70 272 1 PB PDF
70 272 1 PB PDF
3 2005
Oleh :
Setiyono
Abstract
Limbah B3 dapat menimbulkan dampak negative yang sangat besar dan bersifat
akumulatif, sehingga kadarnya makin lama akan makin meningkat. Wilayah DKI Jakarta
yang padat dengan berbagai kegiatan menghasilkan berbagai jenis limbah yang
sebagian bersifat berbahaya dan beracun, yang biasa disebut dengan limbah B3.
Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa limbah yang dihasilkannya sebagian
merupakan limbah B3 sehingga penanganan limbah B3 hanya dipusatkan pada sektor
industri dan rumah sakit saja. Hal ini menyebabkan limbah B3 dari sektor domestik
(terutama rumah tangga) terlupakan. Mengingat besarnya resiko yang dapat ditimbulkan
dan kondisi yang demikian maka perlu disusun suatu strategi dan prioritas dalam
pengelolaan limbah B3 dari semua sumber yang ada.
304
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
305
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
306
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
Foto 5 : Laboratorium.
307
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
Aktivitas R.T
MCK
Libah cair
IPAL
Domestik
Libah cair
Kebutuhan
pokok Dapur
Libah padat
Foto 8 : Barang bekas terkontaminasi B3. - Air, TPA
308
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
3.4 Limbah B3 dari sektor rumah sakit karena karena batch yang tidak memenuhi
spesifikasi atau kemasan yang
Rumah Sakit adalah sarana kesehatan terkontaminasi, obat yang tidak diperlukan
yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan lagi atau limbah dari proses produksi obat.
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk (f). Limbah kimia, yaitu limbah yang dihasilkan
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. dari penggunaan bahan kimia dalam
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di tindakan medis, veterenary, laboratorium,
Rumah sakit meliputi pelayanan rawat jalan, proses sterilisasi atau riset. Dalam hal ini
rawat-inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan dibedakan dengan buangan kimia yang
medik, pelayanan penunjang medik dan termasuk dalam limbah farmasi dan
pelayanan non medik. sitotoksik.
Adanya berbagai sarana pelayanan (g). Limbah radioaktif, yaitu bahan yang
kesehatan tersebut, akan menghasilkan limbah terkontaminasi dengan radio isotop yang
baik cair maupun padat. Limbah padat yang ada berasal dari penggunaan medis atau riset
dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu limbah radionuklida.
medis dan limbah non medis. Limbah medis
adalah limbah yang dihasilkan langsung dari Tabel 4 : Jenis kegiaan rumah sakit yang
kegiatan medis. Limbah ini tergolong dalam berpotensi menghasilkan limbah
kategori limbah bahan berbahaya dan beracun
(B-3) sehingga berpotensi membahayakan No Unit/kegiatan Jenis limbah
komunitas rumah sakit. Jika pembuangan limbah 1
Kantor Kertas
medis tidak memenuhi syarat akan menimbulkan /administrasi
bahaya terhadap masyarakat di sekitar lokasi Unit obstetric Dressing, sponge, placenta,
2
dan ruang ampul, termasuk kapsul perak
pembuangan. Limbah non-medis adalah limbah perawatan nitrat, Jarum syrynge , masker
domestik yang dihasilkan di RS tersebut. obstetric disposable, disposable drapes,
Sebagian besar limbah ini merupakan limbah sanitary nnnnnapkin nx napkin,
organik dan bukan merupakan limbah B-3, blood blood lancet disposeble
diaper dan underpard, sarsarung
sehingga pengelolaannya dapat dilakukan sarung tangan disposeble.
bersama-sama dengan sampah kota yang ada. Unit Dressing,sponge jaringan
3
Beberapa kegiatan yang ada di rumah emergency tubuh,termasuk amputasi,
sakit akan menghasilkan limbah dengan dan bedah ampul bekas,masker
termasuk disposeble, jarum dan syringe
berbagai karakteristik yang berlainan. Pada ruang drapes cabs. Disposeble blood
Tabel 4 menunjukkan berbagai kegiatan rumah perawata. lancet disposeblekantong
sakit yang menghasilkan limbah. emisis, levin tubes catheter,
Berdasarkan potensi bahaya yang dapat drainase set, kantong
colosiomy, underpads, sarung
ditimbulkannya, oleh Departemen Kesehatan RI Unit Gelas terkontaminasi termasuk
limbah medis telah digolongkan sebagai berikut: 4
laboratorium, pipet petri dish, wadah
ruang mayat, specimen, slide specimen,
(a). Limbah benda tajam, yaitu obyek atau alat pathoologi jaringan tubuh, organ, tulang.
dan autopsi
yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau Unit isolasi Bahan-bahan kertas yang
bagian yang menonjol yang dapat memotong 5
mengandung buangan nasal
atau menusuk kulit, seperti jarum dan sputum, dressing, dan
hipodermik, perlengkapan intravena, pipet bandages, masker disposable,
sisa makanan perlengkapan
pasteur, pecahan gelas dan pisau bedah. makan.
(b). Limbah infeksius, yaitu limbah yang Unit Ampul, jarum disposable, dan
6
berkaitan dengan pasien yang memerlukan perawatan syringe kertas dan lain-lain.
isolasi penyakit menular dan limbah 7
Unit Karton kertas bungkus, kaleng,
laboratorium yang berkaitan dengan pelayanan botol, sampah dari ruang umum
dan pasien, sisa makanan,
pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan buangan.
ruang perawatan/isolasi penyakit menular. Unit gizi/dapur Sisa pembungkus, sisa
8
(c). Limbah jaringan tubuh, yang meliputi makanan/bahan makan, sayur
organ, anggota badan, darah dan cairan dan lain-lain.
Halaman Sisa pembungkus daun ranting,
tubuh. Biasanya dihasilkan pada saat 9
debu.
pembedahan atau autopsi.
Sumber : Oviatt V.R.: Status report –disposal of solid waste,
(d). Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang
Hospital, 42: 73 –76, 1968.
terkontaminasi oleh obat sitotoksik selama
peracikan, pengangkutan atau tindakan Foto 10 s/d 12 menunjukkan berbagai
terapi sitotoksik. contoh limbah rumah sakit.
(e). Limbah farmasi, yaitu terdiri dari obat-
obatan kedaluwarsa, obat yang terbuang
309
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
Jmh
Foto 10 : Cairan pembersih. LOKASI Jml RS Jml TT Puskesmas
Jakarta
Pusat 28 6.054 40
Jakarta
Utara 12 1.189 48
Jakarta Barat 15 2.715 74
Jakarta
Selatan 27 3.343 78
Jakarta
Timur 25 3.673 87
Kep. Seribu - - 6
Foto 11 : Jarum suntik, botol infus, kapas bekas dan
botol bekas. Total 107 16.974 333
Sumber : Dinas Kesehatan DKI
310
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
B3, yaitu : minimisasi limbah dari sumbernya, limbahnya. Secara detail langkah-langkah yang
pemilahan limbah B3 dari limbah non-B3 dari harus dilakukan jika kita menghasilkan/
sumbernya, dan pengolahan limbah B3. menangani limbah adalah seperti yang tertera
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan pada diagram alir Gambar 5.
untuk meminimisasi limbah B3, yaitu : Identifikasi limbah adalah langkah untuk
menentukan karakteristik / sifat-sifat dari limbah
a) Ganti bahan yang menghasilkan limbah bersangkutan. Identifikasi dilakukan dengan
B3 dengan bahan lain yang tidak analisis fisika, kimia dan biologi dari limbah,
berbahaya. sehingga dari hasil analisis tersebut dapat
b) Gunakan bahan sehemat mungkin diketahui sifat-sifat yang ada di dalam limbah.
sesuai petunjuk pemakaian dan sampai Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah
habis. limbah dapat menimbulkan bahaya (masuk
c) Bila produk masih ada namun kita tidak dalam kategori limbah B3) atau tidak. Jika limbah
ingin menghabiskannya, berikan kepada masuk dalam kategori limbah B3, maka perlu
orang lain yang membutuhkannya. diambil langkah-langkah preventif agar tidak
d) Daur Ulang kemasan atau produk terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan
bekasnya. Yang mengandung logam kerja).
berat, tidak boleh dibakar atau dibuang
sembarangan.
e) Supaya aman, gunakan produk dalam
ruangan yang berventilasi baik dan LIMBAH
jangan menghirup terlalu lama.
f) Perhatikan betul petunjuk
pemakaiannya.
Analisis Kualitatif:
g) Simpan ditempat yang tidak mudah Fisika, Kimia & Biologi Non-B3
nabati.
d) Untuk cat pilih cat lateks atau cat tembok Sisa hasil
pengolahan
yang dapat dibersihkan tanpa thinner.
Landfill
Pemilahan limbah B3 dan non-B3 akan
memudahkan pengambilan barang-barang yang
masih dapat didaur ulang sehingga akan Gambar 5: Diagram alir langkah-langkah
meminikan jumlah limbah B3 yang harus diolah. pengambilan keputusan dalam menangani
Teknologi pengolahan limbah B3 disesuaiakan limbah.
dengan karakteristik dari limbahnya.
Limbah yang masuk dalam kategori
3.5.2 Petunjuk Praktis Penanganan Limbah limbah B3 harus dilakukan pengelolaan secara
B3 Dari Sektor Industri/Perusahaan khusus yang biasanya diserahkan ke pihak
pengelola limbah B3. Pihak pengelolan limbah
Untuk menghindari hal-hal yang tidak B3 akan melakukan analisis kuantitatif untuk
diinginkan seperti keracunan, kebakaran, menentukan teknik pengolahan limbah yang
ledakan, radiasi dll, maka para penghasil limbah tepat agar limbah dapat distabilkan atau
B3 dituntut untuk mengambil tindakan-tindakan dihilangkan dari sifat-sifat bahayanya. Sisa dari
preventif pencegahannya. Langkah pertama pengolahan tersebut harus dilandfill di lokasi
yang harus ditempuh para penghasil limbah penimbunan limbah B3 yang mempunyai disaint
adalah melakukan identifikasi karakteristik dari
311
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
312
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
313
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
LAMPIRAN :
Tabel 1: Jumlah Perusahaan /Industri Besar dan Sedang menurut Klasifikasi Industri DKI
Jakarta Tahun 2000 – 2002
314
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
Sumber Pasar modern Industri Perkantoran Pasar Sekolah Rumah Tangga Rata-rata
Komponen Berat %*) Berat %*) Berat %*) Berat %*) Berat %*) Low Midle High %*)
No (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
315
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya JAI Vol. 1, No.3 2005
Tabel 6 : Potensi Timbulan Limbah B3 di Tiap Propinsi (dalam ton) Secara Nasional
Banten 990,216
Ja Bar 976,170
Ja Teng 344,118
Ja Tim 1,025,330
Papua 238,773
Lain-lain 344,118
316
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........ JAI Vol. 1, No.3 2005
6.941.572 7.022.808
8.000.000 6.501.121
5.991.964
7.000.000
6.000.000 4.322.862
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-
Th. 1990 Th. 1997 Th. 1998 Th. 2001 Th. 2003
Series1
317