Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGGUNAAN APD DI TEMPAT BEKERJA

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Desi Deswita, M. Kep, SP.Kep. Kom

DISUSUN OLEH :

SRI AGUS UTAMI

173210307

III A

POLTEKKES KEMENKES R.I PADANG

PRODI KEPERAWATAN SOLOK

TA 2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat


perindustriannya. Alat perindustrian yang biasanya dilakukan secara manual ,
sudah mulai ditinggalkan dengan beralih ke teknik yang lebih cepat dan efisien.
Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek pengikut lainnya yang
tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakaan kerja yang
meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun
lingkungan sekitarnya.

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan.


Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya
korban jiwa pekerjap. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian
bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari atau mendidik sumber
daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung yang nampak dari
timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan.
Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat
produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat
produksi, dan hilangnya waktu kerja.

Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi
resiko kecelakaan dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri (
APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha
melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif
tidak dapat dilakukan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.2.1 Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaan ?

1.2.2 Apa sajakah jenis serta kegunaan APD ?


1.3 Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1.3.1 untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan


pekerjaan di bidang industri

1.3.2 untuk mengetahui fungsi dari APD

1.3.3 untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD, agar
kecelakaan kerja dapat berkurang
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan


perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa
juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya
dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan
dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut,
namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya


kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-
hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya


yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah
dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
2.2. Tujuan, Manfaat,Jenis dan Kegunaan dari Alat Pelindung Diri

1. Tujuan

a) Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan


administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
b) Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
c) Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2. Manfaat

a) Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan


adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
b) Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

3. Jenis

Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. APD bagian kepala meliputi :

1) Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung
mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman
(Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.
2) Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman
(Safety Helmet),
3) Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
4) Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata
5) Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga
(Ear plugs).
6) Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.

b. APD bagian badan meliputi :

1) Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium


2) Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
3) Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung

c. APD bagian anggota badan meliputi :

1) Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).


2) Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.
4. Kegunaan

a. Alat Pelindung Kepala

a. Alat Pelindung Kepala Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet) :


Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh
dan terkena arus listrik.
b. Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,
panas/dingin.
c. Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-
mesin berputar.
d. Topi pengaman : untuk penggunaan yang bersifat umum dan
pengaman dari tegangan listrik yang terbatas. Tahan terhadap
tegangan listrik. Biasanya digunakan oleh pemadam kebakaran.

b. Alat Pelindung Muka Dan Mata

1. Melindungi muka dan mata dari:

a) Lemparan benda-benda kecil.


b) Lemparan benda-benda panas
c) Pengaruh cahaya

2. Alat Pelindung Telinga

a. Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan


frekuensi Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB,
sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak
terganggu.
b. Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 2800–4000 Hz sampai
42 dB (35–45 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk
keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga
dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih
tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara
melalui tulang masih ada.

3. Alat Pelindung Pernafasan

a. Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya


seperti:
b. Kekurangan oksigen
c. Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)
d. Pencemaran oleh gas atau uap
c. Alat Pelindung Tangan

1. Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung


tangan :

a. Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)


b. Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet)
c. Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi
cedera bila tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda
yang masih panas, benda yang sisinya tajam dlsb.).
d. Beberapa pekerjaan perawatan.

2. Alat Pelindung Kaki

a. Untuk mencegah tusukan


b. Untuk mencegah tergelincir
c. Tahan terhadap bahaya listrik

3. Alat Pelindung Badan

Pakaian Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda


berbahaya, misal api, asap, bakteri, zat-zat kimia, dsb.

4. Safety Belt

Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya


digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat
tertutup atau boiler.

5. Alat pelindung diri untuk tugas khusus

a. Apron untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan


pengelasan.
b. Full body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24
meter.
c. Tutup telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan
kebisingan melebihi 85 dB.
d. Sepatu boot karet (rubber boot) untuk semua pekerjaan di kebun
yang dimulai dari survey lahan, pembibitan, penanaman hingga
panen.
2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri

1. Kekurangan

a. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai


Alat pelindung diri yang kurang tepat
b. Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat
dari kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d. Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e. Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f. Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan
tertentu.
g. Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti
kanister, filter dan penyerap (cartridge).
h. Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai
berganti-ganti.

2. Kelebihan

a. Mengurangi resiko akibat kecelakan


b. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.4 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri

1. Cara memilih

a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.


b. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut
atau selama berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam
kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.

2. Cara merawat

a. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai


digunakan.
b. Melakukan pembersihan secara berkala.
c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui
adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
d. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g. Secara spesifik sebagai berikut

I. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)

a) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut


cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya).
c) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.

II. Kacamata Safety (Safety Glasses)

a) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
c) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
d) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.

III. Sepatu Safety (Safety Shoes)

a) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
c) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
IV. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)

a) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
d) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.

V. Sarung tangan

a) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
c) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.

STRATEGI PENGGUNAAN APD DI TEMPAT KERJA

1. Proses kelompok
Membentuk kelompok kecil ataupun besar dan dikumpulkan untuk
mengajak kelompok agar menggunakan APD yang lengkap saat bekerja.
2. Promosi kesehatan
Melakukan program promosi kesehatan untuk memberikan penyuluhan
kepada tenaga kerja tentang pentingnya menggunakan APD saat bekerja.
Menambah pengetahuan pekerja kegunaan APD, kelebihan dan
kekurangan APD saat di tempat kerja.
Promosi kesehatan dilakukan dengan mencontohkan fasilitas apa yang
digunakan saat bekerja.
3. Pemberdayaan
Setelah dilakukan penyuluhan kepada individu ataupun kelompok, tenaga
kerja diharapkan bisa menerapkan ke dalam lingkungan kerja.
4. Kemitraan
Melakukan kerja sama dengan individu, atasan tempat bekerja (lintas
sektor).
BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-
benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun
pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan
mengenai Alat Pelindung diri :

1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi


resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.

B.Saran

1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.


2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga
kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai