalisasi efek toksik dari beberapa obat jantung).

2. Hypomagnesemia, hypomagnesemia adalah keadaan yang paling banyak

terjadi pada ketidakseimbangan magnesium dan didefinisikan sebagai serum

Mg2+ dibawah 1,5 mEq/L.

3. Hypermagnesemia adalah keadaan yang paling banyak terjadi pada

ketidakseimbangan magnesium dan didefinisikan sebagai serum Mg2+ lebih

dari 2,5 mEq/L.

4. Penyebab Tanda dan gejala Hypomagnesemia Asupan yang tidak adequat:

malnutrisi dan alkoholisme Absorpsi yang tidak adequat: diare, muntah,

muntah, drainase nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, (bersaing

dengan magnesium untuk mencari tempat transpor), penyakit usus kecil


Hipoparatiroidisme Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat

penggunaan diuretik tiazid Kelebihan aldosteron Poliuria Pemeriksaan Fisik:

tremor otot, refleks tendon dalam yang hiperaktif, kebingungan, disorientasi,

takikardi, tanda Chvostek dan tanda Trousseau positif Hypermagnesemia

Gagal ginjal Pemberian magnesium parentaeral yang berlebihan Pemeriksaan

Fisik: pada hipermagnesemia akut: refleks tendon dalam hipoaktif, pernafasan

dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan

5. Diperkirakan, 200 juta wanita di dunia mengalami kehamilan setiap tahunnya.

Setiap menit, satu orang dari wanita tersebut mengalami eclampsia atau

meninggal dunia saat melahirkan. Hampir dipastikan para ibu yang meninggal

ketika melahirkan tersebut mengalami defisiensi magnesium dalam

tubuhnya. penyakit pre-eclampsia dan eclampsia yang menyebabkan

kematian selama kehamilan di Inggris, Amerika, dan Eropa Utara disebabkan

oleh makanan harian yang kaya kalsium tapi miskin magnesium. Akibatnya,

komposisi jumlahnya tidak memenuhi rasio Ca/Mg yang disarankan, yaitu

2:1. Selain gangguan pada ibu melahirkan, defisiensi magnesium juga dapat

menyebabkan gangguan pada fungsi pusat saraf yang memicu munculnya

beberapa penyakit. Beberapa penyakit atau permasalahan kesehatan yang

dapat dibantu dengan pemberian suplementasi magnesium adalah sebagai

berikut.

6. Magnesium merupakan salah satu nutrien paling penting untuk kesehatan

jantung. Tugas utama magnesium adalah membantu otot jantung untuk

relaksasi. Fungsi ini berlawanan dengan fungsi mineral kalsium yang

membuat jantung berkontraksi. Kerja duet dari magnesium dan kalsium inilah

yang berguna untuk mempertahankan irama jantung tetap normal dengan


relaksasi dan kontraksi otot jantung. Selain itu, magnesium juga memiliki

fungsi sebagai pemblokir jalur kalsium alami dalam tubuh sehingga dapat

mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh agar tidak menggumpal,

menumpuk, dan menyumbat arteri sehingga meningkatkan risiko serangan

jantung. Magnesium juga diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sesuai.

Kekurangan magnesium menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme

yang berperan terhadap serangan jantung. Magnesium dapat digunakan

sebagai suplemen untuk membantu pengobatan penyakit jantung koroner

karena memiliki efek membantu dalam melebarkan arteri koroner,

memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan kolesterol baik (HDL),

mencegah penggumpalan trombosit, mengatur kontraksi dan relaksasi otot

jantung, serta menstabilkan irama jantung.

7. Kelompok DASH (The Dietary Approaches to Stop Hypertension) telah

melakukan berbagai percobaan yang menyimpulkan bahwa mengonsumsi

magnesium dalam jumlah tinggi dapat menurunkan tekanan darah.

8. Penderita diabetes harus mempertahankan batas magnesium yang cukup

dalam darahnya karena mineral magnesium berpengaruh terhadap kemampuan

metabolisme karbohidrat. Mineral ini juga berpengaruh terhadap pelepasan

dan aktivitas insulin yang berfungsi sebagai pengontrol kadar gula darah.

9. Diperkirakan, 1 % manusia di bawah usia 60 tahun dan 5— 10% di atas 65

tahun memiliki detak jantung lebih dari 100 kali permenit (normalnya 60—

100 kali per menit). Magnesium yang bekerja sama dengan kalium akan

membantu pengontrolan kecepatan dan ketidakteraturan detak jantung

tersebut. Oleh sebab fungsi magnesium langsung berhubungan dengan sistem

pusat saraf dan pembuluh darah maka semua penyakit yang berhubungan
dengan pembuluh darah dan saraf dapat dibantu dengan mengonsumsi

magnesium dalam jumlah cukup.

10. Penyakit ini berhubungan langsung dengan kandungan kalsium dan

magnesium. Peningkatan kalsium dan penurunan magnesium serta

peningkatan rasio Ca/Mg berkaitan erat dengan berkembangnya aterosklerosis

yang berperan dalam timbulnya penyakit hipertensi. Dengan menjaga rasio

Ca/Mg ideal sebesar 2:1 melalui asupan suplementasi tanah liat yang

mengandung magnesium tinggi, maka seseorang bisa terhindar dari penyakit

hipertensi atau tekanan darah tinggi.

11. Serangan penyakit ditandai dengan serangan sesak napas berulang disertai

dengan napas yang berbunyi karena kejang otot-otot polos ranting-ranting

tenggorokan. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara asma dengan

defisiensi magnesium. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa obat yang

digunakan untuk terapi asma telah menyebabkan kehilangan magnesium.

Pemberian suplementasi magnesium terbukti dapat memperbaiki saluran

pernafasan dan sangat ampuh dalam pengobatan darurat asma.

12. Penyakit ayan, terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat yang terjadi

karena letusan pelepasan muatan listrik sel saraf secara berulang dengan gejala

penurunan kesadaran, gangguan motorik, sensorik, dan mental disertai atau

tanpa kejang-kejang. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan

bahwa pada kondisi ayan, ada defisiensi magnesium di dalam darah pasien.

Pemberian suplementasi magnesium dosis tinggi (450 mg) dapat mengatasi

ayan dalam waktu singkat.

13. Autisme, gangguan ini ditunjukkan dengan pikiran dan perilaku seseorang

yang cenderung terarah kepada diri sendiri dan tidak dapat diperbaiki melalui
penyuluhan oleh orang lain, sudah terputus dari realitas sehingga khayalan

dirasa sebagai kejadian sesungguhnya. Uji klinis yang dilakukan di Amerika

Serikat dan Kanada menunjukkan bahwa kondisi autisme dapat diperbaiki

dengan terapi pemberian vitamin B6 dosis tinggi (300—500 mg per hari).

Tetapi terapi ini menimbulkan defisiensi nutrien lain yang berakibat pasien

mengalami mati rasa dan gatal-gatal. Pemberian suplementasi magnesium

terbukti dapat menghilangkan efek samping tersebut.

14. Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD), banyak terjadi pada anak-

anak. Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa anak-anak penderita ADHD

mengalami defisiensi dalam banyak mineral, paling sering magnesium, seng,

dan besi. Suolementasi magnesium secara signifikan dapat menurunkan

gejala-gejala hiperaktivitas pada anak-anak tersebut. Salah satu penyebab

utama penyakit ini adalah tingginya asupan kalsium yang tidak diimbangi

dengan asupan magnesium sehingga rasio Ca/Mg jauh lebih tinggi dari rasio

anjuran yang sekitar 2:1. Ada korelasi positif antara tingginya rasio Ca/Mg

dengan tingginya prevalensi batu ginjal. Untuk menyeimbangkan rasio

Ca/Mg, kita dapat mengonsumsi suplementasi tanah liat.

15. Kelelahan, terjadi akibat rendahnya energi, terutama disebabkan oleh

rendahnya kadar magnesium dalam tubuh. Magnesium memegang peranan

kunci dalam proses produksi energi di dalam setiap sel dan level energi secara

keseluruhan. Ketika kadar magnesium rendah, produksi energi terhambat

sehingga berakibat timbulnya kelelahan dan lemas. Suplementasi magnesium

secara signifikan dapat mengembalikan tingkat energi yang diperlukan dalam

aktivitas normal.
16. Penyakit osteoporosis, ditunjukkan dengan keroposnya tulang karena

kehilangan mineral. Osteoporosis terutama terjadi pada wanita usia lanjut.

Defisiensi magnesium seringkali ditemukan pada pasien osteoporosis.

Suplementasi magnesium telah terbukti dapat mencegah dan mengobati

osteoporosis. Dalam hal ini fungsi magnesium adalah membantu tubuh dalam

metabolisme kalsium dan mengubah asupan vitamin D menjadi bentuk

aktifnya. Studi klinis yang dilakukan terhadap sekelompok wanita menopause

selama 2 tahun menunjukkan bahwa pemberian Suplementasi magnesium

dapat mencegah terjadinya retak tulang dan secara signifikan dapat

meningkatkan kerapatan tulang.

17. Depresi merupakan kondisi perasaan tidak senang dan putus asa

berkelanjutan. Penyebab depresi bisa banyak hal, misalnya kejadian-kejadian

menegangkan, ketidakseimbangan hormon, dan kelainan biokimia. Pasien

depresi umumnya mengalami defisiensi magnesium sehingga suplementasi

magnesium dapat membantu mengurangi atau menghilangkan depresi.

18. Ketidakseimbangan magnesium pada pre-menstruation syndrome ( pms ),

terdajadi pada pms type D. PMS tipe D murni disebabkan oleh

ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon

progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon

estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan

penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B

(terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin

B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang

terjadi bersamaan dengan PMS tipe A. Untuk mengatasi PMS , biasanya


diberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema

(pembengkakan) pada kaki dan tangan.

19. Magnesium pada tahap awal CRF adalah normal, tetapi pada ggk menurun

secara progresif dalam ekskresi urine menyebabkan akumulasi. Kombinasi

penurunan ekskresi dan intake yang berlebihan mengakibatkan henti napas

dan jantung.

20. Hampir seluruh kebutuhan magnesium kita berasal dari tumbuh-tumbuhan,

meskipun beberapa makanan laut mengandung magnesium yang cukup.

Magnesium yang merupakan atom pusat dari struktur klorofil sangat penting

bagi tanaman dalam melakukan fotosintesis. Oleh sebab itu, sayuran berdaun

hijau gelap merupakan sumber magnesium yany terbaik. Hampir semua jenis

kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong merupakan sumber

magnesium yang baik. Produk kedelai (terutama yang terfermentasi), kacang

almond, kacang Brazil, kacang mete, dan kemiri adalah contoh makanan lain

yang mengandung magnesium. Makanan yang kaya akan magnesium lainnya

adalah suplemen mineral trace (atau suplemen dari Sari Air Laut) dan garam

laut asli. Garam meja yang biasa disebut sebagai garam yodium, tidak

mengandung magnesium yang kita perlukan. Oleh karena itu saya

menganjurkan kita untuk mengganti garam meja dengan garam laut asli yang

diproses secara tradisional karena ia mengandung 84 unsur mineral (termasuk

magnesium) dalam komposisi dan susunan kimia yang seimbang. Tapi perlu

diperhatikan bahwa proses pengolahan yang berlebih sebelum disajikan dapat

menyebabkan magnesium berkurang sebanyak 70% sehingga kita hanya

mendapatkan sisanya,sebesar 30%.


21. Hypomagnesemia ringan, terapinya tidak cukup hanya dari diet makanan,

untuk kasus bukan kehilangan mendadak diberikan MgSO4 tablet 204 mg (17

– 33 mEq/L) terbagi menjadi dua dosis dalam sehari. Dosis anak diberikan

sesuai berat badannya. Hypomagnesemia yang berat diterapi infus ((MgSO4

10 - 40 mEq yang diencerkan dalam cairan infus) dan pada kasus yang sangat

berat bisa diberikan selam 15 menit pertama: 2 – 4 mL MgSO4 50%.

Terkadang untuk mengisi cadangan Mg tubuh infus diberikan sampai 3 – 7

hari. Monitorlah dengan ketat serum Mg selama 12 – 24 jam dan jumlah

tetesan infus diatur agar serum Mg tidak lebih dari 2,5 mEq/L. Pemeriksaan

refleks tendon sangat disarankan untuk mencegah hypermagnesemia.

Metabolisme Magnesium

Absorpsi Mg terjadi diseluruh usus halus.Dalam plasma, sebagian besar

Mg terdapat dalam bentuk padat difiltrasi oleh glomelurus ginjal

Diekskresi melalui urin sebanyak 35%-45% dari intake sehari-hari.


Toksisitas Magnesium

Keracunan Mg jarang terjadi pada fungsi ginjal normal. Pada penderita

payah ginjal, hipermagnesemia dapat menimbulkan masalah. Efek depresan

magnesium pada system saraf pusat biasanya mendominasi gejala toksisitas

hipermagnesemia.

Besi (Fe)

Zat besi (Fe) merupakan jenis mineral mikro esensial yang mempunyai

fungsi penting di dalam tubuh. Dibutuhkan dengan jumlah konsumsi sekitar 1.5-

2.2 mg per- harinya, zat besi mempunyai fungsi penting di dalam tubuh antara

lain sebagai media transportasi bagi oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan

tubuh serta juga akan berfungsi sebagai katalis dalam proses penpindahan energi

di dalam sel. Sebagai jenis mineral mikro esensial, kekurangan zat besi di dalam

tubuh dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif antara lain berkurangnya

kekebalan tubuh, menurunnya daya konsentrasi, menurunnya daya ingat,

menurunnya performa belajar, mudah marah, berkurangnya nafsu makan, dan

menurunnya kebugaran tubuh.

Atlet terutama atlet lari jarak jauh, atlet vegetarian, atlet wanita serta atlet

yang konsumsi dagingnya kurang dari 1 kali seminggu mempunyai resiko


kekurangan zat besi . Atlet wanita yang mempunyai periode menstruasi rutin

akan memiliki risiko kekurangan zat besi lebih besar jika di bandingkan dengan

atlet pria. Begitu pun juga dengan atlet vegetarian jika dibandingkan dengan atlet

non-vegetarian, walaupun untuk atlet vegetarian hal ini dapat dipenuhi melalui

pemilihan konsumsi sayur-sayuran atau buah-buahan yang tepat. Khusus untuk

atlet lari jarak jauh, hentakan-hentakan kaki pada saat berlari para permukaan

yang keras dapat menyebabkan resiko terjadinya footstrike hemolysis, yaitu

pecahnya sel darah merah yang disertai dengan pelepasan hemoglobin ke plasma

darah akibat adanya hentakan-hentakan kaki pada permukaan yang keras.

Di dalam tubuh, fungsi utama zat besi adalah dalam produksi

komponen pembawa oksigen yaitu hemoglobin dan mioglobin. Hemoglobin

terdapat di dalam sel darah merah dan merupakan protein yang berfungsi

untuk untuk mengangkut oksigen ke berbagai jaringan-jaringan tubuh sedangkan

mioglobin terdapat di dalam sel otot dan berfungsi untuk menyimpan dan

mendistribusikan oksigen ke dalam sel-sel otot. Selain berfungsi untuk

memproduksi hemoglobin dan mioglobin, zat besi juga dapat tersimpan di dalam

protein feritin, hemosidirin di dalam hati, serta di dalam sumsum tulang belakang.

Sebagai indikator level jumlah zat besi di dalam tubuh, feritin yang bersirkulasi

di dalam darah dapat digunakan untuk menilai status zat besi di dalam tubuh.

zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. salah satu fungsi utamanya

adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. jadi

fungsinya betul betul sangat penting. selain itu zat besi berperan dalam produksi

hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. jadi jika kekurangan zat

besi, resiko terserang penyakit jadi besar. Kebutuhan zat besi pada pria dewasa

antara 40 – 50 miligram per kilogram berat badan. sementara bagi perempuan


antara 35 – 50 miligram per kilogram berat badan.

jika kekurangan zat besi, gejala yang timbul diantaranya rasa lelah yang cepat

terasa. biasanya dibarengi dengan rasa ngilu, pusing kepala, mual, berkurangnya

nafsu makan, hingga berujung pada anemia. pada wanita hamil, kasus ini harus

dihindari agar tak mengganggu kesehatan janin dan ibu yang mangandung.

agar terhindar dari situasi kekurangan zat besi, perbanyaklah konsumsi makanan

yang kaya kandungan besi, seperti daging tanpa lemak, kerang, hati, telur, tiram,

unggas dan ikan ikanan. sementara sumber nabati bisa diperoleh dari kacang

kacangan, kentang, nasi, gandum, dan sayur sayuran, khususnya bayam. selain

kaya zat besi, bayam ternyata mengandung vitamin C, E dan memiliki kadar

antioksidan tinggi. jadi selain bagus untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi

tubuh, bayam pun berkasiat memelihara jantung, menghindari stroke, dan kanker.

untuk mempermudah penyerapan zat besi dalam tubuh, konsumsilah protein

hewani dengan makanan yang mengandung vitamin C dalam satu hidangan. jadi

kombinasi daging tanpa lemak dan bayam merupakan salah satu resep yang cocok

untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh.

Zat besi banyak terkandung di dalam produk hewani terutama daging

merah, telur serta ikan selain itu zat besi juga banyak terkandung di dalam

berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan kacang hijau, berbagai

jenis sayuran dan juga buah-buahan. Secara umum, berdasarkan sumbernya, zat

besi mempunyai efesiensi penyerapan yang berbeda di dalam tubuh. Zat besi

yang berasal dari produk hewani atau disebut juga sebagai besi-hem akan lebih

mudah diserap oleh tubuh, sedangkan zat besi yang bersumber dari sayuran-

sayuran dan buah-buahan atau yang disebut sebagai besi-nonhem akan lebih

sukar diserap oleh tubuh.


Sumber zat besi (per 100 gr)

Jenis Fe (mg)
Daging 2.2-5
Ikan 1.2-4
Telur 1.2-1.5
Kacang Hijau 6
Kacang Kedelai 15.7

Metabolisme Besi (Fe) Dalam Tubuh

Skema metabolisme besi

Keperluan besi tubuh sebenarnya sangat sedikit. Karena tubuh mengelola

besi dalam badan kita dengan cara yang amat tepat guna dengan mengambil

elemen-elemen sisa misalnya dari pemecahan eritrosit tua. Dari 3000 s/d 5000 mg

besi yang ada dalam tubuh seseorang yang sehat, yang diekskresi tubuh setiap hari

hanya 1 mg. Dan 3000-5000 mg besi tubuh kita 60%, (1800-3000 mg.) berada

dalam eritrosit, 30% berada sebagai besi cadangan dan hanya 20% berada dalam

berbagai organ lainnya seperti otot, enzim dan lain-lain. Walaupun pengelolaan
besi oleh tubuh dilakukan secara amat tepat guna, namun kenyataannya 10-20%

penduduk dunia ini menderita anemi karena defisiensi besi. Penderita anemi

defisiensi besi temyata tidak hanya ditemukan di negara berkembang, namun juga

di negara maju.

Untuk mengatur masuknya besi dalam tubuh maka tubuh memiliki suatu

cara yang amat tepat guna. Besi hanya dapat masuk ke dalam mukosa usus apabila

ia dapat bersenyawa dengan apoferitin. Jumlah apoferitin yang ada dalam mukosa

usus bergantung pada kadar besi tubuh. Bila besi dalam tubuh sudah cukup maka

semua apoferitin yang ada dalam mukosa usus terikat dengan Fe ++ menjadi

feritin. Dengan demikian tidak ada lagi apoferitin yang bebas sehingga tidak ada

besi yang dapat masuk ke dalam mukosa Besi yang ada dalam mukosa usus hanya

dapat masuk ke dalam darah bila ia dapat berikatan dengan G-globulin yang ada

dalam plasma. Gabungan Fe dengan B-globulin disebut feritin. Apabila semua G-

globulin dalam plasma sudah terikat Fe" (menjadi feritin) maka Fe'' yang terdapat

dalam mukosa usus tidak dapat masuk ke dalam plasma dan turut lepas ke dalam

lumen usus saat sel mukosa usus lepas dan diganti dengan sel baru. Hanya Fe++

yang terdapat dalam transferin dapat digunakan dalam eritropoesis, karena sel

"eritroblas" dalam sumsum tulang hanya memiliki "reseptor" untuk feritin.

Kelebihan besi yang tidak digunakan disimpan dalam stroma sumsum tulang

sebagai feritin. Besi yang terikat pada B-globulin (feritin) selain berasal dari

mukosa usus juga berasal dari limpa, tempat eritrosit yang sudah tua (berumur

120 hari) dihancurkan sehingga besinya masuk ke dalam jaringan limpa untuk

kemudian terikat pada B-globulin (menjadi transferin) dan kemudian ikut aliran

darah ke sumsum tulang untuk digunakan eritroblas membentuk hemoglobin.


Distribusi Besi

Pada orang laki-laki dewasa normalnya memiliki kadar besi tubuh 35-

45mg/kgBB. Pada wanita premenopause memiliki simpanan besi yang lebih

rendah, karena secara normal akan mengalami kehilangan besi yang erulang pada

saat menstruasi. Lebihdari 2/3 bei tubuh ada di hemoglobin pada precursor

eritroid dan eritrosit matur.

Pengambilan besi oleh eritroid sangat tergantung endositosis yang dimediasi

reseptor melalui ikatan antara transferin dan reseptor transferin. Setiap eritrosit

mengandung jutaan atom besi. Pada keadaan pergantian besi yang normal

konsentrasinya adalah 2 X 10 20 atom besi perhari. Akibatnya anemia adalah

tanda cardinal dari kekurangan besi. Dalam keadaan seimbang 1-2 mg besi masuk

dan keluar dari tubuh setiap harinya. Besi disimpan dalam sel parenkim hepar dan

makrofag jaringan retikuloendotelial. Makrofag akan menyediakan besi dari

perusakan eritrosit dan menghasilkan kembali besi ferri (Fe3+) yang akan

ditangkap transferin untuk diberikan ke sel-sel yang membutuhkan lagi. Sebagian

sisa besi tubuh ditemukan dalam hepatosit dan makrofag sel RE sebagai bentuk

simpanan.

Penyerapan besi

Ada tiga factor penting yang menentukan jumlah besi yang diserap dari

makanan, yaitu (1) total kandungan besi dalam makanan, (2) control absorbsi besi

oleh sel mukosa usus (3) bioavailabilitas besi dalam makanan. Ada perbedaan

mekanisme penyerapan besi antara besi hem dan besi non heme. Besi hem akan

diambil langsung oleh reseptor spesifik dari membrane mukosa dan langsung

melewati sitoplasma dalam keadaan tidak diubah, cincin porfirin akan terbuka dan

besi dikeluarkan. Meskipun bentuk ini hanya 10% dalam makanan tetapi lebih
dari 25 % besi yang ada tersebut dapat diserap oleh usus. Besi non-heme sangat

tidak larut dan berbentuk ion ferri. Untuk bisa diabsorbsi harus direduksi dulu

oleh ferrireduktase menjadi ferro (Fe2+) dan akan berikatan dengan reseptor

membrane mukosa usus dudodenum dan akan melintasi sel mukosa duodenum

masuk ke plasma dan diikat oleh apotransferin. Besi non-hem hanya bisa diserap

oleh mukosa usus dudodenum kira-kira 1-2 %. Pengambilan besi non heme oleh

sel mukosa usus dapat dipengaruhi oleh beberapa hal baik yang meningkatkan

maupun yang menurunkan penyerapan itu sendiri. Faktor yang meningkatkan

penyerapan besi non heme antara lain : (1) vitamin C dan asam lambung

(membantu meningkatkan produksi besi ferro) dan (2) adanya daging dalam

makanan, meskipun kandungan besinya adalah non heme. Sedangkan factor-

faktor yang dapat menurunkan penyerapan besi non heme oleh sel mukosa usus

antara lain (1) Calsium dalam makanan, dapat menghambat absorbsi besi heme

maupun non heme (2) fosfat dan phytat dapat mencegah pengurangan besi ferri

menjadi ferro (3) antacid dan hipoklorid mengurangi jumlah besi ferro dalam

makanan (4) tannin (suatu polifenol) dapat menghambat penyerapan besi non

heme.

Pengaturan Penyerapan Besi

Besi yang diambil dari makanan tidak terikat transferin dan tidak ada

peranan transferin dalam lumen usus. Proses absorbsi besi dibantu oleh enzim

yang mereduksi ferri menjadi ferro yaitu ferrireduktase dari brush-border. Besi

harus melintasi dua membrane untuk ditransfer melintasi vili penyerap : (1)

pengangkut didaerah apical oleh DMT 1 dengan aktifitas ferrire duktase (2) Besi

akan pindah ke sirkulasi dengan bantuan Fep1(ferroportin) dan HEPH (hepaestin)

untuk membentuk komplek dengan transferin. Pada keadaan besi sudah jenuh
maka kadar besi plasma tinggi, dan menyebabkan komplek TfR-HFE-2m akan

menarik besi ke dalam membrane basalis enterosit sehingga kadar besi membrane

tinggi. Selanjutnya terjadi hantaran sinyal ke bagian apical, akibatnya absorbsi

besi akan turun. Proses ini akan terjadi sebaliknya pada defisiensi besi. Di dalam

sel enterosit besi dapat dioksidasi menjadi bentuk ferri untuk disimpan sebagai

ferritin atau diangkut melintasi membrane basolateral enterosit oleh pengangkut

Fep 1 (pengangkut besi transmembran). HEPH akan memfasilitasi pengeluaran

besi kedalam plasma dan oksidasi kedalam bentuk ferri.

Absorbsi besi di intestinum diatur dengan beberapa cara. (1) dietary

regulator, yaitu dimodulasi oleh sejumlah besi yang dikonsumsi saat itu. Untuk

beberapa hari setelah pemberian bolus besi diet, sel mukosa usus menjadi resisten

terhadap kebutuhan besi tambahan. Fenomena ini disebut mucosal block. Aksi

pengeblokan terjadi karena adanya akumulasi besi intraseluler. (2) stores

regulator , yaitu merespon terhadap kadar besi total. Mekanisme dapat megubah

jumlah besi yang diserap dan membatasi besi yang dikeluarkan (3) erytropoetic

regulator , hanya merespon kebutuhan besi untuk eritropoesis.

Transport besi

Transferin adalah protein utama pengangkut besi, suatu beta globulin dan

disintesis di hepar.Tiap-tiap molekul transferin dapat mengikat dua molekul besi

dalam bentuk ferri. Transferin akan membawa besi ke sum-sum tulang atau ke

organ lain apabila sum-sum tulang mengalami kerusakan atau kelebihan jumlah

besi yang siap disimpan dalam sum-sum tulang. Pada saat tidak ada transferin,

protein lain akan mengikat besi tetapi membawa besi ke organ lain seperti hepar,

limpa, pancreas dan sedikit ke sum-sum tulang.Transferin mempunyai reseptor

spesifik pada besi maupun ke sel RE dan normoblast yang baru berkembang.
Sekali berikatan dengan membrane sel transferin akan berubah bentuk dan

mengeluarkan besi, kemudian akan kembali lagi ke sirkulasi portal untuk

mengikat besi lagi. Dalam keadaan normal kira-kira sepertiga transferin bias

mengikat besi. Transferin yang sudah membawa besi berikatan dengan reseptor

transferin pada permukaan precursor entroid. Pompa proton mengalami

penurunan pH dalam endosom dan akan mengakibatkan perubahan komformasi

protein yang pada akhirnya menyebabkan dikeluarkannya besi dari transferin.

Pengangkut besi yaitu DMT 1 memindahkan besi melintasi membrane endosom

masuk ke sitoplasma. Sementara itu transferin dan reseptor transferin mengalami

siklus kembali ke permukaan sel, dimana masing-masing dapat digunakan untuk

siklus pengikatan dan pengambilan besi kembali. Dalam sel eritroid sebagian

besar besi pindah ke mitokondria, dimana akan berganbung dengan protoporfirin

untuk membentuk heme.

Penyimpanan besi

Dalam sel non-eritroid besi disimpan sebagai ferritin dan hemosiderin.

Ferritin terdiri dari tempurung protein bagian luarnya dan komplek besi dibagian

tengah atau intinya. Tempurung bagian luarnya terdiri dari 22 molekul apoferritin

dan intinya terdiri dari fosfat/besi sejumlah 4000-5000 molekul besi tiap intinya.

Ferritin bersifat larut air dan sejumlah kecil larut dalam plasma. Semakin besar

jumlah ferritin yang disimpan semakin besar ferritin yang larut dalam plasma.

Kadar ferritin untuk laki-laki 40-3000 ug/l dan 20-150 ug/l pada wanita.
PAPER BIOKIMIA LANJUTAN

MAGNESIUM DAN BESI SERTA METABOLISMENYA

OLEH :
KELOMPOK VIII
MUH. HASRIANDY A. ( H311 10 275 )
ANDI ASDIANA IRMA SARI YUSUF ( H311 10 276 )
MISKA SANDA LEBANG ( H311 10 277)
ANDI AGUNG PERDANA ( H311 10 278 )
FEBRIANTI RUT LANGAN ( H311 10 279 )

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Anda mungkin juga menyukai