Buku Pemrograman Fix
Buku Pemrograman Fix
P E M R O G R A M A N
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
DOSEN PENGAMPUH :
ARFINI SYARI’AH, S.T, M.T
Pondok pesantren modern adalah perpaduan antara kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum pendidikan nasional, sehingga
walaupun formatnya adalah sebuah pondok pesantren, selain pendidikan kepondokan/asrama, santri juga memperoleh ilmu dan
standar kelulusan sebagaimana pelajar yang sekolah di sekolah umum. Pondok pesantren yang juga merupakan salah satu bentuk
wadah pendidikan di Indonesia begitu pun sebaiknya memiliki standar kelulusan yang juga mengikuti perkembangan
pendidikan yang sesuai kurikulum pendidikan nasional.
Pesantren Modern al-Amanah di rintis dari sebuah “cita-cita” yang nyaris disebut “mimpi” karena tak memiliki bekal apapun,
kecuali “keyakinan dan semangat”. Junwangi adalah desa yang belum tersentuh da’wah, hingga kebiasaan melakukan aneka judi,
minuman keras masih terjadi. Awal mula dibangun dari pemberian tanah wakaf oleh warga setempat. Semenjak perkembangannya,
fasilitas – fasilitas yang ada di pondok pesantren al-Amanah bisa dikatakan hampir memadai. Berdasarkan standar perancangan,
sebaiknya pola bangunan yang ada di dalam site pondok pesantren menyesuaikan dengan pola tata masa desa sekitar agar
lebih memasyarakat dan setara. Selain itu, agar lebih terlihat setara dengan bangunan dan lingkungan sekitar atap bangunan
pondok pesantren ini menyesuaikan bentuk atap perkampungan sekitar (Ariandy, 2008). Pondok pesantren Al-Hamdaniyah
memiliki permasalah terhadap penataan bangunan pada pondok. Permasalahan lain yang ada di pondok pesantren
a l - A m a n a h ya i tu p a d a m a s a l a h fi s i k b a n g u n a n , s e p e r ti l u a s a n r u a n g y a n g ti d a k s e s u a i d e n g a n k a p a s i ta s
pengguna/ santri. Hal lain yang cukup unik pada pondok pesantrenal-Amanah ialah dalam desain bangunan murni
dari pak kyai dan selalu berbeda ditiap gedung (Sumber : Hasil Observasi, 2019). Oleh karena itu, perlu dilakukan redevelopment pada
pondok pesantren al-Amanah untuk menyelesaikan masalah bangunan dengan pendekatan arsitektural agar sesuai dengan prinsip
perancangan berdasarkan syariah islam, sehingga mampu meminimalisir dampak – dampak yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap aktivitas dan kesehatan bagi pengguna Pondok Pesantren.
Kamar Mandi
Dapur
Masjid bukan hanya sekadar tempat sujud dan sarana penyucian. Di sini kata masjid juga tidak lagi
hanya berarti bangunan tempat shalat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci
pengganti wudhu, tetapi kata masjid di sini berarti juga tempat melaksanakan segala
aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT.
“Dari Jabir ibn Abdillah, sesungguhnya Nabi saw. suatu ke ka menaiki mimbar. Ke ka menginjak anak tangga pertama, beliau mengucapkan amin,
begitu pula pada anak tangga kedua dan ke ga... (Hadis Riwayat Bazzar dalam Majma’uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 disahihkan dan disetujui oleh
Imam Adz-Dzahabi dari Ka’ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)
“Mimbar Rasulullah saw. panjangnya hanya dua hasta satu jengkal dan ga jari, sedangkan lebarnya satu hasta.” (Akhbar Madina r Rasul, hal. 12) (Ali AM, 2012: 29).
Selanjutnya, pada masa Khalifah Utsman, ia menutupi anak tangga mimbar dengan sehelai kain (Atjeh, 1955: 300)
35,40
DIMENSI
21,20
2
55,0 1,30
0
LUAS AREA : 4812 m² 74,50
66,60 20,00
87,55
23,55
40,55
PERDA BANGUNAN
S 74,00
Perda Kabupaten Sidoarjo no 6 th 2009
T tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten
Sidoarjo 2009-2029 pasal 62 ayat (4) poin f
B menerangkan bahwa proporsi penentuan besaran
lahan terbangun adalah 40% dari luas
U lahan secara keseluruhan.
247,20 KDB = 60% X Luas Lahan
= 60% X 4812 m²
= 2887 m²
KLB = nilai KLB X Luas Lahan
360,40
= 2,5 X 4812 m²
= 1230 m²
TB = KLB / KDB
= 1230 m² / 2887 m²
= 3,5 Lantai ( diajdikan 4 lantai)
KDH = 40% X Luas Lahan
= 40% X 4812 m²
= 1924 m²
GSB = ½ X Lebar Jalan
= ½ x 2m
=1m
112,95
B SINTESA
U KONDISI EKSISTING
ANALISA
Menghadirkan pembatas
antara wilayah desa
dengan pondok.
Di area asrama santri putri
jalan berukuran 1,5m,
digunakan untuk sirkulasi
pejalan kaki juga
digunakan untuk jalan
KONDISI EKSISTING sepeda motor. Ke ka ada
ANALISA pejalan kaki yang
bersamaan dengan
Tidak adanya pemisah lewatnya sepeda motor
sirkulasi yang akan membahayakan
menunjukkan ini batas pejalan kaki (santri putri).
wilayah santri putri.
KONDISI EKSISTING SINTESA
ANALISA SINTESA
Penataan kembali area
Sirkulasi untuk santri putra ke gedung Membagi zonasi santri sirkulasi dan memisahkan
MA harus melewa jembatan kayu yang putra dan putri dengan antara jalur sepeda motor
dak sesuai dan gedung MA berada di pagar yang nggi dan pejalan kaki.
area santri putri.
KONDISI EKSISTING
SINTESA
ANALISA Menghadirkan gedung MA sendiri di
Tidak adanya pemisah area santri putra, sehingga sirkulasi akan
sirkulasi di area pendidikan. lebih op mal.
SINTESA
Menghadirkan pembatas
antara wilayah pondok.
S
T
B
U
KONDISI EKSISTING
ANALISA
Tidak sesuainya jenis vegetasi
KONDISI EKSISTING yang digunakan pada area
ANALISA asrama putri mengakibatkan bangunan
Terdapat pohon kecil yang ditebang dan lembab dan kurang cahaya matahari.
dialih fungsikan sebagai tempat menjemur kain.
SINTESA
SINTESA Memberikan vegetasi sesuai dengan
Menghadirkan taman kecil sebagai peneduh kondisi lahan agar cahaya matahari
dan mentediakan tempat untuk berjemur. bisa masuk dan tidak lembab.
KONDISI EKSISTING
ANALISA
Kurangnya vegetasi di depan
gedung MA dan TAHFIDZ.
SINTESA
Memberikan vegetasi
berupa pohon sebagai
penghalang sinar matahari
agar tidak langsung masuk
ke dalam gedung.
KONDISI EKSISTING
ANALISA
Tidak adanya pagar
pembatas antara
wilayah desa dengan
wilayah santri putri.
S SINTESA
Menghadirkan selokan
yang layak dan
T bersih sehingga tidak
mengganggu kesehatan.
KONDISI EKSISTING
B
ANALISA U
Tidak adanya pagar
pengaman di area pendidikan.
SINTESA
Menghadirkan
pembatas antar
wilayah pondok.
KUANTITATIF
Kelas IX Laki-laki : 170 5 ruang kelas laki-laki -5 ruang kelas putra dengan
Perempuan : 170 5 ruang kelas perempuan ukuran 64 m²
-5 ruang kelas putri dengan
ukuran 64 m²
Pengajar Laki-laki : 36 2 ruang pengajar -Lebar minimum luas ruang guru 4 m²/pendidik -ruang pengajar laki-
Perempuan : 34 1 ruang pimpinan dan luas minimum 48 m². laki+ruang pimpinan
-Lebar minimum ruang pimpinan 12 m² dan dengan ukuran lebar 156
lebar minimum 3 m². m²
(sumber : Permendiknas No 24 Tahun 2007) -ruang pengajar
perempuan+ruang
pimpinan dengan ukuran
lebar 148 m²
1 Perpustakaan -Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m². -luas perpustakaan dengan
1 Lab -Lebar minimum ruang LAB sama dengan ruang ukuran 128 m²
1 Ruang UKS kelas. -luas ruang LAB dengan
2 Toilet pengajar -Lebar minimum ruang UKS 12 m². ukuran 64 m²
2Toilet siswa -Minimum terdapat 1 unit jamban untuk se ap -luas ruang UKS dengan
40 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk ukuran 15 m²
se ap 30 peserta didik wanita, dan 1 unit -luas toilet siswa dengan
jamban untuk guru. Banyak minimum jamban ukuran 4 m² berjumlah 13
se ap sekolah 3 unit. untuk laki-laki, 18 untuk
-Luas minimum 1 unit jamban 2 m². perempuan dan 3 toilet
(sumber : Permendiknas No 24 Tahun 2007) untuk pengajar laki-laki dan
3 toilet pengajar
perempuan
Asrama 25 Ustadz • 2 Asrama Ustadz • Standar Asrama Ustadz : ap kamar berisi 12 – 13 • 2 Asrama
Ustadz • 1 Kantor Kepengasuhan ustadz ustadz
• Standar kantor : berisi ruang staf, ruang arsip dan 64m2
area tamu • 1 Kantor
64m2
Rumah Keluarga Putra Kyai Rumah Hunian • Rumah Type 36/60 • 1 Rumah
Putra Kyai seluas
36m2
Rumah Kyai Keluarga Kyai Rumah Hunian • Rumah Type 36/60 • 1 Rumah
seluas
36m2
Asrama 25 Ustadzah • 2 Asrama Ustadzah • Standar Asrama Ustadz : ap kamar berisi 12 – 13 • 2 Asrama
Ustadz • 1 Kantor Kepengasuhan ustadz ustadzah
• Standar kantor : berisi ruang staf, ruang arsip dan 64m2
area tamu • 1 Kantor
64m2
Rumah Keluarga Putri Kyai 2 Rumah Hunian • Rumah Type 36/60 • 2 Rumah
Putri Kyai seluas
36m2
Mushola Santriwa 833 santriwa • Musholla Si Zahro • Standar Musholla : terdiri dari ruang solat(0,6mx1,2m)/orang, • T. Sholat
Putri • Tempat Wudhu • Standar Tempat Wudhu (0,8mx0,7m)/orang 612m2
• T. Wudhu
Ustadzah 25 ustadzah 7m2
Timur Barat
KONDISI EKSISTING
SINTESA
Orientasi matahari mur ke barat langsung mengenai tapak yang letaknya
hampir membujur dari arah mur ke barat, hal ini memungkinkan panas Barat
dan intensitas cahaya yang maksimal oleh matahari ke dalam tapak. Barat
ANALISA
Timur
Sinar matahari dimanfaatkan juga sebagai cahaya alami. Tri san juga digunakan
Bangunan langsung menghadap Bangunan di area asrama santri sebagai penghalangsinar matahari agar dak langsung masuk ke dalam bangunan.
ke mur yang mengakibatkan minim cahaya matahari, karena
mendapatkan lebih sinar penataan massa bangunan yang
matahari tetpi terasa panas rapat dan bangunan di sebelah
karena kurangnya peneduh mur lebih nggi
KONDISI EKSISTING
Angin berhembus dari arah mur/barat karena utara dan selatan rapat
dengan rumah warga. SINTESA
ANALISA
<3m
Blocking angin
Memperha kan jarak perletakan antar bangunan, agar sirkulasi udara lancar. jarak
minimal antar bangunan adalah 3 meter.
ANALISA
SINTESIS
S
Jl. Desa Junwangi T
B
U
KONDISI EKSISTING
Memberikan penanda seperti papan
Nama Pencapaian penanda pada jalan raya kemasan
MTSN Krian 9 menit jalan kaki, 3 menit agar pengunjung mudah menemukan lokasi pondok.
dengansepeda motor
SDN Junwangi 10 menit jalan kaki, 3 menit
dengan sepeda motor
Balai Desa Junwangi 10 menit jalan kaki, 3 menit
dengan sepeda motor
Tugu Garuda 23 menit jalan kaki, 5 menit
dengan sepeda motor
S
T Memberikan penanda seperti papan penanda pada jalan raya
kemasan agar pengunjung mudah menemukan lokasi pondok.
B
U
Jl. Raya Kemasan
Pintu Utama
Menutup akses pintu belakang, karena itu langsung masuk
PintuBelakang area santri putri.
KONDISI EKSISTING
Sirkulasi menuju ponpes Al-amanah ini melalui sa
n
jalan raya utama, yakni jalan raya Kemasan apabila
dari arah selatan mealalui jalan raya Junwangi
menuju jalan desa Junwangi.
ANALISA
- Pada jalan raya utama penanda pondok tidak terlihat. Pencapaian terdekat menuju pondok adalah melalui pintu belakang,
- namun letak dan penanda pintu belakang kurang diketahui keberadaannya.
- Jembatan menuju pintu belakang tidak bisa dilalui pengendara mobil.
- Tidak tersedianya tempat parkir untuk tamu di pintu utama.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
PONDOK PESANTREN MODERN AL AMANAH
VIEW DARI TAPAK
SINTESA
(-)
(+) (+)
S
T
(-)
KONDISI EKSISTING
View tapak area selatan negatif karena jika dilihat dari dalam
tapak akan terlihat sungai, jalan raya dan pemukiman. Sedangkan
B
view area utara negatif karena hanya melihat lahat tebu, timur U
dan selatan positif karena dikelilingi persawahan dan perkebunan Contoh penataan massa bangunan
yang terkesan asri.
ANALISA
Bagian utara terlihat lahan Bagian selatan terlihat Bagian timur terlihat Bagian barat terlihat
tebu. pedagang dan hamparan persawahan hamparan persawahan
perkampungan serta sungai
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
PONDOK PESANTREN MODERN AL AMANAH
VIEW KE TAPAK
SINTESA
(+)
- Tetap mempertahankan pagar di area utara dan
selatan dengan memberikan tambahan vegetasi
agar terkesan lebih asri.
S - Penataan bangunan seefektif mungkin pada lahan
timur dan barat.
T
B
U (-) (-)
(+)
ANALISA
Dari area luar tapak sebelah Dari area luar tapak sebelah Dari area luar tapak sebelah
utara terlihat positif karena timur terlihat negatif karena selatan terlihat positif karena
langsung menghadap pagar langsung menghadap proyek langsung menghadap pagar
pondok pesantren pembangunan gedung baru pondok pintu belakang STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
PONDOK PESANTREN MODERN AL AMANAH
KEBISINGAN
Simbol kebisingan
KONDISI EKSISTING
Tingkat kebisingan hanya ada di jalan desa saja karena lokasi S
site berada di samping persawahan. -Memperhatikan zonasi peletakan massa bangunan
T yang membutuhkan ketenangan.
ANALISA
B
U
SINTESA
KONDISI EKSISTING
Vegetasi pada area site masih kurang merata, ada jenis vegetasi yang menghalang sinar matahari.
ANALISA
Memilih jenis tanaman yang sesuai
-Tidak adanya vegetasi di area yang langsung dengan lokasi site dengan
terkena sinar matahari (bangunan menghadap mempertimbangkan ketinggian tanaman.
ke timur)
KONDISI EKSISTING
Sistem air bersih dari sumur bor.
ANALISA
Sumur Bor
Peletakan tandon SINTESA
Tandon
yang tidak sesuai, Meletakkan tandon
sehingga menghalangi di area yang tidak
fasad bangunan. mengganggu fasad
bangunan.
AIR KOTOR
S ANALISA
-Hanya terdapat beberapa selokan kecil yang tidak
T menyebar di seluruh tapak.
-Tidak ada teknologi/lubang resapan, hanya
memanfaatkan tanah sebagai resapan.
B -Selokan sistem terbuka.
U -Selokan pada area SD terlihat banyak sampah
daun kering di dalamnya.
SINTESA
-Penggunaan teknologi biopori di titik-titik tertentu
pada area tapak untuk penyerapan air hujan yang
bermanfaat bagi tanaman sehingga tidak terbuang
percuma.
-Penggunaan sumur resapan untuk air hujan dan
pembuangan air limbah sebelum di alirkan ke
drainase sekitar.
Sumur biopori -Penggunaan sistem pengolahan air hujan sebagai
Sumur Resapan air minum.
U-ditch -Penerapan U-Ditch/drainase tertutup pada
drainase tapak.
1. PDAM
Distribusi ke
PDAM Katup Penutup Meteran Air Tangki Air Pompa Air
Ruangan
2. Sumur
Tangki Distribusi ke
Air Sumur Pipa Hisap Pompa Air Pipa Tekan Ruangan
Penampung
AIR KOTOR
1. Sistem Gravitasi
2. Pompa
Air Kotor
Bak Saluran Riel
dari Bak Kontrol Pompa
Penampung Kota
bangunan
Talang Horizontal Talang Ver kal Bak Kontrol Saluran Riel Kota
2. Sistem Pompa
Talang Horizontal Talang Ver kal Bak Penampung Pompa Saluran Riel Kota
sementara
SAMPAH
1. Kendaraan servis
Petugas
Kendaraan
Tong Sampah Pengankut TPS TPA
servis
Sampah
2. Tungku Sampah
Tungku
Tong Sampah Petugas Piket Pembakaran
Sampah
STRUKTUR ATAS
KONDISI EKSISTING
Struktur atas yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atap yang digunakan pada ponpes
sendiri tidak sama, ada yang menggunakan rangka kayu dan ada yang menggunakan rangka baja.
ANALISA
Material atab dari kayu juga Material atab dari kayu juga Material atab dari kayu juga Material atab dari kayu juga
diaplikasikan pada kelas alam. diaplikasikan pada hunian kyai. diaplikasikan pada kantin. diaplikasikan pada gazebo
yang juga difungsikan sebagai kelas.
SINTESA
• Menggunakan struktur material yang digunakan di ponpes sendiri yakni material rangka kayu dan bambu atau rangka baja
• Mengunakan struktur material up structure bergantung pada masing-masing individu saat mendesain dan di sesuaikan dengan kebutuhan
KONDISI EKSISTING
Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia.
Pada ponpes struktur yang digunakan rata-rata dari material beton namun ada beberapa gedung yang menggunakan material kayu dan bambu.
ANALISA
Material sruktur tengah dari kayu Material struktur tengah dari kayu Material struktur tengah dari dinding Material struktur tengah dari kayu
juga diaplikasikan pada kelas alam. dengan kombinasi dinding batu bata batu bata juga diaplikasikan pada diaplikasikan pada perpustakaan.
juga diaplikasikan pada kantin. bangunan sekolah.
SINTESA
• Menggunakan struktur material yang digunakan di ponpes sendiri yakni material rangka kayu dan bambu juga dinding batu bata
• Mengunakan struktur material up structure bergantung pada masing-masing individu saat mendesain dan di sesuaikan dengan kebutuhan
KONDISI EKSISTING
Struktur bawah adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi
pondasi dan sloof. Pada ponpes struktur yang digunakan pondasi yang digunakan yakni pondasi footplat
ANALISA
Gedung MA (3lt)
5 5
6 Gedung SMP (3lt)
Gedung Asrama Putri (3lt
Lapangan Putra
4 Gedung Tahfid (2lt)
Masjid (3lt)
4
12
Gedung MA (3lt)
3
3 Hunian Kyai (2lt)
Entrance
2
2 Gedung SMP (3lt)
1 Lapangan Putri
Sirkulasi
1. Entrance Kelebihan Kekurangan
2. Lapangan
3. SMP (3 lt) Area santri putra dan putri terpisah oleh gedung hunian Bangunan pengawas berada di belakang sehingga jauh
4. MA (3lt) kyai dan gedung penunjang dari santri
5. Tahfid (2lt) Pembagian zoning yang diterapkan memisahkan area Hunian kyai berada di area pendidikan
6. Masjid (2lt) area yang di akses publik atau orang banyak di bagian
7. Sd (2lt) depan dan bagian belakang hanya dapat diakses oleh
8. Asrama putra ( 3 lt) warga podok
9. Asrama putri (3lt)
Perletakan bangunan masjid sebagai pusat pada area
10. Gedung penunjang ( 2lt)
pondok
11. Gedung Pengurus
12. Hunian kyai
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
PONDOK PESANTREN MODERN AL AMANAH
GEDUNG
SD
ASR
LAP. GEDUNG GEDUNG GEDUNG PUT AMA
OLAH RAGA MA TAHFIDZ RA
PUTRA
SMP
HUNIAN
HUNIAN GEDUNG KYAI
ENTRANCE MASJID
KYAI PENUNJANG
LAP. GEDUNG
GEDUNG GEDUNG ASRAMA GEDUNG
OLAH RAGA
PUTRI SMP MA TAHFIDZ PUTRI PENGURUS
5
4 Lapangan Putra Gedung Asrama Putri (3lt)
4
3 Hunian Kyai (2lt)
3 Gedung Tahfid (2lt)
2
Entrance Masjid (3lt)
2 Gedung MA (3lt)
1
Gedung SMP (3lt)
Sirkulasi Lapangan Putri
1. Entrance
2. Lapangan Kelebihan Kekurangan
3. SMP (3 lt)
4. MA (3lt) Area santri putra dan putri terpisah oleh gedung Bangunan pengawas berada di belakang sehingga jauh
5. Tahfid (2lt) penunjang dari santri
6. Masjid (2lt) Pembagian zoning yang diterapkan memisahkan area
7. Sd (2lt) santri putra dan putri
8. Asrama putra ( 3 lt)
Perletakan bangunan masjid sebagai pusat pada area
9. Asrama putri (3lt)
pondok
10. Gedung penunjang ( 2lt)
11. Gedung Pengurus STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
12. Hunian kyai
PONDOK PESANTREN MODERN AL AMANAH
GEDUNG
SD
OLAH RAGA
GEDUNG
GEDUNG
ASR
PUTRA
SMP
LAP.
HUNIAN
HUNIAN GEDUNG KYAI
MASJID
KYAI PENUNJANG
OLAH RAGA
GEDUNG
GEDUNG
LAP.
MA
MA
Gedung MA (3lt)
4 3
Gedung SD (2lt)
12
4 Gedung Tahfid (2lt)
Gedung SMP (3lt)
2 2 9 Gedung SMP (3lt)
7 Lapangan Putra
Entrance
1
Gedung Asrama Putri (3lt)