Anda di halaman 1dari 50

Tugas makalah Panca Indera

Disusun oleh:

Muhammad Maulana Ikhsan (P1337421019046)

Kelas: 1A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Jln. Dewi Sartik.NO.1, Rt01/Rw01, Debong kulon


2019/2020
1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Panca Indra
Manusia” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas PendidikanSains, selain itu
untuk mengetahui dan memahami Panca Indra Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap
pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Tegal , 22 september 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .............................................................................................4
1.2. Rumusan masalah .......................................................................................5
1.3. Tujuan .........................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Indera Penglihat (Mata) ...............................................................................6
2.2. Indera Pendengar (Telinga) .........................................................................17
2.3. Indera Pengecap (Lidah)…………………………………………………30
2.4 Indera Pembau (Hidung).............................................................................35
2.5. Indera Peraba (Kulit) ................................................................................ .42
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan .................................................................................................. 48
3.2. Saran ........................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................50

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat
penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya
manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan
untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada
setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor
khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan
eksoreseptor.
Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh
darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai
perubahan yang ada di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen
menurun, kadar glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya.
Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Yang termasuk
eksoreseptor yaitu: (1) Indera penglihat (mata), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan seperti sinar, warna dan lain sebagainya. (2) Indera pendengar (telinga), indera ini
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti suara. (3) Indera peraba (kulit), indera
ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti panas, dingin dan lain sebagainya.
(4) Indera pengecap (lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan lingkungan seperti
mengecap rasa manis, pahit dan lain sebagainya. (5) Indera pembau (hidung), indera ini
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mengenali/mencium bau. Kelima
indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera.

4
A N A T O M I M A N U S I A
( P A N C A I N D R A ) Halaman 5
1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem indera penglihat (mata) pada manusia?
2. Bagaimanakah sistem indera pendengar (telinga) pada manusia?
3. Bagaimanakah sistem indera peraba (kulit) pada manusia?
4. Bagaimanakah sistem indera pengecap (lidah) pada manusia?
5. Bagaimanakah sistem indera pembau (hidung) pada manusia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera penglihat (mata) pada manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia..
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pembau (hidung) pada manusia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 INDRA PENGLIHATAN (Mata)

Pengertian Mata

Terbatas pada menerima dan menyiapkan sebuah rangsang agar bisa diteruskan ke pusat-
pusat penglihatan yang letaknya didalam otak. Mata adalah organ penglihat (apparatus visual)
yang sifatnya peka cahaya(foto sensitif).Bagian bola mata pada manusia yang bertadah di
permukaan anterior hanya berikisar 1/6 (seper-enam) bagian. Sementara sisanya terlindung di
dalam orbita mata (tempat bola mata)

Bagian Mata Luar:

1. Alis

Adalah rambut-rambut halus yang ada diatas mata. Alis fungsinya mencegah masuknya
air ataupun keringat dari dahi menuju ke mata

6
2. Bulu mata

Adalah rambut-rambut halus yang ada di tepi kelopak mata. Bulumata fungsinya
untuk melindungi mata oleh benda asing.

3. Cairan berair (Aquaeous Humor)

Terdapat di balik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel, terkandung nutrisi bagi
kornea dan bisa melakukan difusi gas dengan udara diluar melalui kornea, juga fungsinya
menghasilkan cairan pada mata dan akan menyangga bentuk kantong di depan bola mata.

4. Badan bening humor (Vitreous Humor)

Badan Bening ini letaknya dibelakang lensa. Bentuknya berwujud Zat transparan
misalnya seperti jeli (agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi bagian bola mata dan
membuat bolamata menjadi membulat. Fungsinya viteous humor (badan bening humor)
ini adalah untuk meneruskan cahaya lensa mata menuju retina (selaput jala).

5. Kelenjar Air Mata

Terletak dibagian dalamnya kelopak mata. Kelenjar air mata fungsinya untuk
menghasilkan sebuah cairan yang bernama air mata. Air Mata berguna untuk mencagah
bola mata supaya tetap basah. Selain itu air mata juga berguna untuk membersihkan mata
oleh benda asing yang telah masuk kemata sehingga mata akan tetap bersih. Contohnya
benda asing ialah debu, uap, asap, bawang merah, dan sejumlah zat yang berbahaya bagi
mata. Maka dari itu, jika mata terkena oleh benda-benda asing tersebut, maka akan basah
dari air mata.

6. Kelenjar Lakrima (Air mata)

Berfungsi menghasilkan sebuah air mata untuk membasahi mata yang berperan
menjaga kelembapan pada mata, membersihakan mata dari debu dan juga membunuh
bibit penyakit yang telah masuk kedalam mata.

7
7. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan juga kelopak bawah.

Bagian ini untuk membuka serta meutup mata. Kelopak mata fungsinya untuk
melindungi bola mata dibagian depan dari benda asing luar. Benda-benda tersebut
misalnya adalah debu, asap, dan juga goresan. Kelopak mata fungsinya pula menyapu
permukaan bola pada mata dengan cairan. Selain itu juga mengatur intensitas cahaya
yang masuk kemata.

8. Konjungtiva

Adalah membran tipis sebagai pelindung (lapisan jaringan) mata. Konjungtiva


fungsinya sebagai membran pelindung mata.

9. Saraf Mata

Fungsinya untuk meneruskan rangsang cahaya yang sudah diterima. Rangsang


cahaya ini diteruskan kesusunan saraf bagian pusat yang ada di otak. Dengan demikian,
maka kita dapat melihat sebuah benda. Saraf Optik ataupun saraf mata berfungsi pula
mengirim informasi visual menuju otak atau meneruskan informasi mengenai kuat
cahaya dan warna menuju otak.

10. Suspensor ligament berfungsi menjaga lensa supaya selalu pada tempatnya.

Bagian Mata Dalam:

8
1. Sklera adalah pembungkus lapisan terluar yang memiliki fungsi sebagai pelindung
bolamata oleh kerusakan mekanis dan memungkinkan otot mata melotot.

2. Kornea adalah selaput bening yang tembus pandang dibagian depan sclera yang
mempunyai fungsi untuk penerima rangsangan cahaya dan mereaksikan cahaya.

3. Koroidea adalah lapisan tengah diantara sklera serta retina berupa selaput darah (kecuali
di bagian depan) yang memiliki fungsi sebagai penyedia makanan guna semua bagian
mata lainnya.

4. Iris (selaput pelangi) adalah selaput berwarna yang terkandung pigmen melanin yang
termasuk bagian depan koroidea.

5. Pupil adalah lubang yang dibatasi dari iris, yang memiliki fungsi untuk mengatur sedikit
dan banyaknya cahaya yang dibutuhkan mata.

6. Lensa adalah bagian mata yang berwujud seperti lensa bikonveks yang memiliki fungsi
untuk membiaskan serta memfokuskan cahaya, supaya bayangan dari benda tepat jatuh
oleh bagian retina mata.

7. Aqueos humor adalah bagian mata berwujud cairan encer yang memiliki fungsi untuk
menjaga kantong bagian depan bola mata.

8. Vitreous humor adalah bagian mata yang berwujud seperti cairan bening dan juga kental
yang memiliki fungsi untuk meneruskan rangsangan menuju bagian mata, guna
memperkukuh bola mata dari rangsangan yang ada.

9. Retina (selaput jala) adalah bagian mata yang berwujud seperti selaput jala, yang
memiliki fungsi untuk menerima sebuah bayangan dan melihat benda.

10. Badan silia adalah bagian mata yang memiliki fungsi menyokong lensa dan
mensekresikan aqueso humor.

11. Bintik buta adalah bagian mata yang memiliki fungsi sebagai tempat saraf optik.

9
12. Sistem saraf pada manusia di bagian mata memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah
rangsangan cahaya yang ada.

Otot - otot Indra Penglihatan

Otot yang menggerakan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata
tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak bola mata terdiri
enam otot yaitu:

1. Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki

2. aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.

3. Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan aksi sekunder
berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.

4. Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi, dan
memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi pada abduksi, dan aduksi dalam depresi.

10
5. Muskulus rektus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.

6. Muskulus rektus medius memiliki aksi gerakan aduksi

7. Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi
sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.

Syaraf Indra Penglihatan

1. Reseptor warna (sel kerucut)

11
Adalah sel penerima sinar di dalam retina mata yang bertanggung jawab terhadap
penglihatan warna. Sel kerucut akan bekerja dengan baik pada kondisi yang cukup terang.
Sebagai lawannya, sel batang akan bekerja dengan baik pada cahaya yang redup.

 Struktur sel kerucut.

Osterberg pada tahun 1935 mengatakan, ada sekitar enam juta sel kerucut pada
mata manusia. Sementara Curcio pada tahun 1990 mengatakan ada sekitar 4,5 juta sel
kerucut dan 90 juta sel batang pada retina manusia.

 Fungsi sel kerucut

Sel kerucut kurang sensitif terhadap cahaya dibandingkan sel batang, tetapi sel
kerucut mampu membedakan warna. Sel kerucut juga dapat melihat detail yang lebih
halus dan karena memiliki respon yang cepat terhadap perubahan. Karena manusia
biasanya memiliki tiga jenis sel kerucut dengan iodopsin berbeda, yang memiliki kurva
respon yang berbeda, dengan demikian manusia menanggapi variasi warna dengan cara
yang berbeda. Hal ini yang mebuat manusia memiliki penglihatan trikromatik. Pada
kasus but warna, satu atau lebih sel kerucut tidak berfungsi sebagai mana mestinya,
sehingga penderita buta warna tidak bisa melihat warna tertentu. Pernah juga di laporkan
bahwa ada manusia yang memiliki empat atau lebih sel kerucut yang membuat mereka
memiliki penglihatan tetrakromatik. Kerusakan pada sel kerucut akan menyebapkan
kebutaan.

12
2. Fotoreseptor (Sel Batang)

Sel batang (bahasa Inggris: rod cell) adalah Sel fotoreseptor di dalam retina yang dapat
berfungsi pada kondisi cahaya yang redup. Sel batang berlawanan dengan sel kerucut. Pada
umumnya terdapat sekitar 125 juta sel batang pada mata manusia.[1] Sel ini lebih sensitif
dibandingkan dengan sel kerucut sehingga sel inilah yang bertanggung jawab terhadap
penglihatan dalam gelap.

Struktur dan fungsi

 sel batang memiliki bentuk sedikit lebih lebar dari sel kerucut, namun keduanya memiliki
struktur dasar yang sama. Bagian pigmen ada di sebelah luar, terletak di jaringan epitel
membentuk homeostasis sel. Pada ujung jaringan epitel ini terdapat banyak cakram
bertumpuk. Sel batang memiliki daerah pigmen visual yang luas, sehingga memiliki
kemampuan menyerap cahaya dengan baik. Karena sel batang hanya memiliki satu jenis
yang sensitiv terhadap cahaya, (sel kerucut memiliki tiga jenis pigmen atau lebih)
sehingga sel batang tidak bisa membedakan warna.

 Sensitivitas

 Sel batang cukup sensitif untuk merespon seberkas foton, dan sensitivitasnya kira-kira
100 kali dibanding sel kerucut.

 Panjang gelombang responsivitas sel batang (kurva berwarna abu-abu) dibanding ketiga
jenis sel kerucut.

13
 Sel batang juga bereaksi lebih lambat dibanding sel kerucut, rangsangan yang diterima
akan di proses dalam waktu lebih dari 100 milidetik, sehingga walaupun sel batang lebih
sensitif terhadap cahaya yang redup, namun sel batang kurang mampu mendeteksi objek
yang bergerak cepat.

 Percobaan yang dilakukan George wald]] menunjukkan bahwa sel batang paling sensitif
pada panjang gelombang cahaya sekitar 498 nm (hijau-biru), dan tidak sensitif pada
panjang gelombang lebih dari 640 nm (merah). Hal ini yang menjelaskan efek purkinje,
saat cahaya meredup menjadi temaram, sel batang mengambil alih, dan sebelum warna
objek benar benar hilang, puncak sensitifitas penglihatan beralih ke puncak sensitifitas sel
batang (hijau-biru).

 Test Penglihatan Mata

14
 Tes ketajaman penglihatan

Dokter mungkin dapat meminta Anda untuk membaca huruf pada papan yang
berjarak agak jauh di depan Anda, kurang lebih sejauh enam meter. Tes ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa tajam penglihatan Anda.

Selain itu juga bisa digunakan dengan ketajaman gambar

 Tes pembiasan

15
Dokter menempatkan beberapa lensa berbeda di depan mata menggunakan alat
bernama phoropter. Lensa ini berguna mengukur bagaimana mata memfokuskan cahaya.
Dokter biasanya juga bisa menggunakan retinoskop yang mengarahkan seberkas cahaya pada
mata, guna melihat bagaimana reaksi mata untuk fokus pada cahaya.

 Tes pengukuran kelengkungan kornea

Tes ini merupakan salah satu tes mata silinder yang menggunakan alat bernama
keratometer. Alat ini berfungsi mengukur pantulan cahaya pada permukaan kornea untuk
kemudian ditentukan apakah mata mengalami astigmatisme atau mata silinder.

 Tes Ishihara (tes buta warna)

Ini adalah tes yang paling umum digunakan untuk memeriksa buta warna. Sayangnya,
tes ini hanya bisa mendeteksi buta warna merah-hijau. Tes buta warna Ishihara menggunakan
lingkaran yang terdiri dari banyak titik dengan warna dan ukuran berbeda. Beberapa titik
akan membentuk angka tertentu.

16
2.2 Panca indera pendengaran (Telinga)

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan
organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap
pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor
khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan
frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.

Meski begitu, batasan frekuensi suara yang dapat didengar hanya 20Hz-20.000Hz.
Makanya sering terjadi orang tiba-tiba mengalami kerusakan pendengaran setelah mendengarkan
bunyi yang sangat keras atau melebihi 20.000Hz. Memahami dengan baik fungsi serta bagian-
bagian yang terdapat pada telinga dapat membantu kita untuk mengetahui hal-hal apa saja yang
dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi telinga. Masing-masing
organ yang menyusun telinga bekerja sama sehingga telinga mampu menangkap gelombang
suara dari udara.

Mengubahnya menjadi getaran dan mengirim sinyal tersebut ke otak untuk


diterjemahkan. Sehingga, jika ada satu saja dari sistem tersebut yang mengalami kelainan atau
kerusakan, seseorang dapat mengalami kesulitan dalam mendengar atau bahkan kehilangan
pendengarannya sama sekali. Mungkin bagi orang awam indera pendengar ini hanya terdiri dari
satu organ tunggal saja.

 Fungsi Telinga.

Selain menjalankan fungsinya untuk menerjemahkan gelombang suara menjadi


sinyal-sinyal yang dapat dipahami otak, telinga juga membantu mempertahankan posisi
kepala. Cairan yang berada dalam telinga dapat membantu keseimbangan tubuh sehingga
tubuh kita dapat mempertahankan postur dan koordinasi yang tepat. Telinga sebagai
pengatur keseimbangan.

17
Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang berfungsi mengatur dan
menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang
berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.

 Telinga sebagai indera pendengaran.

Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang


suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses
terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.

 Bagian - Bagian Telinga dan Fungsinya.

Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga
Tengah, dan Telinga dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik
terhadap tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian – bagian telinga
tersebut:

1. Telinga Luar.

18
Telinga bagian luar terdiri atas:

 daun telinga (aurikula),

 saluran telingan luar (analis auditoris eksternal),

 gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.

Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk
mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran
telinga.

Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang
dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga
telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari
masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.

Membran Timpani adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.

Fungsi Daun Telinga (aurikula).

1. Menangkap getaran gelombang bunyi atau suara


Ketika getaran gelombang suara datang mendekati telinga, daun telinga merupakan
yang pertama menerima suara tersebut selain menangkap, daun telinga juga
mengumpulkan suara tersebut supaya masuk dan tersalur menuju lobang telinga, daun
telinga terbentuk dari tulang rawan yang memiliki kelenturan, sehingga memberikan
kemudahan untuk menangkap gelombang suara yang mendekatinya.
2. Mangatur arah gelombang yang diterima.
Daun telinga juga berfungsi untuk mengarahkan getaran gelombang suara yang ia
dapat agar bisa tersalur menuju lobang telinga, ketika kamu berada di keramaian atau
sedang berada diatas motor yang melaju kencang, kamu pasti sulit mendengar suara
orang yang sedang berbicara denganmu, hal tersebut dikarenakan karena banyaknya
getaran gelombang yang terus berbunyi secara bergantian sehingga gelombang suara
tidak tersalur dengan baik menuju lobang telingamu.

19
3. Memberikan tekanan udara di sekitar gendang telinga.

Pernahkah kamu merasakan sakit telinga atau merasa tuli ketika sedang berada di
atas pesawat, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang berada di
luar dengan tekanan udara disekitar gendang telinga, ketika tekanan udara di luar telinga
lebih tinggi dari tekanan udara di dalam telinga, hal ini akan menyebabkan gendang
telinga terasa sakit atau terasa tertekan oleh sesuatu.

Ketika hal tersebut terjadi, daun telinga akan mengatur dan menyeimbangkan
tekanan udara yang berada di sekitar gendang telinga, sehingga telinga tidak lagi terasa
sakit. Terjadinya tekanan udara yang lebih tinggi di sekitar gendang telinga akan
menyebabkan gendang telinga bekerja lebih maksimal dari sebelumnya, hal ini berfungsi
agar telinga tetap mampu untuk mempertahankan jumlah frekuensi yang diterima yaitu
kisaran20-20.000hz.

4. Memberikan perlindungan terhadap gendang telinga.

Yang memberikan perlindungan terhadap gendang telinga bukan hanya bulu-bulu


halus yang berada di dalam lubang telinga (folikel), namun daun telinga juga memiliki
fungsi untuk melindungi gendang telinga, struktur dan pola yang rumit pada daun telinga
juga memiliki fungsi untuk mencegah masuknya serangga-serangga kedalam lobang
telinga kita.

5. Mangatur volume suara yang diterima.

Daun telinga memiliki fungsi untuk mengatur keras lemahnya volume suara yang
akan diterima, Bentuk bagian dalam daun telinga yang terlihat rumit dan bergelombang
memiliki fungsi untuk membatasi getaran gelombang suara yang diterima oleh telinga,
sehingga mampu menerima getaran suara yang kuat, namun masih dalam rentang
frekuensi yang dapat diterima oleh manusia.
6. Mendeteksi arah datangnya getaran gelombang.
Saat getaran suara datang dan menyentuh daun telinga, sayaraf-syaraf yang
terdapat pada daun telinga akan melakukan proses penyaringan informasi, agar dapat

20
mengetahui darimana datangnya sumber suara tersebut, hal ini yang menyebabkan kita
bisa mengetahui arah datangnya suara meskipun dengan mata tertutup.
7. Fungsi saluran telinga luar (Analis Auditoris Eksternal).

Saluran telinga luar atau lobang telinga hampir memiliki fungsi yang sama
dengan daun telinga, setelah menerima getaran suara dari daun telinga lobang telinga
akan mengarahkannya kepada gendang telinga, pada lobang telinga terdapat bulu-bulu
halus yang berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya getaran yang ia terima sebelum
sampai di gendang telinga, selain itu bulu-bulu halus ini juga berfungsi untuk mencegah
serangga masuk kedalam lobang telinga.

8. Fungsi gendang telinga (Membran Timpani).

Dalam istialh medis gendang telinga disebut membran timpani, gendang telinga
memiliki mentuk seperti lembaran bulat, ia pemisah antara telinga luar dan telinga
tengah, masing-masing telinga mempunyai satu gendang telinga. Gendang telinga
memiliki ketebalan 0.1 milimeter dan berdiameter 8 – 10 milimeter, meskipun ukurannya
kecil dan tipis gendang telinga cukup kuat dan memiliki kelenturan, sehingga tidak
mudak rusak dan robek.

Gendang telinga memiliki 3 lapisan yaitu: lapisan luar yang terhubung dengan
kulit telinga luar, kemudian lapisan dalam disebut membran mukosa yang terhubung
dengan telinga bagian tengah, dan lapisan tengah yang tersusun oleh serat radial dan
sirkulasi, lapisan tengah memiliki fungsi untuk memberikan tegangan dan kelenturan
pada gendang telinga, gendang telinga mempunyai pembuluh darah dan saraf-saraf yang
sensitif terhadap rasa nyeri.

Gendang telinga memiliki fungsi memberikan bantuan berupa proses mendengar,


yaitu proses menghantarkan getaran gelombang suara, saat getaran gelombang suara
masuk telinga dan menyentuh gendang telinga, maka akan terjadi getaran pada gendang
telinga, getaran tersebut akan berlanjut menuju telinga bagian tengah, dan ke telinga
bagian dalam.

21
2. Telinga Tengah.

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap
seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk
meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga
bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan
rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara
antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu

 Maleus(Martil),

 Incus(Landasan)

 Stapes(sanggurdi).

22
Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena
adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa
ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar
menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam. Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat
menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga
berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius
yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.

3. Telinga Dalam.

Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut
juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea) merupakan rongga yang
terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak
pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi
oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

 Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)

 Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

 Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

23
1. Koklea (Rumah Siput).

Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang
dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki
sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan
membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi
memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada
bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala
media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian
bawahnya oleh membran basilaris.Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang
disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui
sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat
cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan
nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti
adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti
ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

24
2. Vestibuli.

Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini
disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika.
Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara
horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat
(CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :

Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut
pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan direspon
oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

25
3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran).

Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran
semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran
tersebut adalah :

 Kanalis Semisirkularis Horizontal

 Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)

 Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang).

26
Proses Cara Kerja Telinga Terjadinya Pendengaran .

Gelombang Suara masuk melalui telinga luar -> Masuk ke membran timpani -> Membran
Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran -> Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah
Siput -> Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak -> Pergerakan cairan merangsang
berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) -> Sel rambut akan bergetar à Getaran akan
dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls -> Otak menerima impuls dan
menerjemahkannya sebagai suara.
Singkatnya dapat disusun seperti dibawah ini.

 Getaran gelombang suara atau bunyi datang menuju telinga.

 Setelah itu daun telinga menangkap getaran gelombang suara.

 Kemudian menuju liang telinga, gendang telinga, martil, landasan, sanggurdi.

 Lanjut ke tingkap jorong dan cairan limfe.

 Setelah itu rumah siput bergetar dan merangsang bagian ujung saraf.

 Lalu menuju Saraf Pendengaran hingga sampai di pusat pendengaran yaitu di otak besar.

 Kemudian terjadi proses barulah terdengar bunyi.

27
Kelainan dan Penyakit Telinga.

Beberapa penyakit telinga ada yang dapat menyebabkan terjadinya ketulian bahkan dapat
terjadi ketulian permanen,berikut macam-macam kelainan pada telinga yang perlu kamu ketahui:

 Ketulian, tuli mengaju pada kehilangan kemampuan dengar, baik itu sebagian atau secara
total. Hal ini dapat terjadi karena cidera pada bagian-bagian telinga, penyakit bawaan
atau karena penyebab fisiologis. Tuli yang disebabkan karena cidera atau kerusakan
organ telinga bagian tengah disebut sebaai ketulian konduktif, sedangkan tuli yang
disebabkan karena kerusakan oragn dibagian dalam disebut dengan ketulian sesorineural.

 Otitis eksterna, merupakan inflamasi pada telinga luar, bisa terjadi karena infeksi atau
karena masalah di bagian bagian kulit seperti dermatitis.

 Otitis media, merupakan inflamasi pada telinga bangian tengah. Biasanya disebabkan
karena adanya infeksi.

28
 Tinnitus, kondisi dimana telinga berdengung. Bisa terjadi akibat penuaan atau karena
terlalu sering terpapar kebisingan.

 Vertigo, disebabkan karena adanya disfungsi pada sistem vestibular. Penyebab utama
vertigo adalah BPPV (Benign paroxysmal positional vertigo) ang merupakan kelainan
yang muncul pada telinga dalam.

 Cedera saluran telinga dan trauma telinga tengah, dapat disebabkan karena efek suara
ledakan atau karena trauma mekanik akibat masuknya benda asing. Paling sering terjadi
karena kesalahan dalam membersihkan telinga. Objek yang digunakan untuk
membersihkan telinga seringkali malah mendorong serumen lebih dalam yang dapat
menyebabkan serumen impaksi (serumen menghalangi gendang telinga) hingga kontak
dengan kulit tipis yang kemudian menyebabkan cidera hingga pendarahan.

 Pecahnya gendang telinga, dapat disebabkan karena suara yang sangat keras, perubahan
signifikan tekanan udara, infeksi atau masuknya benda asing sehingga merobek membran
timpani.

 Acoutic neuroma, merupakan tumor non kanker yag dapat tumbuh pada syaraf telinga
menuju ke otak. Gejalanya dapat berupa gangguan pendengaran,vertigo dan tinnitus.

 Lidah adalah salah satu dari 5 panca indra yang memiliki tugas untuk mengecap segala
rasa dan merupakan salah satu organ vital manusia karena dengan bantuan lidah manusia
bisa merasakan segala macam rasa mulai dari rasa asin, asam, manis hingga rasa pahit.
Lidah juga memiliki fungsi sebagai organ pengecap vocal sehingga tanpa adanya lidah
manusia tak akan bisa mengecapkan vokal dengan baik.
 Lidah memiliki otot dan ditutupi oleh selaput lendir yang tipis, lidah berada di antara
rongga mulut serta orofaring, lidah juga tidak memiliki tulang sehingga membuat lidah
bisa bergerak dengan sangat fleksibel.

29
2.3 Panca indera perasa (Lidah).

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah juga sering disebut lingual (bahasa
Latin) atau glossal (bahasa Yunani). Lidah merupakan jaringan otot lurik (otot rangka) yang
dilapisi oleh membran mukosa.

Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Lidah juga ikutserta membantu dalam berbicara juga membantu membolak balik makanan dalam
mulut.

Lidah adalah organ yang termasuk ke dalam panca indera dan juga organ yang
menunjang sistem pencernaan. Lidah berfungsi sebagai indera pengecapan untuk memberikan
rasa pada setiap objek yang masuk ke dalam mulut. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
penunjang proses mengunyah dan menelan.

 Fungsi Lidah

Sebagai salah satu dari lima panca indra yang dimiliki oleh manusia, berikut ini adalah fungsi
dari lidah:
30
1. Mengecap rasa
2. Mencerna nakanan
3. Sebagai alat untuk berbicara
4. Mengatur letak makanan
5. Membantu menelan

 Bagian-bagian Lidah

Lidah terdiri dari beberapa bagian yang setiap bagian juga memiliki tugas yang sangat
penting. Berikut ini adalah bagian-bagian lidah.

1. Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior

Pada bagian atas lidah memiliki bentuk seperti huruf V yang disebut dengan sulkul
terminal, bagian ini sendiri membagi lidah dengan bagian permukaan anterior dan juga
permukaan posterior. Permukaan anterior ini terdiri dari beberapa bagian yakni puncak ujung
lidah hingga sampai bagian tubuh lidah.

Bagian atas lidah ini memiliki bentuk seperti huruf V, huruf V pada lidah disebut
dengan sulkus terminal. Bagian ini akan membagi lidah dengan bagian permukaan anterior

31
dan juga permukaan posterior. Permukaan anterior itu juga terdiri dari beberapa bagian yaitu
puncak ujung lidah sampai ke bagian tubuh lidah. Permukaan posterior lidah bawah terdiri
dari tubuh lidah dan puncak lidah. Fungsi dari bagian atas lidah adalah untuk mengecap rasa
sebab permukaan atas lidah akan bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman yang
masuk ke dalam mulut manusia.

2. Akar Ldah.

Terletak di antara tulang hyoid dan juga bagian ragang bawah lidah, punggung pada
bagian akar ini mempunyai posisi duduk di bagian orofaring, akar lidah memiliki fungsi
sebagai penggerak lidah karena tanpa adanya akar lidah tak akan bisa begerak bebas.

3. Tubuh Lidah.

Bagian besar lidah dua pertiganya adalah tubuh lidah. Di dalam tubuh lidah akan ada
permukaan kasar dengan nama papilla lingual. Tubuh lidah akan dikelilingi oleh gigi lateral
dan permukaan anterior. Papila di bagian tubuh lidah memiliki fungsi sebagai pembantu
pengidentifikasian rasa yang berbeda dari makanan. Papila yang ada di bagian tubuh lidah ini
memiliki 4 jenis utama, yaitu adalah sebagai berikut ini:

32
 Papila filiform – Papila ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di lidah.
Letak papilla ini diatur di dalam barisan yang teratur dan bisa berjalan dengan sejajar.
 Papila poliate – Ciri dari papilla ini berkerumun dan menjadi dua kelompok. Papila ini
ada di setiap sisi lidah.
 Papila fungiform – Papila ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa makanan dan
minuman, papilla tersebut juga memiliki selera yang tertancap di setiap permukaan
mereka. Rasa yang ditanggapi oleh bagian papilla ini adalah rasa asam maupun rasa
manis.
 Papila sirkumvalata – Papila ini akan terdapat pada bagian lidah manusia, manusia akan
memiliki papilla sirkumvalata sebanyak 7 sampai dengan 12. Pada masing-masing papilla
sirkumvalata terdapat beberapa ribu selera rasa. Bentuk dari papilla sirkumvalata ini
adalah bulat, terangkat dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Papila ini diatur dalam
bentuk V di bagian belakang lidah.

4. Tonsil Atau Amandel

Tonsil atau yang lebih sering disebut dengan amandel yang ada di dalam mulut manusia
ini ternyata juga merupakan bagian dari lidah karena ketika manusia membuka mulut dengan
lebar maka akan terlihat tonjolan pada sebelah kanan dan kiri rongga mulut, inilah yang disebut
dengan amandel. Amandel juga bisa membesar seiring dengan berjalannya waktu apabila
amandel membesar maka akibatnya manusia akan kesulitan pada saat menelan makanan. Karena
fungsi utama amandel adalah sebagai benteng pertama di dalam pertahanan makanan, sehingga
amandel memiliki hubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh manusia, makanya anak
yang memiliki penyakit amandel maka amandel tersebut tidak boleh diangkat karena hal ini akan
membuat anak sering terserang penyakit, sebab sistem kekebalan tubuhnya tidak terlindungi lagi
oleh amandel ini.

33
5. Adenoid.

Adalah bagian yang dari lidah yang mempunyai fungsi untuk memerangi infeksi
sehingga apabila ada kuman serta bakteri yang dicap oleh lidah makan adenoid inilah yang
memiliki tugas untuk memerangi bakteri atau kuman tersebut.

6. Kuncup lidah

Adalah struktur yang terdapat pada bagian permukaan lidah dan memiliki tugas sebagai
pencipta resep untuk rasa karena di dalam kuncup lidah terdapat kurang lebih 300 selera
terutama pada lidah orang dewasa, kuncup lidah bisa mengecap rasa manis, asam, pahit dan juga
asin.

7. Frenulum

Merupakan bagian lidah yang memiliki bentuk lapisan tipis jaringan yang memiliki
fungsi sebagai penghubung di antara lidah dengan dasar mulut.

8. Otot lidah

Otot lidah merupakan bagian yang tak kalah penting dari lidah karena tanpa adanya otot
lidah ini maka lidah tak akan bisa bergerak, karena lidah merupakan massa yang terdiri dari
beberapa otot dan otot satu dengan otot lainnya yang ada di dalam lidah ini daling terhubung satu
sama lain. Otot yang ada di dalam lidah dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok lidah
intriksik dan juga kelompok lidah ekstrinsik.

Cara kerja lidah sebagai berikut :

Makanan/larutan berasa menuju ke papila lidah lalu menuju ke saraf gustatori lalu
menuju medula oblongata lalu menuju talamus dan yang terakhir menuju otak.

34
2.4 Panca indera Pembau (Hidung)

Hidung ialah indra yang kita gunakan untuk mengenali suatu lingkungan sekitar atau
sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Serabut-serabut pada saraf penciuman terdapat pada bagian
atas selaput lendir hidung. Serabut-serabut olfaktori ini mempunyai fungsi untuk mendeteksi
rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

Bagian – bagian hidung yaitu sebagai berikut :

 Lubang hidung mempunyai fungsi untuk keluar masuknya sebuah udara.


 Rambut hidung mempunyai fungsi untuk menyaring sebuah udara yang masuk ketika
bernapas.
 Selaput lendir mempunyai fungsi sebagai tempat menempelnya sebuah kotoran dan
sebagai indra pembau.
 Serabut saraf ini mempunyai fungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada pada udara
pernapasan.
 Saraf pembau ini mempunyai fungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke bagian otak.

35
fungsi dari hidung sebagai berikut:

Setelah mengetahui fungsi-fungsi hidung, kita akan mencari tahu apa saja bagian-
bagian hidung dari luar maupun organ dalamnya. Secara anatomi, hidung bagian luar akan
terlihat seperti piramid, di mana bagian atasnya merupakan pangkal, sedangkan bagian bawah
adalah puncaknya. 2/5 bagian hidung luar ini disusun oleh kerangka bagian luar sedangkan
3/5-nya dari tulang rawan.

36
 BAGIAN HIDUNG BAGIAN LUAR

Dari gambar dapat terlihat bahwa organ hidung bagian luar dimulai dari pangkal,
batang,sayap dan puncak hidung. Selain itu, ada lubang hidung dan kolumela yang merupakan
sekat di antara kedua lubang tersebut.

 LUBANG HIDUNG

Secara fungsi, lubang hidung pasti Squad sudah paham, ya. Selain sebagai tempat
masuknya udara, kotoran, dan kelingking kita, lubang hidung juga merupakan organ yang
berhubungan langsung dengan rongga hidung. Di dalam rongga hidung, terdapat mukus dan
bulu hidung untuk menyaring kotoran yang masuk.

37
 BAGIAN HIDUNG BAGIAN DALAM.

 RONGGA HIDUNG

Rongga hidung adalah organ yang sangat penting karena berfungsi sebagai tempat
masuknya udara menuju tenggorokan. Di samping itu, rongga hidung menjaga kelembapan,
suhu, dan tekanan udara. Di dalam rongga, terdapat selaput lendir dan bulu hidung (silia).
Bagian rongga dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung.

38
 SEPTUM (PEMISAH) HIDUNG

Kamu pasti sadar bahwa lubang hidung terbagi menjadi dua, kan? Nah, pemisah antara
lubang hidung yang kanan dan yang kiri dinamakan dengan septum hidung. Septum atau
pemisah hidung ini dilapisi oleh lendir yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan
rongga didalamnya.

39
 SILIA./BULU HIDUNG

Silia/bulu hidung merupakan rambut-rambut yang terdapat di bagian bawah serabut saraf
pembau. Fungsinya untuk menyaring udara yang masuk. Sehingga kotoran atau debu yang
masuk ke dalam hidung tidak mencapat sistem pernapasan kita.

 SERABUT SARAF PEMBAU

Seperti namanya, saraf pembau yang ada di dalam hidung berfungsi sebagai penerima
rangsang berupa bau. DIa lah yang menjadi reseptor utama indera penciuman kita. Ketika ada
aroma di dekat kita, saraf pembau akan menerimanya dan melanjutkannya ke otak, sehingga
kita dapat mengetahui bau tersebut.

 SELAPUT LENDIR

Selaput lendir di dalam hidung adalah bagian yang berfungsi untuk menghasilkan mukus,
atau, dalam bahasa yang lebih sederhana, disebut, ,ehem, ingus. Eits, jangan menganggap
remeh ingus, lho. Ingus/mukus ini yang melindungi kita dari berbagai macam kotoran dan

40
bakteri. Makanya, ketika kita sedang tidak enak badan, warna dan kepadatan mukus kita
berubah.

Cara kerja hidung adalah sebagai berikut :

Rangsang (bau) menuju ke lubang hidung lalu menuju ke epitelium olfaktori lalu menuju
ke mukosa olfaktori lalu menuju ke saraf olfaktori lalu menuju ke talamus lalu menuju ke
hipotalamus dan terakhir menuju ke otak.

41
2.5 Panca indera peraba (kulit).

A. PENGERTIAN KULIT

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit
diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori
(rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak
fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu
tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit
Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas.
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam
lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.

B. FUNGSI KULIT

 Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman

Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita dapat
terlindung dari berbagai macam ancaman seperti mikroorganisme yang berbahaya, sinar
matahari, mengurangi kerusakan akibat terbentur, serta melindungi kontak langsung dengan
zat kimia.

 Sebagai Indra Peraba

Pada kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu ketika
mendapat rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh. Contohnya seperti rangsangan
sentuhan, panas, dingin, nyeri, dll.

 Sebagai Alat Eksresi

Kulit merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa metabolisme
yang terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit mengeluarkan

42
sekitar 1 liter keringat dalam sehari, keringat tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga
kecil pada permukaan kulit).

 Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan,
artinya tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Proses ini dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukkan panas tubuh oleh kulit. Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat
celcius, dan suhu kulit lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.

 Sebagai Penyimpan Lemak

Bagian bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat penyimpanan lemak.
Lemak disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan lemak itu akan digunakan apabila
diperlukan, contohnya ketika dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena
juga berfungsi sebagai cadangan energi.

 Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D

Pada Kulit terdapat provitamin D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar
ultraviolet dari matahari, vitamin D tersebut akan diubah menjadi vitamin D.

43
C. LAPISAN – LAPISAN KULIT

Lapisan kulit Terbagi menjadi Epidermis (Lapisan Luar atau Kulit Ari), Dermis (Lapisan Dalam
atau Kulit Jangat) , dan Hipodermis (Lapisan pengikat Bawah kulit atau Lapisan Lemak kulit)

1. Lapisan Epidermis ( Lapisan Luar atau Kulit Ari )

 Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan
jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan
Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi
melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan
pada Epidermis :

44
1. Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), merupakan lapisan kulit paling luar dari
tubuh, lapisan ini terus mengalami deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar)
secara terus menerus. Berbagai sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis
menjadi kreatin (zat tanduk) yang tahan air, oleh karena itu disebut tersusun oleh
sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah, sehingga apabila
mengelupas tidak akan menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah.
Lapisan ini berfungsi mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya
cairan.

2. Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum), merupakan lapisan kulit yang


disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan nutrisi dari pembuluh kapiler pada
lapisan dermis. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang berperan dalam
memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama dalam pewarnaan kulit ini
disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu bahwa warna kulit bisa
berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila tertumpuknya melanin
pada suatu tempat maka akan terbentuk bintik berwarna hitam dan tahi lalat.

3. Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum), merupakan lapisan kulit yang disusun


oleh berbagai sel yang tidak beraturan bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini
memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga
kekuatan dan kelenturan kulit.

4. Lapisan Basal (Stratum Germinativum), merupakan lapisan kulit yang secara


kontinu terus membelah diri untuk memperbarui bagian Epidermis yang rusak.
Lapisan Ini merupakan lapisan paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal
Selalu membentuk kulit yang baru sehingga kulit terjaga secara periodik.

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah,
kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh
darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di
seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :
45
 Pembuluh Darah, Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi
nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut agar tidak mati dan rusak.
Pembuluh darah juga berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di
dalam pembuluh darah.

 Ujung Saraf Indra, terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung
saraf perasa ini dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan
panas. Sedangkan ujung saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu.
Ujung saraf ini tidak tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan dermis, contohnya
ujung – ujung jari lebih banyak memiliki ujung – ujung saraf peraba.

 Kelenjar Keringat, merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat
yang terdiri atas air dan mineral lain. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya,
keringat dihasilkan kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori –
pori (rongga kulit). Keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama garam dapur.

 Katung Rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut
dapat tumbuh karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di
dekat akar rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia
berkontraksi, dan dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa, sehingga saat
rambut dicabut kita dapat merasakannya.

 Kelenjar Minyak, merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar
minya berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan agar
rambut tidak kering.

3. Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)

Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah
lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak
jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga
dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari
46
benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan
sebagai sumber energi cadangan.

47
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-
otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata manusia pada
dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Ada berbagai
macam kelainan pada mata, seperti: presbiopi, hipermetropi, miopi, astigmatisma, katarak,
imeralopi, xeroftalxni, keratomealasi, dan lain sebagainya.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai kelainan pada telinga, seperti: tuli, congek, otitis
eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan
dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat, panu,
kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan
lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dan sebagai pembantu
dalam tindakan berbicara. Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oral candidosis, atropic glossitis,
geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis, dan lain sebagainya.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada
lapisan lendir bagian atas. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung yaitu: angiofibroma juvenil,
papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma dan influensa, anosmia, dan lain
sebagainya.

A N A T O M I F I N D R A ) Halaman 24
48
3.2. Saran
Pada sistem indra ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk
itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

49
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013.

Alat indera pada manusia 9.1

. http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1, (online), diakses tanggal 04


Juni 2010. Anonim, 2013.

Bagian-bagian mata

. http://articles.myhardisk.com/2009/08/bagian- bagian-mata.html, (online), diakses tanggal 23


Agustus 2013. Anonim, 2013.

Biologi kelas 2 indera pengelihat

. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0087%20Bio%202-10a.htm, (online), diakses tanggal 23 Agustus
2013. Anonim, 2013.

Kelainan dan penyakit pada kulit

. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/kelainan-dan-penyakit-pada-kulit.html, (online)
diakses tanggal 23 Agustus 2013. Anonim, 2013.

Kelainan pada telinga luar.

http://medicastore.com/penyakit/360/Kelainan_Pada_Telinga_Luar.html, (online), diakses


tanggal 23 Agustus 2013.. Nurcahyo, 2013.

Kelainan telinga, hidung, tenggorokan

. http://www.indonesiaindonesia.com/f/12853-kelainan-telinga-hidung-tenggorokan/, (online),
diakses tanggal 23 Agustus 2013.. Anonim, 2013.

Penyakit-penyakit pada lidah

. http://www.untukku.com/artikel-untukku/penyakit-penyakit-pada-lidah-untukku.html, (online),
diakses tanggal 23 Agustus 2013. Anonim, 2006. Knowledge Antomi. Progam animasi anatomi
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang.Jurusan Biologi UM

50

Anda mungkin juga menyukai