Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Survey Pemetaan

Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran
permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran didefinisakan
peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. jadi, surveying adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari pengukuran permukaan bumi
hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.

Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak memperhitungkan kelengkungan
bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan
menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak
jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini termasuk surveying geodesi.

2. Macam-macam Alat Survey dan Pengukuran

A. Peta Topografi

a). Pengertian

Peta topografi adalah peta dengan skala tinggi dan detail, dan biasanya menggunakan garis-garis kontur
dalam peta modern.

b). Kegunaan

Peta topografi digunakan untuk informasi tentang keadaan, lokasi, jarak, rute perjalanan dan
komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, tingkat tutupan vegetasi dan perbedaan
ketinggian kontur.

B. Kompas Geologi

a). Pengertian

Kompas merupakan alat navigasi penunjuk arah sesuai dengan magnetik bumi secara akurat.

b). Kegunaan

Kompas geologi memiliki banyak kegunaan, diantaranya digunakan untuk mengukur kedudukan suatu
unsur struktur geologi, mengukur strike/dip dari kemiringan lapisan batuan, dan tentunya sebagai
penunjuk arah.

c). Cara Penggunaan

Dari beberapa sumber, cara menggunakan kompas geologi dilihat dari bagian-bagian utama kompas
tersebut. Diantaranya:
Jarum Kompas

Jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi. Oleh karena itu terjadi penyimpangan
dengan kutub utara geografi yang biasa disebut deklinasi. Biasanya deklinasi memiliki besaran yang
berbeda disetiap tempat. Agar kompas sesuai dengan kutub utara geografi, maka "graduated circle"
harusdiputar.

Lingkaran Pembagian Derajat

Ada 2 jenis pembagian derajat dalam kompas ini,

Kompas azimut dengan pembagian derajat muali dari 0 derajat di arah utara sampai 360 derajat
berlawanan dengan arah jarum jam.

Kompas kwardan memiliki pembagian derajat dari 0 derajat pada utara dan selatan, lalu 90 derajat pada
timur dan barat

Klinometer

Bagian kompas yang berfungsi mengukur kemiringan suatu lereng. terletak didasar kompas dan
biasanya dilengkapi dengan gelembung pengukur horizontal dan skala.

C. Palu Geologi

a). Pengertian

Palu adalah benda yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada benda lain. Ada 2 jenis palu yang
digunakan dalam survey, yaitu palu geologi sedimen (palu geosedimen) dan palu batuan beku.

b). Kegunaan

Palu Geosedimen

Sesuai namanya, palu ini digunakan untuk batuan sedimen (berlapis). Hal ini dapat dilihat dari
bentuknya yang persegi berguna untuk memecahkan bagian "sampling".

Palu Batuan Beku

Palu ini digunakan untuk batuan neku yang umumnya keras. Ujungnya yang lancip dibuat agar ketika
menggunakannya, kekuatan tumbukan terpusat pada ujungnya yang runcing tersebut untuk
memecahkan batuan-batuan beku dan mengambil bebatuan yang ingin diamati.

D. LUP
a). Pengertian

LUP adalah sebuah lensa cembung yang memiliki titik fokus dekat lensanya. Benda yang diamati akan
tampak besar karena berada pada titik fokus lup. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata dan
diperbesar.

b). Kegunaan

LUP digunakan untuk mengamati suatu mineral atau fosil kecil, sehingga dibutuhkan lup untuk
mengamatinya. Biasanya perbesaran yang dipakai berkisar antara 8 sampai 20.

E. Pita/Tali Ukur

a). Kegunaan

Pita atau tali ukur biasanya digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau ketebalan suatu lapisan.
Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah dibawa

F. Kantong Contoh Batuan


a). Kegunaan

Kantong contoh batuan atau bisa juga menggunakan kantong plastik digunakan untuk membungkus
batuan yang didapat dalam kegiatan survey ini. Contoh batuan setelah dimasukkan kedalam kantong,
lalu diberi label agar mudah saat dibedakan. Jika tidak ada kertas label, bisa juga menggunakan spidol
permanen.

G. GPS

a). Pengertian

Global Positioning System atau yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem untuk menentukan kordinat
letak di permukaan bumi dengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi.

b). Kegunaan

GPS digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey. GPS juga
berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak tersesat.

Jangan lupa membawa batre cadangan ya, bisa berabe kalau tiba-tiba GPS mati ditengah hutan.

H. Larutan HCl

a). Pengertian

Asam klorida atau HCl adalah larutan aquatik dari gas hidrogen klorida. Asam klorida termasuk asam
kuat yang berbahaya jika diminum, terhirup jika berbentuk gas, dan terkena mata.

b). Kegunaan

Larutan HCL digunakan untuk menguji kadar karbonat dalam batuan, sorting dan determinasi batuan-
batuan.

Hati-hati menggunakan larutan ini ya ^^

I. Buku Catatan dan Alat Tulis


a). Kegunaan

Buku dan alat tulis ini digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan. Mulai dari hasil
data ukur, sketsa, deskripsi, letak singkapan dan lain-lain yang perlu dicatat.

J. Kamera

a). Kegunaan

Kamera digunakan untuk mempublikasikan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan, mulai dari lokasi
kegiatan, singkapan-singkapan atau bisa juga untuk narsis. Hehehe

Oia, jangan lupa juga bawa baterai cadangan ya ^^

K. Tas Lapangan

a). Kegunaan

Tas ini merupakan alat vital yang sangat penting jika ingin melakukan survey. Karena tas ini berguna
untuk menaruh semua perlengkapan-perlengkapan yang sudah disebutkan tadi. Tas yang dibawa harus
memiliki kapasitas yang cukup besar karena nanti pasti membawa hasil yang dilakukan saat survey.

Kebayang kalau ga bawa tas, pasti ribet dah itu.

Waterpass dan Theodolite

Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peiluntuk lantai, balok, dan lain-lain yang
membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek
ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat
pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk
pembuatan tanda/markingpada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk
pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekansettlement bangunan. Untuk
keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter.
Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).

Gambar 1.1 Detail dan Penggunaan Waterpass/Auto Level untuk Pengecekan Elevasi Tulangan
Spesifikasi Alat :

Type : Topcon AT-G6

Kapasitas : 300 m

Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan


elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan
proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan
untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah
dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik
sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan
tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu
titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/
peil-peilbangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak
tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolitedidirikan pada tripod (kaki tiga).

Gambar 1.2 Detail dan Penggunaan Theodolite untuk Marking As Bangunan

Spesifikasi Alat :

Type : Topcon DT-200 Series (Digital Theodolite)

Kapasitas : 300 m

Survey batas:

menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jaman dulu sampai jaman sekarang orang bisa baku
bunuh gara-gara sengketa batas wilayah. Untuk itu sangat

perlu ditentukan batas aktual dilapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar
orang lain tahu batas wilayah kita.
- Survey deformasi:

menentukan apakah stuktur atau object mengalami perubahan bentuk atau pergerakan. Diperlukan
pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan pengukuran kembali pada titik yang sama
secara berkala. Hasil dari pengukuran kedua dan seterusnya dibandingkan dengan pengukuran pertama
untuk dihitung besar pergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk pemantauan bendungan, rig
platform, dan yang lagi hangat-hangatnya adalah penentuan nilai penurunan tanah akibat semburan
lumpur di Porong, Sidoarjo.

- Survey rekayasa:

biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan, gedung, rel, dll. Sebenarnya
pekerjaan survey dibidang rekayasa inilah yang banyak kita temui di setiap proyek pembangunan, tapi
seringkali kegiatan survey-nya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena masyarakat memandang
proyek itu dari namanya, misal proyek jembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan tentu saja yang
dikenal adalah insinyur sipilnya, arsiteknya….dll.

- Survey topografi:

mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat


3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang
tingginya sama).

- Survey Hidrografi:

survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam
navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut.

- Survey konstruksi: bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa, tetapi lebih spesifik ke bidang
konstruksi.

- Survey navigasi:

untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal kapal, pesawat terbang, mobil,rudal) sehingga
bisa menentukan dan mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman, cepat dan sesuai
rencana.

Dan masih banyak jenis pekerjaan survey yang lain,


Klasifikasi pengukuran tanah ( pengukuran Terestris )

Pengukuran titik control : menetapakan jaringan tugu horizontal dan vertikal yang berguna sebagai
kerangka acuan untuk pengukuran lain.

Pengukuran topografik : menentukan cirri-ciri alamiah dan buatan, serta elevasi yang dipakai untuk
pembuatan peta topografi atau peta contour.

Pengukuran persil : batas atau kadastral adalah pengukuran tertutup untuk menetapkan garis-garis dan
sudut batas pemilikan tanah, mengembalikan batas –batas persil tanah sesuaia dengan data kepemilikan
tanah, pengkavlingan tanah-tanah ( subdivision survey ).

Pengukuran hidrografik : menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau, sungai, bendungan serta
perairan lainya. Pengukuran laut berkaitan erat dengan bidang pelabuhan dan lepas pantai, pengukuran
posisi alur pelayaran, posisi anjungan minyak lepas pantai.

Pengukuran jalur lintas : dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membangun jalan baja,
jalan raya, jalur pipa, dan proyek-proyek memanjang lainya.

Pengukuran konstruksi yang dilaksanakan sementara kontruksi berjalan, mengendalikan evaluasi,


kedudukan-kedudukan horizontal, ukuran ukuran dan konfigurasi. Pengukuran ini juga menghimpun
data penting untuk menghitung tahapan-tahapan pembayaran kontruksi.

Pengukuran purna-rancang ( as-built surveys ) : menentukan lokasi akhir dan perancangan pekerjaan
rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian ( verifikasi ) dan pencatatan posisi termasuk perubahan-
perubahan desain yang ada.

Anda mungkin juga menyukai