2010-2014
RPJMN Merupakan:
Penjabaran Visi, Misi dan Program Presiden
Memuat:
Srategi pembangunan Nasional, dan Kebijakan umum
Program Kementerian/Lembaga (K/L), dan lintas K/L
Program kewilayahan dan lintas wilayah
Kerangka ekonomi makro, termasuk:
Arah kebijakan fiskal;
Kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif
30,0
24,2
23,2
22,8
22,7
22,7
22,5
21,4
21,2
20,2
19,3
25,0
18,9
3 Perempuan usia subur (15-45 tahun) 13,6
18,4
18,3
18,2
17,6
17,5
17,4
16,7
16,6
16,0
15,8
15,0
20,0 mengalami kurang energi kronis (KEK)
12,9
12,4
11,4
10,9
15,0
10,0
5,0 4 Prevalensi bayi lahir dengan berat badan 11,5
0,0 rendah (BBLR)
DKI Jakarta
Nusa Tenggara Timur
Maluku Utara
Kalimantan Timur
Jambi
Maluku
Sumatera Utara
Kalimantan Tengah
D.I. Yogyakarta
Nusa Tenggara Barat
Riau
Gorontalo
Papua
Lampung
Indonesia
Bengkulu
Kalimantan Selatan
Papua Barat
Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Kepulauan Riau
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
Jawa Timur
Bali
Banten
Jawa Tengah
Aceh
Sulawesi Tengah
Jawa Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
31.6
31.2
29.5
28.2 28.0
30.0 28.3
26.4
27.3 27.5 Target RPJM 2009
26.1
24.6
Persen
0.0
89
92
95
98
99
00
01
02
03
04
05
07
09
12
15
19
19
19
19
19
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi Target
Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita menurun secara signifikan dari 28,0 % (Susenas, 2005)
menjadi 18,4 % (Riskesdas, 2007). Angka
April 2010 penurunan
Soekirman GIZI prevalensi
DAN MDG kekurangan gizi ini telah melampaui
18
target yang ditetapkan pada tahun 2009 yaitu sebesar 20JAKARTA
Bhn Kuliah persen. 18
Permasalahan
Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada anak
balita
Masih terjadi disparitas yang cukup besar antar provinsi
Kekurangan energi protein, kurang vitamin A (KVA),
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), anemia gizi
besi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
Akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama
menyebabkan tingginya prevalensi anak balita yang
kronis (pendek atau “stunting”)
Status gizi ibu hamil yang masih rendah dan
menyebabkan tingginya bayi BBLR
Keadaan gizi-lebih (kelebihan berat badan dan obesitas)
menunjukkan kecenderungan meningkat
Target
Sasaran Status Awal
2014
a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0
Total
Program / Sasaran Indikator Target Alokas
Kegiatan i 2010-
Prioritas 2014
2010 2014 (Rp
Milyar)
Target
Sasaran Status Awal
2014
a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0
Total
Program / Sasaran Indikator Target Alokas
Kegiatan i 2010-
Prioritas 2014
2010 2014 (Rp
Milyar)
0
2
3
4
5
6
7
8
2010
NAD
17.1
AprilSusenas
11
Sumatera Utara
7.2
Sumatera Barat
Riau
13.1
Jambi
12.1
Sumatera…
17.1
Bengkulu
Lampung
Kep Babel
13.9 13.8 13.6
DKI Jakarta
16.9
Jawa Barat
17.5
Jawa Tengah
18.8
20
DI.Yogyakarta
Bhn Kuliah
Jawa Timur
19.3
Banten
10.2
4.8
Bali
7.7
NTB
NTT
14.9
Kalimantan…
16.5
Kalimantan…
JAKARTA
Kalimantan…
11.8
Kalimantan…
18.2
Penduduk Rawan Pangan
Sulawesi Utara
11.4
Sulawesi…
10.5
Sulawesi…
15.2
Kondisi Umum: Aksesibilitas Pangan
Sulawesi…
12.8
Jumlah (juta)
Gorontalo
11.8
Maluku
15.3
Maluku Utara
16.9
Papua
19.1
0
5
15
10
20
25
Penduduk (%)
30
30
Permasalahan
54,2
47,9
1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
sumber: BPS,