Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS DAN PRESENTASI JURNAL

PADA NY. N DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN


(RPK)
DI RUANG LARASATI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Praktikum Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Kelompok Larasati

1. Kharisma Ladynda ( 113 118 010 )


2. Sumintri ( 113 118 018 )
3. Aisah Fitriani ( 113 118 031 )
4. Irma Susrini ( 113 118 033 )
5. Desi Ika Putri ( 113 118 042 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMI 2018/2019

Jl.Cerme No.24 SidanegaraCilacap - Jawa Tengah(53223)


 :(0282) 532975
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RPK PADA NY. N
DI RUANG LARASATI RSJD SURAKARTA

Ruangan : Larasati Tanggal pengkajian : 11 Januari 2019


No. RM : 046777 Jam : 08.00 WIB
Tanggal masuk : Kamis, 10 Januari 2019

I. Informasi Umum
Identitas Klien:
Nama : Ny. N
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Alamat : Karanganyar

Informan:
Nama : Tn. T
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami
Tinggal Serumah dengan Klien : Ya
Alamat : Karanganyar

II. Keluhan Utama


Klien mengatakan masih merasa marah apalagi jika teringat bahwa klien
tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah keperawatan.
III. Alasan Masuk
Klien mengatakan saat dirumah marah-marah dan membanting piring karena
tidak dizinkan untuk sekolah keperawatan, klien juga mengatakan jika
keinginanya tidak dituruti klien akan mengamuk. Sebelumnya klien diajak
pergi jalan-jalan oleh suaminya, ternyata malah dibawa ke RSJ.

IV. Faktor Predisposisi


A. Biologik
1. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Klien mengatakan pertama kali terganggu jiwanya pada bulan Oktober
2018. Kemudian klien dibawa pertama kali ke RSJD dr. Arif Zainudin
Surakarta dengan keluhaan mendengar suara-suara akan terjadi
kiamat. Klien juga menjalani pengobatan rawat jalan. Terakhir klien
drawat inap ke 2 yaitu masuk mulai tanggal 10 Januari 2019 dengan
keluhan klien sering marah-marah jika keinginanya tidak dituruti oleh
keluarga.
2. Genetik
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang
mengalami sakit seperti yang dialami oleh Ny. N.
B. Psikososial
1. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Awal sakit (terganggu jiwanya) ketika bulan Oktober dan statusnya
sudah menikah. Klien mengatakan ingin melanjutkan sekolah ke
perguruan tinggi akan tetapi tidak di ijinkan oleh anggota keluarganya.
Hal ini menjadikan klien sering ingin marah-marah.
2. Riwayat Penganiayaan
Klien mengatakan dirinya tidak pernah mengalami penganiayaan fisik
baik dari ibu,bapak, suami atau anggota keluarga yang lainnya.
3. Genogram

X X X

Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Garis perkawinan

X : Meninggal

: Klien

: Tinggal serumah

: Garis perceraian

Analisa genogram :
Klien tinggal serumah bersama dengan suami, dan kedua orang
tuanya. Orang yg menafkahi keluarganya adalah sang suami yang
bekerja sebagai wiraswasta. Orang yang paling dekat dengan klien
adalah suami dan ibunya. Klien mengatakan keluarganya tidak ada
yang pernah mengalami sakit yang sama seperti dirinya.
V. Faktor Presipitasi
A. Peristiwa yang Baru Dialami dalam Waktu Dekat
Klien mengatakan bahwa dirinya menjalani rawat jalan, tetapi dalam
beberapa minggu terakhir klien tidak meminum obat secara teratur. 2 hari
sebelum masuk RSJ klien mengatakan sering marah-marah jika
keinginanya tidak di turuti oleh keluarganya
B. Perubahan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
Klien mengatakan kegiatan sehari-harinya adalah sebagai ibu rumah
tangga seperti menyuci, membersihkan rumah, menyetrika dan pekerjaan
rumah tangga lainnya.
C. Perubahan Fisik
Klien mengatakan tidak terjadi penurunan BB.
D. Lingkungan Penuh Kritik
Klien mengatakan saat ada masalah selalu menceritakan kepada suami dan
kadang ibunya. Keluarga dan saudara klien tidak pernah mengkritik klien.
Klien mengatakan ada seseorang yang tidak menyukainya sehingga klien
merasa diguna-guna.

VI. Fisik
Tanda vital :
TD : 140/ 80 mmHg
S : 36,1 oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
TB : 155 cm
BB : 48 kg
Keluhan fisik : klien mengeluh badan tersa pegal-pegal karena selama dirawat
lebih sering tidur dan kurang beraktivitas.

VII. Sosial Kultural Spiritual


A. Konsep Diri
1. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota badannya, terutama
bagian wajahnya karena terlihat manis, meskipun giginya ada yang
ompog.
2. Identitas diri
Klien mengatakan dirinya menerima sebagai seorang perempuan, usia
23 tahun dan sekarang statusnya sebagai seorang istri
3. Peran diri
Klien mengatakan merasa puas telah menjadi istri. Dalam masyarakat
klien sebagai anggota masyarakat yang biasa saja dan tidak menjadi
anggota perangkat desa dan klien bukan menjadi tulang punggung
dalam keluarga hanya membantu suami.
4. Ideal diri
Klien mengakui terkait sakitnya dan mengatakan ingin pulang dan
bertemu dengan suaminya dan membangun keluarga yang harmonis.
Klien mengatakan ketika dirumah nanti ia akan melakukan program
kehamilan dan berjualan online shop kembali serta melakukan
aktivitas seperti sebelum ia sakit.
5. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu karena sakitnya dan selalu
merepotkan keluarga dan suaminya. Klien mer asa dirinya tidak
berguna sekarang karena sakit dan dirawat di RSJD Surakarta.
B. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat klien adalah suaminya dan klien
selalu bercerita kepada suaminya saat klien sedang ada masalah dan
selalu memberi motivasi pada klien serta dengan bercerita klien
merasa lebih tenang.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok
Klien tidak biasa ikut berkumpul seperti arisan karena lebih senang
berada dirumahnya sendiri.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengataka tidak merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya.
C. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien adalah seorang pemeluk agama islam. Klien mmengnaggap
sakitnya adalah cobaan dan dibawa ke RSJ untuk berobat.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan belum rajin dalam melaksanakan ibadah sholat,
masih bolong-bolong dan jarang mengikuti kegiatan keagamaan yang
ada di lingkungan tempat tinggalnya dan klien mengatakan ketika
pengkajian bahwa klien akan melakukan solat ketika sudah pulang ke
rumah.
3. Pengaruh spiritual terhadap koping individu
Klien mengatakan sakit yang ia alami sekarang merupakan ujian
baginya dan suami, keluarganya sehingga berusaha untuk melakukan
pengobatan untuk kesembuhannya.

VIII. Status Mental


1. Deskripsi umum
a. Penampilan: klien berpenampilan rapih, cara berjalan dan sikap
tubuh klien normal, kebersihan diri terjaga dengan mandi dua kali
sehari menggunakan ekspresi wajah tegang, kontak mata kurang
dan mata klien merah.
b. Pembicaraan: frekuensi pembicaraan cepat dengan volume suara
keras, tidak gagap dan saat sudah bercerita tidak mau berhenti
bercerita dan tegas.
c. Aktifitas Motorik: kontak mata tampak tajam, saat berinteraksi
gerakan aktif.
2. Status Emosi (Mental)
a. Alam perasaan
Klien merasa sedih ketika sedang menceritakan ingin pulang dan
ketemu dengan suami dan anggota keluarganya. Klien mengatakan
merasa marah jika teringat keinginanya yang tidak dituruti oleh
keluarganya.
b. Afek
Klien tampak labil dalam merespon mudah terpancing emosinya,
ekspresi yang sesuai dengan situasi pembicaraan, terkadang klien
mudah terpancing amarahnya.
3. Persepsi
a. Halusinasi
Klien mengatakan dulu klien sering mendengar suara-suara yang
mengatakan akan terjadi kiamat, suara itu muncul setiap hari dipagi
hari ketika berada di Rumah dan sendirian, suara tersebut muncul
kira kira dengan durasi 2-3 menit. Ketika dikaji tanggal 11 Januari
2019 klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara seperti
itu lagi.
b. Ilusi
Klien mengatakan tidak mengalami hal-hal aneh karena segala apa
yang ada disekelilingnya berjalan normal sebagaimana mestinya.
4. Proses Pikir
a. Bentuk Pikir
Bentuk pikir klien non-realistic, yaitu klien mengalami halusinasi
pendengaran.
b. Arus Pikir
Ketika dilakukan pengkajian klien kooperatif, menyampaikan jawaban
dengan rapih tidak ada jawaban yang melompat. Klien dapat
menjawab pertanyaan dengan runtut dan tertata.
5. Isi Pikir
Klien tidak mengalami obsesi.
6. Waham
Klien tidak memiliki waham.
7. Sensori dan Kognisi
a. Tingkat Kesadaran
Kuantitatif: E4V5M6
Kualitatif: Klien sadar penuh (Compos Mentis) dengan keadaan klien
berorientasi waktu, orang dan tempat.
b. Daya Ingat (Memory)
Daya ingat klien baik, tidak da hal-hal dulu yang terlupakan. Daya
ingat klien saat ini masih sangat baik, tidak mengalami kehilangan
ingatan jangka pendek begitupun daya ingat jangka panjang klien
masih baik.
c. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien memiliki konsentrasi yang baik, tidak mudah teralihkan. Klien
mampu berhitung secara sederhana dengan contoh mengitung angka
1-50 dengan baik, penjumlahan dari 13+9, 7+6 dan pengurangan dari
15-9.
d. Insight / Daya Tarik Diri
Klien mengtakan dirinya menyadari dan menerima sakitnya.
e. Pengambilan Keputusan (Judgment)
Klien ketika mengambil keputusan memerlukan pendapat dari orang
lain baik suaminya ataupun keluarganya.

IX. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : Mandiri (makanan 3 x sehari porsi selalu habis)
2. BAB/BAK : Mandiri (BAB konsistensi lunak 1x sehari)
3. Mandi : Mandiri (klien mandi menggunakan sabun
dan sikat gigi menggunakan pasta gigi)
4. Berpakaian/Berhias: Mandiri (berhias dengan bantuan minimal
perawat)
5. Istirahat dan tidur : Bangun dengan bantuan minimal
Tidur malam hari : 20.00-04.00
Tidur siang hari : 13.00-15.00
6. Penggunaan Obat : Bantuan minimal perawat (klien dapat menelan
obat dengan baik)
7. Pemeriksaan Kesehatan : Klien memerlukan perawatan lanjutan
(kontrol) untuk menjalani pengobatan dan sistem pendukung yang
diperlukan adalah keluarga.
8. Aktivitas dalam Rumah dan Di Luar Rumah:
Klien ketika di rumah mengatakan bangun pagi dari mulai
membangunkan suaminya, membersihkan tempat tidur menyiapkan
makanan pagi (masak), mengepel, menyapu, mencuci baju.
X. Mekanisme Koping
Klien mengatakan saat merasa kesal dan marah klien sering
membanting barang-barang yang ada di dekatnya dan berteriak-teriak.
1. Kemampuan Adaptif
a. Bicara dengan Orang lain (beberapa perawat dan teman sebelah
tempat tidur nya)
b. Olahraga (senam pagi hari)
c. Teknik relaksasi nafas dalam dan pukul bantal
2. Kemampuan Maladaptif
a. Merasa kesal dan marah
b. Membanting barang-barang
c. Mencederai orang lain

XI. Masalah Psikososial


1. Masalah dengan lingkungan Kelompok
Klien terlihat tampak cuek, memiliki emosi tinggi ketika merasa kesal
sehingga membuat klien kurang mampu untuk memanfaatkan interaksi
lingkungan yang ada diruangan.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan ada seseorang yang tidak menyukai dirinya dan
merasa dirinya diguna-guna sehingga klien menjadi sakit seperti
sekarang.
3. Masalah dengan Pendidikan
Klien mengatakan sekolah sampai lulus SMA, dan klien tidak
melanjutkan sekolahnya karena tidak diizinkan oleh orang tuanya.
4. Masalah dengan Pekerjaan
Klien mengatakan dahulu pernah bekerja di luar negeri, dan saat ini klien
hanya menjadi ibu rumah tangga dan kadang membantu orang tuanya.
5. Masalah dengan Perumahan
Klien berada di keluarga yang memerhatikan kondisi klien. Klien tidak
memiliki masalah dengan lingkungannya, hanya saja klien mengatakan
ada seseorang yang tidak menyukainya sehingga klien merasa diguna-
guna.

XII. Kurang Pengetahuan


Klien mampu memahami dan menerima kondisi kesehatan jiwanya.
Klien juga memahami bahwa dirinya dibawa ke RSJ karena adanya
masalah pada kesehatan jiwanya. Klien mengatakan ketika dirumah
sering telat minum obat bahkan tidak minum obat sama sekali.

XIII. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Terapi medic : Risperidone 2 x 3 mg
Trihexypenidil 2 x 2 mg
Clozapine 2 x 50 mg
3. Riwayat Alergi : Tidak Ada

XIV. Pohon Masalah


Perilaku Kekerasan
(Effect)

Resiko perilaku kekerasan (Cor Problem)

Perubahan persepsi sensori: (Causa)


halusinasi

XV. Analisa Data


MASALAH
NO DATA FOKUS
KEPERAWATAN
1. Data Subjektif (DS): Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan merasa marah jika
teringat bahwa klien tidak diizinkan
untuk melanjutkan sekolah
keperawatan
- Klien mengatakan saat dirumah
marah-marah dan membanting piring
- klien juga mengatakan jika
keinginanya tidak dituruti klien akan
mengamuk
Data Objektif (DO):
- frekuensi pembicaraan cepat dengan
volume suara sedang
- ekspresi wajah tegang
- kontak mata kurang dan mata klien
merah
2. DS : Perubahan Persepsi
- Klien mengatakan pertama kali Sensori : Halusinasi
dirawat di RSJ sering mendengar
suara-suara tentang kiamat.
DO :
- kontak mata kurang saat berinteraksi
- wajah lien tampak tegang
- klien tampak gelisah

XVI. Diagnosa Keperawatan


A. Resiko Perilaku Kekerasan
B. Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi

XVII. Intervensi keperawatan


Dx.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Keperawatan
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Resiko Setelah SP 1 SP 1:
perilaku dilakukan 1. Klien percaya terhadap 1. Identifikasi penyebab,
kekerasan tindkan perawat tanda & gejala, PK yang
keperawatan 2. Klien mampu dilakukan, akibat PK
4 x intervensi mengindentifikasi 2. Jelaskan cara mengontrol
diharapkan penyebab PK PK: fisik, obat, verbal,
klien mampu 3. Klien mampu spiritual
mengontrol menyebutkan tanda dan 3. Latihan cara mengontrol
perilaku gejala PK PK secara fisik: tarik
kekerasan 4. Klien mampu nafas dalam dan pukul
menyebutkan PK yang kasur dan bantal
biasa dilakukan 4. Beri kesempatan kepada
5. Klien mampu klien untuk
menjelaskan akinat dari mempraktekkan
PK 5. Berikan reinforcement
6. Klien mampu positif
menyebutkan cara 6. Masukan pada jadwal
mengontrol PK kegiatan untuk latihan
7. Klien mampu fisik
memperaktekan cara
mengontrol PK SP 2:
Dengan cara fisik : 1. Evaluasi kegiatan latihan
nafas dalam dan pukul fisik, beri pujian
bantal 2. Latih cara mengontrol PK
dengan obat (jelaskan 6
SP 2 benar: jenis, guna, dosis,
Klien mampu mengontrol frekuensi, cara,
PK dengan cara patuh kontinuitas minum obat)
minum obat 3. Jelaskan efek samping
obat yang perlu
SP 3 diperhatikan
Klien mampu mengontrol 4. Anjurkan klien meminta
perilaku kekerasan dengan dan minum obat tepat
cara verbal waktu
5. Anjurkan klien untuk
SP 4: melapor pada
Klien mampu mengontrol perawat/dokter jika
perilaku kekerasan dengan mersakan efek yang tidak
cara spiritual : menyenangkan
membacakan istighfar 6. Berikan reinforcement
positif
7. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
fisik dan minum obat

SP 3:
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik & obat, beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK
secara verbal (3 cara,
yaitu: mengungkapkan,
meminta, menolak dengan
benar)
3. Berikan kesempatan pada
klien untuk
mempraktekkan cara yang
telah diajarkan
4. Anjurkan kepada klien
untuk menggunakan cara
yang telah dipelajari saat
jengkel atau marah
5. Berikan reinforcement
positif
6. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
fisik, minum obat dan
verbal

SP 4:
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik & obat & verbal, beri
pujian
2. Latih cara mengontrol
spiritual (2 kegiatan)
3. Anjurkan kepada klien
untuk menggunakan cara
yang telah dipelajari saat
jengkel atau marah
4. Berikan reinforcement
positif
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
fisik, minum obat, verbal
dan spiritual

Perubahan Setelah SP 1 SP 1:
Persepsi dilakukan 1. Klien mampu membina 1. Identifikasi halusinasi:
Sensori: tindkan hubungan saling isi, frekuensi, waktu
Halusinasi keperawatan percaya terjadi, situasi pencetus,
4 x intervensi 2. Klien mampu perasaan, respon
diharapkan mengenali halusinasi 2. Jelaskan cara mengontrol
klien mampu 3. Kien mampu halusinasi: hardik, obat,
mengontrol menjelaskan cara bercakap-cakap,
halusinasi mengontrol halusinasi melakukan kegiatan
4. Klien mampu 3. Latih cara mengontrol
mempraktekan halusinasi dengan
Cara mengontrol menghardik
halusinasi dengan cara 4. Berikan kesempatan
menghardik. kepada klien untuk
mempraktekkan cara
yang telah diajarkan
5. Berikan inforcement
positif
6. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik

SP 2: SP 2:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan
mempraktekan cara menghardik, beri pujian
mengontrol halusinasi 2. Latih cara mengontrol
dengan cara patuh minum halusinasi dengan obat
obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas minum
obat)
3. Jelaskan efek samping
obat yang perlu
diperhatikan
4. Anjurkan klien meminta
dan minum obat tepat
waktu
5. Anjurkan klien untuk
melapor pada
perawat/dokter jika
mersakan efek yang tidak
menyenangkan
6. Berikan reinforcement
7. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum
obat

SP 3 SP 3:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan latihan
mempraktekan cara menghardik & obat, beri
mengontrol halusinasi pujian
dengan cara menemui 2. Latih cara mengontrol
orang lain dan bercakap- halusinasi dengan
cakap bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi
3. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk
mempraktekkn cara yang
telah dilatih.
4. Berikan reinforcement
positif
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap
SP 4 SP 4:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan latihan
mempraktekan cara menghardik & obat &
mengontrol halusinasi bercakap-cakap, beri
dengan cara melaksanakan pujian
aktivitas terjadwal. 2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
harian (mulai 2 kegiatan)
3. Tanyakan klien sudah
bisa melakukan kegiatan
tersebut atau belum
4. Jelaskan dan
demonsstrasikan cara
melaksanakan kegiatan
tersebut
5. Diskusikan kemungkinan
melakukan dirumah
6. Berikan reinforcement
positif
7. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan
kegiatan harian

XVIII. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Dx. Tgl/ Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan/SP jam
1. Resiko perilaku 11-01- DS : S:
kekerasan (SP1) 2019 - Klien mengatakan
- Klien mengatakan
11.00 masih suka ingin
WIB merasa marah jika marah jika teringat
bahwa klien tidak
teringat bahwa klien
diizinkan untuk
tidak diizinkan melanjutkan
sekolah keperawatan
untuk melanjutkan
- Klien mengatakan saat
sekolah keperawatan dirumah marah -marah
dan membanting
- Klien mengatakan
piring
saat dirumah marah- - Klien mengatakan
tanda dan gejala marah
marah dan
diantaranya tangan
membanting piring mengepal seperti ingin
meninju, muka terasa
- klien juga
panas dan ingin
mengatakan jika mengomel terus,
biasanya kalau sedang
keinginanya tidak
marah di rumah
dituruti klien sampai membanting
piring
mengamuk
- Klien mengatakan
DO akibat dari marah itu
klien merasa cape,
- frekuensi
sakit tubuhnya dan
pembicaraan cepat dibawa kembali ke
RSJ
dengan volume
- Klien mengatakan
suara sedang bersidia latihan cara
fisik
- ekspresi wajah
- Klien merasa senang
tegang diajarkan cara
mengontrol PK dengan
- kontak mata kurang
latihan fisik
dan mata klien O:
- frekuensi pembicaraan
merah
cepat dengan volume
Implementasi: suara sedang
Melakukan SP 1 - ekspresi wajah masih
Membina hubungan tegang
saling percaya, - kontak mata masih
mengidentifikasi kurang
penyebab PK, tanda - klien mampu
dan gejala PK, PK yang menyatakan cara
biasa dilakukan, akibat mengatasi perasaan
dari PK, menyebutkan marahnya
cara mengontrol PK, - klien mampu
melatih cara fisik 1 : mempraktekkan nafas
nafas dalam dan pukul dalam dan pukul
bantal bantal dengan
dibimbing kemudian
RTL : dapat melakukannya
1. Mengevaluasi klien secara mandiri
cara tarik nafas A: Resiko Perilaku
dalam dan pukul Kekerasan masih
kasur dan bantal terjadi
2. Menganjurkan klien P: (perawat)
untuk memasukkan 1. Memberikan
kegiatan latihan fisik reinforcement positif
kedalam jadwal 2. Evaluasi SP 1 kegiatan
kegiatan. latihan fisik dan
berikan reinforcement
positif
3. Lanjutkan Intervensi
SP 2 patuh minum
obat (jelaskan 6 benar:
jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum
obat)
P: (pasien)
1. Klien berlatih nafas
dalam dan pukul
bantal 2 kali/hari
2. Gangguan 11-01- DS: S:
persepsi sensori: 2019 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
halusinasi (SP 1) 13.00 dahulu sering sebelumnya pernah
WIB mendengar suara dibawa ke RSJD
yang tidak ada karena mendengar
wujudnya suara bisikan sehingga
- Klien mengatakan klien merasa takut dan
sebelumnya pernah teriak-teriak
dibawa ke RSJD - Klien mendengar suara
karena mendengar bisikan bahwa akan
suara bisikan terjadi kiamat,
sehingga klien biasanya mendengar
merasa takut dan pada pagi hari dan
teriak-teriak malam, saat pasien
DO: kontak mata sedang sendirian
kurang saat berinteraksi - Klien bersedia berlatih
cara mengontrol
Implementasi: halusinasi
Melakukan SP 1 O:
Membina hubungan - kontak mata kurang
saling percara, saat berinteraksi
membantu klien - Klien berjabat tangan
mengenali halusinasi, dan menyebutkan
menjelaskan cara nama
mengontrol halusinasi - Klien menjawab salam
dan melatih cara ke - Klien tahu tentang
satu: menghardik halusinasinya
- Klien mampu
RTL: mempraktekan cara
1. Menganjurkan klien mengatasi
untuk mengulang halusinasinya.
cara mengontrol A :Perubahan persepsi
halusinasi dengan sensori: Halusinasi
cara menghardik. masih muncul
2. Menganjurkan klien P: Perawat
untuk memasukkan 1. Evaluasi kegiatan
latihan menghardik menghardik dan beri
ke dalam jadwal reinforcement positif
kegiatan. 2. Lanjutkan inetrvensi
SP 2 dengan patuh
minum obat (jelaskan
6 benar minum obat,
obat, klien ,waktu
dosis,rute,dan
kontinuitas minum
obat)
P: (pasien)
1. Klien berlatih
menghardik 2x/hari
3. Resiko perilaku 12- DS : S:
kekerasan 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
(SP2) 2019 sudah lebih baik dari perasaannya sudah lebih
Dan Halusinasi 10.00 kemarin tenang
WIB - Klien mengatakan - Klien mengatakan
akan berusaha agar senang telah diajari 6
cepat sembuh dan benar minum obat dan
pulang tahu nama-nama obat
DO yang dikonsumsinya
- Klien lebih tampak - Klien mengatakan akan
tenang berusaha meminum obat
- Kontak mata ada tepat waktu selama di
RS dan ketika di rumah
Implementasi : O:
1. Mengevaluasi - frekuensi pembicaraan
kegiatan SP 1, beri sedang dengan volume
pujian suara sedang
2. Melatih SP 2 cara - ekspresi wajah rileks
mengontrol PK - kontak mata sudah ada
dengan patuh - Klien mampu
minum obat menyebutkan jenis obat,
(jelaskan 6 benar: manfaat dan 6 benar
jenis, guna, dosis, prinsip minum obat
frekuensi, cara, A:Resiko Perilaku
kontinuitas minum Kekerasan dan
obat) halusinasi masih
terjadi
RTL : P: Perawat
1. Menganjurkan klien 1. Evaluasi kegiatan SP 1
untuk mengulang SP dan SP 2, beri pujian
1 dan SP 2 2. Lanjutkan intervensi
2. Menganjurkan klien SP 3
untuk memasukkan P: (pasien)
kegiatan SP 1 dan Klien berlatih SP 1 dan SP
SP 2 patuh minum 2
obat kedalam jadwal
kegiatan.
4. Resiko perilaku 14- DS : S:
kekerasan 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
(SP3) 2019 sudah lebih baik, perasaannya sudah
09.00 tidak merasa marah lebih tenang
WIB - Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah berlatih cara sudah mencoba
mengontrol marah melakukan pukul
dengan cara fisik kasur atau bantal dan
dan patuh minum patuh meminum obat
obat - Klien bersedia belajar
DO cara mengontrol marah
- Klien lebih tampak dengan cara verbal
tenang - Klien mengatakan
- Kontak mata ada senang bisa
- Klien sudah bisa mengontrol marah
mempraktekan cara dengan cara verbal
fisik dan minum (menggunakan kalimat
obat yang baik) sehingga
tidak membuat klien
Implementasi : mudah tersinggung
1. Mengevaluasi O:
kegiatan cara fisik - frekuensi pembicaraan
dan patuh minum sedang dengan volume
obat beri pujian suara sedang
2. Melatih SP 3: cara - ekspresi wajah rileks
verbal - kontak mata ada
- klien dapat
RTL : mempraktekkan cara
1. Menganjurkan klien mengontrol marah
untuk mengulang dengan cara verbal
cara fisik, patuh (menggunakan kalimat
minum obat dan yang baik dalam
cara verbal, beri meminta, menolak dan
pujian menyatakan perasaan
2. Menganjurkan klien kesal)
untuk memasukkan A:Resiko Perilaku
kegiatan cara fisik, Kekerasan masih
patuh minum obat terjadi
dan cara verbal P : perawat
1. Evaluasi kegiatan SP
1, SP 2 dan SP 3, beri
pujian
2. Lanjutkan intervensi
SP 4
P: (pasien)
Klien berlatih SP 1, SP 2
dan SP 3
5. Gangguan 14- DS : S:
persepsi sensori: 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
halusinasi 2019 sudah lebih baik dan merasa senang setelah
SP 3 13.00 tidak mendengar diajarkan cara
WIB suara-suara lagi bercakap- cakap yang
- Klien mengatakan baik.
sudah berlatih cara - Klien mengatakan
mengontrol sekarang mulai sering
halusinasi dengan mengobrol dengan
cara menghardik, teman dengan cara
patuh minum obat yang baik.
- Klien mengatakan O:
ingin segera bisa - Klien mampu
pulang mempraktikan cara
DO mengontrol halusinasi
- Klien tampak rileks dengan bercakap
dan tenang cakap dengan orang
- Kontak mata ada lain atau perawat
- Klien mampu
Implementasi : mengatakan cara
1. Mengevaluasi mengatasi
kegiatan cara halusinasinya.
menghsrdik, pstuh - Klien mampu
minum obat, beri melakukan cara
pujian mengatasi
2. Melatih SP 3: halusinasinya
bercakap-cakap A:Perubahan persepsi
sensori: Halusinasi
RTL : masih muncul
1. Menganjurkan klien P : perawat
untuk mengulang 1. Evaluasi kegiatan SP
cara menghardik, 1, SP 2 dan SP 3, beri
patuh minum obat pujian
dan bercakap-cakap, 2. Lanjutkan intervensi
beri pujian SP 4
2. Menganjurkan klien P: (pasien)
untuk memasukkan Klien berlatih SP 1, SP 2
kegiatan cara dan SP 3
menghardik, patuh
minum obat dan
bercakap-cakap

6. Resiko Perilaku 15- DS : S:


kekerasan 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
(SP4) 2019 sudah bisa sudah berlatih tarik
10.00 mengontrol PK nafas dalam dan pukul
WIB dengan cara fisik, bantal ketika marah,
patuh minum obat. meminum obat teratur
- Klien mangatakan dan berlatih
merasa lebih kamunikasi verbal
tenang dari dengan baik dan
sebelumnya dengan cara spiritual
DO - Klien mengatakan
- Klien tampak senang telah diajarkan
kooperatif beristigfar dan
- Klien tampak berwudhu
lebih tenang O:
- frekuensi pembicaraan
Implementasi sedang dengan volume
1. Mengevaluasi suara sedang
kegiatan cara fisik - ekspresi wajah rileks
dan patuh minum - ada kontak mata
obat beri pujian - klien dapat
2. Mengulang kembali menjelaskan dan
SP 1 – SP4 mepraktekan cara
RTL : mengontrol PK dengan
1. Menganjurkan klien beristigfar dan
untuk mengulang berwudhu
cara fisik, patuh A:Resiko Perilaku
minum obat dan Kekerasan masih
cara verbal, beri terjadi
pujian. P:
1. Evaluasi kegiatan
latihan fisik (tarik
nafas dalam dan
pukul bantal), obat,
verbal & spiritual,
beri pujian
2. Nilai kemampuan yang
telah mandiri
3. Latih kegitan harian
4. Memberikan terapi
psikoreligius kepada
klien
Halusinasi 15- DS : S:
(SP 4) 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
2019 lebih tenang sudah melakukan
13.00 - Klien mengatakan hardik, obat, dan
WIB sudah tidak bercakap-cakap dan
mendengarkan melakukan aktivitas
halusinasi yang ada dengan
DO : perawat dan teman-
- Tampak tenang teman
- Klien tampak - Klien mengatakan
tersenyum merasa senang setelah
melakukan kegiatan
Implementasi harian seperti mencuci
1. Mengevaluasi klien gelas dan berdandan
untuk melakukan untuk mengontrol
cara menghardik, halusinasinya.
patuh minum obat,
dan bercakap-cakap O:
dan melakukan - Klien mampu
aktivitas melaksanakan kegiatan
2. Mengulang kembali harian dengan baik
SP 1 – SP4 untuk mengontrol
halusinasinya seperti
RTL mencuci gelas dan
1. Menganjurkan klien berdandan
untuk mengulang - Klien mencuci gelas
cara menghardik, kadang tidak
patuh minum obat menggunakan sabun
dan bercakap-cakap, cuci alat-alat seperti
beri pujian dan gelas karena tidak ada
melakukan aktivitas harus meminta ke
2. Menganjurkan klien ruang perawat
untuk memasukkan - Klien mampu
kegiatan cara mengatakan cara
menghardik, patuh mengatasi
minum obat dan halusinasinya.
bercakap-caka dan - Klien mampu
aktivitas yang bisa melakukan cara
dilakukan oleh klien mengatasi
halusinasinya
A:Perubahan persepsi
sensori: Halusinasi
sudah tidak
muncul/terkontrol
P: lanjutkan intervensi
1. Evaluasi kegiatan
harian menghardik
minum obat ,
bercakap-
cakap,kegiatan harian
dan beri pujian.
2. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
3. Nilai apakah
halusinasi terkontrol

16-1- DS : S:
Resiko Perilaku
2019 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
7 kekerasan
lebih tenang sudah bisa mengotrol
11.00 - Klien mengatakan marah-marahnya
WIB sudah tidak marah – - Klien mengatakan
marah lagi lebih tenang
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah memp bersedia untuk
DO : melakukan terapi
- Tampak tenang psikoreligius
Implementasi O:
1. Memberikan terapi - Klien terlihat
Psikoreligius mempraktekan cara
terapi psikoreligius
RTL : (berwudhu dan zikir)
1. Mengajurkan klien - Klien tampak tenang
untuk menlakukan A: Resiko perilaku
aktivitas sesuai kekerasan masih terjadi
jadwal yang sudah P:
di tulis 1. Anjurkan klien untuk
melakukan aktivitas
terjadwal

Anda mungkin juga menyukai