PENDAHULUAN
Saat ini banyak masalah kesehatan di Indonesia yang belum teratasi dan semakin
bervariasi. Tetapi secara garis besar dan menjadi permasalahan di masyarakat adalah masih
tingginya penyakit – penyakit infeksi. Masalah pluralitas di Indonesia baik dari segi sosial dan
ekonomi merupakan faktor yang dianggap sangat berperan terhadap pola kesehatan masyarakat.
Masyarakat adalah kelompok yang tersusun dari berbagai keluarga dan terdapat individu –
individu yang menyusun keluarga tersebut. Dari kelompok masyarakat yang disebut keluarga
inilah diperlukan pendekatan – pendekatan dari tenaga kesehatan untuk sedikitnya mengubah
pola hidup di masyarakat menjadi pola hidup sehat.
Indonesia secara umum memiliki penduduk sekitar 229.965 jiwa, kurang lebih populasi
yang tinggal di daerah perkotaan sekitar 53%. Distribusi kematian berdasarkan penyakit menular
pada daerah perkotaan sekitar 41%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa negara ini harus
berjuang melawan penyebab kematian yang berhubungan dengan penyakit menular (infeksi)
maupun penyakit yang tidak menular.
Penyakit cacar air (varicela) sudah tidak asing lagi dan merupakan penyakit yang
mendunia. Penyakit ini menyerang siapa saja, terutama mereka yang belum mendapatkan
imunisasi. Data yang tercatat merupakan data epidemi cacar air pada daerah tertentu saja.
Misalnya, data dari Dinas Kesehatan Banyumas menyebutkan, selama periode Januari hingga
Novermber 2007, sedikitnya 691 warga terkena penyakit cacar air. Jumlah penderita terbanyak
pada salah satu kecamatan dengan 155 penderita. Data Dinkes 2006 mencatat jumlah tertinggi
sebanyak 1.771 orang. Berdasarkan data-data tersebut dapat dilihat perlunya ada upaya
pencegahan dengan vaksinasi yang telah terbukti sangat efektif untuk mengontrol penyebaran
penyakit varicella. Vaksin ini mempunyai kemampuan 70 – 90 % untuk mencegah varicella
dengan efektivitas 95 % dalam mencegah varicella berat.
Program Pengalaman Belajar Lapangan III (PBL III) adalah salah satu program pendidikan
kedokteran tahap akhir di FK UKI sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat
sebelum pada akhirnya para dokter muda benar-benar terjun ke masyarakat. Melalui program ini
diharapkan dokter muda FK UKI dapat melatih diri sebagai seorang profesional, yaitu mampu
menjadi Five Star Doctor, seorang dokter dengan kapasitas baik Educator, Leadership, Manager,
Negotiator, dan Communicator.
Melalui PBL III FK UKI Jakarta, kali ini para dokter muda mendapatkan kesempatan
untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari FGD, rapid survey, dan pada akhirnya
mendapatkan prioritas masalah yang terdapat di RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Diharapkan para dokter muda yang mendapatkan
kesempatan tersebut mampu mengenali, menganalisis dan menemukan alternatif
penanggulangan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di dalam masyarakat. Sehingga dapat
terlihat manfaat yang nyata dari wadah kegiatan PBL III ini dalam peningkatan kesehatan
masyarakat, khususnya upaya pemecahan masalah Cacar air tersebut.
I.2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Para dokter muda dapat mampu mencari, mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan yang terdapat di RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur.
B. Tujuan Khusus
I.3. MANFAAT
I.4. METODOLOGI
A. Identifikasi prioritas masalah kesehatan
Metode yang digunakan:
1. Focus GroupDiscussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)
Merupakan suatu kelompok diskusi yang terarah dan sistematis, Dimana
masalah yang diangkat merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat, dalam hal ini masalah kesehatan di RT 06, 07, dan 08 / RW
02, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kelompok diskusi ini terdiri dari 6-8 orang yang memiliki persamaan dalam jenis
kelamin, usia, (homogen), dan dipimpin oleh seorang fasilitator yang berasal dari
masyarakat, serta didampingi oleh seorang moderator dan notulen yang berasal dari
dokter muda.
Fasilitator diperlukan untuk memfasilitasi diskusi antara masyarakat dengan
dokter muda, sedangkan seorang moderator memberikan suatu topik atau pertanyaan
berseri mengenai masalah kesehatan. Fasilitator dan moderator diharapkan dapat
menciptakan suasana yang nyaman selama memimpin diskusi,sehingga tiap anggota
diskusi merasa bebas berbicara. Seorang notulen diperlukan untuk merekam jalannya
diskusi, agar mendapatkan data-data mengenai masalah kesehatan yang diungkapkan
oleh masyarakat.
2. Q-Sort Technique
Metode ini digunakan untuk menentukan prioritas masalah, khususnya mengenai
masalah kesehatan yang terdapat di dalam masyarakat. Setiap peserta diminta untuk
menilai masalah berdasarkan urutan dan kriteria tertentu. Yaitu mengenai frekuensi,
penularan, berat/ringannya penyakit, dan pengobatan. Lalu masing–masing kriteria
dibagi dengan scoring. Masalah dengan skor tertinggi adalah merupakan prioritas
masalah kesehatan yang banyak terjadi di lingkungan tersebut.
3. Wawancara Mendalam
Adalah wawancara yang dilakukan dengan pewawancara yang terampil dengan
perorangan selaku sumber informasi kunci, melalui serangkaian tanya jawab (dialog)
yang bersifat terbuka dan mendalam. Pewawancara diharapkan mampu menggali
setiap informasi secara mendalam agar mendapat informasi mengenai masalah
kesehatan yang benar-benar terjadi di masyarakat di RT 06, 07, dan 08 / RW 02,
Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sasaran :
Warga RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati,
Jakarta Timur. yang diwakili oleh para kader, tokoh masyarakat , ibu rumah tangga,
ibu PKK dan karang taruna.
Pelaksanaan kegiatan:
Hari/tanggal : 18/06/2011 – 20/06/2011
Waktu :
Tempat : RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur.
Instrumentasi :
Daftar hadir, lembar formulir Q-Sort Technique, alat tulis, kertas kosong, tape
recorder/handphone recorder, kaset, kamera, LCD, sound system, papan tulis (white
board).
Populasi dan Sampel
Populasi : Warga di RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sampel : Warga usia >20 tahun yang bersedia menjadi responden di RT 06, 07,
dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur, yang didatangi tim Rapid Survey.
Cara Sampling : non-random accidental sampling
Pelaksanaan kegiatan :
Hari/tanggal : 25/06/2011
Waktu :
Tempat : RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati,
Jakarta Timur.
Sasaran:
Warga RT 06, 07, dan 08 / RW 02, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur.
Pelaksanaan kegiatan:
Hari/tanggal : 09/07/2011
Waktu :
Tempat :
Untuk menentukan perumusan masalah terdapat dua tahapan yang telah dilakukan yaitu :
A. Identifikasi Masalah
B. Prioritas masalah
Dilakukan dengan cara: Focus Group Discussion (FGD)/ Diskusi Kelompok Terarah
(DKT), Q-sort Technique, wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder.
I.6. MONITORING
Melakukan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan jadwal.
I.7. EVALUASI
Telah mengidentifikasi masalah sesuai teknik prioritas masalah dan melakukan kegiatan yang
direncanakan, seperti FGD, Rapid Survey, dan intervensi dengan baik dan sesuai dengan
jadwal.