Anda di halaman 1dari 9

MEKANISME PENDATAAN DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) DI KPUD

KABUPATEN SAMPANG

PROPOSAL MAGANG

Dajukan sebagai salah satu syarat

dalam menempuh mata kuliah Magang.

OLEH:

ACH. RIZAL AL RASYID

NIM. 14.01.111.00115

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO

FAKULTAS HUKUM

2017

1
MEKANISME PENDATAAN DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) DI KPUD
KABUPATEN SAMPANG.

PROPOSAL PRAKTEK KERJA MAGANG.

OLEH :

ACH. RIZAL AL RASYID

NIM. 14.01.111.00115

Disetujui untuk diajukan ke Instansi Praktik Kerja

Sampang, 10 Oktober 2017

Dosen Pembimbing Dekan

Encik Muhammad Fauzan, SH., LL,M Prof.Dr.Nunuk Nurwardani,SH.,M.H


NIP. 1948003272005011003 NIP.196304121988112001

2
A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang

penyelenggaraan pemilihan umum , yang di maksud pemilihan umum adalah

sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat secara umum, langsung, bebas, rahasia,

jujur dan adil.Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga penyelenggara

yang bersifat nasional, tetap dan mandiri.1 KPU Propinsi dan Kabupaten/Kota

adalah penyelenggara pemilu di Propinsi atau Kabupaten /Kota. Wilayah kerja

KPU meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Indonesia. KPU menjalankan

tugasnya secara berkesinambungan dan dalam menyelenggarakan pemilu KPU

bebas dari pengaruh dari pihak manapun yang berkaitan dengan pelaksaan tugas

dan wewenangnya. KPU berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia,

KPU Propinsi berkedudukan di ibu kota Propinsi dan KPU Kabupaten /Kota

berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota.

Dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu oleh sekretariat jendral, KPU

Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh sekretariat.

Jumlah anggota KPU sebanyak 7(tujuh) orang ; KPU Propinsi sebanyak 5(lima)

orang ; KPU Kabupaten/Kota sebanyak 5(lima) orang keanggotaan KPU, KPU

Propinsi, KPU Kabupaten/Kota terdiri atas ketua merangkap anggota. Ketua KPU,

KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota dipilih dari dan oleh anggota.setiap

anggota KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota mempunyai hak sama.

Komposisi Keanggotaaan KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota

memperhatiakan keanggotaan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh

1
UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum

3
perssen). Masa Keanggotaaan KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota

5(lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji.2

Pada tahun 2004 merupakan awal dilaksanakannya pemilu dengan sistem

baru. Karena dalam pemilu 2004 tidak hanya memilih anggota Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Propinsi dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota sebagaimana pada pemilu

sebelumnya, tapi juga untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD),

sehingga ada dua jenis pemilu yang dimulai pada pemilu tahun 2004, yakni untuk

anggota DPR dan DPRD disatu sisi dan pemilu untuk DPD disisi lain. Kedua

pemilu tersebut memiliki sistem yang berbeda, untuk pemilihan anggota DPR,

DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota menggunakan sistem proposional

dengan daftar calon yang terbuka sistem ini memungkinkan bagi pemilih untuk

mengetahui daftar nama calon legislatif yang dijagokan oleh partai politik peserta

pemilu.3

Sebagai penyelengara pemilu KPU memiliki peranan penting dalam

penyelenggarakanpemilu yang diselenggarakan secara umum, langsung, bebas,

rahasia dan adil, tentunya hal tersebut membutuhkan suatu keterampilan

tersendiri yang harus dimiliki KPU dalam mempersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan penyelenggaraan pemilu seperti halnya penetapan peserta

pemilu, penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap), hingga sosialisasi ke masayarakat

agar meningkatkan partisipasi pemilih. Tentunya hal diatas tersebut yang menjadi

permasalahan besar yang ada di KPU khususnya KPU Kabupaten/Kota di Kab.

2
www. Kompas.com, diakses Sabtu, tanggal 23 september 2017
3
Muhammad Najib,Pemilu dan Eksperimentasi Demokrasi, 2004 hal. 23.

4
Sampang dari tiap penyelenggaran pemilu yang di berlakukan sejak tahun 2004

hingga sampai saat ini. Dari ketiga masalah diatas yang paling di soroti didaerah

Kabupaten Sampang yaitu tentang permasalahan penetapan DPT, hal tersebut

dikarenakan masyarakat di Kabupaten Sampang banyak yang belum terdaftar di

catatan sipil atau banyak yang belum memiliki KTP meskipun usia sudah

mencukupi untuk membuat KTP, bahkan yang membuat pendataan DPT di Kab.

Sampang Sulit, banyaknya masyarakat yang merantau ke luar kota bahkan keluar

negeri sehingga KPU sulit untuk melakukan penetapan DPT di Kab. Sampang.

Maka dari itu mengapa saya ingin melakukan kegiatan magang di KPUD

Kab. Sampang karena saya ingin mengetahui bagaimana cara atau mekanisme

pendataan DPT di Kab. Sampang.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan peraktik keerja ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mekanisme pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT)

di KPUD Kab. Sampang.

2. Untuk melatih dan mengetahui bagaimana penyelesaian permasalahan

yang terjadi dalam pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

3. Untuk mengetahui prosedur ditetapkanya sebagai Daftar Pemilih Tetap

(DPT).

5
C. Target dan Sasaran Kegiatan

Target dan sasaran dalam kegiatan ini adalah :

No. Target Sasaran

1. Mampu menjelaskan mekanisme Kantor Pemilihan Umm Daerah

pendataaan Daftar Pemilih Tetap (KPUD) Kab. Sampang.

(DPT). Dalam suatu Daerah

Kabupaten/Kota.

2` Mampu menjelaaskan Komisi Pemilihan Umm Daerah

penyelesaian permasalahan (KPUD) Kab. Sampang.

ketidaksesuaian Daftar Pemilih

Tetap (DPT) dalam suatu Daerah

Kabupaten/Kota.

3. Mampu menjelaskan prosedur Komisi Pemilihan Umm Daerah

penetapan Daftar Pemilih Tetap (KPUD) Kab. Sampang.

(DPT) dalam suatu Daerah

Kabupaten/Kota.

D. Waktu dan Tempat Magang

Waktu Pelaksanaan magang : 16 Oktober 2017 sampai 29 Desember 2017

Tempat pelaksanaan magang : Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Kabupaten Sampang, Jl. Diponegoro No. 49.

6
E. Rencana dan Jadwal Kegiatan.

No Kegiatan Minggu ke

. Minggu Minggu Minggu Minggu

ke 1 ke 2 ke 3 ke 4

1. Perkenalan kepda semua

pegawai yang ada di Komisi

Pemilihan Umum (KPUD)

Kab. Sampang, mempelajari

bagian-bagian dalam Komisi

Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) Kab. Sampang.

2. Mempelajari mekanisme

pendataan Daftar Pemilih

Tetap (DPT) Yaang di

terapkan oleh KPUD

Sampang.

3. Mempeajari proses tahapan

penyelesaian masalah

ketidak sesuaian Daftar

Pemilih Tetap (DPT) di

Kab. Sampang.

4. Mempelajari prosedur

penetapan Daftar Pemilih

Tetap (DPT) di Kab.

7
Sampang.

5. Bimbingan llaporan

magang.

6. Proses penyusunan laporan

magang.

F.Penutup

Demikian proposal magang ini kami susun, untuk diajukan sebagai

pertimbangan pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab.

Sampang untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai

pedoman atau acuan dalam melaksanakan magang sehingga besar harapan

kami untuk dapat diijinkan melaksanakan magang di KPUD Kab.

Sampang Jl. Diponegoro

Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang

belum ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan di

susun kemudian berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan

yang akan di laksanakan di KPUD Kab. Sampang , situasi dan kondisi

yang terjadi di universitas maupun di KPUD Kab. Sampang.

8
F. Daftar Pustaka

 Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Pemilihan Umum

 Muhammad Najib,Pemilu dan Eksperimentasi Demokrasi, 2004

hal. 23.

 www. Kompas.com, diakses Sabtu, tanggal 23 september 2017

Anda mungkin juga menyukai