Pilihan warna menjelaskan sebuah ruangan. Gambar oleh: Kati Curtis desain
Sebagian besar dari kita berprofesi bukan sebagai seorang desainer interior dan
itu wajar saja. Apakah anda menganggap desain interior sebagai hobi yang
menyenangkan atau hal menakutkan yang diperlukan dalam membantu
membuat rumah anda terlihat menarik, seringkali sulit untuk memahami istilah
di bidang ini. Lepas dari semua hal tersebut, seberapa sering anda mendengar
mengenai warna tersier?
Di situs Freshome, kami bertujuan agar ulasan kami dapat dipahami oleh semua
orang - tidak diperlukan gelar sarjana. Maka hari ini kita akan memulai
semuanya dari dasar. Dalam tulisan kali ini, kita akan membahas dasar-dasar
teori warna yang harus diketahui setiap penggemar desain.
Setelah anda membaca artikel ini, pastikan untuk menyimpan tautan ini di
tempat yang mudah untuk ditemukan. Ini bertujuan disaat anda mempunyai
pertanyaan mengenai teori warna kiranya dapat menemukan jawaban ketika
kembali membuka situs ini.
Seperti trigonometri, roda warna mungkin adalah salah satu hal yang anda
pelajari sejak kecil dan saat itu mungkin belum diminati secara serius. Namun,
untuk benar-benar memahami warna, anda mungkin harus melupakan sebagian
dari pengetahuan saat itu.
Tak perlu khawatir jika Anda belum bisa menghafal roda warna dengan
sempurna. Ada banyak cara untuk menemukan informasinya secara digital.
Paletton adalah situs web yang memungkinkan Anda membuat skema warna
pilihan anda melalui layar komputer dan situs ColorSchemer menawarkan
kemampuan yang sama di aplikasi yang tersedia untuk iphone.
Kami yakin beberapa dari Anda membaca paragraf terakhir dan berkata, “12?
Bagaimana ada 12 warna di roda warna? Hanya ada 7 warna di pelangi. "Benar.
Tapi, percayalah, sebenarnya ada setidaknya 12 warna di setiap roda warna.
Begini caranya:
Warna Primer: Merah, biru, dan kuning. Tidak dapat dibuat dari pencampuran
warna lain.
Warna Sekunder: Oranye, ungu, dan hijau. Dapat dibuat dengan mencampurkan
warna primer menjadi satu.
Warna Tersier: Enam warna yang dapat dibuat dari pencampuran warna primer
dan sekunder.
Jika anda tidak yakin harus mulai dari mana ketika akan mendekorasi ruangan
yang beraneka warna, salah satu dari 12 warna ini seringkali merupakan titik
awal dimulainya padu padan warna. Pilih satu warna dan itu dapat membantu
mempersempit pilihan sampai anda puas dengan warna yang disukai.
Warna primer dan sekunder secara instan mencerahkan ruang apa pun.
3. Mengubah warna dengan menambahkan warna netral:
Setelah memilih warna yang disukai, kita dapat membuat banyak variasi
berbeda dalam jenis warna yang sama. Yang perlu anda lakukan adalah
menggabungkan warna itu dengan warna netral agar lebih terang atau lebih
gelap. Dalam bahasa desain interior, ini dikenal sebagai tint, shade, dan tone.
Kreasi tint dan shade dengan menambahkan warna netral terhadap warna dasar.
4. Memahami Temperatur Warna
Merah, oranye, dan kuning sering digambarkan sebagai warna hangat. Warna-
warna ini berkesan lebih semangat dan membawa kegembiraan dan keakraban
ke sebuah ruangan. Sebaliknya ungu, biru, dan hampir sebagian besar hijau
adalah warna-warna cenderung dingin. Mereka dapat digunakan untuk
menenangkan ruangan dan menghadirkan nuansa santai.
Saat memilih warna untuk suatu ruangan, anda juga harus mempertimbangkan
ukurannya. Menggunakan warna hangat di ruangan sempit bisa membuat
segalanya terasa sedikit sesak. Namun, menggunakan warna-warna dingin di
ruangan yang luas bisa membuat segalanya terasa kaku dan mencolok.
Kombinasi warna ini sangat berlawanan, yang berarti paling baik digunakan
dalam dosis kecil dan ketika anda ingin menarik perhatian ke bagian tertentu
dari sebuah desain. Anda bisa menggunakannya untuk membuat ruang bedak
anda meriah atau memberi kesan semangat yang lebih di ruangan anda.
Jika anda menyukai ide skema warna complemetary, tetapi takut itu mungkin
sedikit terlalu berani untuk selera anda, split complementary adalah pilihan
yang lebih aman. Untuk membuat skema warna ini, anda pertama-tama akan
memilih warna dasar anda. Kemudian, alih-alih memilih warna yang
berseberangan dengan warna dasar, anda memilih dua warna di kedua sisi
warna yang berlawanan.
Kunci untuk menggunakan skema warna ini adalah proporsi. Sekali lagi, aturan
60-30-10 ikut bermain. Anda akan ingin memilih satu warna untuk menjadi
warna dominan, satu untuk mendukung warna dominan, dan ketiga, yang paling
cerah sebagai aksen.
Menariknya, anda juga bisa membuat skema warna serupa menggunakan warna
netral. Ini biasanya disebut sebagai skema warna monochromatic. Cukup pilih
hitam, putih, dan abu-abu sebagai pengganti warna yang lebih cerah.
Tetap di satu bagian roda warna untuk menciptakan tampilan yang santai.
8. Skema warna triadic
Skema warna triadic, kadang-kadang juga disebut sebagai triad, mengacu pada
penggunaan tiga warna dengan ruang yang sama di antara mereka pada roda
warna. Tiga warna primer (merah, biru, dan kuning) adalah contoh sempurna,
seperti halnya tiga warna sekunder (hijau, oranye, ungu).
Jenis pengaturan warna ini seringkali sangat berani. Karena warnanya sangat
kontras dan warna murni sering digunakan, anda paling sering melihat skema
ini di kamar tidur anak-anak atau area ruang bermain.
Skema triadic yang berani menjadi pilihan yang sempurna untuk ruang tidur anak.
9. Skema warna tetradic
Setelah skema triadic, skema selanjutnya menjadi sedikit lebih rumit. Kita akan
memadu-padankan empat warna sekaligus di sebuah ruangan. Skema tetradic,
juga sering disebut sebagai skema persegi panjang, berfokus pada penggunaan
dua pasangan skema warna complementary.
Dalam skema ini, temperatur warna memainkan peran yang sangat penting.
Cobalah untuk memastikan bahwa anda memilih dua warna hangat dan dua
warna dingin untuk menghiasi ruangan selain jumlah warna ganjil.
Menggunakan jumlah yang sama dari keduanya akan membawa keseimbangan
dalam ruangan.
Penting juga untuk memvariasikan cara kita melihat warna. Cari pola yang
termasuk dalam skema warna anda dan jangan ragu untuk memadukannya di
antara benda padat yang ada. Jika anda hanya menggunakan semua benda padat,
ruangan akan tampak terlalu jenuh, tetapi terlalu banyak membuat pola akan
membuat ruangan tidak serasi, jadi fokuslah memilih satu atau dua pola untuk
membantu memecah perhatian dalam ruangan.
Menyeimbangkan warna hangat dan dingin sangat penting dalam skema warna tetradic.
10. Skema warna square
Skema warna persegi sangat mirip dengan persegi panjang baik dalam jumlah
dan nama. Ini menggunakan empat warna, tetapi bukanlah berfokus pada
pasangan warna yang berlawanan, tetapi warna ditempatkan secara merata di
sepanjang roda warna.
Apa pun warna yang anda pilih, skema ini akan terdiri dari satu warna primer,
satu warna sekunder, dan dua warna tersier. Aturlah intensitas keempat warna
dengan membuat dua warna lebih netral dan dua warna lebih berani.
Sekali lagi, mirip dengan skema tetradik, perhatikan untuk mencapai jumlah
warna hangat dan dingin yang sama. Tetapi, dibandingkan memberi perhatian
yang sama pada kedua pasangan warna, akan lebih baik memilih satu warna
untuk mendominasi ruang dan menggunakan tiga warna lainnya sebagai aksen.